Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG PERAWATAN METODE KANGURU

(PMK) Di RUANG TUNGGU PERINATOLOGI ALAMANDA

RSUD BANGIL

Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Ners Departemen
Keperawatan Anak

OLEH

KELOMPOK 1

1. OLVY ORISKA OKTAVIANI 2023611001


2. MEGIWATI INKA WELLO 2023611002
3. ARI KURNIAWAN D. NUNA 2023611003
4. PETRONELA DESTITA DAPA 2023611004
5. MAIMUNA KUNIYO 2023611005
6. JERI GERMANI UMBU TAMU 2023611006
7. OLVIANA CLAUDIA BILI 2023611007
8. RAMBU NUNING HERMIN 2023611008
9. MBEY MARAMBA NDIMA 2023611009
10. ADE PRATAMA D. WULANG 2023611010
11. HENI ADRIANUS NGONGO 2023611011
12. ARIANCE SOVIA MALO 2023611012
13. APRIANA AMA 2023611013
14. SOFIA BULU 2023611014

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UN IVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG 2023-2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN METODE KANGURU

Pokok bahasan : Penyuluhan Pemberian Metode Kanguru (PMK)


Sub pokok bahasan : Keluarga yang memiliki bayi dengan BBLR
1. Waktu : 10.00 WIB s/d selesai
2. Sasaran : Ibu dengan bayi BBLR di Ruang Perinatologi Alamanda RSUD Bangil
3. Hari/ Tanggal : Sabtu, 13 januari 2024
4. Tempat : Ruang Ferinatologi RSUD Bangil, Pasuruan
5. Pelaksana : Kelompok 1 Unitri Malang

A. LATAR BELAKANG
Bayi prematur maupun bayi cukup bulan yang lahir dengan berat badan rendah, terutama
di bawah 2.000 gram, terancam kematian akibat hipotermia-yaitu penurunan suhu badan di
bawah 36,5 derajat Celcius-di samping asfiksia (kesulitan bernapas) dan infeksi.

Hipotermia terjadi karena evaporasi atau menguapnya cairan (air ketuban/air) dari kulit
bayi yang basah, radiasi, atau kehilangan panas karena udara ruangan lebih dingin dibanding
tubuh bayi, konduksi atau kehilangan panas karena bayi bersentuhan dengan benda yang
lebih dingin (alas tidur dingin atau popok basah), serta konveksi jika bayi telanjang terkena
aliran udara dingin.
"Suhu tubuh ideal bayi adalah 36,5-37 derajat Celcius. Bayi akan kedinginan dan stres kalau
suhu tubuhnya di bawah 36,5 derajat Celcius. Jika suhunya di bawah 36,5 derajat Celcius,
bayi akan mengalami cold injury yang ditandai dengan muka, ujung tangan, dan ujung kaki
berwarna merah terang, bagian tubuh lain pucat, kadang-kadang terjadi pengerasan kulit
yang kemerahan, serta pembengkakan terutama di punggungl.

Faktor risiko hipotermia, antara lain bayi lahir tidak segera dikeringkan, terlalu cepat
dimandikan, setelah dikeringkan tidak segera diberi pakaian, tutup kepala dan dibungkus,
tidak segera didekapkan pada tubuh ibu, bayi baru lahir dipisah dari ibunya, tidak segera
disusui ibunya, bayi berat lahir rendah, dan bayi sakit.
Perawatan BBLR yang berkualitas baik bisa menurunkan kematian neonatal, seperti
inkubator dan perlengkapannya pada Neonatal Intensive Care Unit. Namun, teknologi ini
relatif mahal. Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dihadapkan pada masalah
kekurangan tenaga terampil, biaya pemeliharaan alat, serta logistik.
Selain itu, penggunaan inkubator dinilai menghambat kontak dini ibu-bayi dan pemberian
air susu ibu (ASI), serta berakibat ibu kurang percaya diri dan tidak terampil merawat bayi
BBLR. Sehingga para pakar khususnya dibidang Perinatologi melakukan penelitian dan
didaptkannya asuhan metode kangguru yang banyak memberikan manfaat dalam menangani
BBLR. Untuk lebih jelasnya lagi penulis akan membahas lebih rinci dalam penggunaan
metode ini.

B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Pemberian Metode Kanguru (PMK) selama
40menit sampai 2 jam, diharapkan ibu dengan bayi BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)
mengetahui tentang perawatan Pemberian Metode Kanguru (PMK).

2. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan tentang Pemberian Metode Kanguru (PMK) diharapkan
Ibu dengan bayi BBLR mampu :

a. Memahami definisi dari Perawatan Metode Kanguru (PMK)


b. Memahami tentang manfaat dari Perawatan Metode Kanguru (PMK)
c. Memahami Kriteria Bayi Yang Diberikan Perawatan Metode Kanguru (PMK)
d. Memahami cara perawatan Metode Kanguru (PMK) dengan tepat
e. Memahami prosedur perawatan Metode Kanguru (PMK) dengan tepat
f. Memahami komponen perawatan Metode Kanguru (PMK) dengan tepat
g. Memahami tanda bahaya selama Pemberian Metode Kanguru (PMK)
C. SASARAN
Ibu dengan bayi BBLR ( Berat Bayi Lahir Rendah ) di Ruang Perinatologi Alamanda RSUd
Bangil, Pasuruan
D. MEDIA
Leaflet

E. STRATEGI PELAKSANAAN
No Terapis Waktu Subjek Terapi
1 Persiapan (Pra interaksi) 5 menit Ruangan, alat-alat,
a. Menyiapkan ruangan ibu dan bayinya
b. Menyiapkan alat-alat sudah siap.
c. Menyiapkan ibu dan bayinya

2 Pembukaan (Orientasi) 5 menit ibu menjawab


a. Mengucapkan salam salam, , ibu
b. Memperkenalkan diri memperhatikan
c. Menjelaskan ibu maksud dan terapis
tujuan perawatan metode
kanguru (PMK)
3 Kegiatan (Kerja) 25 menit Ibu memperhatikan
a. Menjelaskan kepada ibu penjelasan terapis.
tujuan, manfaat metode
kanguru (PMK), dan cara
perawatan metode kanguru
(PMK).
4 Penutup (Terminasi) 5 menit Ibu mengerti dan
a. Mengevaluasi hasil dan sesi memahami tentang
tanya jawab. Kangaroo Mother
b. Mengucapkan terimakasih Care, menjawab
c. Mengucapkan salam salam
F. SETTING TEMPAT

Ket :
R. Menyusui Di Ruang
A : Ibu yang akan dilakukan penyuluhan
Perinatologi
B : Penyuluh
Alamanda

A B

G. EVALUASI YANG DIHARAPKAN

1. Evaluasi Struktur
a. Penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
b. Posisi tempat di Ruang Perinatologi Alamanda
c. Peserta sepakat untuk mengikuti penyuluhan
d. Lifleat sudah disediakan
2. Evaluasi Hasil
a. Diharapkan ibu mampu menjelaskan , mempraktikkan apa yang sudah diajarkan.
b. Menyampaikan perasaan setelah mengikuti penyuluhan.
c. Ibu memahami isi keseluruhan dari penyuluhan tentang Perawatan Metode Kanguru
(PMK)
MATERI TERLAMPIR

A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Metode Kangguru (PMK)
Meski menggunakan nama kangguru, metode ini bukan berasal dari Australia. Rey dan
Martinez dari Kolumbia yang pertama kali memperkenalkan metode ini pada tahun 1979.
Dinamakan kangaroo mother care karena metode ini meniru perilaku binatang asal Australia
yang menyimpan anaknya dikantung perutnya (HTAI, 2008).
Perawatan metode kangguru adalah perawatan untuk bayi berat badan lahir rendah dengan
melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin-to-skin contact). Metode
ini sangat tepat dan mudah dilakukan guna mendukung kesehatan dan keselamatan bayi
dengan BBLR.Prinsip dasar Perawatan metode kangguru adalah mengganti perawatan bayi
berat lahir rendah (BBLR) dalam inkubator dengan metode kangguru. Hal ini disebabkan
karena kurangnya fasilitas terutama inkubator dan tenaga kesehatan perawatan BBLR,
penggunaan inkubator memiliki keterbatasan yaitu memerlukan tenaga listrik (Mitayani,
2009).

2. Manfaat Perawatan metode kangguru


Manfaat Perawatan metode kangguru adalah sebagai berikut :

a) Manfaat Perawatan Metode Kangguru bagi bayi : Dari berbagai penelitian menyebutkan
bahwa manfaat perawatan metode kangguru pada bayi adalah sebagai berikut :
1) Suhu tubuh bayi, denyut jantung dan frekuensi pernapasan relatif terdapat dalam
batas normal
2) BBLR lebih cepat mencapai suhu yang 36,5° C terutama dalam waktu 1 jam
pertama.
3) ASI selalu tersedia dan mudah didapatkan sehingga memperkuat sistem imun bayi
karena meningkatnya produksi ASI.
4) Kontak dengan ibu menyebabkan efek yang menenangkan sehingga menurunkan
stres ditandai dengan kadar kortisol yang rendah.
5) Menurunkan respon nyeri fisiologis dan perilaku yang ditandai dengan waktu
pemulihan yang lebih singkat.
6) Meningkatkan berat badan dengan lebih cepat.
7) Meningkatkan ikatan bayi-ibu.
8) Memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan perkembangan kognitif yang dilihat
dari lebih tingginya skor Indeks Perkembangan Mental Bayley.
9) Waktu tidur menjadi lebih lama yang antara lain ditandai dengan jumlah
waktu terbangun yang lebih rendah.
10) Menurunkan infeksi nosokomial, penyakit berat, atau infeksi saluran pernapasan
bawah.
11) Memperpendek masa rawat.
12) Menurunkan risiko kematian dini pada bayi.
13) Memperbaiki pertumbuhan pada bayi prematur.
14) Dapat menjadi intervensi yang baik dalam mengangani kolik.
15) Memiliki pengaruh positif dalam perkembangan motorik bayi.
16) Kelangsungan hidup pada bayi BBLR lebih cepat membaik pada kelompok PMK
daripada bayi dengan metode konvensional pada 12 jam pertama dan seterusnya.
17) Bayi yang sangat prematur tampaknya memiliki mekanisme endogen yang
diakibatkan oleh kontak antara kulit ibu dan bayi dalam menurunkan respon nyeri.
18) Waktu pemulihan yang lebih singkat pada PMK secara klinis penting dalam
mempertahankan homeostasis.

b). Manfaat Perawatan Metode Kangguru bagi ibu

Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa metode kangguru mempermudah pemberian


ASI, ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi, hubungan lekat bayi-ibu lebih baik, ibu
sayang kepada bayinya, pengaruh psikologis ketenangan bagi ibu dan keluarga (ibu lebih
puas, kurang merasa stres) (Anderson 1991, Tessier dkk 1998, Conde-Agudelo, Diaz-
Rosello & Belizan 2003, Kirsten, Bergman & Hann 2001). Pada penelitian lain juga
melaporkan adanya peningkatan produksi ASI, peningkatan lama menyusui dan kesuksesan
dalam menyusui (Yanuarso, 2000).
c). Manfaat Perawatan Metode Kangguru bagi ayah
Selain memberikan manfaat bagi bayi dan ibu, ternyata Perawatan Metode Kangguru
juga mempunyai manfaat bagi ayah yaitu ayah memainkan peranan yang lebih besar dalam
perawatan bayinya dan meningkatkan hubungan antara ayah-bayinya.

3. Kriteria Bayi Yang Diberikan Perawatan metode kangguru


Beberapa kriteria bayi yang dapat diberikan Perawatan metode kangguru antara lain :

a. Bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram


b. Tidak terdapat kelainan atau penyakit menyertai
c. Refleks isap dan koordinasi menelan baik
d. Suhu tubuh stabil
e. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, ini sangat mendukung dalam
keberhasilan

4. Cara Melakukan Perawatan metode kangguru


a. Beri bayi topi, popok, dan kaos kaki
b. Letakkan bayi di antara payudara ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan
pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan
tungkai tertekuk, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit
mendongak atau ekstensi.
c. Dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu, dan bayi diletakkan di
antara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan
di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.
d. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dapat digunakan handuk atu kain lebar yang
elastik atau kantong yang dibuat sedemikian rupa untuk menjaga tubuh bayi.
e. Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bergerak bebas walau berdiri, duduk, jalan,
makan,dan mengobrol. Pada waktu tidur, posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan
meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu
f. Bila ibu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.
(Kementerian Kesehatan RI, 2010)
5. Prosedur Perawatan Metode Kangguru
Tahapan penggunaan metode kangguru menurut Kementerian Kesehatan RI (2010)
meliputi :
a. Persiapan Ibu
1) Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi menggunakan sabun 2-3 kali
sehari
2) Membersihkan kuku dan tangan
3) Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai
4) Selama pelaksanaan Perawatan metode kangguru ibu tidak memakai bra
5) Memakai kain baju yang dapat direnggangkan atau dilonggarkan
b. Persiapan Bayi
1) Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih dan hangat.
2) Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama penggunaan metode ini.
3) Posisi bayi vertikal ditengah payudara atau sedikit kesamping kanan/kiri sesuai dengan
kenyamanan bayi dan ibu. Usahakan kulit bayi dan ibu saling kontak.
4) Saat ibu duduk atau tidur posisi bayi tetap tegak mendekap ibu. Setelah bayi
dimasukkan ke dalam baju, ikat kain selendang di sekeliling atau mengelilingi ibu dan
bayi.

6. Komponen Perawatan metode kangguru


a. PMK Position
Letakkan bayi diantara payudara dengan posisi tegak, dada bayi menempel ke dada
ibu.Posisi kanguru ini disebut juga dengan kontak kulit-ke-kulit, karena kulit bayi mengalami
kontak langsung dengan kulit ibu.

Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala bayi dipalingkan
ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah (ekstensi).Tepi pengikat tepat berada di
bawah kuping bayi.Posisi kepala seperti ini bertujuan untuk menjaga agar saluran napas tetap
terbuka dan memberi peluang agar terjadi kontak mata antara ibu dan bayi.Hindari posisi
kepala terlalu fleksi atau ekstensi. Tungkai bayi haruslah dalam posisi ”kodok”; tangan harus
dalam posisi fleksi.

Ikatkan kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak tergelincir.Pastikan
juga bahwa ikatan yang kuat dari kain berada di setinggi dada bayi.Perut bayi jangan sampai
tertekan dan sebaiknya berada di sekitar epigastrium ibu. Dengan cara ini bayi dapat
melakukan pernapasan perut. Napas ibu akan merangsang bayi.

Berikut adalah cara memasukkan dan mengeluarkan bayi dari baju kanguru:

 Pegang bayi dengan satu tangan diletakkan dibelakang leher sampai punggung bayi.
 Topang bagian bawah rahang bayi dengan ibu jari dan jari-jari lainnya agar kepala bayi
tidak tertekuk dan tidak menutupi saluran napas ketika bayi berada pada posisi tegak.
 Tempatkan tangan yang lainnya di bawah pantat bayi.

