Anda di halaman 1dari 33

20/08/2019

ZAT ADITIF

20/08/2019
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dapat menjelaskan pengertian zat aditif pada makanan.
2. Dapat mengidentifikasi zat aditif alami dan buatan.
3. Dapat mengidentifikasi zat aditif yang terdapat pada bahan makanan kemasan.
4. Dapat melaporkan/menyajikan data hasil identifikasi jenis-jenis zat aditif pada
makanan berdasarkan fungsinya dalam bentuk isian tabel pengamatan.
5. Dapat menjelaskan manfaat zat aditif pada makanan dalam kehidupan sehari-
hari.
20/08/2019
ZAT ADITIF
• Zat yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman saat pembuatan
makanan, baik pada saat memproses, mengolah, mengemas, atau menyimpan
makanan.

20/08/2019
Fungsi zat aditif makanan :
1. Memperbaiki tampilan makanan agar lebih menarik.
2. Meningkatkan cita rasa dan kestabilan makanan tetap terjaga.
3. Memperkaya kandungan dan mempertahankan nilai gizi.
4. Untuk konsumsi sebagian orang tertentu yang memerlukan
diet.
5. Mengawetkan (tidak cepat busuk)

20/08/2019
Pengelompokan Zat aditif
berdasarkan asalnya :
1. Zat aditif alami : berasal dari sumber alami
2. Zat aditif sintetik : berasal dari bahan-bahan kimia (buatan
pabrik)

20/08/2019
Pengelompokan Zat aditif
berdasarkan fungsinya :
1. Pewarna
2. Pemanis
3. Pengawet
4. Penyedap rasa
5. Pemberi aroma
6. Pengental
7. Pengemulsi

20/08/2019
Pewarna
• Pewarna alami, antara lain: Pewarna sintetis/buatan, antara lain:
No Warna Bahan No Warna Nama bahan kimia
1 Ungu Buah murbei, buah anggur 1 Biru Briliant Blue FCF
2 Kuning Kunyit 2 Kuning Tartrazine
3 Oranye Wortel 3 Oranye Sunset Yellow FCF
4 Hijau Daun suji, daun pandan 4 Hijau Fast Green FCF
5 Cokelat Kakao 5 Merah Allura Red AC
6 Merah Buah naga, stroberi
7 Hitam Arang (tidak dianjurkan)

20/08/2019
Pemanis
• Pemanis alami, antara lain: gula tebu/gula pasir (sukrosa), gula kelapa, gula aren, gula
lontar, gula bit, madu.

• Pemanis sintetis/buatan.
No Nama Pemanis Tingkat kemanisan dibandingkan Asupan Maksimal/kg
gula (sukrosa) Berat badan
1 Gula pasir (sukrosa) 1 30-60 mg
2 Siklamat 30-50 11 mg
3 Aspartam 160-200 40-50 mg
4 Kalium asesulfam 200 15 mg
5 Sakarin 200-500 5 mg
20/08/2019
Pengawet
• Pengawet adalah bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman yang
berfungsi untuk menghambat kerusakan makanan atau minuman.
• Kerusakan makanan dapat disebakan oleh adanya mikroorganisme yang tumbuh
pada makanan atau minuman.
• Pengawetan bahan makanan atau minuman dengan memberikan zat aditif
merupakan cara pengawetan secara kimia.
• Cara lain mengawetkan makanan adalah dengan cara pengasinan atau pemanisan,
misalnya ikan asin, manisan buah, atau daging panggang dapat awet secara alami.

