Anda di halaman 1dari 12

LITERATURE REVIEW: EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTASEPSI

JANGKA PANJANG KB IUD DAN IMPLAN

Ghania Rahma
Stikes Respati Tasikmalaya
Jl. Singaparna KM. 11, Cikunir, Kec. Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat 46418

PENDAHULUAN
peserta pil 1.690.710 (26,36%), peserta
Menurut Profil Kesehatan Indonesia implan 617.968 (9,63%), peserta IUD
tahun 2015 Keluarga Berencana (KB) 436.571 (6,81%), peserta kondom 350.692
merupakan salah satu cara yang paling (5,47%), peserta MOW 104.930 (1,64%),
efektif untuk meningkatkan ketahanan peserta MOP 10.516 (0,16%). Jumlah peserta
keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu, KB aktif di Indonesia tahun 2015 sebanyak
anak, serta perempuan. Program Keluarga 35.202.924 (75,10%) dapat di presentasekan
Berencana (KB) dilakukan diantaranya sebagai berikut: peserta suntik 17.104.340
dalam rangka mengatur jumlah kelahiran (47,78%), peserta pil 8.447.972 (23,06%),
atau menjarangkan kelahiran. Sasaran peserta implan 3.788.149 (10,68%), peserta
program KB adalah Pasangan Usia Subur IUD 3.840.156 (10,73%), peserta kondom
(PUS) yang lebih dititikberatkan pada 1.131.373 (3,16%), peserta MOW 1.249.364
kelompok Wanita Usia Subur (WUS) yang (3,49%), peserta MOP 234.206 (0,65%). Dari
berada pada kisaran usia 20-35 tahun. data tersebut dapat dilihat bahwa kontrasepsi
Pelayanan Keluarga Berencana dilakukan hormonal merupakan jenis kontrasespsi yang
dengan penggunaan atau pemakaian menjadi pilihan terbanyak (Badan
kontrasepsi (Kemenkes RI, 2015). Kependudukan dan Keluarga Berencana
Penggunaan kontrasepsi harus Nasioanal (BKKBN), 2016). Di Indonesia
mempertimbangkan efek samping yang peserta KB baru yang merupakan PUS
dapat mempengaruhi fungsi reproduksi. (Pasangan Usia Subur) ada 543.115 dan
Salah satu alasan penghentian pemakaian hampir separuhnya menggunakan metode
kontrasepsi adalah efek samping yang kontrasepsi hormonal.
dirasakan, sampai saat ini belum ada alat Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun
kontrasepsi yang 100% ideal 2015 persentase peserta KB baru di Indonesia
(Prawirohardjo, 2008). Berdasarkan data pada tahun 2015 sebesar 13,46%. Capaian ini
yang diperoleh jumlah wanita usia subur lebih rendah dari capaian pada tahun 2014
(WUS) di indonesia sebanyak 894.461. sebasar 16,51%. Provinsi yang menempati
Jumlah peserta KB baru di Indonesia tinggat tertinggi dari capaian KB baru adalah
tahun 2015 sebanyak 6.414.311 (13,46%) provinsi Maluku Utara sebesar 57,85% dan
dapat di presentasekan sebagai berikut: capaian terendah ditempati oleh provinsi DI
peserta suntikan 3.202.924 (49,93%), Yogyakarta sebesar 9,07%. Di provinsi DI
Yogyakarta peserta KB baru sebanyak
49,269 (9,07%) yang hampir seluruhnya
adalah pasangan usia subur (PUS
Pemerintah melakukan upaya yang
salah satu manfaatnya adalah dapat
mencegah peningkatan berat badan adalah
dengan menganjurkan kepada akseptor
untuk menggunakan kontrasepsi jangka
panjang seperti AKDR (Saifuddin, 2010).

