Anda di halaman 1dari 9

NAMA KELOMPOK:

LEMBAR KERJA SISWA 1. …………………………………………………….


2. …………………………………………………….
Mata Pelajaran : IPA Sekolah II
3. …………………………………………………….
Materi Pokok : Zat Aditif dan
Adiktif 4. …………………………………………………….
Semester : Ganjil 5. …………………………………………………….
Metode : Diskusi
6. …………………………………………………….
Alokasi Waktu : 1 x 30 menit
7. …………………………………………………….

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan zat aditif makanan dengan baik


2. Siswa mampu mengidentifikasi bahan – bahan pewarna, pemanis, pengawet, penyedap
alami dan buatan berdasarkan komposisi yang tercantum pada kemasan dengan benar.
3. Siswa mampu menyajikan data hasil kegiatan dalam bentuk isian tabel pengelompokan
zat aditif makanan dan bukan zat aditif makanan yang benar.
4. Siswa mampu menyajikan data hasil kegiatan dalam bentuk isian tabel pengelompokan
zat aditif makanan berdasarkan fungsinya.

B. Kegiatan
1. Mengamati Fenomena
Zat Aditif
Sebenarnya, Tuhan telah menyediakan zat aditif dari alam yang bisa
dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia. Kita perlu bersyukur karena semua
bahan aditif yang kita butuhkan sudah tersedia di alam, misalnya rempah-rempah
sebagai zat penyedap, tebu sebagai zat pemanis, garam sebagai zat pengawet, dan masih
banyak lagi. Zat aditif yang disediakan alam memiliki kelemahan, salah satunya adalah
jumlahnya yang terbatas. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, saat ini manusia telah
membuat bahan aditif yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan bahan
aditif alami, bahan aditif buatan manusia ini disebut bahan aditif buatan (sintetik).
Berdasarkan fungsinya bahan atau zat aditif dikelompokkan menjadi zat pewarna, zat
pengawet, zat pemanis, dan zat penyedap. Berikut akan dijelaskan satu per satu tentang
zat aditif makanan berdasarkan fungsinya.
1. Zat Pewarna

Zat aditif yang berfungsi untuk memperbaiki tampilan makanan atau minuman
sehingga terlihat lebih menarik disebut zat pewarna. Zat pewarna makanan dapat
dibedakan atas zat pewarna alami dan sintetik.

a. Bahan Pewarna alami yang sering digunakan antara lain:


1. Kunyit, untuk memberikan warna kuning.
2. Daun pandan, memberikan warna hijau.
3. Wortel, untuk memberikan warna orange.
4. Stroberi, untuk memberikan warna merah.

Lembar Kerja Peserta Didik | Zat Aditif Pada Makanan 1


5. Gula merah, untuk memberikan warna kecoklatan.
6. Ubi ungu, untuk memberikan warna ungu.

b. Bahan Pewarna Buatan Beberapa bahan pewarna buatan diantaranya:


1. Tartrazine dan Quineline yellow, untuk memberikan warna
kuning.
2. Fast green FCF, untuk memberikan warna hijau.
3. Sunset Yellow, untuk memberikan warna orange.
4. Carmoisine, Amaranth, Erytrosine, Annatto, dan Allura Red untuk memberikan
warna merah.
5. Indigicarmine dan Brillan Blue FCF, untuk memberikan warna biru.
6. Violet GB, untuk memberikan warna ungu.
Beberapa dari zat pewarna sintetik disinyalir dapat menimbulkan kanker.
Tartrazin dan CFC misalnya, zat pewarna ini dapat merusak organ hati dan ginjal.
Seiring meluasnya pemakaian zat pewarna sintetik, penyalahgunaan pada zat ini
pun semakin banyak. Sebagai contoh, saat ini banyak sekali makanan yang diberi
zat pewarna tekstil padahal pewarna ini mengandung logam berat seperti: arsen,
timbal, dan raksa sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu,
sebagai konsumen kita harus teliti dalam memilih makanan yang akan dibeli.