20/08/2019
• Pengawet alami, dapat dilakukan dengan cara fisik dengan menggunakan metode
antara lain: pengasinan, pemanisan, pemanasan, pendinginan, pembekuan,
pengasapan, pengeringan, penyinaran. Contoh makanan yang diawetkan yaitu, ikan
asin, manisan buah atau daging asap.
• Pengawet sintetis/buatan, antara lain:

20/08/2019
Penyedap
• Penyedap alami, antara lain: garam, bawang putih,
bawang merah, cengkeh, merica, pala, cabai, laos/
lengkuas, kunyit, ketumbar, sereh, kaldu daging dan
tulang, dan kayu manis.
• Penyedap sintetis/buatan, adalah vetsin yang
mengandung senyawa monosodium glutamat (MSG)
atau mononatrium glutamat (MNG).
• Banyak ahli kesehatan berpendapat, bahwa penggunaan MSG yang berlebihan dapat
menimbulkan penyakit Sindrom Restoran Cina (Chinese Restaurant Syndrome) dengan
gejala pusing, mulut terasa kering, lelah, mual, atau sesak napas.
20/08/2019
Pemberi aroma
• Pemberi aroma alami, antara lain: serai, daun pandan,
daun jeruk, vanili, ekstrak dari buah segar (ekstrak
anggur, ekstrak nanas), buah murbei dan minyak astiri.
• Pemberi aroma sintetis/buatan atau yang disebut essen, antara lain: amil kaproat
(aroma apel).
Pengental
• Pengental adalah bahan tambahan yang digunakan untuk mendtabilkan, memekatkan
atau mengentalkan makanan yang dicampur dengan air, sehingga membentuk
kekentalan tertentu.
• Pengental alami, misalnya: pati, gelatin, gum, agar-agar, dan alginat.
20/08/2019
• Larutan pati dapat mengentalkan kuah pada capcai, gum umumnya digunakan
sebagai pengental pada pembuatan permen karet.
Pengemulsi
• Pengemulsi adalah bahan tambahan yang dapat mempertahankan penyebaran
(dispersi) lemak dalam air dan sebaliknya.
• Contoh pengemulsi makanan adalah Lesitin yang terkandung dalam kuning telur
maupun dalam kedelai.
• Lesitin digunakan dalam pembuatan mayones dan mentega.
• Apabila tidak ditambahkan zat pengemulsi (letisin), lemak dan air pada mayones dan
mentega akan terpisah.

20/08/2019
Silahkan Mengamati Video Berikut Ini

20/08/2019
Zat Adiktif
• Zat adiktif adalah zat-zat yang apabila dikonsumsi dapat menyababkan
ketergantungan (adiksi) atau ingin menggunakannya secara terus-menerus (ketagihan).
• Zat adiktif dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: Narkotika, Psikotropika, dan Zat
psiko-aktif lainnya.
Jenis-jenis zat adiktif
a. Narkotika
• Narkotika merupakan zat berbahaya yang tidak boleh digunakan tanpa pengawasan
dokter, dan apabila digunakan tanpa pengawasan dokter maka melanggar hukum.
• Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, dan
menyababkan ketergantungan bagi penggunanya.
20/08/2019
• Narkoba singkatan dari narkotika, psikotropika dan obat-obat berbahaya, dan Napza
singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
• Berdasarkan potensi dalam menyebabkan ketergantungan Narkotika dikelompokkan
menjadi 3 golongan yaitu:
1. Golongan I, sangat berbahaya karena berpotensi sangat tinggi meyebabkan ketergantungan, dan
tidak digunakan dalam pengobatan. Misalnya: heroin/putaw, opium, kokain dan ganja.
2. Golongan II, berpotensi tinggi dalam meyebabkan
ketergantungan dan dapat digunakan dalam pilihan
terakhir dalam pengobatan. Misalnya: morfin, petidin, dan
metadon.
3. Golongan III, berpotensi ringan dalam menyebabkan
ketergantungan dan banyak digunakan dalam pengobatan.
Misalnya kodein, asetil dihidrokodeina, dekstropropoksifena,
dan dihidrokodeina.
20/08/2019
20/08/2019
b. Psikotropika
• Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alami maupun sintetis, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada sistem saraf pusat, dan dapat
menimbulkan ketergantungan atau ketagihan. Berdasarkan dalam potensi
menyebabkan ketergantungan psikotropika dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu:
1. Golongan I, berpotensi sangat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak
digunakan sebagai obat (barang terlarang). Con: ekstasi (MDMA = 3,4-
methylenedioxymethylamphetamin), LSD (Lysergic Acid Diethylamid), dan SPT/DOM
(dimetoksi alpha dimetilpenetilamina).
2. Golongan II, berpotensi kuat menyebabkan ketergantungan dan sangat terbatas
digunakan sebagai obat. Con: amfetamin, metamfetamin (sabu), dan fenetelina.

20/08/2019
3. Golongan III, berpotensi sedang menyebabkan ketergantungan dan banyak
digunakan sebagai obat. Con: amobabital, buprenorfina, katina, pentobarbital, dan
flunitrazepam.
4. Golongan IV, berpotensi ringan dalam menyebabkan
ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan
(dengan resep dokter). Con: diazepam, nitrazepam,
bromazepam (lexotan, sering disalahgunakan), pil koplo,
obat penenang (sedativa), obat tidur (hipnotika), klobazam,
fenobarbital, barbital, klorazepam.

20/08/2019
20/08/2019
c. Zat psiko-aktif lainnya
Zat psiko-aktif adalah zat atau obat lain selain narkotika dan psikotropika yang dapat
berpengaruh terhadap kerja sistem saraf pusat, jika disalahgunakan atau dikonsumsi
dalam jumlah besar dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Contohnya: alkohol, nikotin, dan kafein.
1. Alkohol
Alkohol yang banyak digunakan yaitu etanol (C2H5OH) diperoleh secara alami melalui
fermentasi glukosa dengan ragi (Saccharomyches cerevisiae). Apabila kandungan alkohol di
dalam darah tinggi dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan kesadaran
(mabuk). Jenis alkohol yang lain yaitu metanol yang dikenal dengan spiritus, pada
bidang industri metanol digunakan sebagai pelarut zat tertentu.
20/08/2019
2. Nikotin
Nikotin terdapat dalam daun tembakau, yang digunakan sebagai bahan pembuatan
rokok. Akibatnya orang yang merokok dapat lebih taha kantuk atau lebih aktif.
Rokok dapat menyebabkan kanker tenggorokan dan kanker paru-paru.

20/08/2019
3. Kafein
Kafein merupakan zat yang secara alami terdapat di dalam kopi. Kafein juga terdapat
di dalam teh yang dikenal dengan nama theine namun kadarnya tidak sebanyak kafein
dalam kopi. Kafein dapat membuat seseorang tahan kantuk karena kafein merupakan
stimulus yang mampu meningkatkan kerja otak.

20/08/2019
• Zat adiktif berdasarkan pengaruhnya terhadap tubuh, dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. Stimulan, yaitu zat adiktif yang dapat meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat atau
fungsi organ tubuh lainnya. Stimulan mentebabkan orang lebih siaga dan tidak
merasakan lelah. Con: kafein, nikotin, kokain, metamfetamin.
2. Sedatif/hipnotika (depresan), yaitu zat adiktif yang menghambat aktivitas sistem
saraf pusat atau fungsi organ tubuh lainnya. Con: asam barbiturat, alkohol,
diazepam.
3. Halusinogen, yaitu zat adiktif yang memberikan efek halusinasi/khayal. Con: LSA
dan LSD.
Dampak penggunaan zat adiktif bagi kesehatan.
a. Dampak penggunaan narkotika
1. Penggunaan heroin, morfin, opium, dan kodein
20/08/2019
Jangka pendek : dapat menghilangkan rasa nyeri, ketegangan berkurang, rasa nyaman,
diikuti perasaan seperti mimpi dan mengantuk.
Jangka panjang : meyebabkan ketergantungan, meninggal karena overdosis (OD),
meyebabkan sembelit, gangguan siklus menstruasi dan impotensi.
Jika penggunaannya menggunakan jarum suntik yang tidak steril dapat menularkan
penyakit seperti hepatitis dan HIV/AIDS.
2. Penggunaan ganja
Jangka pendek : timbul rasa cemas dan gembira menjadi satu, banyak bicara, tertawa
terbahak-bahak, halusinasi, berubahnya perasaan waktu (lama dikira sebentar) dan
ruang (jauh dikira dekat), peningkatan denyut jantung, mata merah, mulut dan
tenggorokan kering.

