Anda di halaman 1dari 36

Bab 3.

Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

BAB III
PERENCANAAN BISNIS (BUSINESS PLAN)

3.1. PENDAHULUAN
Kegiatan wirausaha diawali dengan menemukan ide atau gagasan usaha. Ide
bisnis muncul karena peluang bisnis yang dipandang memiliki prospek yang baik. Ide
merupakan konsep, pikiran dan pengetahuan, sebuah mental, pandangan, keyakinan atau
rencana dari kegiatan-kegiatan usaha. Ide merupakan produk berfikir kreatif yang melibatkan
penggunaan alat pendengaran, penglihatan dan perasa. Interaksi dari ketiga indera ini
mendorong daya pikir seorang wirausahawan untuk menghasilkan ide

Bb ini membahas tentang bagaimana cara menguji ide bisnis, membuat model
bisnis dan membuat perencanaan bisnis.

3.2. CAPAIAN PEMBELAJARAN


Setelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu menjelaskan cara menemukan ide
bisnis, menguji ide bisnis menggunakan Bisnis Model Canvas (BMC) dan membuat
perencanaan bisnis (Business Plan).

3.3. MATERI PEMBELAJARAN


3.3.1. Pencarian atau Identifikasi Ide Bisnis.
Wirausahawan yang sukses salah satunya mampu menemukan ide melalui berbagai
teknik yang ada. Penemuan ide bisnis tersebut diperoleh dari pencarian ide bisnis melalui cara
berfikir terhadap suatu hal. Ide akan tercipta jika seseorang memandang sesuatu sebagai hal
yang positif maka akan tercipta tujuan yang diinginkan. Harapan yang kuat terhadup suatu hal
akan mempengaruhi otak seseorang untuk melihat apa yang seseorang harapkan untuk
melahirkan suatu ide. Pada dasarnya bahawa ide tidak pernah ada yang identik. Seorang
seniman bukanlah pribadi yang istimewa. Namun, masing-masing pribadilah yang merupakan
seniman istimewa.
Beberapa teknik menghasilkan ide diperoleh dari hasil memompa pikiran, niat dan
tindakan yang positif yang akan berperan dalam penciptaan ide. Adapun teknik-teknik untuk
memperoleh ide, antara lain :
a. Tentukan kuota ide. Dalam hal ini aktif memaksa anda menghasilkan ide. Contohnya,
menghasilkan lima ide setiap hari dalam kurun waktu satu minggu
b. Mendapatkan nada atau sinyal, artinya memperhatikan secara seksama apa yang
sedang terjadi di sekitar kita baik tersirat maupun tersurat
c. Ubahlah suatu kebiasaan dan memasukkan perubahan secara sengaja kedalam
rutinitas sehari-hari. Contohnya mengubah waktu tidur, mengubah waktu kerja,
mencari teman baru, melalui rute yang berbeda, mencoba resep yang berbeda, dan
lainnya

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 1


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

d. Memberi makan otak dengan informasi-informasi tertentu seperti memilih bahan


bacaan, membuat catatan penting terhadap apa yang dibaca, membuat garis besar,
membaca biografi untuk melihat pengalaman dari orang lain, membaca buku praktis,
membaca majalah, membaca buku nonfiksi, dan berfikirlah ketika sedang membaca.
e. Lakukan analisis isi. Dalam hal ini mencoba menghubungkan informasi yang diperoleh
sebagai peluang. Analisis ini diperoleh melalui cara :
1) menemukan nilai-nilai baru dari bahan yang dianalisis
2) menemukan pola yang ada dari kumpulan informasi
3) jika masuk ke wilayah baru: baca media lokal, nilai, budaya, gaya hidup yang ada
dan temukan apa yang akan anda bawa sebagai oleh-oleh
4) aktif mengamati perkembangan terkini, informasi popular\
5) aktif mengikuti diskusi, seminar, lokakarya, stadium general
6) ketersediaan pada media: cetak dan elektronik
f. Buatlah bank otak. Asosiasikan atau hubungkan hal-hal yang tidak terduga. Mulailah
mengumpulkan iklan, kutipan, desain, ide, pertanyaan, kartun, gambar, coretan, dan
kata-kata. Ketika mencari ide baru, ambil dua atau lebih secara acak di bank otak
kemudian kombinasikan untuk memperoleh ide baru, jika tidaka maka ambil lagi yang
lain.
g. Sering berjalan-jalan akan menyebabkan terbukanya pikiran sehingga sesuatu hal akan
menarik perhatian seseorang.
h. Tangkaplah pikiran. Pikiran seperti burung yang terlihat diatas pohon, ketika seseorang
tidak memperhatikan burung tersebut akan hilang. Maka perumpaan tersebut
mengartikan bahwa ide yang diperoleh harus ditulis. Menurut John Patterson bahwa
pikiran hanya mampu menyimpan 5-9 potong informasi dalam setiap saat. Memori
jangka pendek menyimpan dengan baik beberapa detik, setelah 12 detik melemah,
setelah 20 detik hilang seluruhnya, kecuali jika mengulangnya atau mencatatnya
i. Berfikirlah dengan benar dan dengan penuh kesadaran untuk membuat pikiran
seseorang lebih mahir dan luwes. Mahir artinya produktif dan membuat daftar
menjadi lebih fokus. Sedangkan luwes merupakan kreatifitas, melihat hal diluar
kebiasaan dan konvensional, fokus pada proses daripada hasil akhir.
j. Buatlah catatan ide. Meninjau ulang catatan ide secara berkala merupakan cara
terbaik mengeksplor imajinasi. Dalam hal ini, yang perlu dilakukan yaitu mencatat
potongan informasi, merancang sendiri ide baru, dan menghubungkan ide yang dicatat
dengan pengalaman atau situasi saat ini.
Berdasarkan hal tersebut, cara yang paling efektif untuk menghasilkan ide adalah
memompa pikiran seperti membuat jalan setapak melalui padang rumput. Selain itu, teknik
mendapatkan ide lainnya antara lain :
a. Tukar pikiran untuk mendapatkan ide terbaik melalui diskusi kelompok, rapat, atau
kegiatan lainnya.
b. Berandai-andai. Alam bawah sadar akan terus mengawasi dan menyesuaikan cita-
cita untuk mencapai tujuan utama agar menciptakan sesuatu mimpi menjadi
kenyataan
c. Kawin silang pengalaman artinya pencarian pribadi yang memiliki ilmu
pengetahuan, pekerjaan, pengalaman dan kompetensi yang berbeda

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 2


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

d. Hasrat ingin tahu, selalu bertanya dan mengembangkan pertanyaan yang tidak
berujung, dan beranggapan bahwa setiap sesuatu ada manfaatnya bagi
kesejahteraan manusia
e. Pendekatan tidak langsung. Membahas sebagian ide yang akan dikembangkan dan
mempertimbangkan pendekatan baru
f. Pendekatan ensiklopedia. Melibatkan riset ekstensif dimana semua informasi
diakumulasi dan digolongkan dalam beberapa kategori untuk dinilai
g. Komponen yang dimodifikasi artinya bahwa ide baru hasil dari modifikasi ide lama
yang sesuai dengan tujuan
h. Analisis sistematik merupakan kombinasi yang memungkinkan untuk memecahkan
masalah
i. Meditasi merupakan upaya meningkatkan keyakinan diri, memusatkan diri, dan
menciptakan daya inovatif
Salah satu teknik dalam menggali pencarian ide bisnis yaitu melalui pembuatan mind
mapping. Mind mapping atau peta pikiran adalah alat untuk membuat catatan ringkas atau
brainstoarming suatu ide bisnis. Mind mapping adalah juga alat untuk menggali kreativitas
dengan menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan. Teknis pembuatan mind mapping, antara
lain :
a. Diskusikan dahulu tema untuk bisnis yang akan digali. Misalnya Tanaman
b. Letakkan kata tersebut di tengah kertas kerja. Lebih baik sertakan gambar sebagai
visualisasi kata tersebut.
c. Buatlah cabang utama yang mungkin muncul dari bisnis tanaman, misalnya
hortikultura, perkebunan dan serelia.
d. Pada cabang hortikultura dapat dikembangkan menjadi cabang sayuran, buah, dan
tanaman hias. Selanjutnya dari tanaman hias dapat dikembangkan menjadi
tanaman hias daun dan tanaman hias bunga. Demikian seterusnya sampai tidak
dapat dibagi lagi.
e. Kembangkan ide bisnis yang muncul dari tiap cabang sampai menjadi suatu jenis
bisnis. Misalnya dari cabang hortikultura -tanaman hias - bunga-bunga potong –
krisan. ide bisnis diperoleh bisnis bunga potong krisan
f. Identifikasi berbagai ide bisnis yang muncul dari satu kata di pusat kertas kerja
Anda. Tuliskan hasilnya di balik kertas kerja
g. Pilih satu ide bisnis yang selanjutnya akan dikembangkan dalam business plan.
Menemukan ide bisnis dapat diperoleh melalui pengetahuan dari diri sendiri,
pengetahuan tentang produk bisnis, dan pengetahuan terhadap konsumen. Munculnya ide
berwirausaha dapat kapan saja, dimana saja, dari apa saja, dari siapa saja. Menciptakan ide
dapat diperoleh melalui memasarkan ide bisnis, mengembangkan networking yang berbasis
pada kompetensi. Kegiatan menciptakan ide dapat melalui kegiatan survey pasar. Survey pasar
dapat dilakukan di pasar tradisional dan pasar modern. survey pasar dilakukan untuk
menciptakan ide bisnis baru atau memodifikasi ide yang sudah ada dengan menambahkan
variabel keunikan yang khas. Aktivitas survey pasar ini dilakukan dengan mengidentifikasi
potensi bisnis yang sudah ada atau bahkan yang belum ada di pasar.

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 3


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

3.3.2. Pengujian Ide Bisnis


Seluruh ide bisnis yang sudah diidentifikasi dan ditemukan ide perlu dilakukan kajian
lebih mendalam, melalui beberapa langkah:
1. Identifikasi permasalahan yang dihadapi/dialami oleh calon konsumen yang
menjadi dasar dalam merumuskan solusi yang akan ditawarkan berupa produk
berupa barang maupun jasa.
2. Merumuskan kebutuhan solusi untuk menyelesaiankan permasalahan, baik untuk
menyelesaikan solusi ketersediaan bahan baku yang melimpah, pengolahan produk
yang tepat dan mekanisme pemasaran sesuai
3. Perumusan ide bisnis yang lebih kongkrit terkait kebutuhan produk, cara melakukan
produksi, peluang pasar, selanjutnya menjadi bahan dalam pengujian ide (validasi
ide).
Validasi ide bisnis adalah proses pengujian sebelum meluncurkan nama bisnis, slogan,
produk, layanan, atau situs web Anda. Validasi ide bisnis bertujuan untuk mengantisipasi
kemungkinan kegagalan dari ide bisnis yang akan dijalankan dengan mengetahui apakah
memang layak untuk dijalankan, ditunda, ataupun dibatalkan.
Validasi ide bisnis merupakan proses penelitian, yang mencakup survei, wawancara,
riset online, dan sebagainya untuk mendapatkan hasil terbaik. Beberapa langkah dapat
dilakukan, meliputi:
a. Mengumpulkan data dan informasi pasar (segment, potensi taget konsumen)
dengan melakukan survai terhadap bisnis sejenis, uji pasar dengan cara
melakukan tes pasar, konsultasi dengan pakar (sudah berpengalaman) atau
calon konsumen.
b. Identifikasi potensi pasar (ukuran pasar) yaitu proyeksi total potensial konsumen
berdasarkan segment yang menjadi target pasar. Setiap segment pasar dihitung
jumlah potensial calon pembeli (konsumen) di wilayah target pemasaran
produk.
c. Identifikasi target pasar (pangsa pasar) yaitu proyeksi total potensi konsumen
yang mampu dipenuhi dari total data potensi pasar pada point b. Target pasar
minimal harus realistis untuk dipenuhi sesuai kemampuan produksi,
pembiayaan, sumberdaya manusia dari bisnis mau dikembangkan.
d. Menghitu nilai pasar (target omset per tahun) yaitu proyeksi nilai total target
pasar dikalikan harga rata-rata produk yang diciptkan. Hal ini bertujuan untuk
mengukur tingkat omset dan pendapatan usaha yang akan dikembangkan.
e. Analisis kompetitor, yaitu membanding produk sejenis dengan produk yang
sudah beredar di pasar dan merumuskan nama kompetitor dan produk yang
dipasarkan, sasaran pesaing, dan strategi bersaing yang akan dilakukan apabila
produk akan diluncurkan ke pasar.
f. Analisa akhir dalam proses validasi ide bisnis: mengevaluasi potensi dan cara
pemasaran, menghitung potensi sumberdaya keuangan yang dibutuhkan dan
dapat dipenuhi, dan strategi bersaing dengan kompetitor, serta resiko terhadap
bisnis baik dari sisi konsumen maupun produsen (kekhawatiran & harapan)

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 4


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

g. Merumuskan ide bisnis yang tepat/layak, yang dapat dituliskan ke dalam


proposal ide bisnis yang menarik (berisi: cover, pendahuluan, hasil pelaksanaan
validasi ide bisnis, rekomendasi tindak lanjut, dan lampiran pendukung);
h. Melakukan promosi dan pemasaran ide bisnis kepada calon investor/buyer agar
mendapat dukungan dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan dan pemasaran
produk, agar ide bisnis dapat diimplementasikan.
3.3.3. Bisnis Model Canvas (BMC)
Kanvas Model Usaha (Business Model Canvas) atau BMC adalah sebuah lembar
panduan yang dapat membantu kita untuk mengetahui model usaha yang akan kita jalankan.
Dengan kata lain BMC adalah sebuah rancangan konsep abstrak sebuah model bisnis yang
merepresentasikan strategi dan proses bisnis dalam organisasi yang dituangkan dalam bentuk
kanvas. Secara ringkas, BMC merupakan alat bantu yang menjelaskan bagaimana sebuah
organisasi mencipakan, memberikan, dan menangkap suatu nilai tambah (value). BMC terdiri
dari 9 (sembilan) elemen bisnis atau sembilan blok, yaitu:
a. Value Proposition, Customers Segment, Channel, Customer Relationships yang
membahas dan memikirkan bagaimana sebuah barang atau jasa diciptakan dan
sampai ke tangan konsumen hingga bagaimana menjaga konsumen agar tetap
setia.
b. Key Activities, Key Resources, Key Partners yang membahas bagaimana proses
internal dari dalam perusahaan untuk mewujudkan barang atau jasa yang sudah
diciptakan.
c. Cost dan Revenue berada di bagian paling bawah sebagai landasan bahwa sebuah
bisnis baru dapat berjalan bila pemasukan harus lebih tinggi dibandingkan dengan
pengeluaran/biaya.
Manfaat BMC antara lain:
a. Menarik perhatian hadirin sasaran dengan penyajian yang berlangsung singkat,
padat, tidak membosankan
b. Melontarkan gagasan untuk memikat minat mitra dan lembaga keuangan
c. Pengantar bagi dokumen business plan yang lengkap

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 5


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

1. Pelanggan (Customer Segment)


Dalam menjalankan roda bisnisnya, pertama-tama organisasi harus menetapkan siapa
yang harus dilayani. Organisasi dapat menetapkan untuk melayani satu atau lebih segmen.
Penetapan segmen ini akan menentukan komponen-komponen lain dalam model bisnis.
a. Untuk Siapakah kita menciptakan nilai?
b. Siapakah Pelanggan terpenting kita?
c. Kelompok pelanggan mewakili segmen terpisah jika:
1) Kebutuhan pelanggan memerlukan dan memperbolehkan penawaran yang
berbeda
2) Pelanggan diperoleh melalui saluran distribusi yang berbeda
3) Pelanggan memerlukan jenis hubungan yang berbeda
4) Pelanggan pada dasarnya memiliki profitabilitas yang berbeda
5) Pelanggan bersedia membayar untuk aspek-aspek penawaran yang berbeda
Contohnya Siapa pelanggan usaha kita?
a. Masyarakat umum
b. Usia
c. Pendidikan
d. Gender
e. Pemerintah/Industri
f. Orang dengan kebutuhan khusus, dsb

2. Layanan (Value Proposition)


Value Proposition adalah manfaat atau keunggulan yang ditawarkan usaha/organisasi
kepada segmen pasar yang dilayani dan dianggap menjadi solusi bagi permasalahan target
konsumen. Nilai yang terkandung dalam produk/jasa yang sekiranya bisa menjadi penghilang
derita (Pain Reliever) atau pencipta keuntungan (Gain Generator) bagi pelanggan Anda. Tentu
saja, value proposition akan menentukan segmen pelanggan yang dipilih atau sebaliknya.

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 6


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

Value proposition juga akan mempengaruhi komponen lain seperti Channel dan Customer
Relationship.
• Nilai layanan atau keunggulan apakah yang harus kita berikan kepada pelanggan?
• Diantara masalah pelanggan, manakah yang akan kita bantu untuk kita
selesaikan?
• Kebutuhan pelanggan manakah yang kita penuhi?
• Gabungan produk dan jasa apakah yang kita tawarkan kepada setiap segmen
pelanggan?
Contoh Nilai tambah/ keunggulan produk/jasa yang ditawarkan kepada pelanggan:
a. Kemasan
b. Manfaat
c. Harga,dsb
Pertama mari kita lihat customer kita lebih dekat lagi dengan membuat profil customer.
Value Proposition Canvas (VPC) diperkenalkan oleh Pengarang buku Business Model
Generation, Alexander Osterwalder, untuk mendukung teori “Jobs-to-be-Done” (atau
pekerjaan/masalah yang ingin diselesaikan) dan “Problem-Solution Fit”nya. VPC ini dibuat
untuk memetakan apakah ada kebutuhan dan seperti kebutuhan apa kebutuhan dari Customer
Profile agar dapat dibuatkan penawaran atas kebutuhan tersebut.
Dalam Customer Profile Canvas ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Customer Jobs
(Pekerjaan yang harus diselesaikan oleh pelanggan), Customer Pains (Derita/Kekhawatiran
Pelanggan), dan Customer Gains (keuntungan yang diharapkan oleh Pelanggan). Kemudian,
dibuat juga Value Map Canvas yang terdiri dari tiga bagian, yaitu Products & Services (Barang
dan Jasa), Pain Reliever (Pereda Sakit), dan Gain Creator (Pencipta Keuntungan).
Keberhasilan dalam menyusun dan menggabungkan kedua kanvas ini akan sangat membantu
dalam menemukan seberapa besar nilai jual dari sebuah ide bisnis.

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 7


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

Mulailah dari melihat bagan Customer Profile Canvas di sebelah kanan, yang diawali
dengan mendeskripsikan apa yang sedang dikerjakan oleh target customer (Customer Jobs) Hal
itu bisa berupa tugas yang sedang mereka kerjakan, masalah yang sedang mereka pecahkan atau
kebutuhan yang sedang berusaha dicapai oleh mereka. Cobalah menanyakan pada diri sendiri
apa masalah yang ingin diselesaikan oleh pelanggan Anda, antara lain:
a. Functional job: tugas spesifik, menyelesaikan masalah spesifik
b. Social job: berusaha terlihat keren, status, mencapai kekuasaan
c. Emotional jobs: estetika/keindahan, rasa aman
d. Kebutuhan dasar: komunikasi dan sosialisasi
Setelah itu, kita beralih ke sebelah kirinya untuk mengisi bagan Customer Pain, dimana
kita mendeskripsikan emosi negatif, hal-hal yang tidak diinginkan, situasi yang tidak diinginkan
dan resiko yang pernah dialami oleh pelanggan sebelumnya ketika dan setelah mengerjakan
sesuatu. Cobalah menanyakan pada diri sendiri:
a. What does your customer find too costly (Apa yang membuat pelangganmu
menemukan biaya yang terlalu mahal atau lama): waktu lama, mahal
b. What makes your customer feel bad (Apa yang membuat pelangganmu merasa
buruk): frustrasi, menjengkelkan, mengganggu, memusingkan
c. How are current solutions underperforming for your customer (Bagaimana solusi
saat ini yang masih dibawah standar): feature yang kurang, performa yang
kurang/tidak berfungsi
d. What are the main difficulties and challenges your customer encounters (Apa
kesulitan utama dan tantangan utama yang ditemui oleh pelangganmu):
memahami bagaimana benda bekerja, hal yang sulit dilakukan, resisten dalam
mengadopsi sistem baru
e. What negative social consequences does your customer encounter or fear (Apa
konsekuensi negatif yang ditemui oleh pelangganmu atau yang ditakuti oleh
pelangganmu): kehilangan muka, kekuasaan, kepercayaan, status
f. What risks does your customer fear (Apa risiko yang ditakuti oleh pelangganmu):
risiko keuangan, risiko sosial
g. What’s keeping your customer awake at night (Apa yang membuat pelangganmu
terbangun di malam hari): ketakutan, isu besar
h. What common mistakes does your customer make (Apa kesalahan umum yang
dibuat oleh pelangganmu): kesalahan sehari-hari
i. What barriers are keeping your customer from adopting solutions (Apa halangan
yang membuat pelangganmu enggan mengadopsi solusi yang baru kamu
tawarkan): biaya investasi, menolak perubahan, pro status quo.
Kemudian, kita bergerak ke bagan Customer Gains, dimana peserta diharapkan mampu
mendeskripsikan keuntungan yang diharapkan oleh customer. Termasuk keuntungan secara
fungsional, emosional, emosi positif, dan hemat biaya. Cobalah menanyakan pada diri sendiri:
a. Apa yang membuat pekerjaan pelangganmu menjadi lebih mudah: service lebih,
harga murah
b. Apa yang dicari pelangganmu: desain yang bagus, garansi
c. Apa konsekuensi positif yang diinginkan pelangganmu: kelihatan keren, menaikkan
gengsi, status
Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 8
Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

d. Apa yang diimpikan pelangganmu: pencapaian


e. Apa harapan/ekspektasi pelangganmu: kualitas yang lebih dari competitor lainnya
Dalam Value Map juga terdiri dari 3 Elemen, yaitu: Pain Relievers, Gain Creators, dan
Products & Services, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Pain Reliever, di sisi Value Map berhubungan erat dengan pain di Customer Value.
Pain Reliever menghapus dan mengurangi Pain, atau hal-hal negatif yang dialami
oleh pelanggan.
b. Gain Creators juga berhubungan erat dengan Gain pada sisi Customer Profile. Pada
bagan Gain Creator ini dibuat untuk meningkatkan Gain yang sudah didapatkan
oleh pelanggan Anda.
c. Product & Services merupakan gabungan dari Pain Reliever dan Gain Creator yang
akan disajikan pada pelanggan. Apa produk dan service yang akan membantu
pelanggan secara fungsional, emosional, sosial atau membantu memenuhi
kebutuhan dasar. Produk dan service ini harus dirasakan nyata (tangible).
3. Saluran (Channels)
Channels merupakan sarana bagi pelaku usaha dalam menyampaikan Layanan
produk/jasa kepada Pelanggan. Channels berfungsi dalam beberapa tahapan mulai dari
membangun kepercayaan pelanggan sampai pelayanan purna jual.
• Bagaimana cara menyalurkan produk kepada pelanggan?
• Melalui saluran manakah segmen pelanggan ingin dijangkau?
• Bagaimanakah cara kita menjangkau mereka saat ini?
• Bagaimanakah saluran-saluran kita terintegrasi?
• Saluran manakah yang terbaik dan paling efisien dari sisi biaya?
• Bagaimana cara kita mengintegrasikan saluran tersebut dengan kebiasaan
pelanggan?
Ada lima tahap dimana kita membutuhkan saluran (channels), yakni tahap
peningkatan kesadaran merk (awareness), contohnya menggunakan iklan di Facebook atau
iklan di Instagram; tahap evaluasi (evaluation), misalkan membuat saluran dimana konsumen
dapat menyampaikan umpan balik (feedback) terhadap produk/jasa yang ditawarkan; tahap
penjualan (purchase), misalkan membuat toko di marketplace (tokopedia, shopee, bukalapak);
tahap pengantaran (delivery), contohnya menggunakan ojek online seperti Gojek atau Grab;
tahap pelayanan purna jual atau pelayanan setelah penjualan terjadi (after sales), misalkan
membuat rumah konsultasi untuk tempat melayani keluhan/komplain pelanggan.
Pertanyaan kunci yang perlu kita cari jawabannya, kanal/saluran/platform apa yang
pelanggan yang paling disukai untuk memperoleh value proposition kita. Misalkan, channel
online (website, media social, WhatsApp Marketing, dan lain sebagainya). Channel offline
(buka toko sendiri, buka kemitraan, buka agen/reseller).
4. Jalinan Pelanggan (Customer Relationship)
Jalinan pelanggan dilakukan pelaku usaha untuk mendapatkan ikatan dengan para
pelanggannya. Jenis hubungan apakah yang diharapkan masing-masing segmen pelanggan
untuk kita bangun dan pertahankan bersama mereka? Jenis hubungan apakah yang telah kita
bangun? Seberapa mahalkah jenis hubungan itu? Bagaimanakah pelanggan tersebut
terintegrasi dengan model-model bisnis kita yang lain?

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 9


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

Jenis-Jenis Hubungan Pelanggan:


a. Hubungan Personal (Personal Assistance), jika mengambil contoh dalam Industri
Perbankan, yaitu Teller Bank
b. Bantuan Personal yang Khusus (Dedicated Personal Assistance), contohnya
marketing khusus untuk nasabah prioritas
c. Layanan Otomatis, contoh: layanan auto debet di Internet Marketing
d. Pelayanan sendiri (Self Service), contohnya ATM/Anjungan Tunai Mandiri
e. Komunitas (Community), contohnya komunitas Wirausaha Bank tertentu
f. Co-creation, contohnya dalam perusahaan shampoo, membuat lomba untuk
membuat formula shampoo, yang akan dipilih dan diproduksi massal).
g. WAG (WhatsApp Group)
5. Pendapatan (Revenue Streams)
Pendapatan merupakan komponen yang dianggap paling vital. Karena pendapatan
adalah kunci sehingga usaha bisa terus berkembang dan berkelanjutan. Umumnya organisasi
memperoleh pendapatan dari pelanggan. Meskipun demikian banyak organisasi bisa membuka
aliran masuk pendapatan dari kantong bukan pelanggan langsung.
Untuk nilai apakah pelanggan benar-benar bersedia membayar? Untuk apa sajakah
mereka membayar? Berapa besarkah kontribusi masing-masing arus pendapatan terhadap
pendapatan secara keseluruhan? Contoh pendapatan bisa berupa pendapatan proyek (project
revenue), pendapatan sewa (rent), pendapatan lisensi (franchise), pendapatan perantara
(commision fee), pendapatan iklan (contoh pendapatan dari akun Youtube yang sudah
dimonetisasi).
Cara membangun arus pendapatan:
a. Penjualan produk/jasa
b. Pendapatan usaha secara rutin
c. Kemitraan usaha/jasa
d. Memenuhi cashflow usaha
6. Sumber Daya Kunci (Key Resources)
Aset penting atau sumberdaya kunci adalah sumber daya milik organisasi yang
digunakan untuk mewujudkan proposisi nilai. Sumber daya umumnya berwujud manusia,
teknologi, peralatan, saluran maupun brand usaha.
Sumber daya utama dapat dikategorikan:
a. Fisik (pabrik, bangunan, kendaraan, mesin, sistem, sistem titik penjualan, jaringan
distribusi)
b. Intelektual (Merek, pengetahuan, paten, hak cipta, kemitraan, database
pelanggan)
c. Manusia (SDM)
d. Finansial (Uang Tunai, Kredit, Opsi Saham)
e. Teknologi
Contoh penerapannya, jika perusahaannya bergerak di bidang Produksi, maka mesin,
pabrik, tanah, menjadi sumber daya kunci bagi usaha/organisasinya. Jika perusahaan Anda
bergerak di bidang Pembiayaan, maka keuangan menjadi sumber daya kunci. Jika perusahaan
Anda bergerak di bidang Konsultan, maka manusia adalah sumber daya kunci. Jika Anda
memiliki merk sepatu Nike, maka hak kekayaan intelektual adalah sumber daya kunci.

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 10


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

7. Kegiatan Utama (Key Activities)


Key Activities adalah kegiatan utama organisasi untuk dapat menciptakan Value
Proposition. Bisnis yang sama, bisa jadi key activities-nya berbeda. Contohnya, sama-sama
berjualan sayuran. Tapi perusahaan A, produksi sendiri atau menanam sendiri, lalu diserahkan
ke distributor atau rekanannya. Maka key activities-nya adalah produksi.
Kemudian perusahaan B, juga berjualan sayuran, namun melalui platform network atau
website penjualan, seperti aplikasi Sayur Box. Sehingga kita bisa meyimpulkan bahwa
perusahaan B key activities-nya adalah membuat platform network. Jenis kegiatan utama (key
activities) dapat dibagi menjadi:
Produksi
Kegiatan ini berkaitan dengan merancang,membuat, dan memberikan produk dalam
jumlah besar dan/atau kualitas unggul.
Penjualan
Berkaitan dengan kegiatan penjualan produk/jasa kepada pelanggan.
Problem Solving
Kegiatan utama dari jenis ini berhubungan dengan solusi baru untuk masalah
pelanggan individu. Operasi dari konsultan, rumah sakit, dan lainnya organisasi jasa
biasanya didominasi oleh kegiatan pemecahan masalah.
Platform Network
Networks, platform kerja website, perangkat lunak, dan bahkan merek dapat berfungsi
sebagai platform
8. Mitra Kunci (Key Partners)
Mitra kunci (key partner) adalah mitra utama yang diperlukan untuk mewujudkan
proposisi nilai. Pemanfaatan Mitra Kunci dapat berbentuk outsourcing, joint venture, joint
operation, atau aliansi strategis. Tanpa mitra usaha, maka usaha tidak dapat berjalan. Intinya,
siapa mitra kunci yang Anda ajak kolaborasi untuk menghadirkan nilai (value) kepada
pelanggan Anda. Fungsi mitra kunci ini bisa jadi membantu mengöptimalkan operasi, bisa juga
kehadiran mitra kunci ini dapat meminimalkan resiko, mitra kunci ini juga dapat membantu
usaha Anda lebih fokus kepada aktivitas inti.
Fokuskan dan tanyakan dalam hati,
Siapa sajakah mitra utama kita? Siapa sajakah pemasok utama kita? Sumber daya
utama apakah yang dapatkan dari mitra? Aktivitas kunci apa sajakah yang dilakukan
mitra kita?
Sumber daya utama dikategorikan:
• Aliansi strategis antara non pesaing coopetition
• Kemitraan strategis antar pesaing
• Usaha patungan untuk mengembangkan usaha baru
• Hubungan pembeli pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat diandalkan

Contoh mitra kunci:


a. Penyedia bahan baku/sarana produksi/usaha
b. Pasar modern/tradisional
c. Distributor

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 11


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

d. Reseller
e. Investor, dsb

9. Pembiayaan (Cost Structures)


Cost Structures adalah komposisi biaya untuk mengoperasikan usaha/ organisasi
mewujudkan proposisi nilai yang diberikan kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien,
menjadi kunci besarnya laba yang diperoleh organisasi. Sebab rumus meningkatkan
pendapatan hanya ada dua, yakni meningkatkan laba atau menurunkan biaya (biaya dibuat
lebih efisien).
• Biaya terpenting apakah yang ada dalam model bisnis kita?
• Sumber daya utama apakah yang paling mahal?
• Aktivitas-aktivitas kunci apakah yang paling mahal?

Elemen-Elemen Struktur Biaya:


a. Biaya Tetap
b. Biaya Variabel
c. Skala ekonomi
d. Lingkup Ekonomi

Contoh struktur biaya:


a. Pembelian bahan baku/pendukung
b. Distribusi dan promosi
c. Perawatan peralatan usaha (berkala)
d. Proses produksi: gaji karyawan dan utilitas
e. Riset dan pengembangan usaha/jasa

3.3.4. Perencanaan Usaha


A. Pengertian Perencanaan Bisnis
Perencanaan bisnis (business plan) adalah dokumen tertulis yang menguraikan hal-hal
yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis/usaha dan yang berkaitan dengan pendirian
bisnis tersebut, yang mempunyai tujuan dasar: kenapa bisnis ini dilakukan, bagaimana
melakukannya, faktor-faktor apa yang menunjang bisnis ini berhasil, siapa saja yang
melaksanakan, dimana lokasi bisnis, dan kapan dilaksanakan. Jadi inti dari suatu perencanaan
bisnis adalah penghubung antara ide dan kenyataan, artinya bagaimana ide diwujudkan menjadi
kenyataan dengan mengetahui faktor-faktor yang menjadi pemicu keberhasilan dan kegagalan
suatu bisnis. Perencanaan usaha yaitu sebagai proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi,
kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu
usaha atau bisnis tertentu.
Kunci sukses suatu bisnis adalah tersedianya perencanaan usaha/bisnis yang baik. Suatu
kegiatan bisnis tanpa adanya rencana bisnis yang baik bagaikan kapal berlayar tanpa arah,
mudah terombang-ambing diterpa angin. Rencana bisnis memberikan arah kepada perusahaan,
tentang: (1) Bisnis apa saja yang hendak dijalankan; (2) Mengapa bisnis tersebut yang akan
ditekuni; (3) Mulai kapan dijalankan, di mana dilaksanakan; (4) Siapa saja pihak-pihak yang
terlibat dalam kegiatan usaha; dan (5) Bagaimana menjalankannya.
B. Manfaat Perencanaan Bisnis
Rencana bisnis sangat bermanfaat, sebab:

