Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

METODE KANGURU
Di Ruang Perinatologi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
MALANG
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
METODE KANGURU

DISUSUN OLEH
ILFA FAUZIAH
PRISKILA AVE PRADITA
MAHARTIKA LUPITA SARI

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN METODE KANGURU DI RUANG PERINATOLOGI
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Pokok Bahasan : Perawatan Metode Kanguru


Sasaran : Ibu ibu yang bayinya sedang dirawat di Ruang Perinatologi RSUD Dr. Saiful
Anwar
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 November 2017
Alokasi Waktu : 30 Menit
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan ibu-ibu mampu memahami dan dapat
menerapkan perawatan metode kanguru terhadap bayinya.
2. Tujuan Khusus
Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan ibu-ibu mampu :
a. Menjelaskan pengertian Perawatan Metode Kanguru
b. Menjelaskan tujuan dari Perawatan Metode Kanguru
c. Menjelaskan manfaat dari Perawatan Metode Kanguru
d. Menjelaskan syarat-syarat dilakukannya Perawatan Metode Kanguru
e. Menjelaskan tipe dari Perawatan Metode Kanguru
f. Menjelaskan persiapan alat, ibu dan bayi sebelum dilakukan Perawatan Metode
Kanguru
g. Menjelaskan langkah langkah dari Perawatan Metode Kanguru
h. Menjelaskan cara mengobservasi tanda-tanda kegawatdaruratan bayi saat dalam
perawatan metode kanguru
i. Menjelaskan penatalaksanaan kegawatdaruratan bayi dalam perawatan metode
kangguru di rumah
B. Sasaran
Ibu-ibu yang bayinya sedang di rawat di Ruang Perinatologi RSUD Dr Saiful Anwar
C. Pokok Bahasan
Pendidikan kesehatan tentang Perawatan Metode Kanguru di Ruang Perinatologi RSUD
Dr.Saiful Anwar.
1. Pengertian Perawatan Metode Kanguru
2. Tujuan Perawatan Metode Kanguru
3. Manfaat Perawatan Metode Kanguru
4. Syarat-syarat Perawatan Metode Kanguru
5. Tipe Perawatan Metode Kanguru
6. Persiapan alat, ibu dan bayi sebelum dilakukan Perawatan Metode Kanguru
7. Langkah langkah dari Perawatan Metode Kanguru
8. Tanda-tanda kegawatdaruratan pada bayi saat dalam perawatan metode kanguru
9. Penatalaksanaan kegawatdaruratan bayi saat di rumah
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. Media
1. LCD
2. Leaflet
F. Alur Kegiatan
Tahap/waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta
Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
5 menit - Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menyampaikan topik dan
tujuan
- Menyampaikan kontrak dan
mekanisme penyuluhan
Pelaksanaan - Menggali pengetahuan dan - Menyampaikan
20 menit pengalaman ibu tentang pengetahuan
Perawatan dan pengalaman tentang
Metode Kanguru Perawatan Metode Kanguru
- Menjelaskan pengertian - Mendengarkan dan
Perawatan memperhatikan
Metode Kanguru - Bertanya
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan,
Perawatan memperhatikan serta
Metode Kanguru memberikan feedback
- Menjelaskan manfaat - Menjawab pertanyaan
Perawatan - Menerima leaflet
Metode Kanguru
- Menjelaskan syarat syarat
Perawatan Metode Kanguru
- Menjelaskan tipe Perawatan
Metode
Kanguru
- Menjelaskan persiapan alat,
ibu dan
bayi sebelum dilakukan
metode
kanguru
- Menjelaskan langkah
langkah
Perawatan Metode Kanguru
- Menjelaskan tanda-tanda
kegawatdaruratan bayi saat
dalam metode kanguru
- Menjelaskan cara
penatalaksanaan
kegawatdaruratan pada bayi
saat dirumah
- Memberikan kesempatan
pada pasien
untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan yang
diajukan
- Mengevaluasi pengetahuan
peserta
tentang materi yang telah
disampaikan
- Penyerahan/ pembagian
leaflet
Penutup - Menyimpulkan materi - Menjawab
5 menit bersama - Menjawab salam
peserta - Bersama-sama tepuk
- Mengakhiri pertemuan dan tangan
memberikan salam dan menutup materi
- Memberikan apresiasi/
reinforcement
atas perhatian pasien

G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta hadir di tempat pelaksanaan pada waktu yang telah ditentukan
b. Persiapan dilaksanakan satu hari sebelum acara
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik
b. Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
c. Peserta antusias mendengarkan materi penyuluhan dari awal sampai akhir
d. Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama proses penyuluhan berlangsung
e. Peserta antusias bertanya sesuai dengan permasalahan yang mereka hadapi
f. Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik
3. Evaluasi hasil
a. Penyuluhan diikuti oleh minimal 75% dari jumlah pasien dan keluarga pasien yang
dirawat di Ruang Perinatologi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