2. Zat Pengawet
Zat aditif yang berfungsi untuk mengawetkan makanan atau minuman
sehingga makanan dan minuman dapat bertahan lebih lama disebut zat pengawet.
Adanya penambahan bahan pengawet pada makanan membuat bahan makanan tidak
mudak busuk atau basi. Seperti halnya zat pewarna, zat pengawet juga dibedakan atas
zat pengawet alami dan sintetik.
a. Bahan pengawet alami
Bahan pengawet alami berasal dari alam, contohnnya garam untuk mengawetkan
ikan dan sayuran yang sudah dimasak, gula untuk mengawetkan buah-buahan,
dan cuka untuk mengawetkan beberapa jenis sayuran yang sudah dimasak
seperti acar.

b. Bahan pengawet buatan (sintetik)


Bahan pengawet alami hanya dapat mengawetkan makanan dalam beberapa hari
saja. Untuk itu, orang menambahkan bahan pengawet sintetik agar makanan
dapat bertahan lebih lama. Umumnya makanan dan minuman di toko-toko
menggunakan bahan pengawet ini. Beberapa bahan pengawet sintetik
diantaranya adalah:
1. Sulfur dioksida, ntuk mengawetkan buah-buahan kering.
2. Asam benzoat dan natrium benzoat, untuk mengawetkan jus buah dan
berbagai jenis buah segar lainnya.
3. Sodium nitrit, untuk mengawetkan daging. Pengawet buatan banyak digunakan
dalam usaha industri. Hal ini dikarenakan keunggulan pengawet buatan

Lembar Kerja Peserta Didik | Zat Aditif Pada Makanan 2


yang dapat membuat makanan bertahan lebih lama dibanding
pengawet alami.

Ada beberapa teknik pengawetan lainnya yang tidak menggunakan bahan


pengawet seperti:

1. Pengeringan Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemur atau


memanaskan.
Pemanasan akan menimbulkan penguapan dan menghilangkan air pada
bahan yang akan diawetkan. Tanpa air yang cukup, mikroorganisme tidak
dapat bertahan hidup.

2 . Pembekuan/Pendinginan Melalui pembekuan, air akan berubah wujud dari cair


menjadi padat. Mikroorganisme tidak mampu untuk hidup dan berkembang
pada air yang membeku. Contoh bahan makanan yang diberi pengawet ini.
Selain itu, pendinginan juga dapat memperlambat metabolisme
mikroorganisme pembusuk.

3 . Pengalengan Pengemasan bahan makanan ke dalam kaleng dimaksudkan untuk


meletakkan bahan makanan tersebut ke dalam tempat yang steril bebas
mikroorganisme. Pengalengan tidak memungkinkan mikroorganisme
untuk masuk dan berkembang.

4 . Iradiasi/penyinaran Sinar gamma atau sinar ultraviolet (dari zat


radioaktif tertentu) dapat mematikan mikroorganisme dalam bahan makanan.

3. Zat Pemanis
Bahan pemanis berguna untuk menambah rasa manis pada makanan atau minuman.
Bahan pemanis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Bahan pemanis alami Bahan pemanis alami diantaranya adalah kelapa, tebu, aren,
buah-buahan, dan madu. Zat pemanis alami berfungsi sebagai sumber energi
karena kaya akan karbohidrat. Kebanyakan mengkonsumsi bahan pemanis ini
akan menimbulkan kegemukan hingga obesitas. Penderita diabetes tidak
dianjurkan untuk mengkonsumsi pemanis buatan ini.

2. Bahan pemanis buatan


Bahan pemanis alami memiliki beberapa kelemahan diantaranya tingkat
kemanisan yang terlalu tinggi, jumlahnya terbatas, dan kandungan kalorinya
relatif tinggi. Kelemahan-kelemahan tersebut diatasi dengan membuat bahan
pemanis buatan. Bahan pemanis buatan memiliki tingkat kemanisannya tinggi,
dapat diproduksi dalam jumlah besar, dan kandungan kalorinya rendah.
Pemanis yang digolongkan ke dalam pemanis buatan adalah adalah aspartam,
siklamat, sakarin, neotam, dan gliserol. Penderita diabetes dianjurkan untuk
mengkonsumsi pemanis sintetik karena kandungan kalori pada pemanis sintetik
lebih rendah dibandingkan pemanis alami. Namun, beberapa diantara pemanis
buatan di atas ada yang tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Lembar Kerja Peserta Didik | Zat Aditif Pada Makanan 3


Sakarin dan siklamat merupakan pemanis buatan yang dapat menimbulkan
kanker. Oleh sebab itu, penggunaan pemanis ini dilarang di beberapa negara.
Sebaiknya, bahan pemanis sintetik ini digunakan secukupnya saja, sebab bila
berlebihan sangat berbahaya bagi kesehatan.