HASIL
Analisis kritis terhadap 10
artikel hasil penelitian yang menjadi
sampel dalam literature review ini
dituangkan dalam Tabel 2.
Tabel 2

Nama Tujuan Inti dari


penulis, Artikel Jurnal Hasil Studi
Tahun dan Jurnal
Judul jurnal
Kadek Agus Tujuannya Inti dari penelitian Hasil
Kurniawan untuk ini adalah Secara penelitian
(2016) mengetahui kumulatif kejadian menjelaskan
apakah IUD ekspulsi dalam 3 dan bahwa dari
Juduk artikel 6 bulan masing-
R_inserter 36 sampel
Kemudahan baru ini bisa masing 9,9% dan dengan
dan Efek dipasang 10,6%. Kejadian tekhnik
Samping secara no seperti nyeri, pengumpulan
Penggunaan touch dan perdarahan dan sampel
Inserter Baru withdrawl infeksi relatif lebih dengan
(R_inserter) technique kecil dan dapat menggunakan
Untuk dengan diatasi. Angka accidental
Pemasangan mudah dan kelangsungan selama sampling
IUD CuT- untuk 3 dan 6 berturut turut menunjukkan
380A mengetahui adalah 89,4% dan bahwa hasil
Pascasalin efek 86,6%. Tidak uji statistic
samping dijumpai perforasi dengan
yang dan kehamilan pada menggunakan
terjadi.. penelitian ini. chi square
Adapun kesimpulan diperoleh
yang bisa didapat pengetahuan
dari IUD R_Inserter ibu (P=0,03),
baru dapat dipasang social budaya
dengan mudah. (P=0,541),
Angka kejadian dan
tertinggi adalah dukungan
ekspulsi terjadi suami
dalam satu bulan (P=0,00).
pertama pasca
pasang. Kata
Yuniasih Tujuan Inti dari jurnal adalah Hasil
Purwaningru penelitian X² hitung lebih kecil Penelitian
m1 (2017) ini untuk dari X² tabel Chi menunjukan
menguji Kuadrat maka Ho bahwa
Judul artikel diterima yang artinya
hubungan 58,06%
Efek efek tidak ada hubungan akseptor
Samping KB samping KB efek samping KB mengalami
IUD (Nyeri IUD (nyeri IUD (nyeri perut) efek samping
Perut) dengan perut) dengan kelangsungan KB IUD
Kelangsunga dengan penggunaan KB (nyeri perut)
n kelangsunga IUD. Saran yang kadang-
Penggunaan n diberikan untuk kadang dan
KB IUD penggunaan segera kontrol ulang 41,94%
KB IUD ke petugas kesehatan akseptor yang
bila mengalami sering
keluhan.
mengalami.
Sedangkan
dari 48,3%
akseptor KB
IUD yang
tetap
memakai dan
51,61%
akseptor KB
IUD yang
drop out.
Setelah
dilakukan uji
stastistik
didapatkan
hasil 2 X
hitung
2,781821.

