Anda di halaman 1dari 8

Zat aditif dan adiktif

 Zat Aditif

Zat Aditif adalah bahan tambahan pada makanan yang diberikan dengan tujuan menarik
perhatian konsumen, menambah kelezatan, meningkatkan kualitas produk, dan membuat produk
lebih tahan lama. Sedangkan Zat Adiktif adalah Bahan yang dapat mengakibatkan kecanduan.

1) Zat Pewarna

Pemberian makanan pada umumnya agar agar makanan terlihat segar dan menarik sehingga
menimbulkan selera orang untuk memakannya. Jenis-jenis zat pewarna ada 2, yaitu pewarna
alami dan pewarna sintesis. Pewarna alami terbuat dari bagian-bagian tumbuhan tertentu,
misalnya warna hijau dari daun suji atau pandan, warna kuning dari kunyit, warna coklat dari
buah coklat, warna merah dari daun jati, warna oranye dari wortel, dll. Pewarna sintetis misalnya
warna merah dari Carmoisine 14720, Amaranth 16185 dan Erythrosine 45430. Warna oranye
dari Sunset Yellow FCF 15985. Warna kuning dari Tatrazine 19140 dan Quineline Yellow
47005. Warna hijau dari Fast Green FCF 42053. Warna biru dari Brilliant Blue FCF 42090 dan
Indigocarmine 73015. Dan warna ungu dari Violet GB 42640.
Berdasarkan sifat kelarutannya, zat pewarna makanan dikelompokkan menjadi Dye dan Lake.
Dye merupakan zat pewarna makanan yang dapat larut dalam air, biasanya berbentuk serbuk,
butiran, pasta, atau cairan. Lake merupakan gabungan antara zat warna dye dan basa yang
dilapisi oleh suatu zat tertentu

2) Zat Pemanis

Zat pemanis berfungsi untuk menambah rasa manis pada makanan dan minuman. Jenis-jenis zat
pemanis ada 2, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan. Pemanis alami dapat berasal dari
kelapa, tebu dan aren. Selain itu juga terdapat dari buah-buahan dan madu. Zat pemanis juga
berfungsi sebagai penghasil energi. Namun, konsumsi yang berlebihan dapat menimbulkan
kegemukan dan penyakit kencing manis (diabetes) karena pemanis alami mengandung kalori
yang tinggi. Untuk itu, batasi penggunaan zat pemanis alami. Pemanis sintetis tidak dapat
dicerna tubuh karena tidak menghasilkan energi. Contohnya ialah : sakarin, natrium siklamat,
magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam dan dulsin. Walaupun pemanis sintetis
memiliki kelebihan dibandingkan pemanis alami, namun kita tidak boleh menggunakan secara
berlebihan karena dapat menimbulkan efek samping. Misalnya, penggunaan sakarin yang
berlebihan dapat menimbulkan rasa pahit dan menyebabkab tumor pada syaraf kandung kemih.

3) Zat Pengawet

Zat pengawet adalah zat-zat yang sengaja ditambahkan pada makanan dan minuman agar tetap
segar., tidak rusak , tidak busuk dan terkena jamur dan bakteri. Kerena penambahan zat aditif,
maka makanan dan minuman akan tahan selama seminggu, sebulan, hingga beberapa tahun.
Jenis-jenis zat pengawet ada 2, yaitu pengawet alami dan pengawet sintetis. Pengawet alami,
misalnya gula (sukrosa) untuk mengawetkan buah-buahan dan garam dapur untuk mengawetkan
ikan. Pengawet sintetis misalnya asam cuka sebagai pengawet acar, natrium propionat sebagai
pengawet roti atau kue kering. Natrium Benzoat, asam sitrat dan asam tartrat untuk
mengawetkan makanan. Natrium Nitrat untuk menjaga tampilan daging agar tetap merah. Dan
asam Fosfat sebagai pengawet minuman penyegar. Selain itu, ada beberapa pengawet yang tidak
diperbolehkan untuk mengawetkan makanan dan minuman seperti formalin dan boraks. Bahan
tersebut selain menghambat pertumbuhan mikroorganisme juga membuat tekstur makanan
menjadi lebih kenyal. Namun, efek samping yang diperoleh dari kedua pengawet berbahaya
tersebut adalah :

