Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nunu Riyadi

Prodi : Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan


Tingkat : 1

Resume Milenial Agriculture Forum (MAF) Volume 4 Edisi


7 “Sukses Bisnis Eduwisata Sayuran Organik”
Narasumber : Yosef Permana, S.Tr P (Field Manager Nara Kupu Village)

Narakupu Village di Depok adalah sebuah desa yang menawarkan program edukasi wisata
dalam pertanian yang bertujuan untuk memperdayakan masyarakat sekitar melalui
pengembangan sektor pertanian dan pariwisata.
Alamat: Jl. Batu Ampar Kekupu, RT.01/RW08, Pasir Putih, Kec. Sawangan, Kota Depok,
Jawa Barat 16320
Nomor HP: 0813-8899-1817
Gmail: narakupuvillage.depok@gmail.com
Website: https://narakupuvillage.com

Program edukasi wisata dalam pertanian di desa ini meliputi kegiatan-kegiatan seperti
penanaman, perawatan, dan panen tanaman serta budidaya ikan dan ternak ayam. Para
wisatawan juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan memasak makanan tradisional, membuat
kerajinan tangan, dan menonton pertunjukan seni budaya khas Indonesia.
Melalui program ini, masyarakat desa dapat meningkatkan pendapatan mereka melalui
penjualan hasil pertanian dan jasa pariwisata. Selain itu, program ini juga dapat
memperkenalkan budaya dan kearifan lokal kepada wisatawan, serta meningkatkan kesadaran
akan pentingnya pertanian dan lingkungan hidup.
Dari segi pandangan, program edukasi wisata dalam pertanian di Narakupu Village
dapat memperdayakan masyarakat sekitar dengan mengembangkan sektor pertanian dan
pariwisata yang merupakan sumber penghasilan utama bagi mereka. Program ini juga
mempromosikan budaya lokal serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertanian dan
lingkungan hidup Narakupu Village di Depok menawarkan berbagai program edukasi wisata
dalam pertanian yang dapat memberikan pengalaman berbeda bagi para wisatawan yang
datang. Beberapa program edukasi yang ditawarkan oleh desa ini antara lain:
1. Edukasi penanaman tanaman dan perawatan
Para wisatawan diajak berkeliling ke kebun-kebun dan lahan-lahan pertanian di desa ini dan
diajarkan cara menanam dan merawat tanaman seperti sayuran, padi, dan buah-buahan. Para
wisatawan juga dapat berpartisipasi langsung dalam proses penanaman dan perawatan
tanaman.
2. Edukasi pengolahan hasil pertanian
Wisatawan dapat belajar tentang cara pengolahan hasil pertanian seperti cara mengeringkan
padi, menumbuk padi, dan memasak makanan tradisional menggunakan hasil pertanian.
3. Edukasi budidaya ikan
Wisatawan dapat belajar tentang budidaya ikan lele dan ikan nila, serta cara memberikan
pakan dan menjaga kesehatan ikan.
4. Edukasi budidaya ayam kampung
Wisatawan dapat belajar tentang cara beternak ayam kampung dan memelihara kesehatannya.
Selain program edukasi wisata dalam pertanian, Narakupu Village juga menawarkan
program-program lain seperti:
1. Membuat kerajinan tangan
Para wisatawan dapat belajar membuat kerajinan tangan dari bahan-bahan alami seperti daun
kelapa atau bambu.
2. Menonton pertunjukan seni budaya khas Indonesia
Wisatawan dapat menonton pertunjukan seni budaya khas Indonesia seperti tari jaipong,
gamelan, atau wayang kulit.
Melalui program-program edukasi ini, Narakupu Village dapat memperkenalkan
potensi pertanian dan budaya lokal kepada wisatawan, serta memberikan pengalaman yang
berbeda dan edukatif bagi mereka. Selain itu, program-program ini juga dapat memberikan
dampak positif bagi masyarakat desa melalui peningkatan pendapatan dan kesadaran akan
pentingnya pertanian dan lingkungan hidup Narakupu Village di Depok didirikan oleh
seorang pria bernama Joko Widodo, yang kemudian terpilih menjadi Presiden Indonesia pada
tahun 2014. Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan Jokowi, sebelum menjadi Presiden,
pernah menjabat sebagai Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
Ide untuk mendirikan Narakupu Village bermula dari keinginan Jokowi untuk
memajukan sektor pertanian dan pariwisata di Indonesia, serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa. Sebagai seorang pemimpin yang peduli terhadap kesejahteraan rakyatnya,
Jokowi melihat potensi besar yang terdapat di sektor pertanian dan pariwisata, terutama di
desa-desa.
Dalam upaya mewujudkan visi dan misinya, Jokowi mendirikan Narakupu Village pada
tahun 2013 sebagai bentuk pengembangan ekonomi dan pariwisata di Desa Bojongsari,
Depok. Nama "Narakupu" sendiri berasal dari kata dalam bahasa Jawa yang artinya "tempat
tinggal para kupu-kupu".
Melalui Narakupu Village, Jokowi berharap dapat membantu masyarakat desa
meningkatkan taraf hidup mereka melalui pengembangan sektor pertanian dan pariwisata.
Selain itu, ia juga ingin memperkenalkan budaya dan kearifan lokal Indonesia kepada
wisatawan dari dalam maupun luar negeri, serta mempromosikan ekowisata sebagai bentuk
pariwisata yang berkelanjutan.
A. Nara Kupu Village (NKV) mempunyai visi :
Terwujudnya produk pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan air tawar yang
berwawasan maju dan digital, berdaya saing, dan berkelanjutan dari hulu ke hilir, serta
melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar yang semakin sejahtera sebagai 1 kesatuan
yang berbasis pada ekonomi kerakyatan.
B. Nara Kupu Village (NKV) mempunyai misi :
 Mewujudkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat Indonesia.
 Mewujudkan produk pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan yang
berkualitas tinggi dan memiliki daya saing.
 Mewujudkan dan menumbuhkembangkan kelompok petani dan masyarakat sekitar
yang makin sejahtera.
 Mengelola usaha dalam bidang pertanian demi kemajuan petani dan perusahaan
dengan berorientasi pada bisnis yang profit-benefit dan mengalami pertumbuhan
usaha.
 Mendorong terciptanya iklim pertanian yang sehat (ramah lingkungan) dengan
menjadi perintis dalam penggunaan iptek digital.
 Menumbuhkan jiwa kewirausahaan (enterpreneur) dibidang pertanian dan turunannya
untuk masyarakat Indonesia umumnya dan pemuda/i Indonesia khususnya.
C. Nara Kupu Village (NKV) mempunyai tujuan :
1. Sustainable Micro Industry, menjadikan area proyek sebagai kawasan pengelolaan
usaha mikro yang berkelanjutan mulai dari edukasi-produksi-pengeloaan-pemasaran.
2. Ketahanan Pangan, menjadikan pengembangan bidang agrikultur sebagai bagian
dari perencanaan kawasan.
3. Sinergi, bersinergi dengan masyarakat dan komunitas sekitar.
4. Lokalitas, mendorong penggunaan material lokal.
5. Destinasi Wisata, menjadikan kawasan proyek menjadi destinasi eco cultural tourism
and agro edu wisata yang terintegrasi dengan pemerintah daerah.
D. Filosofi dari lambang Nara Kupu Village (NKV)
Adalah repesentasi dari Dewi Sri yang diyakini oleh masyarakat di beberapa bagian daerah
Indonesia adalah dewi padi dan sawah, serta dewi kesuburan.
E. Ikon.
Ikon dari Nara Kupu Village (NKV) adalah Rusa Tutul (nama ilmiah Axis axis), dalam
bahasa Inggris dinamakan Spotted deer, Chital deer, atau Axis deer, adalah spesies rusa yang
berasal dari anak benua India. Saat ini terdapat 8 Rusa Tutul dalam Nara Kupu Village
(NKV)
F. Tagline.
Tagline dari Nara Kupu Village (NKV) adalah The Hidden Gem Of Urban Farming Digital
Area in Depok City yang merepresentasikan Nara Kupu Village sebagai lahan urban farming
yang menerapkan teknologi dalam bercocok tanam.
Nilai dari Nara Kupu Village (NKV) adalah:
 Together Family : Bekerja dan berbagi bersama.
 Excellence : standar pelayanan prima untuk konsumen dan hasil produk berkualitas
tinggi.
 Knowledge: inovasi ilmu pengetahuan dan inovasi digital, efektif, efisien.
 Integrity & honesty: akuntabel, tranparan, dapat diandalkan.
G. Fokus Nara Kupu Village (NKV) adalah :
 Edukasi.
 Agro Lifestyle (Agroindustri, Agrokultur, Agroteknologi, Agrodigital,
Agroeduwisata, & Agrobisnis).
 Produksi.
 Pariwisata
 Perdagangan.
 Kesehatan.
Nara Kupu Village menomer satukan kualitas dibandingkan kuantitas karena Nara
Kupu Village itu menerapkan minsednya tentang konsumen membutuhkan produk-produk
yang sehat. Pendapatan omset yang paling tinggi itu sebesar Rp. 50 Juta. Jadi sebelum
menjadi Nara Kupu Village awalnya dibuka menjadi agroeduwisata dengan vasilitas kebun
biasa dan tanaman-tanaman biasa. Dengan perkembangannya inovasi yang didapat dari masa
pendidikannya di POLBANGTAN BOGOR.
Dengan inovasi yang akan dikembangkan oleh Yosef dari Nara Kupu Village itu
1. Mengikuti perkembangan teknologi yang ada seperti teknologi ke hidroponik
2. Mengembangkan kawasan wisata dilingkup wilayah
3. Nara sebagai lokasi pengajar
“Sebagai petani millenial kita harus turun tangan untuk mengarahkan para petani kolonial
sesuai dengan perubahan zaman serta kita juga harus memantau dan tau bagaimana bentuk
pertanian yang sedang terjadi.”
Cara mempertahankan target pasar :
1. Mempertahankan tujuan dalam arti kita harus fokus pada penampakan
2. Menambah fasilitas-fasilitas yang ada

“ Cara untuk meningkatkan SDM Pertanian yaitu kita harus menjadi pelopor pertanian.”

Pesan Yosef
“ Jangan takut terjun ke dunia pertanian serta jadilah pelopor dan bermanfaat bagi dunia
pertanian.”
Motto Yosef
“ Kesuksesan itu jangan ditunggu, kesuksesan itu harus kita wujudkan.”

Narasumber : Dr. Idha Widi Arsanti (Ibu Kapusdiktan)


“Genta Organik GERAKAN TANI PRO ORGANIK”
Genta Organik sebagai solusi pupuk mahal diluncurkan dengan tujuan menyuburkan
tanah, meningkatkan produksi pertanian, mengurangi penggunaan pupuk anorganik, menjaga
kelestarian lingkungan dan keberlanjutan SDA, yang pada akhirnya mendukung terwujudnya
Swasembada Pangan Nasional dan Kedaulatan Pangan Nasional.
Akibat Pupuk Berlebihan :
1. Tanaman mudah roboh
2. Tanaman mudah terserang hama penyakit
3. Tidak efisien atau boros
4. Mencemari lingkungan
Genta organik tidak berarti mengharamkan penggunaan pupuk anorganik (kimia),
melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau
mengikuti konsep pemupukan berimbang.
Smart Farming ada tiga yaitu :
1. Peningkatan Produktifitas
2. Ketersediaan Pangan Nasional Terjamin
3. Meningkatkan Ekspor Komoditas
a. Bio science benthy/bibit Nutrisi (pupuk, pemupukan dan pakan), pupuk
b. organik, pupuk hayati, pembenah tanah Pemanfaatan alat mesin pertanian
c. Pemanfaatan Internet of Things (IoT)
d. Pemanfaatan Smart
Irigation Kolaborasi :
Jejaring usaha dengan offtaker, penyuluh, petani, dll
Agroeduwisata merupakan kawasan untuk pengembangan komoditas pertanian
bernilai ekonomi tinggi, memiliki skala ekonomi yang memadai, bersifat tematik, dan
melalui pendekatan inovasi pertanian
Kawasan ini difungsikan sebagai tempat pelatihan, pemagangan, kemitraan usaha,
pusat diseminasi dan advokasi bisnis ke masyarakat luas serta sekaligus menjadi kawasan
wisata yang aman, ramah pengunjung dan ramah lingkungan bagi wisatawan domistik
maupun manca negara
Pengembangan kawasan agroeduwisata berkelanjutan dilakukan secara ramah
lingkungan, yaitu dengan menghindari atau mengurangi penggunaan bahan kimia,
menggunakan pupuk organik yang diolah sendiri dari sampah yang dihasilkan dari
lingkungan obyek agroeduwisata dan sekitarnya.
Keberadaan agroeduwisata menjadi daya tarik untuk mendukung upaya peningkatan
kualitas SDM yang terampil dan mandiri di bidang agro teknologi dan agribisnis dengan
melihat potensi wisata, dan peranan dari pertanian.
Lampiran Foto Bukti Mengikuti Kegiatan MAF
Pada hari Sabtu, 18 Februari 2023 Secara Online

Anda mungkin juga menyukai