4. Zat Penyedap
a. Bahan penyedap alami Bahan penyedap alami contohnya bauh pala, kelapa,
merica, jahe, ketumbar, lengkuas, dan lain-lain. Semua jenis rempah-rempah
umumnya dapat digolongkan ke dalam bahan penyedap alami.

b. Bahan penyedap buatan (sintetik) Selain penyedap di atas juga terdapat penyedap
sintetik yang sering digunakan sehari-hari, yaitu Monosodiun Glutamat (MSG).
Kita sering melihat beberapa jenis penyedap buatan dalam kemasan plastik seperti
gambar di samping yang sering ditambahkan pada makanan yang sedang diolah
untuk menghasilkan makanan yang lezat dan menggugahselera.
Jenis bahan penyedap buatan (sintetik) yang sering digunakan
diantaranya adalah:
1. Oktil asetat, memberikan rasa dan aroma khas buah jeruk.
2. Etil butarat, memberikan rasa dan aroma khas buah nanas.
3. Amil asetat, memberikan rasa dan aroma khas pisang.
4. Amil valerat, memberikan rasa dan aroma khas buah apel.
5. MSG merupakan zat yang tidak berasa, tapi apabila dicampurkan
dengan bahan makanan akan menghasilkan rasa yang sedap. Penggunaan
bahan penyedap sintetik yang terlalu banyak dapat menyebabkan gangguan
kesehatan. Penggunaan MSG yang terlalu berlebihan misalnya dapat
merusak jaringan syaraf.

a) Berdasarkan paragraf fenomena di atas, informasi penting apa yang anda temukan
berkaitan dengan zat aditif pada makanan ?

Informasi:
1. Berdasarkan fungsinya bahan atau zat aditif dikelompokkan menjadi zat
pewarna, zat pengawet, zat pemanis, dan zat penyedap. Berikut akan
dijelaskan satu per satu tentang zat aditif makanan berdasarkan
fungsinya.

Lembar Kerja Peserta Didik | Zat Aditif Pada Makanan 4


b) Tulislah pertanyaan terkait istilah-istilah dan/atau maksud kalimat yang tidak dimengerti
yang terdapat pada paragraf fenomena di atas! (jika ada)

Pertanyaan:
1. ......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
2. ......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

c) Berdasarkan hal tersebut, buatlah rumusan masalah investigatif berkaitan dengan


fenomena pengantar tersebut!

Rumusan masalah:
1. Apa saja zat aditif yang ditambahkan dalam makanan dan minuman
kemasan berdasarkan komposisinya?

d) Berdasarkan rumusan masalah di atas, buatlah hipotesis atau jawaban sementara dari
setiap rumusan masalah yang dibuat!

Hipotesis:
1. Zat aditif yang terdapat pada makanan dan minuman dalam kemasan
berdasarkan komposisinya yaitu : penyedap rasa, pewarna, pemanis dan
pengawet.

2. Rancangan Percobaan
a) Alat dan Bahan
1. LKS dan Alat Tulis
2. Makanan atau minuman yang ada dalam kemasan.

Lembar Kerja Peserta Didik | Zat Aditif Pada Makanan 5


b) Prosedur Kerja
1. Bacalah materi terlebih dahulu sebelum mengerjakan LKS.
2. Sediakan makanan atau minuman yang ada dalam kemasan.
3. Bacalah komposisi yang tertera pada makanan atau minuman yang sudah di
sediakan.
4. Tentukan tiap-tiap jenis bahan pada komposisi makanan berdasarkan fungsinya.

3. Analisis dan Diskusi


Hasil Pengamatan

Kelompok Zat Aditif Berdasarkan Fungsinya


Nama Zat Aditif
No
Pewarna Pengawet Pemanis Penyedap
Antioksidan
1. TBHQ -  - -

2. Amonium - - - -
Bikarbonat
3. Monotrium - - - 
Glutamat
4. Panceau 4R Cl  - - -
16255
5. Kuning FCF Cl  - - -
15985

Diskusi :
1. Jelaskan masing – masing zat aditif makanan berikut !
a) Pewarna

Lembar Kerja Peserta Didik | Zat Aditif Pada Makanan 6


b) Pengawet
c) Pemanis
d) Penyedap

Jawab !
1. Zat Aditif
a. Pewarna
Pewarna yang ditambahkan kedalam makanan atau minuman
dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik konsumen, dan
mengembalikan warna asli yang mungkin hilang pada proses
pengolahan.
b. Pengawet
Pengawet adalah zat aditif yang ditambahkan pada makanan atau
minuman yang berfungsi untuk menghambat kerusakan makanan
atau minuman.
c. Pemanis
Pemanis merupakan bahan yang ditambahkan pada makanan atau
minuman sehingga dapat menyebabkan rasa manis pada makanan
atau minuman.
d. Penyedap
Penyedap makanan adalah bahan tambahan makanan yang digunakan
untuk meningkatkan cita rasa makanan.

Lembar Kerja Peserta Didik | Zat Aditif Pada Makanan 7


2. Jelaskan dampak dari masing-masing zat aditif makanan atau minuman tersebut.

Jawab !
1. Formalin yang digunakan sebagai pengawet makanan jika dikonsumsi secara terus-
menerus dapat mengganggu fungsi organ pencernaan, kanker paru-paru, penyakit
jantung dan merusak sistem saraf.
2. Boraks yang digunakan juga sebagai pengawet makanan bila dikonsumsi secara terus-
menerus dapat mengakibatkan mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal,
serta gangguan pada otak dan hati.
3. Natamysin yang digunakan sebagai zat pengawet mengakibatkan mual, muntah, tidak
nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
4. Kalium Asetat yang digunakan sebagai zat pengawet dapat menyebabkan kerusakan
fungsi ginjal.
5. Nitrit dan Nitrat yang digunakan sebagai zat pengawet dapat mengkibatkan
keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen keberbagai organ
tubuh, sulit bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.
6. Kalsium Benzoate yang digunakan sebagai zat pengawet dapat memicu terjadinya
serangan asma.
7. Sulfur Dioksida yang digunakan sebagai zat pengawet dapat mengakibatkan
perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
8. Kalsium dan Natrium propionate adalah zat pengawet yang apabila digunakan
melebihi angka batas maksimum dapat menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan
tidur.
9. Natrium metasulfat zat pengawet yang dapat mengakibatkan alergi pada kulit.
10. CFC dan Tetrazine yang digunakan sebagai zat pewarna dapat merusak organ hati,
ginjal dan meningkatkan kemungkinan hiperaktif pada masa kanak-kanak.
11. Rhodamin B adalah zat pewarna tekstil yang apabila digunakan sebagai pewarna
makanan dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru,
tenggorokan, hidung, dan usus.
12. Sunset Yellow yang dipergunakan sebagai zat pewarna dapat menyebabkan kerusakan
kromosom
13. Ponceau 4R yang apabila dipergunakan untuk pewarna makanan dapat mengakibatkan
anemia dan kepekatan pada hemoglobin.
14. Carmoisine (merah) adalah zat pewarna yang dapat menyebabkankan kerhati dan
menimbulkan alergi.
15. Quinoline Yellow adalah zat pewarna makanan yang dapat mengakibatkan
hypertrophy, hyperplasian dan carcinomas kelenjar tiroid.
16. Siklamat yang digunakan sebagai zat pemanis dapat menyebabkan penyakit kanker (
karsino genik ).
17. Sakarin yang juga digunakan sebagai zat pemanis dapat menyebabkan infeksi dan
kanker kandung kemih
18. Aspartan yang juga digunakan sebagai pemanis buatan dapat menyebabkan gangguan
saraf dan tumor otak.
19. Penggunaan Monosodium Glutamat ( MSG ) sebagai bahan penyedap secara
berlebihan dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan saraf, kelainan hati, trauma,
hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual,
muntah, migren, asma, ketidak mampuan belajar, dan depresi.

Lembar Kerja Peserta Didik | Zat Aditif Pada Makanan 8


4. Simpulan

1) Berdasarkan analisis data yang telah anda lakukan, bagaimanakah simpulan yang anda
peroleh terkait hipotesis yang telah anda buat?

Simpulan:

Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses
produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan
zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan
makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak
atau hilang selama proses pengolahan. Pada awalnya zat-zat aditif tersebut
berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami.
Semakin berkembangnya teknologi pengolahan bahan pangan mendorong
pemakaian zat aditif buatan. Zat aditif buatan digunakan karena keterbatasan zat
aditif alami, baik dalam jumlah maupun ragamnya.

Lembar Kerja Peserta Didik | Zat Aditif Pada Makanan 9

Anda mungkin juga menyukai