 Gangguan pada sistem syaraf, ginjal, hati dan kulit


 Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi syaraf pusat
 Terjadinya komplikasi pada otak dan hati
 Menyebabkan kematian jika ginjal mengandung boraks sebanyak 3-6 grams

Walaupun tersedia pengawet sintetis, namun di negara maju tetap menggunakan pengawet alami
seperti sinar Ultra Violet (UV), ozon atau pemanasan dengan suhu tinggi dalam waktu singkat
agar makanan steril tanpa merusak kualitas makanan.

4) Zat Penyedap Cita Rasa

Zat penyedap rasa ada 2 macam, yaitu penyedap rasa alami dan penyedap rasa sintetis. Penyedap
rasa alami contohnya : cengkeh, pala, merica, ketumbar, laos, cabai, kunyit, bawang, dll.
Penyedap rasa sintetis contohnya : oktil asetat (aroma jeruk), etil butirat (aroma nanas), amil
asetat (aroma pisang), dan amil valerat (aroma apel). Selain itu juga ada monosodium glutamat
(MSG) sebagai penyedap rasa pada makanan. Jika dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan
“Chinese Restaurant Syndrome” yaitu gangguan kesehatan dimana kepala terasa pusing dan
berdenyut, sakit pada dada dan sesak napas. Untuk menghindarinya, makanlah makanan yang
tercantum “tidak mengandung MSG” dalam kemasannya.
Untuk zat-zat aditif sintetik, terdapat aturan penggunaanya yang telah ditetapkan sesuai
Acceptable Daily Intake (ADI) atau jumlah konsumsi zat aditif selama sehari yang
diperbolehkan dan aman bagi kesehatan. Jika mengonsumsinya melebihi ambang batas maka
dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan

 Zat Adiktif

Zat adiktif adalah zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat
dan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat atau
obat yang brasal dari tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi dan menghilangkan rasa sakit
dan menimbulkan ketergantungan. Narkotika menurut tujuan penggunaan terbagi menjadi 3
yaitu :

 Golongan I, narkotika hanya digunakan untuk ilmu pengetahuan dan tidak untuk terapi
serta memiliki potensi sangat tinggi untuk megakibatkan sindrom ketergantungan.
 Golongan II, narkotika untuk pengobatan yang digunakan sebagai pilihan terakhir dan
dapat digunakan dalam terapi atau tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi kuat
untuk mengakibatkan sindrom ketergantungan.
 Golongan III, narkotika untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan tujuan
ilmu pengetahuan serta berpotensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan

a) Ganja

Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari golongan kanabinoid. Terbuat dari
daun, bunga, biji dan ranting muda tanaman mariyuana (Cannabis sativa) yang sudah kering.
Ganja dipakai dalam bentuk rokok lintingan, campuran tembakau dan damar ganja. Akibat
penyalahgunaan ganja yaitu, gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah, berbicara
sendiri, pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk tapi susah tidur, mata merah dan
tak tahan terhadap cahaya. Tanda-tanda gejala overdosis yaitu, ketakutan, daya pikir menurun,
denyut nadi tak teratur, napas tak teratur/tertekan dan gangguan jiwa. Tanda-tanda putus obat
yaitu, sukar tidur, hiperaktif dan hilangnya nafsu makan.
b) Opium
Opium merupakan narkotika golongan opoioida dan dikenal dengan sebutan candu, morfin,
heroin dan putau. Berasal dari buah Pavaper Sommiverum dan mengandung lebih dari 20
senyawa. Morfin, sebenarnya digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri penderita kanker.
Pemakaian dosis yang berlebihan dapat mengakibatkan kematian. Heroin, merupakan senyawa
turunan (sintesis) dari morfin yang dikenal dengan nama putau. Kodein, merupakan senyawa
turunan dari morfin namun kemampuan menghilangkan rasa nyerinya lebih kecil dan efek
ketergantungannya juga kecil. Kodein biasanya dipakai dalam obat batuk dan penghilang rasa
nyeri. Akibat penyalahgunaannya yaitu, rasa sering mengantuk, perasaan gembira berlebihan,
berbicara sendiri, cenderung melakukan kerusuhan, merasakan nafas berat dan lemah, pupil mata
mengecil, mual, susah buang air besar dan sulit berfikir. Jika overdosis, akan menyebabkan :
tertawa tidak wajar, kulit lembab, nafas tersenggal-senggal dan menyebabkan kematian. Tanda-
tanda putus obat yaitu, sering menguap, kepala terasa berat, mata besah, hidung berair, nafsu
makan hilang, cepat lelah, badan menggigil dan kejang-kejang.