H. DAFTAR PUSTAKA
Djelantik, G dkk, Perawatan Metode Kanguru, Perkumpulan Perinatologi Indonesia
(PERINASIA), Jakarta.
Abdul Bari S, Gulardi Hanif W, Biran Affandi, Djoko Waspodo. Editor Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBPSP. 2002.
Nancy Mohrbacher, IBCLC & Kathleen Kendall-Tackett, PhD, IBCLC. Breastfeeding Made
Simple: Seven Natural Laws for Nursing Mothers, 2005. New Harbinger Publication, Canada
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 2002, Ilmu Kesehatan Anak Jilid 3,Bagian Ilmu
Kesehatan Anak UI, Jakarta. Diakses melalui:
http://www.abc.net.au/parenting/parenting_in_pictures/breastfeeding_positions.htm
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN METODE KANGURU
A. Pengertian Perawatan Metode Kanguru
Menurut WHO (2003) Perawatan metode kanguru (Kangaroo Mother Care) atau disebut juga
asuhan kontak kulit dengan kulit (skin to skin contact) merupakan perawatan untuk bayi
premature dengan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu. Metode ini sangat tepat
dan mudah dilakukan guna mendukung kesehatan dan keselamatan bayi yang lahr
preamture maupun bagi bayi berat lahir rendah.
B. Manfaat Perawatan Metode Kanguru
1. Bagi Bayi
a. Menstabilkan denyut jantung, pola pernapasan, dan stabilisasi denyut jantung
b. Memberi kehangatan pada bayi
c. Meningkatkan durasi tidur
d. Mengurangi tangisan bayi
e. Mempercepat peningkatan berat badan bayi dan perkembangan otak
f. Meningkatkan hubungan emosional ibu dan bayi
g. Meningkatkan keberhasilan dan memperlama durasi menyusui
h. Mempersingkat lama rawat di rumah sakit
2. Bagi Ibu
a. PMK mempermudah pemberian ASI
b. Ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi
c. Mempererat ikatan batin antara ibu dan bayi
3. Bagi Rumah Sakit, klinik, dan institusi kesehatan
Setidaknya ada 3 manfaat bagi fasilitas pelayanan dengan penerapan PMK yaitu: lama
perawatan lebih pendek sehingga bayi bisa cepat pulang dari fasilitas kesehatan. Dengan
demikian, tempat tersebut dapat digunakan bagi klien yang memerlukan (turn over
meningkat). Manfaat lain yang dikemukakan adalah pengurangan penggunaan fasilitas
(listrik, inkubator, alat-alat canggih lainnya) sehingga dapat membantu efisiensi anggaran.
Dengan naiknya turn over dan efisiensi anggaran diharapkan adanya kemungkinan
kenaikan penghasilan (revenue) (Depkes RI,2008).
C. Syarat Syarat Perawatan Metode Kanguru
Adapun kriteria bayi untuk perawatan metode kanguru menurut Suriviana adalah:
1. Bayi dengan berat badan 2000 gram.
BBLR dengan berat di bawah 2500 gram, memerlukan berbagai fasilitas yang memadai
dan para ahli untuk membantu menunjang kehidupannya, salah satunya adalah dengan
adanya perawatan metode kanguru.
2. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai, misalnya bayi dengan ventilator
Bayi dengan ventilator jelas tidak dapat dilakukan perawatan ini, karena bayi masih dalam
pengawasan yang ketat.
3. Refleks dan koordinasi isap dan menelan yang baik
4. Perkembangan selama di inkubator baik
Setiap BBLR pada awalnya mendapatkan perawatan di inkubator sebelum akhirnya akan
dilakukan perawatan metode kanguru, dalam hal ini perlu pengamatan secara kontinyu
saat BBLR berada di dalam inkubator, agar dapat menilai seberapa jauh perkembangan
BBLR di dalam inkubator. Semakin baik kondisi bayi, maka semakin mudah pula
mengambil langkah perawatan selanjutnya, yaitu perawatan metode kanguru.
5. Minat, kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.
Orang tua dalam hal ini ayah dan ibu sangat berperan penting dalam kesuksesan metode
ini. Kerjasama antara keduanya dalam memberikan perawatan metode kanguru sangatlah
penting (Perinasia, 2003).
D. Komponen Perawatan Metode Kanguru
Terdapat 4 komponen dari PMK :
1. Posisi (kangaroo position)
Memegang peran penting dalam mencapai keberhasilan tujuan PMK. Posisi bayi
prematur adalah tegak lurus, bayi hanya memakai popok dan topi kemudian dilekatkan
ke dada ibu sehingga terjadi kontak kulit dengan kulit, posisi pinggul bayi dalam posisi
fleksi (posisi kodok)
2. Nutrisi (kangaroo nutrition)
ASI adalah makan yang sangat dianjurkan untuk bayi. Pemberian ASI disesuaikan
dengan kondisi bayi
3. Pemulangan (kangaroo discharge)
Berat badan bayi bukan merupakan patokan utama untuk memulangkan bayi. Ada
beberapa kriteria yang di jadikan acuhan dalam memulangkan bayi antara lain :
