Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDIDIKAN KESEHATAN

KANGAROO MOTHER CARE


DI RUANG PBRT RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners pada Stase Manajemen Keperawatan
Anak
Dosen Pembimbing: Ns. Elsa Naviati, S.Kep., M.Kep.An.

Pembimbing Klinik : Ns. Anisah S.Kep

Disusun oleh:

Dwi Kustiyana

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXIX


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
PENDIDIKAN KESEHATAN
“KANGAROO MOTHER CARE PADA IBU”

A. LATAR BELAKANG
Setiap tahun di dunia diperkirakan lahir sekitar 20 juta bayi berat lahir
rendah (BBLR). Kelahiran BBLR sebagian disebabkan oleh lahir sebelum
waktunya (premature), dan sebagian karena mengalami gangguan pertumbuhan
selama masih dalam kandungan. Di negara berkembang, BBLR banyak dikaitkan
dengan tingkat kemiskinan. BBLR merupakan penyumbang utama angka kematian
neonatus. Menurut perkiraan World Health Orgenization (WHO), terdapat 5 juta
kematian neonatus setiap tahun dengan angka mortalitas neonatus (kematian dalam
28 hari pertama kehidupan) adalah 34 per 1000 kelahiran hidup, dan 98% kematian
tersebut berasal dari negara berkembang. Secara khusus angka kematian neonatus
di Asia Tenggara adalah 39 per 1000 kelahiran hidup. Di Indonesia saja, menurut
Survey Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2005, kematian neonatus yang
disebabkan BBLR sebanyak 38,85% (Deswita, 2011).
Perawatan BBLR merupakan hal yang kompleks dan membutuhkan
infrastruktur yang malah serta staf yang memiliki keahlian tinggi sehingga
seringkali menjadi pengalaman yang sangat menggangu bagi keluarga. Oleh karena
itu, perawatan terhadap bayi tersebut menjadi beban sosial dan kesehatan bayi baru
lahir (BBL) dapat dicegah per tahun menggunakan intervensi yang tidak malah
namun tepat guna. Salah satu intervensi tersebut adalah Perawatan Metode kanguru
atau Kanguru Mother Care (KMC) (Depkes RI, 2012).
Perawatan dengan metode kanguru merupakan cara yang efektif untuk
memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu dengan kehangatan ibu, air
susu ibu, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan, dan kasih sayang.
Metode ini merupakan salah satu teknologi tepat guna yang sederhana, murah, dan
sangat dianjurkan untuk perawatan BBLR. metode kanguru tidak hanya sekedar
menggantikan peran inkubator, namun juga memberikan berbagai keuntungan yang
tidak dapat diberikan inkubator. Dibandingkan dengan perawatan konvensional,
PMK terbukti dapat menurunkan kejadian infeksi penyakit berat, masalah
menyusui, dan ketidakpuasan ibu, serta meningkatkan hubungan antara ibu dan
bayi (Deswita, 2011).
Beberapa penelitian mengenai perawatan metode kanguru (PMK) ini telah
dilakukan di Indonesia. Penelitian di RSUD Kebumen tahun 2014 menjelaskan
bahwa terdapat pengaruh perawatan metode kanguru/kangaroo mother care
terhadap stabilitas suhu tubuh bayi berat lahir di Ruang Peristi RSUD Kebumen
dengan p: 0,000. Penelitian pada tahun 2010 yang telah dilakukan di Surakarta oleh
Wahyuni yaitu dengan membandingkan lama perawatan metode kanguru 4 jam
dengan 2 jam per hari. Hasil yang didapatkan bahwa perlengketan 4 jam lebih
efektif terhadap peningkatan berat badan bayi ( Lestari, 2014).
Perawatan metode kanguru tidak berarti semua bayi prematur diperbolehkan
keluar dari inkubator. Perawatan metode kanguru intermitten (jangka pendek) boleh
dimulai pada bayi dalam proses penyembuhan yang masih memerlukan infus atau
sedikit tambahan oksigen. Namun, perawatan metode kanguru continue (terus
menerus) baru dapat dilakukan bila bayi dalam keadaan stabil dapat bernafas tanpa
bantuan oksigen. Metode ini dihentikan apabila bayi telah berumur 37 minggu atau
berat badannya 2500 gram. Pada usia tersebut bayi mulai gelisah, rewel kalau
dilatakkan pada posisi kanguru.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk memberikan
pendidikan kesehatan terkait Metode Kangaroo Mother Care di ruang PBRT RSUP
Dr. Kariadi Semarang.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
“Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit ibu dapat
memahami dan menerapkan Kangoroo mother care”
2. Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga mampu:
a. Menjelaskan pengertian Kangoroo Mother Care.
b. Menjelaskan manfaat dari Kangoroo Mother Care.
c. Menjelaskan Peralatan yang dibutuhkan untuk Kangaroo Mother Care
d. Menjelaskan kriteria bayi untuk Kangoroo Mother Care
e. Menjelaskan tanda bahaya bayi waktu pelaksanaan Kangoroo Mother Care
f. Menjelaskan cara-cara untuk melakukan Kangoroo Mother Care

C. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian Kangaroo Mother Care.
2. Manfaat dari Kangaroo Mother Care.
3. Peralatan untuk Kangaroo other Care
4. Syarat bayi untuk Kangaroo Mother Care
5. Tanda bahaya bayi waktu pelaksanaan Kangaroo Mother Care
6. Menjelaskan cara-cara untuk melakukan Kangaroo Mother Care

D. SASARAN
Sasaran kegiatan ditujukan kepada Seluruh Ibu Ruang PBRT yang mempunyai
Anak BBLR

E. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


1. Waktu : Minggu, 10 September 2017 pukul 12.00 wib
2. Tempat : Ruang PBRT RSUP Dr.Kariadi

F. SETTING TEMPAT PELAKSANAAN

Ket :

Penyaji

Orang tua
G. METODE
Metode pendidikan kesehatan dilakukan dengan ceramah dan diskusi.
H. MEDIA
Media dan instrumen yang digunakan dalam pengadaan pendidikan kesehatan ini
berupa:
Leaflet : Berisi tentang Pengertian Kangoroo Mother Care, manfaat dari
Kangoroo Mother Care, syarat bayi Kangoroo Mother Care, tanda bahaya
bayi saat Kangoroo Mother Care, cara-cara untuk melakukan Kangoroo
Mother Care, Alat yang digunakan untuk Kangoroo Mother Care

I. KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN


Kegiatan
Fase Penyuluh Sasaran Media Metode
Orientasi :
- Salam - Mengucapkan - Menjawab Ceramah
salam salam
- Perkenalan - Memperkenalkan - Memperhatikan Ceramah
diri
- Menjelaskan - Menjelaskan - Memperhatikan Ceramah
tujuan tujuan
diadakannya
penkes
- Kontrak - Menawarkan - Menyepakati Diskusi
waktu kontrak waktu kontrak waktu
yang dibuat
Fase kerja :
- Melakukan - Mengajukan - Menjawab Leaflet Ceramah
apersepsi pertanyaan pertanyaan Diskusi
tentang - Menyampaikan - Memperhatikan
Kangoroo materi Kangoro dan menyimak
Mother Care Mother Care - Memperhatikan
- Menjelaskan - Menyampaikan
materi Manfaat Kangoro
dengan cara : Mother Care
a. Ceramah - Menyampaikan
b. Diskusi syarat bayi yang
dilakukan
Kangoroo Mother
Care
- Menyampaikan
materi tanda
bahaya bayi saat
pelaksanaan
Kangoroo Mother
Care - Mengajukan
- Menyampaikan pertanyaan
peralatan yang
digunakan - Menjawab
- Menyampaikan pertanyaan
cara-cara yang diajukan
Kangoroo Mother
Care
- Memberikan
kesempatan
bertanya
- Menagajukan
pertanyaan ke
peserta
Fase terminasi :
- Kesimpulan - Menyampaikan - Mendengarkan, Ceramah
garis besar dari memperhatikan
materi dan menyimak
- Salam - Memberikan - Menerima
leaflet leaflet
- Mengucapkan - Menjawab
salam salam

