I. DATA POKOK
1. Mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 telah melakukan penanaman hutan
rakyat diwilayah kerja Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo seluas 4.075
hektar dengan 2.224.930 batang tanaman melalui 73 kelompok tani dengan
jenis tanaman pinus, sengon, gmelina, jabon, rambutan, bambu, sukun, kluwak,
aren, jambu alas, kaliandra, pete, nangka, alpokat, durian, trembesi, flamboyan,
kirai payung, glodog pecut, dan mete melalui program-program yang didampingi
yaitu : Program hutan rakyat 38 unit dengan luasan 50 hektar/unit; Program
Kebun Bibit Rakyat (KBR) sebanyak 14 Unit dengan kapasitas 40.000 batang
bibit; Program Penguat Teras sebanyak 5 unit dengan luasan 10 hektar/unit;
Program Agroforsetry 2 unit dengan luasan 10 hektar/unit; Program
Penyelamatan Mata Air sebanyak 4 unit dengan luasan 25 hektar/unit dan
Program Penghijauan Lingkungan sebanyak 6 unit dengan luasan keseluruhan
250 hektar.
2. Melakukan pembentukan, pendampingan dan penguatan Kelompok Tani Hutan
(KTH) pada tahun 2014 sebanyak 3 KTH; Tahun 2015 sebanyak 5 KTH dan
tahun 2016 sebanyak 1 KTH sesuai Peraturan Menteri Kehutanan P.57/Menhut-
II/2014 tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Tani Hutan (KTH) sebagaimana
2
berikut: 1. Arga Lestari Desa Selur; 2. Enggal Mulyo Lestari Desa Mrayan; 3.
Wono Argo Lestari Desa Baosan Kidul; 4. Alam Lestari Desa Gedangan; 5. Bina
Lestari Desa Binade; 6. Wono Lestari Desa Wonodadi; 7. Gunung Lestari Desa
Temon; 8. Sumber Lestari Desa Sendang dan Giri Lestari Desa Baosan Lor
3. Melakukan pembentukan, pendampingan dan penguatan Forest Managemen
Unit (FMU) dalam sertifikasi Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Lestari
(PHBML) dengan skema Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI) yaitu FMU GIRI
LESTARI yang berdiri pada 21 April 2010 dengan luasan hutan tersertifikasi
1.448.18 hektar dan sertifikasi Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Lestari
(PHBML) skema Forest Stewardship Council (FSC) yaitu FMU ENGGAL MULYO
yang berdiri pada Pebruari 2012 dengan luasan hutan rakyat tersertifikasi seluas
690.12 hektar serta Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) seluas 1.033.41
hektar yang merupakan rintisan awal sertifikasi hutan rakyat yang dilakukan
Kelompok Tani Hutan (KTH) kedepan.
1. Luasan hutan rakyat yang telah ditanami dan dikayakan pada kurun waktu tahun
2011 sampai dengan tahun 2016 seluas 4.075 hektar dengan tanaman jenis
kehutanan sebanyak 2.224.930 terdiri daripada jenis tanaman pinus, sengon,
gmelina, jabon, rambutan, bambu, sukun, kluwak, aren, jambu alas, kaliandra,
pete, nangka, alpokat, durian, trembesi, flamboyan, kirai payung, glodog pecut,
dan mete yang dipadukan dengan tanaman bawah tegakan jahe, kunir, kencur,
talas, janggelan dan porang.
2. Di WKPK Kecamatan Ngrayun mulai tahun 2011 menjadi pelopor sertifikasi
hutan rakyat lestari di Kabupaten Ponorogo. Munculnya kelompok Tani Hutan
(KTH) dan Forest Management Unit (FMU) yang mempunyai usaha produktif
Hutan Rakyat dengan sistem Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Lestari
(PHBML), wanaternak dan agroforestry serta rintisan wanawisata. Diduplikasi
dan replikasi sistem sertifikasi Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Lestari
(PHBML) di 4 FMU 3 KTH dan 1 Gapoktanhut di kabupaten Ponorogo.
3. Sampai dengan tahun 2016 telah diikukuhkannya Penyuluh Kehutanan Swadaya
Masyarakat (PKSM) di WKPK Kecamatan Ngrayun sebanyak 4 (empat) orang
yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) kepala Dinas Pertanian
Kabupaten Ponorogo nomor 522/421/405.15/2016 dan Penyuluh Kehutanan
Swadaya Masyarakat (PKSM) yang belum punya Surat Keputusan (SK)
sebanyak 4 (empat) orang. Satu orang Penyuluh Kehutanan Swadaya
3
IV. PRESTASI
V. KEGIATAN PENUNJANG
Poto-Poto
5
5. Study Banding pengelolaan hutan lestari dari masyarakat adat papua di FMU
Enggal Mulyo di fasilitasi oleh WWF Indonesia
8