A. Kondisi Fisik
Desa Sepandan merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan
Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Desa Sepandan
mempunyai luas wilayah 22.576,7 Ha atau 225,7 Km2. Desa Sepandan terdiri atas empat
dusun yaitu Dusun Kedungkang, Dusun Tematu, Dusun Sungai Malau dan dusun
Mungguk Murin. Perjalanan menuju ke Desa Sepandan dari Ibu Kota Kabupaten
(Putussibau) dapat dicapai melalui jalan darat selama kurang lebih 2 jam.
Bentang lahan areal HD Sepandan berupa lahan datar sampai landai. Sekitar 73 %
merupakan perbukitan. Selebihnya merupakan lahan-lahan dengan kelerengan agak
curam s/d curam hingga 27% dari total luas areal HD Sepandan (4.174 ha). Jenis tanah di
daerah ini adalah tanah aluvial dan tektonik struktural. Desa Sepandan memiliki iklim
tropis dengan curah hujan 4.250 mm/tahun. Adapun jenis tutupan lahan di wilayah ini
terdiri atas Bukit dan hutan bawah pegunungan seluas 680.3 Ha, Hutan Dataran Rendah
seluas 637,19 Ha, Non-Hutan seluas 5481.25 Ha, Hutan rawa gambut seluas 10581,78 Ha,
Hutan riparian seluas 1200,07 Ha, Bukit Sekunder dan hutan submontane seluas 27.99
Ha, Hutan Dataran Rendah Sekunder seluas 307,56 Ha, Hutan rawa gambut sekunder
seluas 1854.37 Ha, Hutan Riparian Sekunder seluas 105,63 Ha, Air seluas 350,38 Ha dan
Lahan Basah seluas 12074.6 Ha. Hutan di Desa Sepandan berupa hutan lindung (4.083
ha), hutan desa (4.174 ha), dan hutan produksi (2.072 ha).
B. Kondisi Sosial
Jumlah penduduk Desa Sepandan sebanyak 1.131 jiwa, terdiri dari 571 jiwa laki-laki
dan 550 jiwa perempuan, dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 342 KK. Sebaran
tenaga kerja produktif adalah 586 jiwa atau 74 % dari jumlah penduduk seluruhnya.
Adapun mayoritas suku di desa ini merupakan Suku Dayak Iban dan Melayu masing
masing 45%, suku dayak tamambaloh 5% dan suku lainnya 20%. Komposisi agama di
Desa Sepandan sebanyak 50% menganut Agama Katholik dan 50% menganut Agama
Islam.
Tingkat pendidikan warga di Desa Sepandan termasuk sejahtera, hal ini terlihat dari
jumlah warga yang mengenyam pendidikan wajib belajar 12 tahun dari pemerintah yang
jumlahnya sudah cukup banyak, bahkan ada pula warga yang mengenyam tingkat
pendidikan sampai jenjang diploma/universitas dengan jumlah yang banyak. Berikut ini
jumlah warga Desa Sepandan berdasarkan tingkat pendidikan, pada tingkat SD (429
orang), SMP (71 orang), SMA (67 orang), D1 – D3 (157 orang) dan S1 (34 orang). Adapun
fasilitas umum di desa ini berupa gedung sekolah SD 2 unit, gedung SMP 1 unit, PAUD 1
unit, TK 1 unit, kantor desa 1 unit, perpustakaan desa 1 unit, kantor camat 1 unit, kantor
koordinator pendidikan 1 unit, kantor BKKBN 1 unit, kantor TNBKDS 1 unit, Bank Kalbar
1 unit, kantor CU Tilung Jaya 1 unit, kantor polsek 1 unit, koramil 1 unit, dermaga 1 unit,
perpustakaan SMP 1 unit, TPI 1 unit, Puskesmas 1 unit, lapangan volly (1 unit), gedung
olah raga dan balai adat (1 unit). Desa Sepandan memiliki pula beberapa organisasi yang
ada di masyarakat, seperti lembaga adat, PKK, BPD, Karang Taruna, Masyarakat Peduli
Api, LPMD, Hansip, Pengurus Stasi, LPHD, LPM dan BUMDES.
C. Kondisi Ekonomi
Lapangan pekerjaan di Desa Sepandan didominasi oleh lapangan pekerjaan di
bidang pertanian. Hal tersebut terlihat dari jumlah petani merupakan jenis pekerjaan
terbanyak yang dilakukan oleh warga di sana. Komposisi lapangan pekerjaan dijelaskan
berikut ini. mata pencaharian pada sektor pertanian sebanyak 61%, nelayan 13,84%,
pedagang 18%, pns 5,16%, buruh bangunan 1% dan peternak 1%.
Adapun jumlah pendapatan rata-rata rumah tangga per tahun sebanyak Rp
42.000.000,- di mana pengeluaran rata-rata rumah tangga per bulan sebanyak Rp
2.500.000,-. Indeks kesejahteraan di Desa Sepandan mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun, Pada tahun 2012- 2013 desa Sepandan berstatus desa berkembang. Setelah
adanya investasi program, Desa Sepandan Memiliki IDM (Indeks Desa Membangun)
termasuk desa mandiri.
D. Kegiatan FORCLIME-FC
Desa Sepandan termasuk salah satu desa dampingan program FORCLIME-FC. Program
ini pertama kali disosialisasikan di desa Sepandan oleh dinas kehutanan pada tahun 2012
Sebelum dilakukan kegiatan di Desa Sepandan, Program ForClime FC melakukan
mekanisme Free, Prior, Informed, and Consent (FPIC). Kegiatan yang dipilih dan dilakukan
berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah masyarakat desa dan pihak-pihak terkait.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah:
Kegiatan Pemetaan Batas administrasi desa dilakukan pada tahun 2015, kegiatan
ini dilakukan oleh Forclime-FC bersama dengan Pemerintahan Desa dan
masyarakat desa Sepandan. Sebelum kegiatan Forclime masuk ke desa Sepandan
sudah banyak upaya yang dilakukan oleh banyak Lembaga dan Pemerintahan
Desa untuk mengurus batas administrasi desa tetapi semuanya menemui jalan
Buntu tetapi dengan adanya kegiatan Forclime-FC yang membantu Pemerintahan
desa dalam mengurus batas Administrasi desa akhirnya Batas Desa Sepandan
Dapat diselesaikan dengan Baik tinggal menunggu proses SK Bupat. Kendalanya
karena penentuan batas Kecamatan Batang Lupar – Suhaid.
Beberapa temuan penting yang didapat selama patroli yaitu : temuan satwa
secara langsung seperti kelempiau/owa, orang utan, bekatan, burung cucak hijau,
babi hutan, kancil tupai, kura-kura dan temuan satwa secara tak langsung yang
ditemui seperti sarang orang hutan, jejak babi hutan, cakaran beruang , cakaran
trenggiling, jejak landak, suara rangkong, suara beruk sedangkan untuk
tumbuhan yang terdapat di lokasi patroli seperti: meranti, resak, tekam,
kelansau, tengkawang, jelutung, sepentir, ramin, gerunggang, pasak bumi, rotan,
kantong semar, sarang semut, daun pandan.
Kegiatan pemeliharaan dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada tahun 2017, 2018
dan pada tahun 2019. Jumlah bibit yang dipelihara pada tahun 2017 yaitu
sebanyak 19.589 batang dengan jumlah anggota KMPH 67 orang, pada tahun
2018, jumlah bibit yang dipelihara sebanyak 17.391 batang dengan jumlah
anggota sebanyak 67 orang dan pada tahun 2019 bibit yang dipelihara sebanyak
23.435 dengan jumlah anggota sebanyak 67 orang. Jumlah anggota pada awalnya
sebanyak 89 orang pada saat pengajuan penanaman sedangkan pada saat
monitoring pemeliharaan anggota yang aktif hanya 67 orang, maka anggota yang
tidak aktif berdasarkan musyawarah anggota dikeluarkan dari keanggotaan.
Gambar 2. Tanaman kratom yang sudah berumur 2 tahun (kiri) ditanam
bersamaan dengan karet (kanan atas). Kratom yang baru saja di
pangkas 2 bulan yang lalu.
Gambar 3. Budidaya ikan bellida (Chitala lopis) (kiri), di keramba apung yang
dianggarkan pembangunannya pada tahun 2020
Gambar 6. Papan tikung dengan sarang lebah yang ditinggalkan oleh koloninya.
Koloni pergi karena persediaan bunga pakan lebah sudah habis di
lokasi tersebut.