Didalam Acta Pediatrica (2004), posisi bayi dalam posisi kanguru diuraikan sebagai
berikut. Bayi didekap erat ke dada ibu dengan dibalut handuk katun lembut yang dilipat 2
berukuran 1 meter persegi.Balutan handuk menutupi sampai telinga bayi dan dibawah ketiak
ibu sedemikian rupa untuk memfikasasi kepala dan dada bayi dalam posisi mendongak di
dada ibu, memberikan jalur udara terbuka optimal dan mencegah apnea obstruktif.Panggul
diposisikan fleksi dan ditempatkan dalam posisi kodok (frog position), lengan juga dalam
posisi fleksi.Sepotong kain panjang yang melingkari pinggang ibu menjaga/ menopang bayi
dari sisi bawah.

Ketika bayi telah siap untuk PMK, atur waktu yang tepat bagi ibu dan bayi.Sesi pertama
ini merupakan sesuatu yang penting dan perlu waktu serta penuh perhatian.Sarankan pada ibu
agar menggunakan pakaian yang longgar dan ringan.Gunakan ruang khusus yang cukup
hangat untuk si bayi.Anjurkan ibu untuk membawa suami atau seorang teman pilihannya. Ini
akan memberikan semangat dan rasa aman.
Semua bayi memerlukan kasih sayang dan perawatan untuk pertumbuhannya, akan tetapi
BBLR lebih memerlukan perhatian agar dapat berkembang normal disebabkan mereka telah
kehilangan atau belum sempat mendapatkan lingkungan intrauterin yang ideal selama
berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Mereka bahkan sangat sensitif terhadap
sinar, suara dan tindakan yang menyakitkan selama perawatan awal.PMK adalah metode ideal
sebab bayi diayun-ayun, dipeluk, dan mendengarkan suara ibunya saat ibu melakukan
aktivitas sehari-hari.Seorang ayah pun dapat menciptakan suasana seperti itu.Para petugas
kesehatan memiliki peranan penting guna mendorong ibu dan ayah agar mau menunjukkan
perasaan dan cinta mereka pada bayinya.

b. PMK Nutrition
Posisi kanguru sangat ideal bagi proses menyusui. PMK dapat meningkatkan volume ASI
yang dihasilkan ibu. Dengan PMK, proses menyusui menjadi lebih lama. Segera setelah bayi
menunjukkan tanda kesiapan untuk menyusu, dengan menggerakkan lidah dan mulut, dan
keinginan untuk menghisap (seperti menghisap jari atau kulit ibunya), bantu ibu
menempatkan bayi pada posisi melekat yang dirasa cukup baik. Biarkan bayi menghisap
selama ia mau. Bayi yang kecil perlu menyusu lebih sering, yaitu sekitar 2-3 jam.
c. PMK Support
Bentuk dukungan pada PMK dapat berupa dukungan fisik maupun emosional.Dukungan
dapat diperoleh dari petugas kesehatan, seluruh anggota keluarga, ibu dan masyarakat. Tanpa
adanya dukungan, akan sangat sulit bagi ibu untuk dapat melakukan PMK dengan berhasil.
Wanita hamil sebaiknya sudah diberikan informasi dan edukasi tentang PMK sejak kunjungan
antenatal pertama. Saat bayi telah lahir, ibu memerlukan dukungan dari berbagai pihak,
diantaranya berupa :
1) Dukungan emosional : Ibu memerlukan dukungan untuk melakukan PMK. Banyak
ibu muda yang mengalami keraguan yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan
bayi pertamanya sehingga membutuhkan dukungan dari keluarga, teman serta petugas
kesehatan.
2) Dukungan fisik : Selama beberapa minggu pertama PMK, merawat bayi akan sangat
menyita waktu ibu. Istirahat dan tidur yang cukup sangat penting peranannya pada
PMK. Oleh karena itu, ibu memerlukan dukungan untuk membantu menyelesaikan
tugas-tugas rumah.
3) Dukungan edukasi : Sangat penting memberikan informasi yang ibu butuhkan agar ia
dapat memahami seluruh proses PMK dan megerti bahwa PMK memang sangat
penting. Ibu harus mengetahui manfaat PMK. Hal ini membuat PMK menjadi lebih
bermakna dan akan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan berhasil menjalankan
PMK baik di rumah sakit ataupun saat di rumah.

7. Tanda Bahaya pada Bayi saat Perawatan Metode Kangguru


Selama melakukan Perawatan Metode Kangguru, ibu diajarkan juga untuk mengawasi
tanda bahaya pada bayi. Bayi yang minumnya baik dan berada dalam dekapan ibu secara
terus-menerus, biasanya mampu dengan mudah mempertahankan suhu tubuhnya dalam batas
normal (antara 36,5-37,5°C suhu aksila), jika suhu ruangan tidak lebih rendah dari yang
direkomendasikan. Hipotermia jarang terjadi pada bayi PMK. Pengukuran suhu tubuh bayi
masih diperlukan, tetapi tidak sesering bayi yang dirawat dengan metode konvensional.
Ketika Perawatan Metode Kangguru dimulai, pengukuran suhu ketiak dilakukan setiap 6 jam
sampai stabil, terus-menerus sampai tiga hari. Selanjutnya pengukuran hanya diperlukan dua
kali sehari.
Bayi yang di PMK jarang akan mengalami hipotermia (suhu <36,5 0C) karena suhu
tubuh ibu akan naik secara otomatis untuk menghangatkan bayinya. Jika bayi kepanasan, ibu
juga dapat menurunkan suhunya untuk mendinginkan bayi. Jadi, tubuh ibu berfungsi seperti
inkubator otomatis. Frekuensi pernapasan normal pada BBLR berkisar antara 40 dan 60 kali
per menit. Kadang-kadang napasnya diselingi dengan periode apnea (tidak bernapas). Akan
tetapi jika durasinya menjadi terlalu lama (20 detik atau lebih) dan bibir bayi menjadi biru
(sianosis), denyut nadi menurun (bradikardia) dan dia tidak dapat bernapas secara spontan,
segeralah mengeluarkan bayi dari posisi kanguru dan berikan rangsangan pernapasan.
Semakin kecil atau semakin prematur bayi tersebut, semakin lama dan semakin sering periode
apnea terjadi. Saat bayi mendekati cukup bulan, apnea semakin jarang terjadi.Penelitian
membuktikan bahwa kontak kulit dapat membuat pernapasan semakin teratur pada bayi-bayi
muda dan dapat menurunkan risiko apnea. Bila terjadi apnea, ibu dapat memberikan
rangsangan dengan cara menggosok secara lembut punggung atau kepalanya, sampai bayi
mulai bernapas kembali. Jika tetap tidak bernapas, ibu dapat memanggil petugas kesehatan.
Apabila apnea seringkali terjadi sebaiknya cari pertolongan petugas kesehatan (Ari, 2009).
Ajari ibu untuk mengenali tanda-tanda bahaya. Tanda-tanda bahaya saat melakukan
PMK yaitu kesulitan bernapas (dada tertarik ke dalam, merintih), bernapas sangat cepat atau
sangat lambat, serangan apnea sering dan lama, bayi terasa dingin, sulit minum (bayi tidak
lagi terbangun untuk minum), berhenti minum atau muntah, kejang, diare, kulit menjadi
kuning. Yakinkan ibu bahwa tidaklah berbahaya bila bersin atau cegukan, buang air tiap
diberi minum
DAFTAR PISTAKA

Depkes RI. (2010). Angka kematian bayi dan ibu. (www.Depkes.go.id diakses pada
tanggal 23 Oktober 2019 pukul 12.30 WIB).

Mitayani. (2011). Asuhan keperawatan maternitas. Jakarta: Salemba Medika.

Suradi. dan Yanuarso, et al. (2009). Perawatan bayi berat lahir rendah dengan
metode kanguru, cetakan ke 2. Jakarta: Perinasia.

Priya, J.J. (2004). Kangaroo care for low birth weight babies. Nursing Journal of
Indian, 95 (9), 209-212. www.pediatriccareonline.org

https://www.academia.edu/11432540/SAP_BAYI (diakses tgl 10 januari pukul


17;00)

.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai