Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK IBU HAMIL

DESA PARANGTRITIS

Contoh Kasus:
Di sebuah desa nelayan Parangtritis terdapat kelompok nelayan sebagai nelayan
yang tidak mempunyai perahu untuk melaut sehingga mereka menjadi penyewa
perahu setiap hari untuk berlayar mencari ikan, rata – rata kehidupan nelayan di sana
sangat memprihatinkan karena kebutuhan ekonomi yang semakin berat, desa
Parangtritis di huni oleh 39 KK dan terdiri dari 200 jiwa dengan jumlah Ibu Hamil
pada bulan Oktober 2013 adalah 42 orang. Rata-rata usia Ibu Hamil disana adalah
antara 30-40 tahun. Di desa Parangtritis sudah ada 1 puskesmas. Pada bulan Oktober
2013 ini, musim panas dan jarang sekali ada hujan sehingga sumur – sumur penduduk
banyak yang berkurang airnya bahkan ada yang kering. Penghasilan masyarakat
disana hanya cukup untuk memberikan makan sehari – hari keluarganya. Mereka
termasuk keluarga pra sejahtera. Puskesmas yang ada hanya ada 2 orang dokter,
dokter gigi dan dokter umum, perawat kesehatan masyarakat hanya 1 orang, 1 orang
bidan dan 1 orang perawat lainnya. Ibu hamil disana banyak yang mengalami kurang
gizi akibat kurangnya asupan makanan bergizi. Ibu-Ibu disana belum terbiasa
memeriksakan diri ke Fasilitas Kesehatan.

A. Pengkajian
1. Data Inti
a Sejarah
Desa Parangtritis merupakan daerah pesisir pantai selatan Jawa yang
terletak di daerah Yogyakarta. Desa Parangtritis berbatasan dengan Desa
Waluhan di sebelah barat dan desa Sukowati di sebelah timur. Desa
parangtritis memiliki 2 RW dan 10 RT. Desa Parangtritis di huni oleh 39
KK dan terdiri dari 200 jiwa. Dinamakan desa parangtritis dikarenakan
jaraknya yang dekat dengan pantai Parangtritis.

1
b Demografi
Jumlah Ibu Hamil pada bulan Oktober 2013 adalah 42 orang dengan
10 orang pada trimester pertama, 22 orang pada trimester kedua dan 10
orang di trimester ketiga.
2. Data Sub Sistem
a Lingkungan fisik
Rumah-rumah di desa Parangtritis terbuat dari papan dengan lantai
yang beralaskan papan dan fentilasi di setiap kamarnya. Penerangan listrik
di desa Parangtritis masih terbatas jumlahnya. Setiap rumah meimiliki
halaman yang cukup luas. Ibu hamil disana sering menghabiskan waktu
untuk mengeringkan ikan di halaman rumah yang biasanya digunakan
untuk menjemur ikan.
b Pelayanan kesehatan dan social
Di desa Parangtritis sarana pelayanan kesehatan untuk Ibu Hamil
adalah sebuah puskesmas dengan jumlah dokter 2 orang. 1 orang Dokter
umum dan 1 orang dokter gigi, perawat kesehatan masyarakat hanya 1
orang, 1 orang bidan dan 1 orang perawat lainnya. Ibu hamil disana masih
banyak yang belum mengetahui tentang pentingnya kesehatan selama
hamil, maka dari itu Ibu hamil di desa Parangtritis banyak yang menderita
anemia.
c Ekonomi
Mayarakat di desa Parangtritis merupakan warga pra sejahtera dengan
mata pencaharian utama adalah nelayan. Ibu hamil disana bekerja
membantu suami sebagai penjual dan pembuat ikan asin. Dimana
penghasilan mereka dalam sebulan kurang lebih Rp 500.000,00 – Rp
1.000.000,00.
d Keamanan dan transportasi
Ibu hamil disana tidak ada yang mempunyai perilaku yang
membahayakan, seperti merokok, minum, dll. Alat transportasi untuk
berpergian adalah sepeda, sepeda motor, angkutan umum, dan yang paling
2
banyak adalah berjalan kaki. Jika Ibu hamil ingin melahirkan, ketua desa
disana memiliki mobil yang dapat digunakan untuk pergi ke fasilitas
kesehatan terdekat.
e Pemerintahan dan politik
Kebijakan pemerintah di Desa Parangtritis belum mendukung
pelayanan kesehatan yang ada. Terbukti dengan belum adanya sosialisasi
maupun penyuluhan yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
khususnya Ibu hamil tentang pentingnya kesehatan. Tetapi pada akhir
bulan Oktober nanti akan diadakan penyuluhan oleh Mahasiswa
Universitas Airlangga dengan materi pentingnya nutrisi pada Ibu hamil.
f Komunikasi
Di Desa Parangtritis masih menggunakan sarana komunikasi dua arah
atau komunikasi secara langsung. Tetapi juga sudah ada yang
menggunakan alat komunikasi yang lebih canggih yaitu HP. Ibu hamil
disana belum memperoleh informasi tentang pentingnya nutrisi saat hamil
melalui media cetak, seperti koran, leaflet, dll.
g Pendidikan
Di Desa Parangtritis terdapat 1 Sekolah Dasar (SD), 1 Sekolah
Menengah Pertama (SMP), dan 1 Sekolah Menengah Atas (SMA). Tetapi
kebanyakan Ibu hamil di Desa Parangtritis hanya lulusan SD dan tidak mau
melanjutkan sekolah dengan alasan saat itu sudah dinikahkan dan ingin
membantu suami bekerja.
h Rekreasi
Tempat rekreasi yang sering dikunjungi Ibu hamil adalah Pantai
parangtritis yang jaraknya tidak jauh dari perkampungan. Ibu hamil di desa
Parangtritis setiap paginya sering berjalan-jalan di pesisir pantai.
3. Data persepsi
a. Persepsi penduduk
Keadaan desa Parangtritis nyaman dan tentram. Mayarakat disana
saling tolong-menolong satu sama lain dan masih menjunjung tinggi nilai-
3
nilai sosial yang diterapkan oleh leluhur, seperti tenggang rasa. Kelompok
ibu hamil sendiri merasa bahwa masyarakat di desa Parangtritis sangatlah
baik dan suka membantu Ibu hamil jika mereka mempunyai kesulitan
ataupun masalah pada kehamilan mereka.
b. Persepsi perawat
Masyarakat di desa Parangtritis belum memiliki fasilitas kesehatan
yang cukup dikarenakan masih sedikitnya puskesmas ataupun fasilitas
kesehatan yang lain. Selain itu jumlah tenaga kesehatan yang ada pun
masih jauh dari yang dibutuhkan. Tetapi desa Parangtritis telah
mengkoordinasikan masyarakatnya untuk mengadakan kegiatan posyandu
untuk balita yang diselenggarakan tiap tahunnya.

4. Analis Data
ANALISA DATA MASALAH DIAGNOSA
KESEHATAN KEPERAWATAN
Hasil Wawancara : Kurangnya nutrisi Resiko nutrisi ibu hamil
§1. Beberapa Ibu hamil pada Ibu hamil kurang dari kebutuhan
mengatakan bahwa umumnya tubuh berhubungan
mereka makan apa adanya dengan kurangnya
tanpa memperhatikan pengetahuan tentang
kandungan gizi yang ada di pentingnya nutrisi pada
dalam makanan Ibu hamil
2. Beberapa Ibu hamil tidak
tahu pentingnya makanan
bergizi saat hamil
Hasil Observasi
§ Banyak Ibu hamil yang
mengalami anemia

4
5. Prioritas Masalah
Resiko nutrisi ibu hamil kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya nutrisi pada Ibu hamil
Tujuan umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu
4 bulan, pemenuhan kebutuhan nutrisi Ibu hamil terpenuhi
Tujuan khusus :
a Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang pentingnya nutrisi, khususnya
pada Ibu hamil.
b Merawat Ibu hamil yang mengalami kurang gizi ;
c Memodifikasi lingkungan yang mendukung terhadap pemenuhan
kebutuhan gizi pada Ibu hamil
d Memanfaatkan fasilitas kesehatan

6. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa Pentingnya Perubahan (+) Penyelesaian Total score
keperawatan penyelesaian untuk untuk
komunitas masalah penyelesaian di peningkatan
1. rendah komunitas kualitas hidup
2. sedang 0: tidak ada 0: tidak ada
3. tinggi 1 : rendah 1 : rendah
2 : sedang 2 : sedang
3 : tinggi 3 : tinggi

Resiko nutrisi ibu


hamil kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
3 3 2 8
kurangnya
pengetahuan tentang
pentingnya nutrisi
pada Ibu hamil

5
6

Anda mungkin juga menyukai