Anda di halaman 1dari 38

Secara geografis Desa Bareng terletak pada posisi sebelah timur Kecamatan

Sawahan Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan tinggi yaitu sekitar
700 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS kabupaten Nganjuk tahun
2004, selama tahun 2004 curah hujan di Desa Bareng rata-rata mencapai 1.500
mm. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember hingga mencapai 2.400
mm yang merupakan curah hujan tertinggi selama kurun waktu 2005-2010.
Secara administratif, Desa Bareng terletak di wilayah Kecamatan Sawahan
Kabupaten Nganjuk dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di
sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sidorejo Kecamatan Sawahan Kabupaten
Nganjuk. Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sawahan Kecamatan Sawahan.
Di sisi Selatan berbatasan dengan Hutan Rimba Lereng Gunung Wilis, sedangkan di
sisi timur berbatasan dengan desa Margopatut Kecamatan Sawahan.
Jarak tempuh Desa Bareng ke ibu kota kecamatan adalah 1,5 km, yang dapat
ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota
kabupaten adalah 35 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 45 Menit.
NO NAMA LEMBAGA JUMLAH KET.
PENGURUS
1 BPD 6 ORANG
2 LPM 7 ORANG
3 PKK 23 ORANG
4 KARANG TARUNA 30 ORANG
5 DESTANA 54 ORANG
6 KPMD 5 ORANG
7 BUMDES 4 ORANG
8 RT/RW 60 ORANG
Anak Umur 0-5Th : 255 Orang
Umur 6 -20 th : 1133 Orang
Umur 20 40 th : 1193 Orang
Umur 40 – 50 th : 743 Orang
Umur 50 keatas : 1379 Orang

Jumlah : 4703 Orang


 1. Pengkajian Keadaan Desa
 (Pengkajian Keadaan Desa di lakukan di 6 rw
lokasi desa bareng,dalam hal ini masyarakat
setempat sangat berantusias sangat baik terbukti
dengan tingkat kehadiran serta jumlah usulan
sangat banyak
 2.Musrenbangdes
 (Kegiatan Musrenbang Desa Melibatkan
Pemdes,BPD,LPM,Katar,KPMD,Tokoh masy dan
tokoh agama,dengan maksud agar masyrakat
dapat menyalurkan aspirasi dan inovasi dari
masing2 masyarakat akan berpedoman hasil dari
PKD
 Pemanfaatan Tanah pekarangan yang saat ini
sedang di lakukan pembinaan oleh Tim
Penggerak PKK,saat ini TP-PKK desa bareng
mulai merintis kegitan tersebut di dukuh
soko desa bareng,diharap akanya ada
kegiatan tersebut dapat mengurangi beban
pengeluaran terkait belanja bahan
pangan,kedepan TP-PKK berharap kegiatan
tersebut bisa di laksanakan di semua lokasi
tanah kosong di sekitar rumah/pemukiman.
 Pada saat ini masyarakat Desa
Bareng Di Dukuh Kiteran sudah
mempunyai produk yang benilai
ekonomis tinggi yang di hasilkan
dari para ibu ibu,keahlian tersebut
di dapat secara mandiri,akan
tetapi dengan perjuangan yang
gigih bisa menhasilkan produk
produk yang sangat bagus
sehingga bisa bersaing di
pasaran,maka dari pada itu perlu
dukungan yang kuat dari dinas
terkait agar inovasi tersebut bisa
berkembang dengan baik, Tentu
terkait hasil produksi tersebut
masih menemui beberapa kendala
diantaranya permodalan apabila
ada bantuan dari dinas terkait
dengan permodalan akan sangat
membantu dalam proses
pembuatan tas tersebut sehingga
bisa menambah jumlah produksi
dan akan menambah pendapatan
bagi warga masyarakat.
1. Sawi
2. Terong
3. Cabe
4. Brokoli
5. Tomat
6. Buncis
7. Kacang Panjang
8. Jepan
9. Daun Pre
10. Dll.
 Pemberantasan sarang nyamuk menjadi salah
salu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh
kader PSN dan Pemdes Desa Bareng dan di
dukung oleh Tim Dari Kecamatan,Kegiatan
PSN Rutin dilaksanakan setiap hari jumat,hal
tersebut sangat efektif dilakukan untuk
mengurangi ada nyamuk demam
berdarah,selain itu kegiatan PSN juga
menyadarkan warga masyarakat untuk hidup
sehat dan nyaman.
KEGIATAN PELESTARIAN SUMBER MATA AIR
PENANAMAN BAMBU
BUMDES MULAI DI RINTIS PADA TAHUN 2010 DARI
MULAI KEGIATAN TERNAK HINGGA SIMPAN
PINJAM,AKAN TETAPI HINGGA TAHUN 2016
KEGIATAN BUMDES BELUM BISA BERJALAN
DENGAN MAKSIMAL DIKARENAN SUMBER DAYA
MANUSIA YANG MASIH BELUM SIAP,KEMUDIAN
PADA PERTENGAHAN TAHUN 2017 BUMDES MULAI
DI GODOG OLEH PEMERINTAH DESA BARENG DAN
MULAI DI KUATKAN SUMBER DAYA MANUSIANYA
DAN DI MULAI DI TERBITKANNYA LEGALITAS
BUMDES MELALUI BADAN HUKUM,KEGIATAN
BUMDES MULAI DI RINTIS DAN DIKEMBANGKAN
MELALUI SIMPAN PINJAM DENGAN MODAL AWAL
SEBESAR 94 JT DAN PADA SAAT INI BERJALAN
DENGAN BAIK DAN LANCAR,SETIAP BULANYA
SAAT INI SUDAH MULAI MENYUSUN LAPORAN
KEGIATAN GUNA TERCIPTANYA ADMINISTRASI
YANG BAIK,SAAT INI PEMASUKAN BUMDES DARI
HASIL SIMPAN PINJAM KURANG LEBIH SEBESAR 3,5
JUTA , TAHUN 2018 PEMDES DESA BARENG
MELALUI DOKUMEN APBDES TAHUN 2018
MENGALOKASIKAN UNTUK KEGIATAN BUMDES
SEBESAR 145 JUTA RUPIAH.
 DESA TANGGUH BENCANA DI
BENTUK OLEH BPBD KAB.
NGANJUK PADA TAHUN 2016
,DENGAN JUMLAH ANGGOTA
SEBANYAK 60 ORANG,
 ANGGOTA POKJA DESTANA
MENDAPATKAN PELATIHAN
TERKAIT KEBENCANAAN DARI
PENDAMPING SELAMA KURANG
LEBIH 3 BULAN.
Sistem Peringatan Dini yang
Terpusat Pada Masyarakat
adalah merupakan suatu
sistem yang peringatannya
diberikan tepat pada
waktunya dan dapat
dimengerti oleh individu dan
masyarakat yang menghadapi
risiko bencana ,termasuk
panduan tentang bagaimana
mereka bertindak apabila ada
peringatan serta mengambil
tindakan untuk menghindari
atau mengurangi bencana
yang mengancam
 Merupakan kegiatan cara bagaimana
memindahkan korban bencana dari lokasi
bencana ke tempat yang aman dan atau
penampungan pertama untuk mendapatkan
tindakan penanganan lebih lanjut (Peraturan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Nomor 13 Tahun 2010 Tentang
Pedoman Pencarian,Pertolongan Dan Evakuasi
 Kelompok relawan akan menjadi salah satu
bagian dari upaya penyatuan sumber-sumber
yang dimiliki oleh masyarakat untuk
menanggulangi bencana yang dihadapi bersama.
Pembentukannya dapat merupakan bentukan
perorangan atau kelompok yang sudah ada
dalam masyarakat yang bersama-sama sesuai
kemampuan masing-masing menyumbang agar
dapat menanggulangi bencana secara efisien -
tepat guna dan tepat waktu. Pada pra-bencana
tugas utama kelompok relawan ini adalah
membuat perencanaan untuk mengurangi
dampak bencana yang mungkin terjadi di
wilayahnya
 Simulasi (Simulasi Sistem Peringatan Dini,
Rencana Evakuasi, dan Rencana
Kontinjensi)dilakukan di luar lapangan atau bisa
di lokasi daerah terdampak bencana
 Simulasi melibatkan sejumlah masyarakat
sebagai korban luka, meninggal dan mengungsi.
Pelibatan masyarakat ini bertujuan untuk menguji
kecepatan dan ketepatan respon setiap sektor.
 Para pihak berkumpul dengan sektor masing-
masing dan koodinator sektor memeriksa
kelengkapan anggotanya. Setelah siap, pastikan
setiap sektor memegang dokumen berisi
perencanaan sektor masing-masing.
1. Dk. Jabon (Tanah Longsor)
2. Dk. Tawang (Tanah Longsor)
3. Dk. Mambang (Tanah Longsor)
4. Dk. Jewok (Tanah Longsor)
5. Dk. Dosari (Tanah Longsor)
6. Dk. Makuto (Tanah Longsor)
Foto Lokasi Rawan Bencana
1. S I B A T (Relawan Bentukan PMI Nganjuk)
2. PKK
3. Karang Taruna
4. Organisasi Pencak Silat PSHT
5. Kelompok Tani
6. Kelompok Pengajian
7. Pokja Destana
8. Relawan Desa
9. Forum Pengurangan Resiko Bencana (F-PRB)
 Reboisasi
 Peninjauan berkala daerah-daerah yg dianggap rawan
di desa bareng
 Sosialisasi kebencanaan
 Membangun komunikasi lebih intens antara pemerintah
desa dengan organisasi dan masyarakat untuk
meningkatkan ketangguhan bencana
 Memasukan isu-isu kebencanaan dalam RPJMDES
1. Pembersihan Saluran Drainase Sepanjang Jalan
(Khusunya Daerah Yang Rawan Bencana)
2. Pembersihan Saluran Irigasi
3. Pelestarian Hutan (Penanaman Pohon)
4. Pembuatan Tempat Sampah Di Lingkungan
Masyarakat
5. Melakukan survey terhadap lokasi yg rawan
terjadi bencana
Mari Bersama Kita Guyub
Rukun
Mempererat Persaudaraan
Membangun Solidaritas
Saling Berbagi
Meningkatkan Kualitas dan
Kesadaran
DONOR DARAH

KEGIATAN PSN
JANUARI 2017
SIMULASI KEBAKARAN TANGGAL 28-29 JULI 2017

Anda mungkin juga menyukai