c) Kokain

Kokain berasal dari ekstraksi daun Erythroxylum coca. Zat ini dipakai sebagai anataestik
(pembius) dan efek rangsangan jaringan otak bagian sentral. Akibat pemakaian kokain yaitu,
suka bicara, gaduh, gelisah, detak jantung bertambah, demam nyeri perut, mual, muntah bahkan
kematian.
d) Sedativa dan Hipnotika (penenang)

Beberapa contoh narkotika jenis ini adalah pil KB dan Magadon. Akibat pemakaiannya yaitu,
gelisah, mengamuk, mengantuk, malas, daya fikir menurun, bicara dan tindakan lamban. Jika
overdosis, akibatnya yaitu, gelisah, kendali diri turun,,berbicara yang tidak jelas, sempoyongan,
suka bertengkar, nafas lambat, kesadaran turun, pingsan bahkan kematian. Tanda-tanda putus
obat yaitu, gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan darah
naik dan kejang-kejang.
e) Nikotin
Nikotin yang diisap pada rokok tidak semuanya murni, hal ini dapat menyebabkan meningkatnya
denyut jantung dan tekanan darah, beresiko terkena kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak,
gelembung paru-paru melebar (emphysema), jantung koroner, kemandulan dan gangguan
kehamilan.
f) Alkohol

Alkohol diperoleh melalui proses fermentasi sejumlah bahan seperti beras ketan, singkong dan
anggur. Minuman yang mengandung alkohol biasanya berasal dari fermentasi perasan anggur
dan disebut minuma keras, dikelompokkan menjadi golongan :

 Berkadar alkohol 1-5% (bir)


 Berkadar alkohol 5-20% (anggur)
 Berkadar alkohol 20-50% (wishky)
Akibat pemakaiannya yaitu, gembira pengendalian diri turun dan muka kemerahan. Jika
overdosis akibatnya yaitu, gelisah, berfikir kacau, kendali turun dan berbicara sendiri. Tanda-
tanda putus minum yaitu, gemetar, muntah, sukar tidur, kejang-kejang dan gangguan jiwa.

Dampak pengguna zat aditif


1.        Dampak Positif Penggunaan Zat Aditif

Berbagai macam penyakit dapat muncul dari kebiasaan manusia mengkonsumsi makan yang
kurang memperhatikan keseimbangan gizi. Misalnya, penyakit gondok yang berupa
pembengkakan kelenjar pada leher. Penyakit gondok disebabkan karena tubuh kurang
mendapatkan zat iodin. Penyakit gondok dapat dicegah dengan mengkonsumsi bahan makanan
yang mengandung zat iodin. Zat iodin dapat kita peroleh dari garam dapur yang biasa digunakan
untuk memberikan rasa asin pada makanan. Selain penyakit gondok, kekurangan iodin  dapat
pula menyebabkan penyakit kretinisme (kekerdilan).

Orang yang memiliki penyakit diabetes melitus (kencing manis) perlu menjaga kestabilan kadar
gula dalam darahnya. Penyakit ini dapat disebabkan karena pola hidup yang tidak  sehat. Untuk
menjaga kestabilan kadar gula dalam darah, bagi  penderita diabetes melitus disarankan untuk
mengkonsumsi sakarin (pemanis buatan) sebagai pengganti gula.

Kekurangan konsumsi makanan yang mengandung vitamin dapat menimbulkan berbagai


penyakit pada manusia, misalnya penyakit Xerophtalmia. Penyakit Xerophtalmia merupakan
penyakit yang menyerang mata, yaitu terjadinya kerusakan pada kornea mata. Penyakit ini jika
tidak diatasi, maka  dapat menimbulkan kebutaan. Untuk menghindari penyakit Xerophtalmia,
perlu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.

2.        Dampak Negatif Penggunaan Zat Aditif

Kemajuan teknologi di bidang pangan dapat memacu manusia untuk menciptakan bahan
makanan dengan kualitas yang makin baik. Kualitas makanan yang baik tidak dapat dilihat dari
bentuk tampilan luarnya saja, akan tetapi yang paling penting adalah kandungan gizi dalam
makanan tersebut.

Saat ini telah banyak ditemukan makanan yang unggul karena telah melalui berbagai proses
produksi sehingga memiliki ketahanan yang lebih lama jika dibandingkan dengan kondisi
normalnya. Misalnya, ikan sarden dalam kemasan kaleng dapat bertahan berbulan-bulan, bahkan
hingga satu  tahun lamanya tanpa mengalami pembusukan. Ikan sarden tersebut dapat bertahan
lama setelah ditambahkan zat pengawet pada proses produksi makanan tersebut. Namun, bahan
makanan yang menggunakan zat pengawet tidak dapat dikonsumsi setelah melewati masa
kadaluarsa.

Beberapa bahan makanan yang berdampak negatif terhadap orang yang mengkonsumsinya
adalah sebagai berikut:
Dampak Penggunaan Zat Adiktif :
 Dampak Negatif Dari Asap Rokok

Sudah tahukah anda apa saja zat-zat yang terkandung di dalam rokok sehingga asap yang
dihasilkan bisa membahayakan bagi orang yang menghirupnya (perokok pasif)? Ternyata setelah
dilakukan penelitian di dalam asap rokok terkandung kira-kira 3800 zat kimia. (baca juga : peran
bakteri yang menguntungkan) Dari 3800 zat kimia tersebut, 40 nya merupakan zat kimia yang
tergolong dalam senyawa racun dan juga karsinogenik atau sering disebut sebagai pemicu
munculnya kanker. Bahan-bahan kimia yang terkandung di dalam rokok meliputi nikotin, karbon
monoksida, senyawa kimia yang ada dalam tar, senyawa yang tergolong dalam alkohol, dan juga
senyawa yang tergolong dalam amina

ikotin adalah tergolong dalam zat insektisida yang cukup berbahaya bagi tubuh kita. Di dalam
satu batang rokok terkandung kadar dari nikotin sekitar 8 mg sampai 12 gram nikotin. Jika anda
menggunakan nikotin dalam kadar yang relatif rendah akan mengakibatkan kondisi tekanan
darah menjadi naik, sakit kepala, memicu meningkatnya sekresi yang terjadi pada getah lambung
sehingga berdampak seperti sakit maag, muntah-muntah, dan terkadang disertai diare. (baca juga
: sistem muskuloskeletal)

Sedangkan penggunaan nikotin dalam jumlah dosis yang terlalu tinggi akan mengakibatkan
keracunan, kejang-kejang, mengalami kesulitan saat bernafas, dan yang buruknya lagi kerja
jantung menjadi terhenti. Nikotin merupakan salah satu zat kimia yang membuat pemicu
kerusakan pada jantung, sirkulasi darah dan juga menjadikan pemakainya mengalami kecanduan.
(baca juga : metabolisme seluler)

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan selama ini memang merokok dapat mengakibatkan
seperti halnya :

kanker pada saluran pernapasan dan juga pada paru-paru.