20/08/2019
Jangka panjang : menyebabkan daya pikir berkurang, motivasi belajar turun drastis,
perhatian ke lingkungan sekitar berkurang, radang paru-paru, daya tahan tubuh
menurun, dan gangguan sistem peredaran darah.
3. Penggunaan kokain
Jangka pendek : rasa percaya diri meningkat, banyak bicara, rasa lelah hilang,
kebutuhan tidur berkurang, dan halusinasi penglihatan serta perabaan.
Jangka panjang : kurang gizi, anemia, kerusakan pada hidung, dan gangguan jiwa.
b. Dampak Penggunaan Psikotropika
1. Penggunaan ekstasi/MDMA
Jangka pendek : terjaga (tidak tidur), rasa riang, perasaan melambung, rasa nyaman
dan meningkatkan keakraban, kemudian timbul rasa tidak enak, murung, nafsu makan
berkurang, berkeringat, rasa haus, badan gemetar, jantung berdebar, dan tekanan darah
meningkat. 20/08/2019
Jangka panjang : kurang gizi, anemia, penyakit jantung, gangguan jiwa (psikotik), dan
pembuluh darah di otak dapat pecah sehingga mengalami stroke atau gagal jantung
yang mengakibatkan kematian.
2. Penggunaan obat nipam/nitrazepam
Dalam dosis tertentu : merasa tenang dan otot-otot mengendur.
Dosis tinggi : gangguan bicara, gangguan persepsi, dan jalan sempoyongan.
Dosis lebih tinggi : penghambatan pada pernapasan, koma, dan kematian.
c. Dampak Penggunaan zat psiko-aktif/inhalansi.
Zat psiko-aktif/inhalansi dapat menyebabkan kematian mendadak akibat dari
kekurangan oksigen atau kaena ilusi, halusinasi, dan persepsi yang salah.
Pengguanaan zat psiko-aktif/inhalansi jangka panjang dapat meyebabkan kerusakan
otak, paru-paru, ginjal, dan jantung. 20/08/2019
1. Pengguanaan Alkohol
Jangka pendek : mabuk, jalan sempoyongan, menyebabkan keinginan untuk merusak,
dan dapat meyebabkan kecelakaan jika mengendarai kendaraan saat mabuk.
Jangka panjang : merusak hati, merusak kelenjar getah lambung, kerusakkan sistem
saraf pusat, menyebabkan gangguan jantung, dan meningkatkan resiko kanker, ibu
hamil pecandu alkohol akan melahirkan bayi yang cacat.
2. Penggunaan nikotin
Selain nikotin, di dalam rokok juga terdapat sekitar 4.000 senyawa termasuk tar dan
karbon monoksida (CO), yang dapat menyebabkan kanker paru-paru, penyempitan
pembuluh darah, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan impotensi.

20/08/2019
20/08/2019
Upaya pencegahan diri dari bahaya Narkoba
• Tidak semua zat adiktif adalah narkoba, misalnya kafein, alkohol, dan nikotin.
• Beberapa upaya yang dapat kamu lakukan untuk menjaga diri dari bahaya narkoba,
antara lain sebagai berikut:
1. Mengenal dan manilai diri sendiri.
2. Meningkatkan harga diri
3. Meningkatkan rasa percaya diri.
4. Terampil mengatasi masalah dan mengambil keputusan.
5. Memilih pergaulan yang baik dan terampil menolak tawaran narkoba.
6. Terampil sebagai agen pencegah penyalahgunaan narkoba.
20/08/2019
7. Merapkan pola hidup sehat.
8. Memperkuat iman dan takwa kepada Tuhan.
9. Melakukan kegiatan yang positif.
10. Membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan teman dan keluarga.

20/08/2019

Anda mungkin juga menyukai