Kemampuan bayi menyusu
Tanda tanda vital bayi stabil
Pertambahan berat badan setiap hari minimal 20 gram selama 3 hari berturut
Ibu sudah melakukan PMK
Ada dukungan keluarga untuk melakukan PMK dirumah
4. Dukungan (kangaroo support)
Bayi dan ibu merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Hal ini berarti bahwa
dukungan harus di berikan agar ibu dan bayi selalu bersama, karena pemisahan antara
ibu dan bayi akan mempengaruhi jiwanya.
E. Tipe Tipe Perawatan Metode Kanguru
Terdapat 2 tipe dari perawatan metode kanguru
1. Secara Sewaktu waktu (Intermitten)
Tipe ini di lakukan pada bayi- bayi yang masih mendapat cairan dan obat obatan
intravena, bantuan khusus misal oksigen atau minum melalui gastrik tube (OGT) asuhan
seperti ini dilakukan minimal lebih dari 1 jam
2. Secara Terus Menerus (Continue)
Tipe ini di lakukan pada bayi yang sudah memenuhi kriteria dan tidak memerlukan
bantuan khusus untuk bernapas.
F. Langkah Langkah Perawatan Metode Kanguru
1. Cuci tangan, keringkan dan gunakan gel handscrub.
2. Ukur suhu bayi dengan termometer.
3. Pakaikan baju kanguru pada ibu.
4. Bayi dimasukkan dalam posisi kanguru, menggunakan topi, popok dan kaus kaki.
5. Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala
bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk, kepala
dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak.
6. Dapat pula ibu memakai baju dengan ukuran besar, dan bayi diletakkan di antara
payudara ibu, dengan posisi tegak, dada bayi menempel ke dada ibu.
7. Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala bayi
dipalingkan ke sisi kanan atau kiri dan dengan posisi sedikit ekstensi. Ujung pengikat berada
tepat di bawah kuping bayi. Posisi kepala bayi yang seperti itu bertujuan untuk menjaga
saluran nafas tetap terbuka dan memberi peluang agar terjadi kontak mata antara ibu dan
bayi. Hindari posisi bayi merunduk ke depan, dan sangat tengadah. Pangkal paha bayi harus
dalam posisi fleksi dan ekstensi seperti dalam posisi kodok, tangan harus dalam posisi
fleksi.
8. Ikatkan kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak tergelincir. Pastikan
juga bahwa ikatan yang kuat dari kain tersebut menutupi dada si bayi. Perut bayi jangan
sampai tertekan dan sebaiknya berada di sekitar epigastrium ibu. Dengan cara ini bayi dapat
melakukan pernafasan perut. Nafas ibu akan merangsang bayi.
9. Setelah posisi bayi baik, baju kanguru diikat untuk menyangga bayi. Selanjutnya ibu bayi
dapat beraktifitas seperti biasa sambil membawa bayinya dalam posisi tegak lurus di dada
ibu (skin to skin contact) seperti kanguru.
G. Tanda Tanda Kegawatdaruratan pada Bayi
Keadaan penyakit serius pada bayi kecil biasanya samar dan terabaikan dengan mudah
hingga penyakit menjadi lebih berat dan sulit diatasi. Penting bagi ibu untuk mengenali
tanda-tanda tersebut dan memberikan perawatan yag diperlukan.
Tanda bahaya yang perlu diwaspadai diantaranya:
1. Sulit bernafas, retraksi, merintih.
2. Bernafas sangat lambat atau sangat perlahan.
3. Apnea yang sering dan lama.
4. Bayi teraba dingin, suhu tubuhnya dibawah normal meskipun dijaga kesehatannya.
5. Sulit minum, bayi tidak bangun untuk minum, berhenti minum atau muntah.
6. Kejang.
7. Diare.
8. Kulit menjadi kuning.
H. Penatalaksanaan Kegawatdaruratan di Rumah
1. Sulit bernafas : cek posisi bayi, periksa kemungkinan bayi kedinginan. Letakkan bayi
ditempat yang datar. Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu diganjal
dengan gulungan kain.
2.
3. Apnea : rangsang bayi dengan mengusap punggungnya agar bayi bisa bernafas kembali.
4. Hipotermi : Hangatkan bayi dengan selimut & pastikan ibu berada Hangatkan bayi dengan
selimut & pastikan ibu berada ditempat yang hangat. Pantau suhu tiap jam hingga kembali
ke suhu normal. Cari penyebab ( suhu lingkungan dingin,posisi tidak benar, baru mandi &
minum tidak baik) Bila penyebab tidak ditemukan & suhu bayi tidak kembali normal setelah 3
jam, atau bayi kembali hipotermia ada kemungkinan bayi sepsis
5.Sulit minum, tidak mau bangun untuk minum: bangunkan bayi saat kondisi tidur tidak
nyenyak (rapid eyes movement/REM).
6.
7. Diare: periksa konsistensi faeces, tetap berikan ASI
8. Kulit kuning: tetap berikan ASI
Apabila pertolongan pertama tidak berhasil anjurkan ibu untuk mencari pertolongan tenaga
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai