Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN METODE KANGURU DI RUANG TULIP


RSUD TUGUREJO SEMARANG

Disusun Oleh :

DIYAH NOVITA SARI

P1337420918037

PRODI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN METODE KANGURU DI RUANG TULIP
RSUD TUGUREJO SEMARANG

Pokok Bahasan : Perawatan Metode Kanguru


Sasaran : Ny.K
Hari/Tanggal : Kamis, 4 Oktober 2018
Waktu : 09.00 – 09.45 WIB

A. Tujuan
1. TujuanUmum
Setelah pemberian pendidikan kesehatan ini diharapkan ibu mampu
memahami dan dapat menerapkan perawatan metode kanguru terhadap
bayinya.

2. TujuanKhusus
Setelah pemberian pendidikan kesehatan ini diharapkan ibu mampu :
a. Menjelaskan pengertian Perawatan Metode Kanguru.
b. Menjelaskan tujuan dari Perawatan Metode Kanguru.
c. Menjelaskan manfaat dari Perawatan Metode Kanguru.
d. Menjelaskan syarat-syarat dilakukannya Perawatan Metode Kanguru.
e. Menjelaskan persiapan alat, ibu dan bayi sebelum dilakukan Perawatan
Metode Kanguru.
f. Menjelaskan langkah – langkah dari Perawatan Metode Kanguru.
g. Mempraktekan cara melakukan perawatan metode kanguru.
B. Sasaran
Ny.K
C. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
D. Media
1. Lembar Balik
2. Leaflet
3. Demontrasi

E. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Kamis, 4 Oktober 2018
Jam : 09.00 – 09.45 WIB
Tempat : Ruang Tulip

F. Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit a. Memberikan salam.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menjelaskan maksud dan tujuan.
d. Melakukan kontrak waktu.
e. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang
akan disampaikan.
2. Inti 15 Menit a. Menggali pengetahuan dan pengalaman ibu
tentang Perawatan Metode Kanguru.
b. Menjelaskan pengertian Perawatan Metode
Kanguru.
c. Menjelaskan tujuan Perawatan Metode
Kanguru.
d. Menjelaskan manfaat Perawatan Metode
Kanguru.
e. Menjelaskan syarat – syarat Perawatan
Metode Kanguru.
f. Menjelaskan tipe Perawatan Metode
Kanguru.
g. Menjelaskan persiapan alat, ibu dan bayi
sebelum dilakukan metode kanguru.
h. Menjelaskan langkah – langkah Perawatan
Metode Kanguru.
i. Memberikan kesempatan pada pasien untuk
bertanya.
j. Menjawab pertanyaan yang diajukan.
k. Mengevaluasi pengetahuan peserta tentang
materi yang telah disampaikan.
l. Penyerahan/ pembagian leaflet.
3. Evaluasi 5 menit a. Menyimpulkan inti penyuluhan.
b. Menyampaikan secara singkat materi
penyuluhan.
c. Memberi kesempatan kepada peserta untuk
bertanya.
d. Memberi kesempatan kepada peserta untuk
menjawab pertanyaan yang dilontarkan.
4. Penutup 5 menit a. Menyimpulkan materi penyuluhan yang
telah disampaikan.
b. Menyampaikan terima kasih atas perhatian
dan waktu yang telah di berikan kepada
peserta.
c. Mengucapkan salam.

G. Materi
1. Pengertian Perawatan Metode Kanguru.
2. Tujuan Perawatan MetodeKanguru.
3. ManfaatPerawatanMetode Kanguru.
4. Syarat-syarat PerawatanMetode Kanguru.
5. Tipe Perawatan Metode Kanguru.
6. Persiapan alat, ibu dan bayi sebelum dilakukan Perawatan Metode
Kanguru.
7. Langkah – langkah dari Perawatan Metode Kanguru.

H. Metode Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta hadir di tempat pelaksanaan pada waktu yang telah ditentukan
b. Persiapan dilaksanakan satu hari sebelum acara
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan berjalan dengan lancer dan tujuan mahasiswa tercapai
dengan baik
b. Pasien antusias mendengarkan materi pendidikan kesehatan dari awal
sampai akhir
c. Peserta antusias bertanya sesuai dengan permasalahan yang mereka
hadapi
d. Pelaksanaan penkes berjalan dengan baik
3. Evaluasi hasil
a. Pasien dapat menjawab pertanyaan tentang pengertian, tujuan dan
tahap – tahap perawatan metode kanguru. Serta dapat mempraktekan
metode kanguru yang sudah diajarkan.
I. Lampiran Materi
1. Pengertian Perawatan Metode Kanguru
Perawatan metode kanguru (Kangaroo Mother Care) atau disebut juga
asuhan kontak kulit dengan kulit (skin to skin contact) merupakan metode
khusus asuhan bagi bayi berat lahir rendah atau bayi premature
(Proverawati & Ismawati, 2010).

