C. Materi
1. Pengertian Perawatan Metode Kanguru
2. Tujuan Perawatan Metode Kanguru
3. Syarat Perawatan Metode Kanguru
4. Cara Perawatan Metode Kanguru
5. Demonstrasi Cara Perawatan Metode Kanguru
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Simulasi / Demonstrasi
E. Media
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
NO Waktu Tahap Kegiatan
Penyuluhan Sasaran
1. 5 menit Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Menyimak
3. Menjelaskan tujuan 3. Mendengarkan
2. 10 menit Inti 1. Menjelaskan materi penyuluhan 1. Menyimak dan
a. Pengertian Perawatan
memperhatikan
Metode Kanguru
b. Tujuan Perawatan Metode
Kanguru
c. Syarat Perawatan Metode
Kanguru
d. Cara Perawatan Metode
Kanguru
e. Demonstrasi Cara Perawatan
Metode Kanguru
3. 10 menit Tanya jawab 1. Menjawab pertanyaan 2. Bertanya
4 5 Menit Evaluasi 1. Pengertian Perawatan Metode 1. Menjawab
Kanguru pertanyaan dan
2. Tujuan Perawatan Metode
mempraktikkan
Kanguru
3. Syarat Perawatan Metode
Kanguru
4. Cara Perawatan Metode
Kanguru
5. Demonstrasi Metode
Perawatan Metode Kanguru
5 5 Menit Penutup 1. Menyimpulkan 1. Menyimak
2. Mengucapkan salam 2. Menjawab salam
G. Evaluasi
1. Cara : Lisan
2. Waktu : Setelah sesi tanya jawab
3. Jenis : Pertanyaan terbuka
4. Soal :
a. Jelaskan Pengertian Perawatan Metode Kanguru?
b. Sebutkan Tujuan Perawatan Metode Kanguru?
c. Sebutkan Syarat Perawatan Metode Kanguru?
d. Jelaskan Metode Perawatan Metode Kanguru?
A. Pengertian
Perawatan metode kanguru adalah perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru
berada dalam kantung kanguru selama diperlukan, bayi berada didalam dekapan ibu dalam
posisi tegak, kepala miring ke kiri atau kanan, sehingga bayi mendapatkan sumber panas
secara alami terus menerus langsung dari kulit ibu ke kulit bayi serta mendapatkan
kehangatan udara dalam kantung atau baju ibu yang berada dalam lingkungan bayi dengan
ibu serta memudahkan untuk memberi ASI.
B. Tujuan
Tujuan dari Perawatan Model Kanguru adalah Kontak kulit ke kulit antara ibu dan
bayi dapat meminimalkan kehilangan panas dari permukaan tubuh bayi, yang tidak
dapat dilakukan incubator. Dengan kontak emosional yang erat antara ibu dan bayi pada
metode kangguru, produksi asi meningkat karena adanya refleks letdown oleh hormone
oksitosin dalam tubuh ibu. Bayi pun tidak perlu di keluar masukkan dari incubator untuk
bisa mendapat ASI. Bayi dapat langsung menghisap ASI dari payudara ibu dengan
sedikit mengubah posisi, Karena bayi memiliki insting dan dapat merasakan detak
jantung ibunya.
Selain itu metode kangguru dapat menurunkan resiko infeksi pada bayi karena
bagaimanapun flora normal kulit ibu tentu lebih “aman” dari pada kuman resisten
antibiotic di ruang rawat rumah sakit. Bayipun lebih cepat dipulangkan dari rumah sakit
karena peningkatan berat badan lebih cepat dan metode kangguru dan dilanjutkan di
rumah oleh ibu dibantu oleh anggota keluarga lainnya. Dengan demikian biaya
perawatan rumah sakit dapat ditekan.
Metode kanguru adalah perawatan bayi seperti bayi kanguru berada dalam kantung
kanguru selama diperlukan, dengan bayi berada dalam dekapan ibu, sehingga
mendapatkan sumber panas alami, terus menerus langsung dari kulit ibu ke kulit bayi
dan mendapatkan kehangatan udara dalam kantung atau baju.
1. Pastikan ibu atau ayah yang akan melakukan PMK telah cuci tangan atau
membersihkan diri
3. Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan
kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai
tertekuk , kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit
mendongak
6. Pakaikan kembali baju atas ibu atau ayah yang melakukan PMK
Catatan: Bayi tidak diperbolehkan menggunakan metode mother care pada ayah lebih dari
6jam di karenakan sistem metabolisme pada laki-laki lebih tinggi sehingga bayi akan
merasakan suhu yang panas
F. Daftar Pustaka
www.breastcrawl.com. Diakses pada tanggal 4 mei 2016
www.infoibu.com. Diakses pada tanggal 4 mei 2016
www.tanyadokter.com. Diakses pada tanggal 4 mei 2016
http://www.askep.net/pdf/penerapan-perawatan-model-
kanguru-di- indonesia-jurnal.html. Diakses pada tanggal 4 mei
2016