Susi Rumiati Tujuan Inti dari jurnal adalah Hasil


dan Rohmi penelitian menggambaran penelitian
Handayani ini untuk kejadian ekspulsi menunjukan:
(2012) Mengetahui berdasarkan waktu
pemasangan, 1. Kejadian
Judul artikel gambaran ekspulsi
kejadian dilakukan pada
Gambaran waktu 48 jam pemasangan
eksplusi IUD pasca
kejadian pemasangan pertama pasca
ekspulsi persalinan. persalinan
IUD pasca berdasarkan
pemasangan persalinan Gambaran kejadian
iud pasca ekspulsi berdasarkan waktu
berdasarkan pemasangan
persalinan di tempat tempat pemasangan,
kecamatan semua dilakukan di yaitu 100%
pemasangan, akseptor IUD
baturraden waktu rumah sakit, dan
dan gambaran kejadian yang ekspulsi
pemasangan pemasangann
kedungbanten dan waktu ekspulsi berdasarkan
g kabupaten waktu ekspulsi rata- ya dilakukan
ekspulsi 48 jam pasca
banyumas rata terjadi pada 9
hari.Pemasangan persalinan.
IUD pasca persalinan 2. Kejadian
dapat dilakukan pada ekspulsi
48 jam pertama pasca pemasangan
persalinan di fasilitas IUD pasca
kesehatan persalinan
puskesmas, rumah berdasarkan
sakit dan bidan tempat
praktek mandiri, pemasangan
kejadian ekspulsi yaitu 100%
terjadi antara hari ke pemasangan
7 sampai dengan hari IUD pasca
ke 14. persalinan
dilakukan di
rumah sakit.
3. Kejadian
ekspulsi
pemasangan
IUD pasca
persalinan
berdasarkan
waktu
ekspulsi rata-
rata 9 hari
Bertujuan Inti dari Hasil studi
Rani Pratama
untuk jurnal ini menunjukan
Putri1, Dwita
mendukung adalah IUD dalam
Oktaria
progam memiliki penggunaan
(2016)
pemerintah efektifitas IUD, terdapat
Judul artikel Keluarga yang tinggi, beberapa efek
Berencana dimana samping serta
Efektivitas (KB) untuk keberhasilann kondisi yang
Intra Uterine mengatur ya 0,6-0,8 tidak
Devices laju kehamilan per diperbolehka
(IUD) pertambahan 100 n untuk
Sebagai Alat penduduk di perempuan menggunakan
Kontrasepsi Indonesia yang IUD. Efek
dengan menggunakan samping
menggunaka IUD (1 penggunaan
n metode kegagalan IUD antara
kontrasepsi dalam 125 lain: (1)
sampai 170 Spotting:
kehamilan). keluarnya
Adapun hal bercak-
yang harus bercak darah
diperhatikan di antara
dalam siklus
penggunaan menstruasi,
IUD yaitu spotting akan
kontraindikasi muncul jika
dan efek sedang
samping, kelelahan dan
sehingga para stress. Wanita
wanita yang yang aktif
akan sering
menggunakan mengalami
kontrasepsi spotting jika
jenis ini tidak menggunakan
mengalami kontrasepsi
stress akibat IUD. (2)
efek yang Perubahan
terjadi. siklus
Sedangkan menstruasi:
efek samping setelah
penggunaan pemasangan
kontrasepsi IUD, siklus
IUD yaitu menstruasi
spotting, menjadi lebih
perubahan pendek.
siklus Siklus
menstruasi, menstruasi
amenorhea, yang muncul
dismenorhea, lebih cepat
menorrhagea, dari siklus
fluor albus, normal rata-
dan rata yaitu 28
pendarahan hari dengan
post seksual. lama haid
tiga sampai
tujuh hari,
biasanya
siklus haid
akan berubah
menjadi 21
hari. (3)
Amenorhea:
tidak didapat
tanda-tanda
haid selama
tiga bulan
atau lebih.
Penanganan
efek samping
amenorhea
adalah
memeriksa
apakah
sedang hamil
atau tidak.
Apabila
tidak, berikan
konseling dan
menyelidiki
penyebab
amenorhea
apabila
dikehendaki
dengan posisi
IUD tidak
dilepas.
Sedangkan
apabila
hamil,
jelaskan dan
berikan saran
untuk
melepas IUD
apabila
benangnya
terlihat dan
kehamilan
kurang dari
13 minggu.
(4)
Dismenorhea:
munculnya
rasa sakit
menstruasi
tanpa
penyebab
organik.
Penanganan
dismenorhea
adalah
memastikan
dan
menegaskan
adanya
penyakit
radang
panggul
(PRP) dan
penyebab lain
dari kram
otot perut,
serta
menanggulan
gi
penyebabnya
apabila
ditemukan.
Berikan
analgesik
apabila tidak
ditemukan
penyebabnya
untuk sedikit
meringankan
rasa sakit.
Pasien yang
sedang
mengalami
kram otot
perut yang
berat,
hendaknya
melepas IUD
dan
membantu
pasien untuk
menentukan
metode
kontrasepsi
yang lain. (5)
Menorrhagia:
perdarahan
berat secara
berlebihan
selama haid
atau
menstruasi
(masa haid
lebih dari
delapan hari).
Wa Asria, Tujuan Inti dari Hasil
Machmudah, penelitian penelitian penelitian
Ulfa Nurullita adalah maka tenaga menemukan
(2013) mengetahui kesehatan bahwa
Judul artikel gambaran diharapkan sebagian
pola memberikan besar pola
Gambaran menstruasi penyuluhan menstruasi
pola pada ibu kepada warga responden
menstruasi yang masyarakat adalah tidak
pada memakai tentang alat teratur
akseptori Intra Uterin kontrasepsi (62,9%).
intra uterin Device yang tepat Responden
device (iud) (IUD) di serta dalam
di wilayah wilayah menjelaskan kelompok
kerja kerja kelebihan dan umur 20-40
puskesmas Puskesmas kekurangan tahun
kedungmund Kedungmun pada sebagian
u semarang du kontrasepsi besar (63,8%)
Semarang. tersebut pola
sehingga menstruasiny
masyarakat a teratur, dan
benar-benar responden
memahami yang
alat umurnya
kontrasepsi lebih dari 40
yang menjadi tahun
pilihannya sebagian
dan tidak besar (66,7%)
merasa takut pola
dan khawatir menstruasiny
jika terjadi a tidak
kendala di teratur.
kemudian
hari
Laode Penelitian Inti dari Hasil
Muhamad ini bertujuan jurnal ini penelitian
Sety (2014) untuk adalah Ada menunjukkan
Judul artikel mengetahui hubungan bahwa ada
hubungan antara hubungan
Jenis jenis pemakaian antara
pemakaian pemakaian kontrasepsi pemakaian
kontrasepsi kontrasepsi pil dengan kontrasepsi
hormonal hormonal gangguan pil dengan
dan gangguan dengan menstruasi di gangguan
menstruasi di gangguan wilayah kerja menstruasi
wilayah kerja menstruasi Puskesmas (nilai P atau
puskesmas di wilayah Poasia Kota signifikansi
kerja Kendari, Ada adalah 0,000
Puskesmas hubungan dengan α =
Poasia Kota antara 0,05), ada
Kendari pemakaian hubungan
tahun 2013 kontrasepsi antara
suntik dengan pemakaian
gangguan kontrasepsi
menstruasi di suntik dengan
wilayah kerja gangguan
Puskesmas menstruasi
Poasia Kota (nilai P atau
Kendari,Tida signifikansi
k ada adalah 0,000
hubungan dengan α =
antara 0,05), dan
pemakaian tidak ada
kontrasepsi hubungan
implant antara
dengan pemakaian
gangguan kontrasepsi
menstruasi di implant
wilayah kerja dengan
Puskesmas gangguan
Poasia Kota menstruasi
Kendari (nilai P atau
Lalu Perlunya signifikansi
peningkatan adalah 0,581
KIE melalui dengan α =
penyuluhan 0,05).
dan konseling
tentang alat
kontrasepsi
yang efektif
dan terbaik
bagi
masyarakat.

Dewi AT, Penelitian Inti dari Hasil


Sutyarso, ini bertujuan penelitian ini penelitian
Berawi MM, untuk adalah menunjukkan
Angraeni ID mengetahui Kejadian bahwa ibu-
(2013) prevalensi Disfungsi ibu pengguna
Judul artikel disfungsi Seksual kontrasepsi
seksual pada dikategorikan implant yang
Prevalensi ibu-ibu menjadi 2 mengalami
Disfungsi pengguna yaitu yang disfungsi
Seksual pada kontrasepsi terjadi seksual
Ibu-ibu implant di disfungsi sebesar
Pengguna kelurahan seksual dan 78,6%
Kontrasepsi seputih jaya yang tidak dengan
Implant di kecamatan terjadi sebagian
Kecamatan gunung disfungsi besar
Gunung sugih seksual atau responden
Sugih lampung normal. berada di
Kabupaten rentang skor
Lampung 17,6-26,5
Tengah (mendekati
Tahun 2013 normal).

Darmawati, Tujuan Inti dari jurnal ini Hasil studi


Zahari Fitri penelitian diharapkan untuk menujukan
(2012) ini untuk ibu-ibu yang Berdasarkan
mengetahui menggunakan hasil analisa
Judul artikel kontrasepsi hormonal
hubungan data dengan
Hubungan penggunaan baik jenis suntikan, menggunakan
penggunaan kontrasepsi pil dan implant untuk uji Chi
kontrasepsi hormonal menjaga pola makan Square
hormonal dengan dan olahraga guna didapatkan
dengan kenaikan menghindari bahwa ada
kenaikan berat badan. kenaikan berat badan hubungan
berat badan yang berlebihan. antara
pada akseptor Untuk petugas penggunaan
kontrasepsi kesehatan agar kontrasepsi
hormonal di memberi penyuluhan suntikan
desa batoh kepada akseptor dengan
tahun 2012 kontrasepsi hormonal kenaikan
tentang cara berat badan
menghindari (p-value =
kenaikan berat badan 0,000) dan
yang berlebihan ada hubungan
melalui pengaturan antara
pola makan dan penggunaan
olahraga. kontrasepsi
pil/implant
dengan
kenaikan
berat badan
(p-value =
0,006).
Shinta Tujuan: Inti dari jurnal ini Hasil:
Larasati, dan Untuk adalah Tidak ada Penggunaan
Siti Istiyati mengetahui hubungan antara kontrasepsi
(2017) hubungan penggunaan implan
penggunaan kontrasepsi implan dengan lama
Judul artikel dengan kenaikan
kontrasepsi penggunaan
Hubungan implan berat badan pada ≥ 3 tahun
penggunaan dengan wanita usia subur (p sebanyak 31
kontrasepsi kenaikan value 0.136 > 0,05). responden
implan berat badan Saran: Pengguna (86.1%).
dengan pada wanita kontrasepsi implan Kenaikan
kenaikan usia subur di diharapkan tetap berat badan
berat badan Puskesmas mendukung usaha yang dialami
pada wanita Mlati II pemerintah untuk oleh
usia subur di Kabupaten menekan ledakan responden
puskesmas Sleman penduduk dengan yaitu ≥ 2 kg
mlati ii Yogyakarta menyarankan kepada sebanyak 23
kabupaten tahun 2017. para ibu atau wanita responden
sleman usia subur yang (63.9%).
yogyakarta sudah memiliki anak
agar dapat
menggunakan alat
kontrasepsi guna
untuk menunda,
menjarangkan dan
menghentikan
kehamilan.

payudara membesar (jaringan alveolar),


PEMBAHASAN toleransi hidrat arang berkurang, efek
Semua artikel yang menjadi sampel diabetogenik, sakit kepala, gatal (Pruritus)
penelitian ini merupakan hasil dan ruam (rash), peninggian kadar LDL
penelitian. Ada penelitian yang kolesterol, penurunan kadar HDL
menggunakan desain accidental kolesterol, hirsutisme, ikterus cholestatik
sampling dengan deskripti, kuantitatif, (Sandra dkk, 2008; Saraswati, 2016; Nappi
deskriptif analitik, simple random dkk, 2012)
samplinng Pada fase menjarangan kehamilan
Pada KB non MKJP dan MKJP dimana periode usia istri anatara 20-30
terutama KB yang mengandung tahun merupakan periode paling baik
hormonal sering juga terjadi amenore untuk melahirkan dengan jumlah anak 2
dan kenaikan berat Biasanya, orang atau jarak kelahiran 2-4 tahun.
bertambahnya berat badan 2-4 kg dalam Alasan menjarangkan kehamilan pada usia
waktu 2 bulan karena pengaruh ini ada beberapa yaitu pada usia ini
hormonal, yaitu progesterone. merupakan usia terbaik untuk
Komponen Esterogen dapat mengandung dan melahirkan. Ciri - ciri
menyebabkan efek yang kurang kontrasepsi yang diperlukan pada usia ini
menguntungkan seperti mual dan yaitu efektifitas cukup tinggi, reversibilitas
muntah, nyeri payudara, payudara cukup tinggi karena peserta masih
membesar (jaringan lemak, ductus, dan mengharapkan punya anak lagi, dapat
retensi cairan), pertambahan berat dipakai 2 sampai 4 tahun
badan siklis yang disebabkan retensi
cairan, leukore, sakit kepala siklis, SIMPULAN DAN SARAN
komplikasi .Hampir sama dengan, Hasil literature review pada 10 jurnal
komponen progestin yang kadang- hasil penelitian terkait efek samping
kadang mempunyai efek androgenic penggunaan kontasepsi jangka panjang
disamping efek progestational, dapat terdapat beberapa efek samping seperti
menimbulkan efek yang kurang kenaikan berat badan pada implan,
menguntungkan, seperti nafsu makan Masyarakat atau pengguna kontrasepsi
dan berat badan yang bertambah besar, implan diharapkan tetap mendukung usaha
depresi dan rasa lelah, nafsu seks (libido pemerintah untuk menekan ledakan
) menurun, acne dan kulit berminyak, penduduk dengan menyarankan kepada para
ibu atau wanita usia subur yang sudah ekspulsi yang kejadiannya terbanyak pada
memiliki anak agar dapat menggunakan satu bulan pasca pemasangan sebesar 1,5%.
alat kontrasepsi guna untuk menunda, Efek samping lain adalah nyeri dimana ada
menjarangkan dan menghentikan empat kasus dilakukan pelepasan yang tidak
kehamilan meskipun terdapat efek dapat diatasi dengan pemberian analgetika.
samping berupa kenaikan berat badan Ada satu kasus pelepasan IUD terjadi karena
namun efek yang di timbulkan masih dapat infeksi yang tidak sembuh dengan pemberian
dicegah dengan beberapa cara antara lain antibiotika saja. Angka kelangsungan
dengan mengatur pola makan serta pemakaian kumulatif pada 6 bulan
melakukan aktivitas fisik seperti olahraga pemakaian sebesar 86,6% masih berada pada
rutin. rentang peneliti lain dan tidak ada kehamilan
Lalu efek samping pada iud seperti selama 6 bulan pengamatan

DAFTAR PUSTAKA Sety Laode Muhamad. 2014. Jenis


pemakaian kontrasepsi hormonal dan
Kadek Agus Kurniawan. 2016. gangguan menstruasi di wilayah kerja
Kemudahan dan Efek Samping puskesmas . Jurnal Kesehatan, Volume V,
Penggunaan Inserter Baru (R_inserter) Nomor 1
Untuk Pemasangan IUD CuT-380A
Pascasalin Jurnal ilmiah kesehatan iqra. AT Dewi, dkk . 2013. The Prevalence
Warmadewa Medical Journal Vol. 1 No. 2 of Sexual Dysfunction in Mothers
Contraceptive Implant Users at Urban
Purwaningrum Yuniasih. 2017. Villages Seputih Gunung Sugih Central
Efek Samping KB IUD (Nyeri Perut) Lampung 2013. ISSN 2337-3776
dengan Kelangsungan Penggunaan KB
IUD. Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 1. Sukardi, dkk. 2019. Analisis faktor
yang Berhubungan dengan Kejadian Efek
Rumiati Susi dan Handayani Samping pada Akseptor Putus Pakai
Rohmi. 2012. Gambaran kejadian ekspulsi IUD/Implant di Kabupaten Mamuju Tengah.
pemasangan iud pasca persalinan di JURNAL KEBIDANAN, e-ISSN 2621-2870,
kecamatan baturraden dan kedungbanteng p-ISSN 2089-7669
kabupaten banyumas. Jurnal Ilmiah
Kebidanan, Vol. 3 No. 2 Darmawati, dan Fitri Zahari. 2012.
Hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal
Putri Rani Pratama, Oktaria Dwita. dengan kenaikan berat badan pada akseptor
2016. Efektivitas Intra Uterine Devices kontrasepsi hormonal di desa batoh tahun
(IUD) Sebagai AlatKontrasepsi. 2012. Jurnal Ilmu Keperawatan Vol.1 No.1
MAJORITY Volume 5 Nomor 4
Larasati Shinta, Istiyati Siti. 2017.
Machmudah Wa Asria1, Nurullita Hubungan penggunaan kontrasepsi implan
Ulfa. 2013. Gambaran pola menstruasi dengan kenaikan berat badan pada wanita
pada akseptori intra uterin device (iud) di usia subur di puskesmas mlati ii kabupaten
wilayah kerja puskesmas kedungmundu sleman yogyakarta. NASKAH PUBLIKASI
semarang. Jurnal Keperawatan Maternitas
. Volume 1, No.1
.

Anda mungkin juga menyukai