Menyempitnya bagian dari pembuluh darah.

Menyebabkan penyakit jantung koroner.

Naiknya kadar gula secara drastis.

Kerusakan yang terjadi pada bagian sel reproduksi laki-laki dan perempuan sehingga
mengakibatkan kemandulan dan juga bisa impoten.

Meningkatnya kadar lemak yang ada dalam tubuh.

Meningkatnya kelahiran prematur.


Nah, bisa disimpulkan bahwa asap rokok memang sangat berbahaya bagi kesehatan. Bukan
hanya bagi pemakainya (perokok aktif), namun orang lain pun juga bisa terkena dampaknya
(perokok pasif).

 Dampak Negatif Dari Minuman Keras

Minuman keras pada umumnya memang mempunyai dampak yang buruk bagi kesehatan seperti
halnya kesehatan jasmani dan juga rohani. Kandungan alkohol yang ada di dalam minuman keras
mengakibatkan munculnya rasa ketagihan dan juga ketergantungan. (baca juga : pewarisan sifat)

Definisi dari alkohol merupakan suatu senyawa organik yang mempunyai kandungan satu atau
pun bisa lebih dari gugus hidroksida yang ada pada setiap molekulnya. Alkohol yang biasanya
ada dalam minuman keras yakni etanol. Pembuatan alkohol sendiri dilakukan melalui suatu
proses fermentasi dari berbagai macam dan jenis bahan yang mempunyai kandungan gula seperti
halnya buah-buahan seperti anggur, biji-bijian seperti beras atau pun gandum, dan juga umbi-
umbian seperti singkong. Dan jika ingin memperoleh kadar alkohol yang sangat tinggi, maka
bisa dilakukan suatu proses penyulingan. (baca juga : sistem rangka manusia)

 Dampak Positif Dari Zat Adiktif

Biasanya zat adiktif bermanfaat dan banyak digunakan khususnya di bidang kesehatan. Namun
penggunaannya pun masih dikategorikan dalam dosis yang masih wajar disesuaikan dengan
pengobatan yang dibutuhkan. Sehingga zat adiktif tidak hanya mempunyai pengaruh negatif saja,
ternyata pengaruh positifnya juga ada. (baca juga : sistem saraf pada manusia)

 Zat Stimulan

Definisi dari zat stimulan yakni zat yang bisa merangsang suatu fungsi tubuh sehingga akan
meningkatkan gairan dan juga kesadaran seseorang untuk melakukan suatu aktivitasnya selama
jangka waktu tertentu. Zat yang tergolong dalam stimulan meliputi kafein, kokain, dan juga
amfetamin. Sedangkan contoh dari zat stimulan yang saat ini seringkali disalahgunakan ialah
sabu-sabu atau pun ekstasi. (baca juga : sistem hormon pada manusia)

 Zat Depresan

Jika pada bidang ilmu kedokteran, zat depresan merupakan suatu zat yang bisa digunakan untuk
menekan sistem saraf pusat dan bisa juga digunakan untuk mengurangi suatu aktivitas fungsional
dalam anggota tubuh sehingga penggunanya akan merasakan ketenagan, bahkan dengan dosis
yang tinggi akan membuat penggunanya menjadi tertidur serta bisa menjadi tidak sadar. (baca
juga : sistem endokrin pada manusia)

Dosis yang melampaui batas akan menimbulkan kematian. Yang tergolong dalam zat adiktif
depresan meliputi opioda dan juga berbagai turunnya antara lain morfin dan juga heroin. Contoh
yang sangat terkenal dan tidak asing di masyarakat adalah putaw.
TUGAS ILMU PENGETAHUAN ALAM
ZAT ADITIF DAN ADIKTIF

NAMA : HAIKAL MUJAHID


KELAS: VIII-J
ABSEN : 11

Jalan Alun - alun Kabupaten No. 1, Empangsari, Tawang,


Empangsari, Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat 46113

Anda mungkin juga menyukai