2. ManfaatPerawatanMetodeKanguru
a. Bagi Bayi
1) Menstabilkan denyut jantung, pola pernapasan, dan stabilisasi
denyut jantung
2) Memberi kehangatan pada bayi
3) Meningkatkan durasi tidur
4) Mengurangi tangisan bayi
5) Mempercepat peningkatan berat badan bayi dan perkembangan
otak
6) Meningkatkan hubungan emosional ibu dan bayi
7) Meningkatkan keberhasilan dan memperlama durasi menyusui
8) Mempersingkat lama rawat di rumah sakit

b. Bagi Ibu
1) PMK mempermudah pemberian ASI
2) Ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi
3) Mempererat ikatan batin antara ibu dan bayi

3. Syarat – Syarat Perawatan Metode Kanguru


a. Bayi dengan berat badan ≤ 2500 gram
BBLR dengan berat di bawah 2500 gram, memerlukan berbagai
fasilitas yang memadai dan para ahli untuk membantu menunjang
kehidupannya, salah satunya adalah dengan adanya perawatan metode
kanguru.
b. Keadaan umum bayi stabil
BBLR yang sudah dapat bernafas spontan tanpa bantuan infus dan
tambahan oksigen di ruang perinatal resiko tinggi, dapat
menggunakan perawatan metode ini.
c. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai, misalnya bayi
dengan ventilator
Bayi dengan ventilator jelas tidak dapat dilakukan perawatan ini,
karena bayi masih dalam pengawasan yang ketat.
d. Perkembangan selama di incubator baik
Setiap BBLR pada awalnya mendapatkan perawatan di inkubator
sebelum akhirnya akan dilakukan perawatan metode kanguru, dalam
hal ini perlu pengamatan secara kontinyu saat BBLR berada di dalam
inkubator, agar dapat menilai seberapa jauh perkembangan BBLR di
dalam inkubator. Semakin baik kondisi bayi, maka semakin mudah
pula mengambil langkah perawatan selanjutnya, yaitu perawatan
metode kanguru.
e. Minat, kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung
dalam keberhasilan. Orang tua dalam hal ini ayah dan ibu sangat
berperan penting dalam kesuksesan metode ini. Kerjasama antara
keduanya dalam memberikan perawatan metode kanguru sangatlah
penting (Maryanti & Budiarti, 2011).
4. Komponen Perawatan Metode Kanguru
Terdapat 4 komponendariPMK :
a. Posisi (kangaroo position)
Memegang peran penting dalam mencapai keberhasilan tujuan PMK.
Posisi bayi premature adalah tegak lurus, bayi hanya memakai popok
dan topi kemudian dilekatkan ke dada ibu sehingga terjadi kontak
kulit dengan kulit, posisi pinggul bayi dalam posisi fleksi (posisi
kodok).
b. Nutrisi (kangaroo nutrition)
ASI adalah makan yang sangat dianjurkan untuk bayi. Pemberian ASI
disesuaikan dengan kondisi bayi.
c. Pemulangan (kangaroo discharge)
Berat badan bayi bukan merupakan patokan utama untuk
memulangkan bayi. Ada beberapa kriteria yang dijadikan acuhan
dalam memulangkan bayi antara lain :
1) Kemampuan bayi menyusu
2) Tanda –tanda vital bayi stabil
3) Pertambahan berat badan setiap hari minimal 20 gram selama 3
hari berturut.
4) Ibu sudah melakukan PMK
5) Ada dukungan keluarga untuk melakukan PMK dirumah
d. Dukungan (kangaroo support)
Bayi dan ibu merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan.
Hal ini berarti bahwa dukungan harus di berikan agar ibu dan bayi
selalu bersama, karena pemisahan antara ibu dan bayi akan
mempengaruhi jiwanya.

5. Tipe – Tipe Perawatan Metode Kanguru


Terdapat 2 tipe dari perawatan metode kanguru
a. SecaraSewaktu – waktu (Intermitten)
Tipe ini di lakukan pada bayi- bayi yang masih mendapat cairan dan
obat – obatan intravena, bantuan khusus missal oksigen atau minum
melalui gastrik tube (OGT) asuhan seperti ini dilakukan minimal lebih
dari 1 jam.
b. Secara Terus Menerus (Continue)
Tipe ini di lakukan pada bayi yang sudah memenuhi criteria dan tidak
memerlukan bantuan khusus untuk bernapas.
6. Langkah – Langkah Perawatan Metode Kanguru
a. Cuci tangan, keringkan dan gunakan gel handscrub.
b. Ukur suhu bayi dengan termometer.
c. Pakaikan baju kanguru pada ibu.
d. Bayi dimasukkan dalam posisi kanguru, menggunakan topi, popok
dan kaus kaki.
e. Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu
dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan
bayi dengan siku dan tungkai tertekuk, kepala dan dada bayi terletak
di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak.
f. Dapat pula ibu memakai baju dengan ukuran besar, dan bayi
diletakkan di antara payudara ibu, dengan posisi tegak, dada bayi
menempel ke dada ibu.
g. Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya.
Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri dan dengan posisi
sedikit ekstensi. Ujung pengikat berada tepat di bawah kuping bayi.
Posisi kepala bayi yang seperti itu bertujuan untuk menjaga saluran
nafas tetap terbuka dan memberi peluang agar terjadi kontak mata
antara ibu dan bayi. Hindari posisi bayi merunduk ke depan, dan
sangat tengadah. Pangkal paha bayi harus dalam posisi fleksi dan
ekstensi seperti dalam posoisi ”kodok”, tangan harus dalam posisi
fleksi.
h. Ikatkan kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak
tergelincir. Pastikan juga bahwa ikatan yang kuat dari kain tersebut
menutupi dada si bayi. Perut bayi jangan sampai tertekan dan
sebaiknya berada di sekitar epigastrium ibu. Dengan cara ini bayi
dapat melakukan pernafasan perut. Nafas ibu akan merangsang bayi.
i. Setelah posisi bayi baik, baju kanguru diikat untuk menyangga bayi.
Selanjutnya ibu bayi dapat beraktifitas seperti biasa sambil membawa
bayinya dalam posisi tegak lurus di dada ibu (skin to skin contact)
seperti kanguru.
DAFTAR PUSTAKA

Maryanti, Dwi & Budiarti, Tri. (2011). Buku ajar Neonatus, Bayi dan Balita.
Jakarta : CV. Trans Info Medika.
Proverawati, Atikah & Ismawati, Cahyo. (2010). Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR). Yogyakarta : Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai