Anda di halaman 1dari 20

ZAT ADITIF DAN

ZAT ADIKTIF
KELAS 8

SENIWATI ROHANI,S.Pd
Zat Aditif
Zat aditif adalah bahan yang ditambahkan
kedalam makanan atau minuman dalam jumlah
kecil saat pembuatan makanan.

Penambahan zat aditif bertujuan untuk


memperbaiki penampilan, cita rasa,
tekstur, aroma, memperpanjang daya
simpan, meningkatkan nilai gizi seperti
protein, mineral dan vitamin.
Zat Aditif makanan harus memenuhi syarat-syarat berikut :
1. Dapat mempertahankan atau meningkatkan nilai gizi
makanan
2. Dapat mempertahankan atau memperbaiki mutu
makanan ( tekstur,
rasa, dan tampilan
3. Dapat meningkatkan masa simpan makanan

Berdasar fungsinya, zat aditif ada 7 yaitu : pewarna,


pemanis, pengawet, penyedap, pemberi aroma,
pengental dan pengemulsi
Berdasar asalnya, zat aditif ada 2 yaitu :
alami dan buatan

Zat aditif alami adalah zat aditif yang berasal dari


makhluk hidup dan tidak membahayakan kesehatan
manusia, tetapi jika kebanyakan juga bisa
mengganggu kesehatan
Zat aditif buatan adalah zat aditif yang dibuat
manusia, diperoleh dari reaksi kimia dan bahan
bakunya menggunakan bahan kimia.

Zat aditif buatan digunakan sesuai ketentuan


jumlah dan fungsinya, jika disalah gunakan dapat
membahayakan kesehatan.

Contohnya : pengawet dari asam benzoat,


pemanis dari sakarin, pewarna dari tartrazin dan
sebagainya.
Pewarna adalah zat aditif untuk memperbaiki
atau memberi warna agar menarik.

Kelebihan pewarna alami : lebih sehat dan tidak


menimbulkan efek samping apabila dikonsumsi.

Kekurangannya : memberi rasa dan aroma yang


tidak diinginkan, warna mudah rusak karena
panas, warna kurang kuat, jenisnya terbatas
Berikut jenis – jenis pewarna alami
Berikut contoh pewarna buatan yang digunakan
untuk makanan atau minuman
Berikut contoh pewarna buatan yang dilarang untuk
makanan dan minuman

Pemanis adalah zat aditif yang dapat menyebabkan rasa


manis. Pemanis alami yang sering digunakan dalam makanan
atau minuman adalah gula pasir (sukrosa), gula kelapa, gula
aren, gula lontar dan gula bit.
Pemanis buatan memiliki rasa lebih manis dibanding
pemanis alami dan bertujuan untuk mengganti pemanis
alami bagi penderita diabetes melitus.

Contoh pemanis buatan : siklamat, aspartam, kalium


asesulfam dan sakarin.

Pemanis buatan tidak menghasilkan kalori, sehingga sering


dikonsumsi oleh orang yang sedang diet.

Pengawet adalah zat aditif yang berfungsi menghambat


kerusakan makanan atau minuman akibat tumbuhnya
bakteri, jamur atau mikroorganisme lain. Reaksi kimia yang
dapat dicegah dengan pengawet yaitu pengasaman, oksidasi,
pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya.
Penyedap adalah zat aditif yang digunakan untuk
meningkatkan cita rasa masakan.

Contoh penyedap alami yaitu garam, bawang putih, bawang


merah, pala, merica, ketumbar, sereh dan kayu manis.
Penyedap buatan yang biasa digunakan yaitu vetsin yang
mengandung monosodium glutamat (MSG) atau
mononatrium glutamat (MNG).

Vetsin dibuat dari fermentasi tetes tebu dengan bantuan


bakteri Micrococcus glutamicus

Pemberi aroma adalah zat aditif untuk memberikan aroma


tertentu pada makanan atau minuman.

Pemberi aroma dapat berasal dari bahan segar atau


ekstrak dari bahan alami contohnya ekstrak buah nanas,
ekstrak buah anggur, minyak atsiri, vanili dan sebagainya.
Bahaya Penyalahgunaan Zat Aditif pada Makanan

Penyimpangan penggunaan zat aditif makanan yang sering dilakukan oleh


Produsen pangan, diantaranya
1. Menggunakan bahan tambahan yang dilarang untuk makanan,
2. Menggunakan zat aditif melebihi dosis yang di ijinkan,
3. Mengunakan bahan tambahan yang dilarang seperti formalin, boraks dan
pewwarna tekstil (rodhamin B dan methanil yellow)

Penyalahgunaan zat aditif buatan yang bukan peruntukkannya dapat


menimbulkan masalah bagi kesehatan
Bahaya zat aditif yang lainnya adalah :
1. Zat pengawet Dapat menyebabkan keracunan mempengaruhi
kemampuan sel darah membawa oksigen keberbagai organ tubuh,
gangguan hati sakit kepala, diare, anemia dan radang ginjal
2. Zat pewarna dapat menimbulkan dampak negatif jika penggunaannya
berulang meskipun dalam jumlah kecil dan dikonsumsi dalam jangka
waktu lama, salah satu dampaknya adalah kanker hati
3. Zat pemanis seperti aspartam dapat menyebabkan kerusakan otak
dan merangsang tumbuhnya tumor kandung kemih
4. Zat penyedap dapat menyebabkan kerusakan beberapa sel saraf,
seperti kesemutan pada punggug, leher, rahang bawah, wajah
berkeringat, sesak dada bagian bawah, dan kepala pusing
Zat adiktif
merupakan bahan makanan atau minuman yang dapat
menimbulkan kecanduan pada penggunanya. Zat adiktif
dibedakan menjadi narkotika, psikotropika, zat psiko-aktif
lainnya.
Contoh narkotika adalah heroin kokain dan morfin,

Contoh psikotropika adalah ekstasi, sabu-sabu, diazepam,


dan LSD,

Contoh zat psiko-aktif lain adalah kafein, nikotin, dan


alkohol.

Bahan-bahan adiktif yang termasuk kelompok narkotika


tidak boleh digunakan secara sembarangan dan secara
bebas karena memiliki efek yang sangat membahayakan
bagi penggunanya.
Menyimpan atau menggunakan bahan yang tergolong
narkotika secara bebas merupakan suatu bentuk pelanggaran
hukum yang dapat mengakibatkan pelakunya mendapat
sanksi pidana.
Beberapa macam bahan adiktif yang tergolong
psikotropika masih boleh dipergunakan sebagai obat,
namun penggunaannya dalam pengawasan yang
ketat oleh pemerintah.

Dampak penggunaan zat adiktif dalam jangka panjang di


antaranya daya berpikir berkurang, motivasi belajar turun,
perhatian ke lingkungan berkurang, menyebabkan
penyakit pada organ dalam, ketergantungan, dan
kematian.
Upaya pencegahan diri dari bahaya narkoba di antaranya
yaitu
1. Memiliki pemahaman yang kuat tentang ajaran agama
2. mengenal dan menilai diri sendiri,
3. meningkatkan harga diri,
4. meningkatkan rasa percaya diri,
5. terampil mengatasi masalah dan keputusan,
6. memilih pergaulan yang baik, dan
7. terampil menolak tawaran narkoba

Buat anak-anak ibu marilah jaga diri kita, dan jauhi hal-hal
Yang dapat merusak diri kita sendiri dan keluarga kita.
Cintai keluarga kita.
Selalu semangat

Dalam belajar
dan
Berprestasi

Sukses ya

Anda mungkin juga menyukai