Anda di halaman 1dari 5

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PENAGAN DALAM

PEMANFAATAN POTENSI LOKAL BERBASIS ECO-VILLAGE


Ririn Amelia1,a, Fajar Indah Puspita Sari1, dan Revy Safitri1

1)
Universitas Bangka Belitung
Desa Balunijuk, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, 33172
a)
rynamelia.babel@gmail.com

ABSTRAK
Desa Penagan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Desa ini memiliki luas daerah sebesar 44,71 km2 dengan jarak 60
km dari Kecamatan Mendo Barat. Penagan memiliki banyak potensi lokal yang belum termanfaatkan
dengan maksimal, seperti hutan Mangrove yang ada di pesisir Pantai Tanjung Raya hingga melimpahnya
hasil Kepiting Bakau. Berdasarkan potensi sumberdaya alam yang dimiliki oleh Desa Penagan, sudah
semestinya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, permasalahan mengenai lingkungan
di desa ini masih belum terselesaikan, misalnya masih rendahnya kepedulian masyarakat terhadap
kelestarian lingkungan, minimnya pengetahuan mengenai pemanfaatan potensi lokal, dan pemanfaatan
teknologi dalam pemasaran serta promosi produk lokal. Beberapa hal inilah yang mendorong untuk dapat
memberdayakan masyarakat menuntaskan permasalahan-permasalahan tersebut. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan pola
hidup sehat, membangun pola pikir masyarakat untuk memanfaatkan sampah, hingga mengoptimalkan
Hutan Mangrove sebagai objek wisata berbasis eco-village. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berdampak
meningkatkan pengetahuan, sikap kemandirian, dan kepuasan terhadap program baik untuk masyarakat
non produktif ekonomi maupun masyarakat produktif ekonomi guna mendukung terwujudnya Desa
Penagan menjadi desa wisata yang berbasis eco-village.

Kata kunci: Potensi Lokal; Desa Penagan; eco-village;

PENDAHULUAN sekitar. Padahal, hutan ini memiliki potensi untuk


dijadikan pariwisata yang dapat dikelola dengan
Penagan merupakan salah satu desa yang terletak di prinsip pelestarian lingkungan, keterlibatan
Kecamatan Mendo Barat - Kabupaten Bangka Provinsi masyarakat, unsur pendidikan dan meningkatkan
Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan Kecamatan produk yang dihasilkan sehingga berdampak pada
Mendo Barat dalam Angka Tahun 2017 Desa Penagan sumber pendapatan masyarakat sekitar. Berdasarkan
memiliki luas daerah sebesar 44,71 km2 dengan jarak Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2012, Strategi
60 km dari Kecamatan Mendo Barat. Desa ini terbagi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove kawasan
menjadi 10 dusun yang masing-masing terdiri dari 20 hutan Mangrove di Desa Penagan dapat dikelola
Rumah Tangga (RT). Akses jalan menuju Desa dengan mangacu pada asas transparansi, partsipatif,
Penagan bisa dikatakan cukup mudah, namun akuntabilitas, responsif, efisien, efektif dan
keberadaan Desa Penagan yang terletak di pesisir berkeadilan.
pantai membuat desa ini seperti terisolir dibandingkan Masyarakat memiliki peran yang sangat penting
desa lainnya. dalam keberlangsungan pengembangan dan
Desa Penagan memiliki banyak potensi lokal yang pengelolaan sumber daya alam secara mandiri. Masih
belum termanfaatkan, seperti potensi hutan Mangrove rendahnya kepedulian masyarakat akan lingkungan,
yang terletak di Pantai Tanjung Raya. Menurut minimnya pengetahuan masyarakat mengenai
Rengkung (2015) keberadaan hutan Mangrove sangat pemanfaatan potensi lokal, kurangnya pemahaman
menentukan dan menunjang tingkat perkembangan bahwa potensi sumberdaya merupakan hal yang
sosial dan perekonomian masyarakat pantai. Hutan penting untuk peningkatan kesejahteraan, minimnya
Mangrove merupakan sumber berbagai produksi hasil pengetahuan mengenai teknologi informasi, pemasaran
hutan yang bernilai ekonomi, seperti kayu, sumber dan promosi produk, merupakan permasalahan yang
pangan, bahan kosmetika, bahan pewarna dan belum terselesaikan di Desa Penagan.
penyamak kulit serta sumber pakan ternak dan lebah. Beberapa hal inilah yang mendorong untuk dapat
Selain itu juga mendukung peningkatan hasil bekerjasama dengan masyarakat menuntaskan
tangkapan ikan dan budidaya tambak yang diusahakan permasalahan-permasalahan tersebut. Melalui Kuliah
para nelayan dan petani tambak. Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan
Sayangnya, hutan Mangrove di Desa Penagan Masyarakat (KKN-PPM). kegiatan KKN-PPM ini
belum dikelola secara maksimal oleh masyarakat dilaksanakan selama 40 hari mulai dari tanggal 10 Juli
– 20 Agustus 2019. Adanya tim KKN-PPM di Desa
Penagan diharapkan dapat menyelesaikan 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan
permasalahan mengenai lingkungan hingga pentingnya menjaga lingkungan dan pola hidup
terwujudnya Desa Penagan yang sehat, mandiri dan sehat.
sejahtera untuk menuju desa wisata yang berbasis Guna meningkatkan kesadaran masyarakat
ecovillage. mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan pola
hidup sehat, maka perlu dilakukannya sosialisasi dalam
menjaga kebersihan di area pemukiman warga. Baik itu
METODE PELAKSANAAN sosialisasi pola hidup sehat maupun menjaga
Pelaksanaan kegiatan ini menitikberatkan pada kebersihan lingkungan. Selain itu, untuk meminimalisir
pemberdayaan masyarakat. Konsep pemberdayaan dampak dari sampah yang menumpuk di pemukiman
masyarakat yang ditawarkan di Desa Penagan warga, maka dibuat suatu gerakan drainase bebas
merupakan pendekatan bekerja bersama masyarakat sampah dan diimbangi dengan sosialisasi terkait
yang terangkum dalam kegiatan KKN-PPM. Kegiatan kebersihan drainase. Hal ini diharapkan dapat
ini dimulai pada tanggal 10 Juli hingga 20 Agustus memberikan kesadaran masyarakat dalam menjaga
2019. Adapun pelaksanaan kegiatan dimulai dari kebersihan drainase dan meminimalisir tumpukan
meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sampah.
sehat dan kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini 5. Membangun pola pikir masyarakat untuk dapat
diharapkan dapat membangkitkan kesadaran memanfaatkan dan mengolah sampah.
masyarakat bahwa Desa Penagan memiliki potensi Sesuai dengan permasalahan yang ada dan demi
yang dapat dijadikan sebagai desa wisata berbasis mendukung Desa Penagan menuju desa wisata yang
ramah lingkungan (eco-village). Adapun metode berbasis eco-village, sampah-sampah yang ada di Desa
pelaksanaan pada kegiatan ini adalah: Penagan sebaiknya dimanfaatkan dan diolah sesuai
1. Survey lokasi dengan peruntukkannya. Seperti menerapkan prinsip
Survey lokasi dilakukan pada tahap awal kegiatan reduce, reuse, recycle dan replant (4R).
untuk melihat situasi dan menganalisis permasalahan di 6. Mengembangkan Desa Penagan menuju desa
Desa Penagan serta berdiskusi bersama pemerintah wisata dengan mengoptimalkan potensi Hutan
Desa Penagan. Observasi awal ini diharapkan memiliki Mangrove.
gambaran tentang permasalahan dan penggunaan Kondisi lingkungan desa yang sehat dan ramah
metode apa yang akan digunakan sehingga tujuan lingkungan dapat mendukung pengoptimalan
kegiatan KKN-PPM dapat tercapai. pemanfaatan Hutan Mangrove menjadi objek wisata
2. Pembekalan Mahasiswa yang berbasis ramah lingkungan (eco-village).
Tahapan penting selanjutnya adalah Sehingga perlu dilakukannya sosialisasi kepada
mempersiapkan mahasiswa yang akan terlibat dalam masyarakat mengenai pengetahuan apa itu desa wisata
kegiatan KKN-PPM. Adapun disiplin ilmu tiap-tiap berbasis eco-village, meningkatkan kesadaran
mahasiswa yang terlibat berasal dari beberapa program masyarakat akan pentingnya potensi lokal yang dapat
studi di Universitas Bangka Belitung (UBB) dengan dikembangkan menjadi wisata, mengajak masyarakat
total mahasiswa yang terlibat adalah 30 orang. memanfaatkan barang-barang bekas yang ramah
Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini diharapkan lingkungan untuk mendesain objek wisata Mangrove,
memiliki kapasitas yang sesuai dengan tema kegiatan dan menjaga tradisi gerakan gotong royong dalam
KKN. Materi pembekalan yang diberikan kepada penghijauan area hutan Mangrove.
mahasiswa ditujukan untuk memperkuat pengetahuan 7. Promosi destinasi wisata Hutan Mangrove
atas permasalahan dan metode yang akan digunakan Promosi potensi lokal yang ada di Desa Penagan,
sesuai dengan tema KKN-PPM. Pembekalan yang akan khususnya wisata Hutan Mangrove dapat dilakukan
diberikan kepada mahasiswa yang terlibat dalam melalui media sosial, media massa cetak maupun
kegiatan KKN-PPM adalah: elektronik.
a. Landasan pemikiran, prinsip dasar, tujuan,
sasaran, dan manfaat kegiatan KKN-PPM. HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Konsep dasar dalam program sehat, mandiri dan
sejahtera (Semasa). Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan
c. Konsep dasar perencanaan dan pengembangan untuk meningkatkan kepedulian akan lingkungan dan
wisata berbasis eco-village. pola hidup sehat serta pengetahuan masyarakat
d. Teknik penyusunan program, evaluasi program, mengenai pemanfaatan potensi lokal berbasis eco-
dan penyusunan laporan kegiatan. village, yaitu:
e. Pengisian laporan harian (logbook) 1. Sosialisasi terkait pentingnya pola hidup sehat
f. Teknik penyusunan laporan keuangan. dan menjaga kebersihan lingkungan serta
3. Memberikan pengetahuan dan pemahaman penyuluhan bahaya pencemaran lingkungan
mengenai pemberdayaan masyarakat. terhadap kesehatan.
Sebelum pelaksanaan kegiatan, masyarakat harus Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan dengan
mengetahui bahwa peran pemberdayaan masyarakat memberikan pandangan mengenai pentingnya pola
diperlukan dalam kelancaran pelaksanaan program hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan serta
KKN-PPM. Dalam hal ini, tim pengabdian melakukan bahaya pencemaran lingkungan terhadap kesehatan.
sosialisasi mengenai KKN-PPM yang nantinya dapat Sosialisasi ini dilakukan untuk mendukung Desa
bekerja bersama masyarakat untuk mendorong Penagan menuju desa yang ramah lingkungan (eco-
terwujudnya kegiatan KKN-PPM yang komperehensif. vilage). Adapun narasumber yang terlibat adalah
Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Penagan akan berkurang dan membuat Desa
Bangka. Masyarakat Desa Penagan dihimbau untuk Penagan menjadi Desa yang bersih dari sampah.
menjaga kebersihan air dengan cara membuat sumur b. Gerakan memilah sampah organik dan anorganik.
yang memiliki jarak minimal 10 meter dari tempat Kegiatan memilah sampah ini tidak hanya ditujukan
penampungan air kotor, agar sumber air bersih tidak untuk kalangan orang dewasa saja, namun juga
tercemar. Selain itu juga dihimbau untuk membuang ditujukan kepada anak-anak yang tinggal di Desa
sampah pada tempatnya, memilah dan menggunakan Penagan. Hal ini ditujukan untuk menumbuhkan
kembali sampah sebagai bahan kerajinan tangan yang rasa peduli terhadap sampah dan paham mengenai
mempunyai nilai jual ekonomis. cara memilah sampah sejak dini.

Gambar 1. Foto bersama narasumber sosialisasi


terkait pentingnya pola hidup sehat, Gambar 3.Gerakan memilah sampah bersama
Kepala Bidang Pengendalian Dampak anak-anak di Desa Penagan
Lingkungan Bangka.
3. Pemanfaatan potensi Hutan Mangrove untuk
Selain mengadakan sosialisasi, tim KKN-PPM juga
pengembangan Desa Penagan menuju desa
mengadakan kegiatan gerakan dermaga bebas
wisata berbasis eco-village.
pencemaran lingkungan dan drainase bebas sampah. Salah satu potensi lokal yang dimiliki oleh Desa
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran Penagan adalah Hutan Mangrove yang berada di Pantai
masyrakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Tanjung Raya. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan
Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat, anggota Ikatan
potensi Hutan Mangrove berbasis eco-village tim
Remaja Masjid (IRMas), anggota Karang Taruna.
KKN-PPM melakukan beberapa kegiatan, seperti:
a. Kegiatan penanaman Pohon Bakau di area Hutan
Mangrove. Kegiatan ini dilakukan pada daerah
sekitar Hutan Mangrove terutama disekitar pesisir
pantai Tanjung Raya. Adapun mayarakat yang
mengikuti kegiatan ini terdiri dari siswa/i Sekolah
Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Mendo Barat,
Karang Taruna dan IRMas Desa Penagan.

Gambar 2. Gerakan drainase bebas sampah


2. Pemanfaatan dan pengolahan sampah menjadi
barang bernilai guna
Dalam hal ini masyarakat diajak untuk dapat
memanfaatkan dan mengolah sampah organik maupun
anorganik untuk menjadi barang bernilai guna. Adapun
kegiatan yang dilaksanakan adalah: Gambar 4.Penanaman pohon oleh tim KKN-PPM
a. Sosialisasi pemanfaatan dan pembuatan bank bersama masyarakat Desa Penagan.
sampah serta Pelatihan pemanfaatan sampah
anorganik menjadi barang bernilai guna. b. Sosialisasi desa wisata berbasis eco-village.
Narasumber pada kegiatan ini berasal dari Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan untuk
Komunitas Becak Bangka Belitung (Becak Babel), memberi pemahaman kepada masyarakat agar
yang dihadiri oleh Camat Mendo Barat, Pemerintah dapat mengembangankan Desa Penagan menjadi
Desa Penagan, Karang Taruna, IRMas, dan desa wisata yang berbasis eco-village. Narasumber
masyarakat Desa Penagan. Kegiatan ini bertujuan yang terlibat dalam kegiatan sosialisasi ini adalah
untuk membangun pola pikir masyarakat untuk Kepala Bidang Pengembangan Destinasi
dapat memanfaatkan sampah menjadi barang yang Pariwisata, Pemerintah Kabupaten Bangka. Adapun
memiliki nilai ekonomi sehingga bisa membantu sosialisasi yang diberikan berupa penjelasan
perekonomian masyarakat Desa Penagan. mengenai wisata – wisata lokal, cara–cara
Harapannya sampah yang dihasilkan oleh Desa mengolah, mengembangkan dan merawat objek
wisata dengan baik. Pelaksanaan kegiatan
sosialisasi dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5.Pelaksanaan sosialisasi desa wisata


berbasis eco-village.
Gambar 7. Poster identifikasi potensi kepiting
c. Sosialisasi pentingnya menjaga kelestarian Bakau dan Kepiting Rajungan Desa
ekosistem Hutan Mangrove. Sosialisasi ini Penagan.
diberikan kepada siswa-siswi kelas XI dan XII
SMAN 2 Kecamatan Mendo Barat. Hal ini
ditujukan agar generasi muda lebih peduli dan
dapat menjaga ekosistem Hutan Mangrove yang
ada di Desa Penagan. Materi sosialisasi
disampaikan langsung oleh bapak Darman Suriah,
S.Hut dan Bapak Firmansyah, S.Hut dari Dinas
Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Gambar 8. Media sosial Instagram KKN-PPM Desa


Gambar 6.Foto bersama narasumber, siswa/i Penagan untuk me
SMAN 2 Kecamatan Mendo Barat dan
tim KKN-PPM. KESIMPULAN
d. Identifikasi potensi Kepiting Bakau dan Kepiting Pemanfaatan potensi lokal Desa Penagan tidak
Rajungan. Selain Hutan Mangrove, potensi lokal terlepas dari peranan masyarakat. Pemberdayaan
lainnya yang dimiliki oleh Desa Penagan adalah masyarakat sangat diperlukan dalam pengembangan
Kepiting Bakau. Masyarakat Desa Penagan Desa Penagan. Berdasarkan evaluasi tingkat kepuasan,
memiliki usaha budidaya Kepiting Bakau yang rata-rata 90% masyarakat Desa Penagan sangat
merupakan lanjutan usaha dari program kerja KKN- antusias dengan setiap kegiatan yang telah
PPM Mahasiswa UGM tahun 2018. Tahun ini tim dilaksanakan. Akan tetapi kegiatan dari tim KKN-PPM
KKN-PPM Universitas Bangka Belitung belum sepenuhnya terlaksana dan masih berlangsung
mengindentifikasi potensi Kepiting Bakau dan hingga makalah ini terselesaikan. Kegiatan yang telah
Kepiting Rajungan Desa Penagan. Identifikasi dilaksanakan berdampak meningkatkan pengetahuan,
potensi kepiting di Desa Penagan disajikan pada sikap kemandirian, dan kepuasan terhadap program
Gambar 7. baik untuk masyarakat non produktif ekonomi maupun
masyarakat produktif ekonomi guna mendukung
4. Promosi destinasi wisata Hutan Mangrove Desa terwujudnya Desa Penagan menjadi desa wisata yang
Penagan berbasis eco-village.
Tim KKN-PPM melakukan promosi potensi lokal
UCAPAN TERIMA KASIH
yang ada di Desa Penagan, khususnya wisata Hutan
Mangrove melalui media sosial Instagram, media Terimakasih kepada Kementrian Riset, Teknologi
massa cetak maupun elektronik. Promosi ini dilakukan dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) yang telah
agar masyarakat di luar Desa Penagan lebih mudah memberikan bantuan dana dalam program KKN-PPM
untuk mengetahui destinasi wisata yang ada di Desa pendanaan tahun 2019. Terimakasih juga diucapkan
Penagan. kepada Universitas Bangka Belitung khususnya
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat UBB yang telah memberikan selalu Masyarakat Edisi XII.
mendukung untuk setiap kegiatan tim KKN-PPM. http://bangka.tribunnews.com/2018/01/30/bupati-
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada bangka-resmikan-kantor-desa-penagan-guna-
Pemerintah Desa Penagan, Karang Taruna dan IRMas maksimalkan-pelayanan-masyarakat di akses
Desa Penagan yang telah memberikan banyak bantuan tanggal 2 Agustus 2018 pukul. 20.58 WIB
kepada tim KKN-PPM selama 40 hari dan bersedia Kartasasmita, G., 1997. Pemberdayaan Masyarakat:
menjaga serta melanjutkan pengembangan Hutan Konsep Pembangunan yang Berakar pada
Mangrove sebagai destinasi wisata yang berbasis eco- Masyarakat, Jakarta : Badan Perencanaan
village. Terimakasih pula diucapkan kepada seluruh Pembangunan Nasional.
narasumber yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan Rengkung, Henriyani L.J., dan Gosal, Pierre H., 2015.
dan semua pihak yang telah membantu dalam Strategi Konservasi Ekosistem Mangrove
penyusunan makalah ini. Desa Mangega dan Desa Bajo Sebagai
Destinasi Ekowisata di Kabupaten Kepulauan
REFERENSI Sula. Jurnal Spasial, Vol. 2 No.3, ISSN: 2442-
Amelia, R., Safitri, R., Sari, F.IP., 2018. Usulan KKN– 3262, hlm 192 -200.
PPM Pemberdayaan Masyarakat Desa Republik Indonesia, 2012. Peraturan Presiden
Penagan Melalui Program Semasa (Sehat, Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2012,
Mandiri, Sejahtera) Untuk Menuju Desa Wista Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem
Eco-Village. Fakultas Teknik Universitas Mangrove.
Bangka Belitung. Safitri, R., Amelia, R., Sari, F.IP., 2018. Revitalisasi
Asteria, Donna., dan Heruman, Heru., 2016. Bank Sungai Mahali Sebagai Objek Wisata Berbasis
Sampah Sebagai Alternatif Strategi Edutourism Di Desa Belilik Kecamatan
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Namang Kabupaten Bangka Tengah. Seminar
Tasikmalaya.. Jurnal Manusia dan Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada
Lingkungan, Vol. 23 No.1, Maret 2016, ISSN: Masyarakat, Fakultas Teknik Universitas
2442-3262, hlm 136 – 141. Bangka Belitung.
Badan Pusat Statistik, 2017. Kecamatan Mendo Barat Safitri, R., Amelia, R., Sari, F.IP., 2018. Proposal
dalam Angka 2017. Kabupaten Bangka Kuliah Kerja Nyata – Tematik (KKN-Tematik)
Badan Standardisasi Nasional , 2008. SNI 3242:2008 Revitalisasi Sungai Mahali Sebagai
Pengelolaan Sampah di Permukiman. Pemenuhan Kebutuhan Air dan
Damanik, J., 2013, Pariwisata Indonesia Antara Pengembangan Wisata berbasis Edutourism
Peluang dan Tantangan, Yogyakarta : Pustaka di Desa Belilik Kecamatan Namang
Pelajar. Kabupaten Bangka Tengah. Jurusan Teknik
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Belitung.
Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi, 2018. Panduan

Anda mungkin juga menyukai