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 12


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

1. Memberikan arah kemana suatu bisnis dijalankan sehingga efektivitas bisnis bisa dicapai.
2. Digunakan sebagai pengendali usaha. Bisnis dijalankan sesuai dengan rencana sehingga bisa
digunakan sebagai alat control apabila usaha berjalan tidak sesuai rencana, serta segera
diambil tindakan untuk mengembalikannya pada rencana yang telah ditentukan.
3. Mengurangi ketidakpastian masa depan yang sering berubah-ubah/tidak menentu.
4. Efisiensi usaha bisa lebih terjamin.
5. Mengurangi biaya-biaya yang seharusnya tidak diperlukan.
6. Menekan Risiko usaha yang mungkin timbul.
7. Rencana bisnis juga dibuat untuk menjadi kerangka dan patokan bagi perusahaan untuk
mencapai sasaran
C. Pentingnya Perencanaan Bisnis
Dasar dari sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya business plan atau
perencanaan dalam membangun sebuah usaha. Business plan/perencanaan usaha merupakan
kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis/usaha untuk
menjual barang ataupun jasa dengan menghasilkan profit yang tinggi dan menarik bagi investor
untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan kita.
Pada umumnya banyak orang pada saat awal membuka usaha baru banyak mengalami
kegagalan. Kegagalan ini antara lain disebabkan karena pada saat membuka usaha tidak
menyusun perencanaan terlebih dahulu, sehingga apa yang dilakukan tidak didasarkan pada
perhitungan awal. Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana
usaha perlu disusun betapapun sederhananya secara tertulis. Perencanaan yang tidak tertulis
pasti sudah ada rekayasa di dalam pikiran seseorang yang akan membuka usaha, seperti
rekayasa tentang usaha apa yang akan dipilih, tempatnya dimana, siapa konsumenya,
dibutuhkan modal berapa, berapa perkiraan tentang keuntungan yang akan diperoleh.
Tampaknya wirausaha baru cenderung melaksanakan kegiatan trial and error atau coba-
coba. Seandainya usaha yang dilakukan gagal mereka akan beralih ke usaha yang lain, dan jika
sudah gagal beberapa kali maka mereka akan berhenti melalukan usaha/menyerah tanpa
melakukan evaluasi tentang apa yang menyebabkan terjadinya kegagalan. Model seperti ini
banyak dijumpai pada masyarakat kita.
David H. Bangs, Jr (1995) mengemukakan bahwa seorang pengusaha yang tidak bisa
membuat perencanaan merencanakan kegagalan. Ungkapan ini benar, hasil pengamatan para
pemilik perusahaan kecil yang menyisihkan waktu untuk mengkaji semua strateginya,
menggunakan informasi untuk menguji kebenaran pendapatnya, dan cukup pandai mengenali
kekurangan-kekurangandirinya adalah pengusaha yang tidak mengalami kegagalan.

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 13


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

Suatu rencana kerja yang dibuat secara tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan
merupakan perangkat yang tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus
usaha perusahaan tidak menyimpang. Pandangan ini sudah berlaku di negara maju. Para
wirausaha baru di negara kita kebanyakan menyimpan rencana perusahaan di dalam pikirannya.
Ini bukan berarti kita membenarkan model perencanaan di dalam pikiran saja. Akan tetapi
seorang pengusaha minimal harus memiliki catatan-catatan tertentu secara tertulis yang akan
diikuti dalam pelaksanaannya.
Disamping menyusun perencanaan, memulai usaha baru tidak tepat kiranya jika
langsung dalam bentuk usaha besar. Memang ada pengusaha yang langsung membuka usaha
besar tanpa mempunyai pengalaman terlebih dahulu. Akibatnya jika usaha besar ini mengalami
benturan maka akan timbul kepanikan bagi pemiliknya sendiri dan perusahaan semacam ini
gampang mengalami kegagalan. Memulai usaha dalam bentuk usaha kecil akan memberikan
pengalaman demi pengalaman dalam pengelolaan usahanya. Berdasarkan pengalaman setiap
tahun dan analisis data yang terkumpul maka dengan mudah perusahaan berkembang menjadi
perusahaan besar. Berdasarkan uraian di atas, nampak perlunya disusun perencanaan
usaha/business plan sebelum seseorang membuka usaha. Secara lebih detail, menurut Bygrave,
(1994) ada beberapa alasan penting mengapa orang harus menyusun perencanaan usaha:
1. Untuk menunjukkan bahwa bisnis ini layak dan menguntungkan
2. Untuk mendapatkan pembiayaan bank
3. Untuk mendapatkan dan investasi
4. Untuk mengatur dengan siapa harus bekerjasama
5. Untuk mendapatkan kontrak besar
6. Untuk menarik tenaga kerja inti/potensial
7. Untuk memotivasi dan fokus
Setelah Anda memahami pentingnya disusun perencanaan usaha, sebelum Anda
menyusun perencanaan usaha Anda perlu memahami terlebih tentang makna dari perencanaan
usaha. Untuk bisa memahami makna perencanaan usaha dengan baik.
D. Langkah-Langkah Menyusun Perencanaan Bisnis
Secara sederhana langkah-langkah menyusun perencanaan usaha menggunakan
sistematika sebagai berikut:
a. Ringkasan eksekutif
Ringkasan eksekutif merupakan ringkasan yang menjadi titik perhatian (highlight)
perencanaan bisnis. Ringkasan eksekutif ditulis setelah dokumen perencaan bisnis
Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 14
Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

selesai dibuat. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran perencanaan bisnis


pengusul kepada ‘pembaca’. Ringkasan eksekutif harus terukur, jelas, tepat dan
singkat (± 200 kata).
b. Pendahuluan
Berisi Latar belakang Sejarah berdirinya perusahaan dan Visi Misi. Visi adalah
Impian/cita2 yang ingin diraih, contoh: “Menjadi Perusahaan Keripik Durian
Terbesar Se-Indonesia”. Misi adalah cara yang ditempuh untuk mencapai visi,
contoh:
• Mengembangkan jejaring dengan sumber bahan baku utama (petani
durian), bahan pendukung dan pasar
• Melakukan pelatihan kepada staf dan pegawai dengan waktu tertentu
(setiap bulan)
• Menjaga kualitas produk dan harga yang terjangkau
• Melakukan pengembangan inovasi terus menerus
c. Aspek Organisasi
Berisi struktur organisasi susuan tim perusahaan dan uraian tugas masing-masing
tim. Berikut contoh struktur organisasi sederhana dan uraian tugas dalam sebuah
unit usaha.

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 15


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

d. Aspek Produksi
Berisi gambaran produk yang dihasilkan (keunikan, teknologi, daya saing), rencana
produksi setiap periode yang dikaitkan dengan perkiraan penjualan yang ingin
dicapai
1. Deskripsi, manfaat dan keunggulan produk (penjelasan singkat mengenai
produk/jasa sesederhana mungkin tetapi cukup jelas, serta inovasi apa yang
membuat produk/ usaha Anda berbeda)

2. Ketersediaan bahan baku


3. Rencana pengembangan: kualitas, kuantitas (kapasitas produksi), sarana
prasarana, mesin, kemasan dll. Contoh rencana pengembangan

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 16


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

4. Tahapan proses produksi dengan gambar alur produksi, disertai penjelasan


5. Foto produk/jasa yang dihasilkan
6. Lokasi usaha dan Lay out tempat produksi
7. Sertifikat produk (Halal dll),
Contoh gambar tahapan proses produksi keripik buah durian

e. Aspek Pasar
Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan
variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, pemosisian,
dan elemen bauran pemasaran. Proses pemasaran yang sukses tidak terlepas dari
adanya tahap-tahap sebagai berikut:
1. Segmentasi pasar, yaitu proses memilah pasar yang heterogen menjadi
kelompok/ segmen yang homogen yaitu memiliki karakteristik dan kebutuhan
produk yang sama. Sebuah segmen pasar terdiri dari konsumen yang
memberikan reaksi sama terhadap Seperangkat usaha pemasaran.
Berdasarkan informasi yang diperoleh pemasar, maka segmentasi dapat
dilakukan atas dasar variabel berikut:
• Variabel geografis, membagi pasar atas dasar tempat atau wilayah
tertentu
• Variabel demografis, membagi pasar ke dalam beberapa kelompok
berdasarkan karakteristik seperti usia, pendidikan, jenis kelamin,
penghasilan.

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 17


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

• Variabel psikografis, membagi pasar ke dalam beberapa kelompok


berdasarkan gaya hidup dan kepribadian konsumen.
2. Targeting, yaitu memilih satu/ lebih kelompok/ segmen pasar yang ada.
Penetapan pasar sasaran yang dipilih dilakukan berdasarkan evaluasi terhadap
daya tarik masing- masing segmen.
3. Pemosisian: menempatkan/ memposisikan citra produk dalam benak
konsumen dibandingkan dengan produk pesaing. Tujuannya agar suatu produk
memiliki tempat yang jelas, terbedakan dan didambakan dalam benak
konsumen sasaran.
Potensi pasar ditentukan dari segmentasi pelanggan (custommer segmentation),
ukuran pasar (market size), pangsa pasar (market share), dan nilai pasar (market
value)
Berikut contoh potensi pasar dari produk Mangano.

4. Analisis Kompetitor, yaitu kita menganalisis keunggulan dan kelemahan apa


saja dari produk/jasa kita dibandingkan produk/jasa dari pesaing yang memiliki
usaha sejenis. Contoh analisis kompetitor Mangano, makanan siap santap
dalam kemasan (rendang, semur jengkol, opor ayam dll) dengan umur simpan
1 tahun:

5. Strategi Pemasaran, yaitu bagaimana kita menyampaikan informasi terkait


produk kita kepada para konsumen. Beberapa hal bisa dilakukan seperti

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 18


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

pemasaran secara online dengan memanfaatkan instagram, grup whatsapp,


facebook, membuka toko di marketplace dan lainnya, atau dilakukan secara
offline bisa melalui julan langsung di toko, door to door, masuk kedalam pasar
retail, reseller, dan sebagainya.
Berikut contoh strategi pemasaran.

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 19


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

f. Analisis SWOT
Untuk membantu menilai keyalakan usaha dari sisi pemasaran dan persaingan
maka salah satu analisis yang bisa dilakukan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT
adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths),kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu usaha/bisnis. Berikut akan dijelaskan masing-
masing aspek dari Analisis SWOT:
1. Strength (Kekuatan)
Dengan mengetahui kekuatan, kita seharusnya mampu meningkatkan lebih
baik lagi kekuatan usaha yang kitamiliki. Mungkin saja dengan membuat ciri
khas dari usahakita, akan membuat usaha kita dapat dibedakan dengan usaha
sejenis yang sudah mulai tumbuh.
2. Weakness (Kelemahan)
Faktor ini sebaiknya dianalisis dengan baik dan perludipikirkan bagaimana
caranya untuk dikurangi atau syukur- syukur bisa diatasi lebih tuntas sehingga
posisi usaha kitaaman dari pesaing.
3. Opportunities (Peluang)
Tentu banyak peluang-peluang atau kesempatan yang bisakita kembangkan
dalam usaha yang kita lakukan, baikmengembangkan lebih banyak produk
ataupunmengekspansi ke pasar yang lebih luas. Juga mungkinadanya peluang
dengan hadirnya teknologi-teknologi yanglebih membuat usaha kita makin
maju dari sebelumnya.
4. Threats (Ancaman)
Faktor ini juga perlu kita perhatikan dalam pengembangan usaha kita. Jika kita
lalai dengan faktor ancaman, salah-salah malah bisa membuat usaha kita
gulung tikar. Seperti adanya inflasi ekonomi, kebijakan ekonomi pemerintah
yang berkaitan dengan ekonomi seperti pajak, tarif bea masuk, juga mungkin
dengan adanya perubahan selera konsumen yang sudah sangat jauh berbeda
dengan tahun-tahun sebelumnya.
Contoh analisis SWOT produk Kefir (olahan susu) :

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 20


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

g. Rencana Keuangan
Memberikan penjelasan mengenai:
1. Biaya investasi (tanah, bangunan, alat, dan mesin)
2. Biaya operasional (tetap dan variabel)
3. biaya lain yang dibutuhkan
4. Rencana Penjualan
Analisis kelayakan:
1. cash flow
2. besarnya potensi balik modal (IRR)
3. NPV dari pendanaan yang akan dikeluarkan
4. PP (kapan modal akan Kembali)
NPV = Jumlah manfaat bersih yang diperoleh oleh usaha selama usaha beroperasi
(misal 5 tahun) yaitu sebesar Rp 500,503,521.
Net B/C = Perbandingan antara nilai manfaat yang dihasilkan dengan satu satuan
biaya (cost) yang dikeluarkan. Nilai net B/C yang dihasilkan yaitu 3,3 artinya
adalah biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1,00 akan menghasilkan manfaat
sebesar Rp 3,3.
IRR = Persentase pengembalian investasi usaha terhadap perusahaan. Nilai IRR
sebesar 45% lebih besar dari nilai discount rate yang digunakan yaitu 12%.
Payback Periode (PBP) = Masa pengembalian terhadap seluruh biaya investasi
dan modal kerja tetap dan tidak tetap selama 0.81 tahun, lebih kecil dari umur
usaha yaiu selama 5.
Contoh Asumsi Produk Kefir:
• Umur usaha adalah 5 tahun
• Persentase seluruh modal usaha yaitu 80% pinjaman dan 20% modal
sendiri
• Kapasitas prosuksi perbulan pada tahun pertama adalah 100.000 botol
• Persentase kenaikan kapasitas produksi 200% di tahun kedua, selanjutnya
150% s/d tahun kelima
• Harga jual produk Rp 8.500,00

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 21


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

• Discount rate yang digunakan sebesar 12% per tahun sesuai dengan
perbandingan bunga pinjaman Perbankan

3.4. RANGKUMAN
Keberhasilan seorang wirausaha dapat dicapai melalui kemampuan penemuan ide dari
berbagai teknik pencarian ide. Seorang wirausaha mampu mengambil keputusan dengan
memilih ide bisnis terbaik dan menentukan cara terbaik untuk mengerjakan pilihan ide bisnis.
Pengujian ide bisnis merupakan langkah penting dalam memastikan apakah ide bisnis
yang ditemukan layak untuk dikembangkan berdasarkan hasil validasi ide bisnis. Hasil validasi
ide bisnis dituangkan ke dalam proposal ide bisnis yang dapat digunakan untuk pemasaran ide
bisnis agar mendapatkan dukungan sumber daya (pembiayaan dan pemasaran) untuk
dikembangkan menjadi bisnis riil. Namun demikian, untuk memperjelas rancangan model
bisnis, maka perlu dilakukan perumusaan profil pelanggan dan menyusun model bisnis
(Business Model Canvas).
Dengan menyusun Business Model Canvas ini, mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan secara ringkas bagaimana usahanya atau organisasinya menciptakan, memberikan,
dan menangkap suatu nilai tambah (value) serta menggambarkan atau melukiskan
pandanganmenyeluruh terhadap proses bisnis yang akan dibangun, atau bahkan menjelaskan
bisnis yang sedang berjalan.
Dengan menyusun Value Proposition Canvas ini, peserta diharapkan mampu
mendefinisikan nilai seperti apa yang ingin ditawarkan kepada pelanggan secara utuh.
Kemudian, Tujuan dari alat ini adalah untuk membantu Anda membuat sketsa yang baik secara
lebih rinci dan sederhana serta terstruktur. Melalui visualisasi ini Anda akan memiliki bahasa
strategis yang lebih baik dan akan mempersiapkan Anda untuk menguji kedua blok bangunan
tersebut.
Perencanaan usaha (business plan) adalah dokumen tertulis yang menguraikan hal-hal
yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis/usaha dan yang berkaitan dengan pendirian
bisnis tersebut, yang mempunyai tujuan dasar: kenapa bisnis ini dilakukan, bagaimana
melakukannya, faktor-faktor apa yang menunjang bisnis ini berhasil, siapa saja yang
melaksanakan, dimana lokasi bisnis, dan kapan dilaksanakan. Dokumen rencana usaha dapat
disusun dengan outline cover, ringkasan, visi misi usaha, aspek organisasi, aspek produksi,
aspek pasar, analisis SWOT, serta aspek keuangan.

3.5. PENUGASAN
1. Buatlah berbagai ide bisnis dengan menggunakan mind mapping dengan tema umum
agribisnis!
2. Identifikasi tiga bisnis yang muncul dari tema tersebut !
3. Pilih satu bisnis yang akan dikembangkan dan sebutkan alasan- alasannya.

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 22


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

4. Susunlah alat bantu yang dapat dipakai untuk merancang nilai dari layanan
produk/jasa yang akan dibuat, yakni Value Proposition Canvas, yang terdiri dari Peta
Nilai (Value Map Canvas) dan Profil Pelanggan (Customer Profile Canvas). Lihat
Langkah Kerja pada Lembar Kerja Praktik 4.
5. Susunlah Business Model Canvas dari ide bisnis yang akan saudara laksanakan
dengan langkah-langkah seperti yang dijelaskan pada Langkah Kerja Lembar Kerja
Praktik 5.
6. Silahkan menyusun rencana usaha yang akan dijalankan sesuai dengan outline yang
tercantum dalam materi di atas.
7. Presentasikan hasil rencana bisnis saudara di depan kelas.

3.6. LATIHAN
1. Bagaimana cara seorang wirausaha menemukan suatu ide bisnis?
2. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik perolehan ide bisnis ?
3. Jelaskan teknik pembuatan mind mapping ?
4. Apa yang harus dilakukan jika telah terjadi penciptaan ide baik ide baru
maupun modifikasi ide ?
5. Lanjutan dari no 4, apa pentingnya hal tersebut bagi pasar ?
6. Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan validasi ide bisnis?
7. Sebutkan cara melakukan perumusan ide bisnis dan sebutkan isi proposal
ide bisnis?
8. Sebutkan berbagai upaya yang dilakukan dalam memasarkan ide bisnis?

3.7. LEMBAR KERJA PRAKTIK


Lembar Kerja Praktik 1.
Alat dan Bahan : Kertas Karton, Spidol Berwarna, Penggaris
Petunjuk:
a. Kertas karton digunakan sebagai alat untuk menggambar mind mapping.
b. Spidol berwarna digunakan untuk menggambar cabang setiap ide bisnis yang
diperoleh dari satu kata utama. Setiap cabang menggunakan warna yang
berbeda untuk dapat membedakan cabang satu dengan cabang yang lainnya
c. Gunakan garis melengkung, bukan lurus, untuk tiap cabang
d. Gunakan visualisasi (gambar) untuk tiap cabang untuk memudahkan Anda
mengidentifikasi dan mengingat tiap kata pada peta.
Langkah Kerja:
a. Diskusikan satu tema untuk bisnis yang akan digali.
b. Letakkan kata tersebut di tengah kertas kerja. Gunakan gambar sebagai
visualisasi
c. Buatlah cabang utama yang mungkin muncul dari bisnis tersebut
d. Pada cabang tersebut dapat dikembangkan menjadi cabang lainnya
e. Kembangkan ide bisnis yang muncul dari tiap cabang sampai menjadi suatu jenis
bisnis.
f. Identifikasi berbagai ide bisnis yang muncul dari satu kata di pusat kertas kerja
Anda.
g. Tuliskan hasilnya di balik kertas kerja
h. Pilih satu ide bisnis yang selanjutnya akan dikembangkan dalam business plan.
Lembar Kerja Praktik-2

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 23


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

Alat dan Bahan : Pulpen, kertas, dan kamera


Petunjuk :
Setiap kelompok peserta yang terdiri atas tiga orang melakukan kunjungan ke
setiap pasar yang berbeda baik pasar tradisional atau pasar modern yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh dosen.
Langkah Kerja :
a. Setiap kelompok melakukan kunjungan ke pasar yang berbeda untuk melakukan
eksplorasi bentuk bisnis yang sudah ada di pasar dengan potensi bisnis yang
mungkin dapat dilakukan di pasar tersebut
b. Setiap kelompok mewawancara salah satu pelaku bisnis yang memiliki ide bisnis
terunik beserta alasan keunikan tersebut beserta dokumentasi hasil survey
lapang
c. Setiap kelompok mengeksplorasi strategi penjualan ide bisnis melalui strategi
marketing mix (product, place, promotion, price) dari bisnis unik tersebut
d. Setiap kelompok menentukan potensi bisnis yang belum ada sebagai bentuk
penciptaan ide bisnis baru.
e. Setiap kelompok melakukan strategi penjualan ide bisnis melalui strategi
marketing mix (product, place, promotion, price) dari penciptaan ide bisnis baru
Lembar Kerja Praktik 3
Alat dan Bahan : Kertas A4, Balpoint, Smartpone
Petunjuk:
a. Kerta A4 digunakan sebagai alat untuk melakukan validasi ide bisnis
b. Smarphone digunakan dengan koneksi internet digunakan untuk melakukan
pencarian informasi pasar dan data yang diperlukan dalam latihan kerja praktik.
c. Tuliskan/rumuskan hasil validasi ide bisnis ke atas kertas sebagai proposal ide
bisnis (sesuai standar format sederhana).
Langkah Kerja:
a. Lakukan analisa data pasar melalui google untuk contoh informasi pasar.
b. Lakukan perhitungan potensi pasar (ukuran pasar) sesuai target segment.
c. Identifikasi target pasar (pangsa pasar) yaitu proyeksi total potensi konsumen
yang mampu dipenuhi dari total data potensi pasar.
d. Menghitung nilai pasar (target omset per tahun) yaitu proyeksi nilai total target
pasar dikalikan harga rata-rata produk yang diciptkan.
e. Analisis kompetitor, yaitu membanding produk sejenis dengan produk yang
sudah beredar di pasar.
f. Lakukan evaluasi ide bisnis dengang mengevaluasi potensi dan cara pemasaran,
menghitung potensi sumberdaya keuangan yang dibutuhkan dan dapat
dipenuhi, dan strategi bersaing dengan kompetitor, serta resiko terhadap bisnis
baik dari sisi konsumen maupun produsen (kekhawatiran & harapan)
g. Merumuskan ide bisnis yang tepat/layak dalam proposal ide bisnis yang
menarik.
Lembar Kerja Praktik 4
Alat dan Bahan :
a. Kertas Kerja

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 24


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

b. Alat tulis, bisa berupa spidol berwarna atau bolpoin


c. Kertas Post It
Petunjuk:
a. Gunakan kertas kerja yang disediakan oleh Panitia untuk menyusun Value
Proposition Canvas (VPC) usaha peserta
b. Gunakan alat tulis yang disediakan oleh panitia yakni spidol warna/bolpoin
untuk menuliskan Value Proposition Canvas (VPC) yang sedang diajarkan di atas
kertas Post It
c. Tempelkan kertas Post It pada kertas kerja yang sudah disediakan oleh Panitia
Langkah Kerja:
a. Langkah Pertama, Pilih Customer Profile (dari segmen pelanggan yang ingin
dibantu)
Lalu deklarasikan sebuah ide dari barang atau jasa sebagai solusi untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh calon pelanggan. Ide bisnis
kamu mungkin menarik menurut kamu, akan tetapi apakah ide tersebut benar-
benar bisa menjadi solusi yang dibutuhkan oleh pelangganmu? Atau itu hanya
perasaan kamu saja bahwa masyarakat akan membutuhkannya?
Pertama mari kita lihat pelanggan lebih dekat dengan membuat sketsa
Customer Profile. Saya ingin Anda melihat tiga hal. Mulai dengan menjelaskan
apa yang pelanggan Anda targetkan dan yang ingin mereka selesaikan. Ini bisa
menjadi tugas yang mereka ingin lengkapi atau selesaikan, bisa masalah yang
mereka akan selesaikan, atau kebutuhan yang mereka coba untuk puaskan.
Bertanyalah kepada diri Anda:
1) Apakah pekerjaan fungsional pelanggan Anda, yang mereka lakukan?Â
(misalnya melakukan atau menyelesaikan tugas tertentu, memecahkan
suatu masalah tertentu, …)
2) Apakah pekerjaan sosial pelanggan Anda, yang mereka lakukan? (misalnya
mencoba untuk terlihat baik, mendapatkan kekuasaan atau status, …)
3) Apakah pekerjaan emosional pelanggan Anda, yang mereka lakukan?Â
(misalnya estetika, merasa baik, keamanan, …)
4) Apakah kebutuhan dasar pelanggan Anda, yang mereka coba puaskan?Â
(misalnya: komunikasi, perkawinan, kebugaran, kesehatan …)
b. Langkah Kedua, Customer Jobs (pekerjaan yang ingin diselesaikan oleh
pelanggan)
c. Langkah Ketiga, Customer Pains (derita yang ingin dihindari oleh pelanggan)
Customer Pains
Pada metode ini kita dapat menggambarkan emosi negatif, biaya, situasi yang
tidak diinginkan, serta risiko dari pengalaman pelanggan Anda yang dialami
sebelum, selama, dan setelah mereka mendapatkan jasa atau produk yang Anda
berikan.
Bertanyalah kepada diri Anda:
1) Apa yang menurut pelanggan Anda boros? (Misalnya membutuhkan
banyak waktu, biaya terlalu banyak uang, memerlukan upaya yang cukup
besar,…)
2) Apa yang membuat pelanggan Anda merasa jelek? (Misalnya frustrasi,
gangguan, hal-hal yang memberi mereka sakit kepala, …)

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 25


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

3) Apa kinerja buruk yang dirasakan oleh pelanggan Anda? (Misalnya


kurangnya fitur, kinerja, rusak, …)
4) Apa kesulitan dan tantangan utama yang pelanggan Anda hadapi?Â
(Misalnya memahami bagaimana sesuatu bekerja, kesulitan mendapatkan
sesuatu, resistensi, …)
5) Apa konsekuensi sosial negatif yang dihindari atau ditakuti oleh pelanggan?
(Misalnya kehilangan muka, kekuasaan, kepercayaan, atau status, …)
6) Apa risiko yang ditakuti pelanggan Anda? (Misalnya keuangan, sosial,
risiko teknis, atau apa yang bisa sangat salah, …)
7) Apa yang membuat pelanggan Anda khawatir di malam hari? (Masalah
mis besar, kekhawatiran, kecemasan, …)
8) Apakah kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pelanggan Anda?Â
(Kesalahan penggunaan misalnya, …)
9) Rintangan apa yang menjaga pelanggan Anda dari mengadopsi solusi?Â
(Misalnya biaya investasi dimuka, kurva belajar, resistensi terhadap
perubahan, …)
Ranking setiap rasa kecewa sesuai dengan intensitasnya pada pelanggan Anda.
Apakah sangat intens atau sangat ringan. Untuk setiap rasa sakit menunjukkan
seberapa sering terjadi
d. Langkah Keempat, Customer Gains (keuntungan yang ingin didapatkan oleh
pelanggan)

Customer Gains
Jelaskan manfaat yang pelanggan Anda harapkan, inginkan dan membuat
mereka terkesan. Termasuk utilitas fungsional, keuntungan sosial, emosi positif,
dan penghematan biaya.
Bertanyalah pada diri Anda:
1) Penghematan apa yang akan membuat pelanggan Anda senang?Â
(Misalnya dalam hal waktu, uang dan usaha, …)
2) Apa hasil yang pelanggan Anda harapkan dan ingin lampaui? (Misalnya
tingkat kualitas, lebih dari sesuatu, kurang sesuatu, …)
3) Apa solusi yang disukai pelanggan Anda? (Misalnya fitur khusus, kinerja,
kualitas, …)
4) Apa yang akan membuat pekerjaan pelanggan Anda lebih mudah?Â
(Misalnya kurva belajar datar, layanan lebih, biaya kepemilikan yang lebih
rendah, …)
5) Apa konsekuensi sosial yang positif yang diinginkan pelanggan Anda?Â
(Misalnya membuat mereka terlihat baik, peningkatan kekuasaan, status,
…)

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 26


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

6) Apa yang pelanggan cari? (Misalnya baik desain, jaminan, fitur khusus
atau lebih, …)
7) Apa yang pelanggan impikan? (Prestasi misalnya besar, relief besar, …)
8) Bagaimana pelanggan Anda mengukur kesuksesan dan kegagalan?Â
(Misalnya kinerja, biaya, …)
9) Apa yang akan meningkatkan kemungkinan mengadopsi solusi?Â
(Misalnya biaya yang lebih rendah, investasi kurang, risiko yang lebih
rendah, kualitas yang lebih baik, performa, desain, …)
Ranking setiap keuntungan sesuai dengan relevansinya dengan pelanggan Anda.
Apakah substansial atau itu tidak signifikan? Untuk setiap kenaikan
menunjukkan seberapa sering terjadi.
e. Langkah Kelima, urutkan Customer Pains dan Customer Gains berdasarkan
Prioritas

Products & Services


Sekarang Anda dapat membuat sketsa profil pelanggan Anda, mari kita atasi
tentang â€oeValue Proposition―. Sekali lagi, saya ingin Anda melihat tiga hal.
Pertama, buat daftar semua Value Proposition dari produk dan layanan Anda
yang dimiliki.
Tanyakan pada diri sendiri produk dan jasa apa yang Anda tawarkan yang dapat
membantu pelanggan, pada sektor fungsional, sosial, dan emosional yang
dilakukan, atau membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar?
Produk dan jasa mungkin yang tangible (misalnya produksi barang, layanan
pelanggan face-to-face), digital / virtual (misalnya download, rekomendasi
online), tidak berwujud (misalnya hak cipta, jaminan kualitas), atau keuangan
(misalnya dana investasi, jasa pembiayaan ).
Peringkat semua produk dan layanan sesuai dengan kepentingan mereka kepada
pelanggan Anda. Apakah pelanggan Anda menganggap penting atau sepele?

f. Langkah Keenam, Products and Services (Barang dan Jasa)


g. Langkah Ketujuh, Pain Relievers (Penghilang Derita)

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 27


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

Pain Relievers
Sekarang mari kita jelaskan bagaimana produk dan jasa Anda menciptakan nilai.
Pertama, gambarkan bagaimana produk dan jasa Anda meringankan
kekecewaan pelanggan. Bagaimana mereka menghilangkan atau mengurangi
emosi negatif, biaya yang tidak diinginkan dan situasi, atau risiko yang dialami
pelanggan, bisa sebelum, selama, dan setelah mendapatkan pekerjaan yang
dilakukan?
Tanyakan pada diri Anda apakah mereka …?
1. … menghasilkan penghematan? (Misalnya dalam hal waktu, uang, atau
usaha, …)
2. … membuat pelanggan Anda merasa lebih baik? (Misalnya membunuh
frustrasi, gangguan, hal-hal yang memberi mereka sakit kepala, …)
3. … memperbaiki solusi yang berkinerja buruk? (Misalnya fitur baru, kinerja
yang lebih baik, kualitas yang lebih baik, …)
4. … mengakhiri kesulitan dan tantangan yang pelanggan temui? (Misalnya
membuat segalanya lebih mudah, membantu mereka mendapatkan
dilakukan, menghilangkan hambatan, …)
5. … menghapus konsekuensi sosial yang negatif pelanggan Anda menghadapi
atau takut? (Misalnya kehilangan muka, kekuasaan, kepercayaan, atau
status, …)
6. … menghilangkan risiko pelanggan Anda takut? (Misalnya keuangan,
sosial, risiko teknis, atau apa yang bisa sangat salah, …)
7. … membantu pelanggan Anda lebih nyaman tidur di malam hari?Â
(Misalnya dengan membantu dengan isu-isu besar, mengurangi
kekhawatiran, atau menghilangkan kekhawatiran, …)
8. … pelanggan membatasi atau menghilangkan kesalahan umum membuat?
(Kesalahan penggunaan misalnya, …)
9. … menyingkirkan hambatan yang menjaga pelanggan Anda dari
mengadopsi solusi? (Misalnya atau ada biaya yang lebih rendah dimuka
investasi, kurva belajar datar, sedikit resistensi terhadap perubahan, …)
Ranking setiap Pain Reliever atas produk dan jasa Anda sesuai dengan intensitas
yang dilakukan untuk pelanggan Anda. Apakah sangat intens atau sangat ringan?
Untuk setiap rasa sakit menunjukkan seberapa sering terjadi.

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 28


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

h. Langkah Kedelapan, Gain Creators (Pencipta Keuntungan)


Gain Creators menjelaskan bagaimana produk dan jasa Anda memberikan
keuntungan bagi pelanggan. Bagaimana Anda menciptakan manfaat pelanggan
sesuai dengan harapan, keinginan mereka, termasuk manfaat fungsional,
keuntungan sosial, emosi positif, dan penghematan biaya?
Tanyakan pada diri Anda apakah mereka …
1) … buat tabungan yang membuat pelanggan Anda senang? (Misalnya dalam
hal waktu, uang dan usaha, …)
2) … menghasilkan hasil yang pelanggan Anda harapkan atau yang melampaui
harapan mereka?(Misalnya tingkat kualitas yang lebih baik, lebih dari
sesuatu, kurang sesuatu, …)
3) … mengikuti atau mengungguli solusi saat ini yang menyenangkan pelanggan
Anda? (Misalnya mengenai fitur tertentu, kinerja, kualitas, …)
4) … membuat pekerjaan pelanggan Anda atau hidup lebih mudah? (Misalnya
menyanjung kurva belajar, kegunaan, aksesibilitas, layanan lebih, biaya
kepemilikan yang lebih rendah, …)
5) … menciptakan konsekuensi sosial positif yang diinginkan pelanggan Anda?
(Misalnya membuat mereka terlihat baik, menghasilkan peningkatan daya,
status, …)
6) … membuat sesuatu yang pelanggan cari? (Misalnya baik desain, jaminan,
fitur khusus atau lebih, …)
7) … memenuhi yang pelanggan impikan? (Misalnya membantu prestasi besar,
menghasilkan relief besar, …)
8) … menghasilkan hasil positif yang cocok bagi keberhasilan pelanggan Anda?
(Kinerja misalnya baik, biaya lebih rendah, …)
9) … membantu membuat adopsi lebih mudah? (Misalnya biaya yang lebih
rendah, investasi kurang, risiko yang lebih rendah, kualitas yang lebih baik,
performa, desain, …)
Ranking setiap mendapatkan produk dan jasa yang sesuai atau relevan dengan
yang diinginkan pelanggan. Apakah substansial atau tidak signifikan? Untuk
setiap kenaikan menunjukkan seberapa sering terjadi.

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 29


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

i. Langkah Kesembilan, Urutkan Pain Relievers dan Gain Creators berdasarkan


Tingkat Kepentingan
j. Langkah Kesepuluh, Problem Solution Fit (kesesuaian solusi dalam
menyelesaikan persoalan)
Setelah kamu selesai melakukan pengujian terhadap Value Proposition Canvas
(VPC), maka tahap selanjutnya adalah memindahkan hasil pengujian VPC
tersebut ke dalam Busines Model Canvas (BMC).
Lembar Kerja Praktik 5
Alat dan Bahan :
b. Kertas Kerja
c. Alat tulis, bisa berupa spidol warna/bolpoin
d. Kertas Post It
Petunjuk:
a. Gunakan kertas kerja yang disediakan oleh Panitia untuk melukiskan Model
Bisnis (BMC) usaha peserta
b. Gunakan alat tulis yang disediakan oleh panitia yakni spidol warna/bolpoin
untuk menuliskan Model Bisnis yang sedang diajarkan di atas kertas Post It
c. Tempelkan kertas Post It pada kertas kerja yang sudah disediakan oleh Panitia
Langkah Kerja:
Ada delapan langkah dalam menyusun Model Bisnis atau Business Model Canvas
(BMC), yakni:
a. Langkah Pertama: Menyusun Value Proposition dan Customer Segment
Jika kita perhatikan seksama, langkah ini sebenarnya mewakili Value Map dan
Customer Profile Map yang sudah dikerjakan pada Pembelajaran sebelumnya.
Kemudian jawaban yang didapatkan dari empat pertanyaan yang diberikan
pada Pembelajaran sebelumnya, yakni MASALAH APA yang akan diselesaikan
melalui produk yang kamu ciptakan. Kepada SIAPA produk ini ditujukan.
BAGAIMANA CARA produk ini bekerja. An apa yang MEMBEDAKAN dengan
barang atau jasa yang sudah ada di pasaran.
Keempat jawaban tersebut digunakan untuk membuat kalimat yang bunyinya
seperti ini:
Produk yang berupa barang atau jasa saya lahir untuk menyelesaikan
permasalahan ….. yang dihadapi oleh ….. di ….
Cara produk saya menyelesaikan masalah adalah dengan cara …..
Yang membedakan produk saya dibandingkan yang sudah ada di pasar adalah
……
Contoh jawaban dari “ide bisnis Aplikasi Belanja Sayur Online”
Produk saya lahir untuk menyelesaikan permasalahan kesulitan menyediakan
bahan segar dan produk sehat berkualitas langsung dari petani dan produsen
lokal Indonesia dalam bentuk praktis (simple) yang dihadapi oleh masyarakat
kaum urban perkotaan, sekaligus memberikan peluang penghasilan tambahan
bagi para petani dan produsen lokal karena banyak rantai supply chain yang

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 30


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

panjang dipangkas sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan


produsen lokal.
Cara produk saya menyelesaikan masalah adalah dengan cara menciptakan
sebuah aplikasi belanja sayur online yang dapat membantu masyarakat kaum
urban perkotaan memesan sayur yang segar dan dalam bentuk paket siap
masak (ready-to-cook), yakni sayuran yang sudah dirajang dan disiapkan per
menu masakan (misalkan menu sayur sop, sudah dikelompokkan sayuran dan
bumbu dapur yang diperlukan, lalu menu sayur asem, sudah dikelompokkan
sayuran dan bumbu dapur yang diperlukan), secara cepat, dengan harga yang
wajar, petani dan produsen lokal yang bisa ditelusuri hasil sayuran dari kebun
pertaniannya, dan kemudahan dalam pembayaran.
Yang membedakan produk saya dibandingkan yang sudah ada di pasaran
adalah adanya fungsi pre-order (pemesanan di depan), sehingga
meminimalkan jumlah bahan segar yang terbuang (waste) dan aplikasi ini juga
bertanggungjawab memberikan edukasi agar para petani mampu
menghasilkan produk dengan kualitas yang unggul.
b. Langkah Kedua: Menyusun Channel
Langkah ini menjelaskan bagaimana produk yang sudah diciptakan bisa sampai
kepada konsumen yang menjadi target pasarmu.
Ada dua hal yang menjadi fokus perhatian di blok Channel ini, yakni:
• Bagaimana produk (barang atau jasa) tersebut dapat didistribusikan.
Melalui saluran distribusi apa saja? Mengapa Anda memilih saluran
distribusi tersebut?
• Bagaimana cara Anda beriklan agar masyarakat dapat mengetahui adanya
produk Anda. Bagaimana cara Anda melakukan promosi? Melalui media
apa saja? Mengapa Anda memilih cara tersebut?
Contoh:
Produk layanan Aplikasi Belanja Sayur Online ini dapat diakses melalui website,
Android, dan IOS. Saya akan beriklan di media online dan offline, terutama di
channel online. Sebab pemakaian terbesar dari produk saya adalah para
pengguna smartphone.
Saya juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada petani dan produsen lokal.
c. Langkah Ketiga: Menyusun Relationships
Langkah ini menjelaskan bagaimana cara Anda membangun hubungan dengan
pelanggan, bagaimana Anda mempertahankan pelanggan. Apa yang Anda
lakukan untuk menjaga konsumen yang sudah membeli produk Anda agar
mereka tetap setia?
Contoh:
Hal yang saya lakukan untuk meningkatkan jalinan ikatan dengan pelanggan
dengan memberikan potongan harga hingga gratis bagi pengguna, membuat
blog, sistem royalti, memberikan bonus referensi ke pengguna lain (referral
fee), membuat sistem pengaduan dan layanan konsumen (Call Center) yang
cepat, menyapa pelanggan di WhatsApp dan Media Sosial.
d. Langkah Keempat: Menyusun Key Resources

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 31


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

Langkah ini menjelaskan sumber daya kunci apa saja yang dibutuhkan agar
dapat menghasilkan produk yang Anda ciptakan. Sumber daya kunci ini dapat
berupa manusia (tim IT, tim Teknologi Pangan, tim Legal Farmer, dan lain
sebagainya), software khusus, website atau aplikasi, ataupun peralatan untuk
produksi (mesin, bahan baku produksi, kemasan)
Contoh:
Saya memerlukan sebuah platform yang stabil dan kuat untuk menampung
transaksi secara online. Juga para petani dan produsen lokal yang mampu
menghasilkan sayuran segar dengan cara penanaman yang baik.
e. Langkah Kelima: Menyusun Key Activities
Langkah ini menjelaskan apa saja kegiatan utama yang harus dilakukan agar
produk yang Anda ciptakan dapat berjalan dengan baik.
Contoh:
1) Program untuk mendapatkan pelanggan yang lebih banyak
2) Pengembangan produk dan servis yang berkelanjuta
3) Pengembangan sistem pengaduan dan customer service yang baik
4) Program evaluasi dan kerja sama dengan para mitra (petani dan produsen
lokal)
5) Pendistribusian bahan dari petani ke konsumen
f. Langkah Keenam: Menyusun Key Partners
Langkah ini menjelaskan siapa saja yang menjadi rekanan bisnis utama dan
juga menjadi pemasok bahan utama.
Contoh: Petani, Peternak, Toko Online, Perkebunan, Bank
g. Langkah Ketujuh: Menyusun Revenue Stream
Langkah ini menjelaskan bagaimana bisnis yang Anda bangun ini menghasilkan
uang dan dari sumber mana saja bisnis yang Anda bangun mendapatkan aliran
pendapatan.
Contoh:
Donasi atau seed funding, Persentase laba penjualan (margin), Konsinyasi (laba
dari mitra yang bekerja sama)
h. Langkah Kedelapan: Menyusun Cost
Langkah ini menjelaskan apa saja yang menjadi biaya dari mulai berjalannya
bisnis yang sedang Anda bangun dan biaya operasional yang dikeluarkan setiap
bulan agar bisnis Anda tetap dapat berjalan.
Contoh:
Biaya pembuatan aplikasi dan website, gaji karyawan dan operasional kantor,
biaya maintenance aplikasi dan website, biaya promosi dan event.

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 32


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

STUDI KASUS:
“MEMBEDAH MODEL BISNIS KANVAS (BMC) SAYURBOX”
Kita ambil contoh Sayurbox sebagai platform online solusi kompleks supply chain di bidang
pertanian.
Sayurbox merupakan sebuah platform online yang mengusung konsep bisnis farm-to-table
yang menyediakan bahan segar dan produk sehat berkualitas langsung dari petani dan
produsen lokal Indonesia. Gaya hidup sehat telah mendorong munculnya permintaan pasar
akan produk makanan sehat. Hal ini yang melatarbelakangi munculnya bisnis di bidang produk
makanan terutama sayur, buah-buahan organik, dan daging segar. Berdasarkan permintaan
pasar yang tinggi akan bisnis di bidang sayur dan buah-buahan organik memungkinkan akan
terdapatnya mata rantai yang panjang dari petani sampai ke konsumen. Mata rantai ini dapat
berupa mulai dari petani sebagai pemasok sayur dan buah-buahan segar, di kumpulkan oleh
pengepul/tengkulak yang berada di pedesaan, masuk ke pasar mikro, dan kemudian
dipasarkan ke pasar makro.
Berdasarkan mata rantai atau supply chain yang memisahkan antara konsumen dan petani
atau produsen lokal hal inilah yang melatarbelakangi Amanda Susanti (Founder & CEO
Sayurbox), Rama Notowidigdo (Co-Founder Sayurbox), dan Metha Trisnawati (Co-Founder
Sayurbox) untuk menghadirkan teknologi digital berbasis aplikasi mobile dan website yang
diluncurkan pada Bulan Juli 2016 sebagai platform digital yang tidak hanya memfasilitasi
konsumen untuk dapat mengakses bahan segar dan produk berkualitas secara langsung dari
petani dan produsen lokal namun juga dapat memotong dan memangkas mata rantai yang
sangat panjang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan produsen lokal.
Sistem pemesanan yang diusung Sayurbox adalah pre-order(pemesanan di depan), sehingga
meminimalkan jumlah bahan segar yang terbuang (waste). Setelah konsumen memesan,
Sayurbox akan melakukan agregasi jumlah pesanan konsumen dan menginformasikan kepada
petani mitra tentang jumlah bahan segar yang harus dipanen. Bahan segar yang baru dipanen
kemudian dikirimkan ke hub Sayurbox untuk segera dikemas dan diantarkan kepada konsumen
sesuai dengan pesanan.
Bisnis di bidang pertanian dan perkebunan berbasis teknologi seperti ini memiliki kendala dan
tidak selamanya berjalan dengan mulus. Hal ini disebabkan oleh produk yang dipasarkan
merupakan hasil bumi yang sangat bergantung dengan cuaca dan tidak menutup kemungkinan
dapat terjadi gagal panen pada petani dan produsen lokal. Untuk mempertahankan supply-
chain yang sustainable dan kontinyu, Sayurbox melakukan pendekatan dengan cara tetap
membangun kerjasama ke petani lokal sebagai mitra dan juga Sayurbox bertanggungjawab
memberikan edukasi agar para petani mampu menghasilkan produk dengan kualitas yang
unggul. Selain mengedukasi cara menghasilkan produk dengan kualitas yang unggul, Sayurbox
juga mengedukasi para petani untuk lebih dekat dan familiar dengan gadget sebagai media
pendekatan sosial dengan konsumen sehingga dapat memperlancar usaha mereka, Sayurbox
juga melakukan edukasi mengenai packaging produk agar dapat menjaga kepercayaan dari
konsumen.
Dalam proses pemilihan petani lokal/mitra, Sayurbox awalnya terjun ke lapangan untuk
mencari dan membidik para petani yang bersedia untuk menjadi mitra. Sayurbox memiliki
standar dan parameter tertentu dalam pemilihan mitra seperti, bagaimana proses penanaman
yang dilakukan, pemanenan produk yang bebas pestisida, memiliki sertifikat organik, dan
bagaimana proses pendistribusian produk yang biasanya dilakukan petani kepada konsumen.
Setelah mengalami ekspansi dan setelah cukup dikenal oleh pasar, ada beberapa mitra dan
petani lokal yang mendatangi Sayurbox untuk menawarkan produk andalan mereka. Namun,

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 33


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

Sayurbox tetap konsisten untuk tetap mempertahankan kualitas dan tetap memberikan
pelayanan yang terbaik kepada konsumen sehingga petani/produsen lokal harus memiliki dan
memenuhi standar dan parameter yang ditetapkan oleh Sayurbox. Saat ini, Sayurbox telah
menggandeng 22 petani dan produsen lokal. Mereka berasal dari Tangerang, Bekasi, Bogor,
Depok, Sukabumi dan Bandung.
Saat ini, Sayurbox telah melayani lebih dari 8 ribu konsumen di area Jakarta, Tangerang,
Bekasi, dan Depok, dan jumlah ini terus bertumbuh setiap bulannya dan sudah menawarkan
300 jenis sayuran dan buah-buahan dan sudah memiliki 50 mitra petani yang bergabung
dengan Sayurbox. Dengan model bisnis farm-to-table yang ditawarkan oleh Sayurbox ini dapat
dan mampu menarik perhatian sejumlah investor. Belum lama ini Sayurbox menerima
pendanaan dari Patamar Capital (perusahaan modal ventura yang berbasis di San Francisco)
dan beberapa investor lain. Perolehan seed funding ini diperkirakan berkisar US$ 200 — US$
300 ribu atau sekitar 2,8 M — 4,1 M Rupiah (kurs dollar ke rupiah = Rp. 14.000,-). Sebelumnya
mereka juga terpilih sebagai startup Plug and Play angkatan pertama. Sayurbox berencana
untuk memanfaatkan perolehan dana yang diperoleh untuk meningkatkan pelayanan yang
berbasis pada konsumen, melakukan ekspansi area pelayanan konsumen ke kota lain dan
diharapkan dapat berekspansi hingga ke seluruh Indonesia. Saat ini Sayurbox memiliki 55
karyawan.
Strategi monetisasi yang diterapkan Sayurbox adalah melalui persentase laba (margin) dari
setiap penjualan produk kepada konsumen. Selain melalui persentase laba, Sayurbox juga
memiliki monetisasi dari sistem konsinyasi (consignment) produk dari produsen mitra yang
menjual produknya lewat platform Sayurbox. Untuk pilihan pembayaran, Sayurbox
menyediakan pilihan pembayaran melalui bank transfer, kartu kredit, serta virtual bank
account transfer.
Proses transaksi yang dilakukan Sayurbox dalam melayani konsumen adalah sebagai berikut:
pertama, Sayurbox akan menjadi pemandu online yang akan mengarahkan konsumen ke
petani atau produsen produk yang dipilih oleh konsumen melalui website ataupun aplikasi
mobile. Kedua, Sayurbox memilih 2 hari dalam 1 minggu untuk proses panen produk yang
diinginkan oleh konsumen yaitu hari Rabu dan Sabtu. Untuk itu, konsumen harus melakukan
pemesanan dan pembayaran 2 hari sebelum hari panen berlangsung. Deadline ini bertujuan
untuk petani dan produsen bahan segar memiliki jangka waktu untuk menggali, memanjat,
memotong, dan memanen produk yang akan dikirimkan kepada konsumen.
Sayurbox melalui tim SayurBox QC (Quality Checker) akan menjamin proses pemanenan
dengan metode double-check, melakukan sorting produk, packaging produk pada box/dus
Sayurbox, dan melakukan pendistribusian bahan segar dengan jangka waktu yang cepat dan
tidak melebihi dari 24 jam sehingga dapat langsung berada dan diterima oleh konsumen. Hal
ini dimaksudkan agar konsumen benar-benar dapat menjamin kualitas dan tingkat kesegaran
produk yang diterima.
User Interface (UI) website dan aplikasi Sayurbox menjadi salah satu hal yang berperan penting
dalam menarik minat konsumen. Penentuan UI yang user friendly menjadikan aplikasi ini dapat
dengan mudah diakses oleh beragam kalangan baik dari usia, strata sosial, dan golongan
masyarakat. Sayurbox memiliki fitur-fitur tambahan yang juga dapat diakses seperti: shop,
news & promo, how it works, our farmers, how to pay, contact us, privacy policy, dan blog.
Beranda “Shop” berisikan login konsumen, tanggal pemesanan, tampilan produk-produk yang
tersedia, harga dan jumlah yang akan dibeli oleh konsumen. Beranda “News & Promo”
merupakan salah satu beranda yang paling banyak dikunjungi oleh konsumen karena
didalamnya terdapat promo yang ditawarkan oleh Sayurbox kepada konsumen. Beranda “How
it Works” berisikan penjelasan yang dibutuhkan konsumen agar mengetahui bagaimana proses

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 34


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

mulai dari pemesanan produk hingga produk dapat sampai kepada konsumen. Beranda “Our
Farmers” akan memberikan informasi kepada konsumen tentang mitra-mitra dan produsen
lokal. Sehingga konsumen dapat mengetahui secara langsung darimana asal produk yang
diinginkan oleh konsumen, fokus utama penanaman petani dan produsen lokal. Beranda “How
To Pay” berisikan mengenai cara dan langkah-langkah yang dilakukan konsumen untuk
mengetahui proses transaksi dan berbelanja melalui website ataupun aplikasi. Beranda “FAQ”
atau “Frequently Asked Question” berisikan mengenai informasi pertanyaan yang kerap kali
atau yang sering ditanyakan oleh pengunjung kepada Sayurbox. Layanan ini juga akan
bertindak sebagai sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, keluhan ataupun
pertanyaan seputar Sayurbox. Beranda “Contact Us” berisikan informasi kontak Sayurbox yang
dapat dihubungi secara langsung bagi pengunjung yang terdiri dari: E-mail, dan WhatsApp.
Beranda “Blog” berisikan mengenai artikel-artikel pendukung yang berisikan informasi
mengenai dan seputar khasiat makanan dan buah-buahan. Secara garis besar, website dan
aplikasi Sayurbox sudah memuat segala fitur yang lengkap untuk konsumen dan
pengunjungnya. Namun, alangkah lebih baik Sayurbox perlu menambahkan fitur penawaran
harga antara penjual dan pembeli secara langsung agar atmosfir pasar tradisional dapat
tercipta.
Untuk mendukung pemasaran, Sayurbox menggunakan dan memanfaatkan beberapa media
sosial seperti instagram. Hal ini bertujuan agar Sayurbox dapat lebih dikenal oleh publik. Maka,
tidak heran bahwa Sayurbox secara terang-terangan memberikan promo dan penawaran kepada
konsumen yang telah menggunakan jasa Sayurbox ini dapat berupa potongan harga, ongkos
kirim, dan penawaran lainnya bagi konsumen yang melakukan share post atau melakukan
promosi dan testimoni melalui instagram story.
Kompetitor Sayurbox di bidang yang serupa adalah Eragano, iGrow, 8Villages, Simbah, Pantau
Harga, Karsa, Kecipir, Tanihub, Limakilo, Sikumis, Crowde, CI-Agriculture, Habibi Garden,
PanenID. Untuk dapat sustain / dapat bertahan dan tetap mendapat kepercayaan dari pelanggan,
Sayurbox perlu melakukan inovasi dan perbaikan dibeberapa bagian. Pertama, Sayurbox perlu
mengkaji website/aplikasi sehingga kendala error atau loading program yang lama tidak
dijumpai oleh pengguna. Kedua, penulis menyarankan agar Sayurbox juga menyertakan
kandungan dan informasi gizi dari produk yang dipasarkan sehingga konsumen dapat
memperoleh informasi yang valid dan tepat perihal informasi gizi produk yang ditawarkan.
Ketiga, Sayurbox diharapkan dapat tetap mempertahankan prinsip untuk memberikan produk
yang tidak hanya terjamin kesegarannya namun juga dapat dijamin tingkat kematangan produk
terutama produk buah-buahan yang tidak dapat terlihat secara langsung tingkat kematangannya
karena ditutupi oleh kulit buah.

3.8. REFERENSI
Anonimous, 2020 ; Modul 2 Ide dan Model Bisnis; Business Motivation Pathways
for Youth Entrepreneurship and Employment Support Services
Program.
Anonimous, 2020 ; Modul 2 Perencanaan Bisnis; Business Motivation Pathways
for Youth Entrepreneurship and Employment Support Services
Program.
Jumingan ; 2018 ; Studi Kelayakan Bisnis (Teori dan Pembuatan Proposal
Kelayakan) ; PT Bumi Aksara Jakarta.
Ibrahim Y ; 2003 ; Studi Kelayakan Bisnis ; PT Rineka Cipta, Jakarta.
Kasmir ; 2009 ; Kewirausahaan ; PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 35


Bab 3. Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2021

Suliyanto ; 2010 ; Studi Kelayakan Bisnis (Pendekatan Praktis) ; Penerbit CV.


Andi Offset; Yogyakarta.
https://yusufkurniawan.com/apa-beda-time-value-of-money-dengan-economic-
value-of-time diakses 16 Oktober 2021
-----oooo00oooo-----

Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 36

Anda mungkin juga menyukai