J. Evaluasi
1. Kriteria Struktur (instrume, waktu, metode)
a. Media telah dipersiapkan sebelum dimulai acara pendidikan kesehatan.
b. Ibu di ruangan PBRT belum mendapatkan pendidikan kesehatan
mengenai materi yang akan disampaikan
c. Terdapat satu ibu yang melakukan Kangoroo Mother Care saat dilakukan
pendidikan kesehatan
d. Pendidikan kesehatan tidak sesuai dengan sasaran karena ada dua ibu
yang berat badan anaknya normal
e. Media dan alat yang dipilih sudah tepat.
f. Kontrak waktu dilakukan sesuai dengan kesepakatan.
g. Metode yang digunakan sudah tepat.
2. Kriteria proses
a. Ibu antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Ibu 100 % mendengarkan materi yang disampaikan oleh penyaji.
c. Ibu tidak meninggalkan tempat sebelum penkes usai
d. Ibu terlibat aktif dalam proses tanya jawab selama kegiatan penyuluhan
e. Di akhir kegiatan akan dilaksanakan evaluasi jalannya kegiatan.

3. Kriteria hasil

a. Pendidikan kesehatan dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah


ditentukan
b. Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta mengerti tentang:
Manfaat KMC, Syarat bayi yang dilakukan KMC, tanda bahaya KMC,
dan cara-cara melakukan Kangoroo Mother Care

K. Lampiran
1. Materi
a. Kangaroo Mother Care
Perawatan metode kanguru ( Kangaroo Mother Care) atau disebut juga
kontak kulit dengan kulit ( Skin to skin contact ) merupakan metode
asuhan khusus bagi bayi berat lahir rendah atau premature dengan
melakukan kontaklangsung antara kulit ibu dengan kulit bayi (Depkes,
2012).
b. Manfaat Kangaroo Mother Care
1. Menghangatkan bayi
2. Menstabilkan denyut jantung, pola pernafasan dan saturasi oksigen
3. Meningkatkan durasi tidur
4. Mengurangi tangisan dan kalori yang terbuang dari bayi
5. Meningkatkan berat badan bayi dan perkembangan otak
6. Meningkatkan hubungan emosional bayi dan ibu
7. Mempermudah pemberian ASI
8. Ibu dan keluarga merasa lebih puas karena ikut berperan dalam
perawatan bayi selama di rumah sakit (IDAI, 2013)
c. Syarat – Syarat Kangaroo Mother Care
1. Keadaan umum bayi stabil
2. Bayi sudah dapat bernafas dengan spontan
3. Bayi tidak memiliki masalah yang serius
4. Orang tua /ibu bersedia melakukan perawatan metode kanguru

d. Persiapan Alat
1. Keadaan umum bayi stabil
2. Bayi sudah dapat bernafas dengan spontan
3. Bayi tidak memiliki masalah yang serius
4. Orang tua /ibu bersedia melakukan perawatan metode kanguru
e. Prosedur Pelaksanaan Kangaroo Mother Care
1. Cuci tangan
2. Ibu Membuka baju dan BH
3. Pastikan kondisi badan ibu bersih
4. Bayi telanjang kecuali popok dan topi
5. Bayi diletakkan diantara payudara ibu dalam posisi tegak dengan dada bayi
menempel pada dada ibu. (Skin to skin)
6. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit
tengadah.
7. Kedua tungkai bayi ditekuk sedikit seperti posisi kodok.
8. Dalam posisi berdiri tubuh ibu dan bayi diikat dengan kain selendang atau
kemben berbahan elastis untuk menahan badan bayi agar tidak jatuh.
9. Tutupi bayi dengan pakaian ibu yang kancingnya di depan
10. Berikan ASI setiap kali bayi mau
11. Ibu dapat bebas bergerak,seperti duduk, berjalan, berdiri, makan, dan
lain-lain
12. Pada waktu tidur, posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan
meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu. (IDAI, 2013)
DAFTAR PUSTAKA

Deswita, Besral, Yuni rustina. 2011. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap
Respons Fisiologis Bayi Prematur. Jurnal Kesehatan masyarakat nasional.
Volume 5, Nomor 5, April 2011.
Depkes RI. 2012. Perawatan Bayi Berat Lahir rendah (BBLR) dengan Metode Kanguru.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
IDAI. 2013. Perawatan Metode Kanguru (Pmk) Meningkatkan Pemberian Asi
Lestari dkk. 2014. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru/Kangaroo Mother
Care Terhadap Stabilitas Suhu Tubuh Bayi Berat Lahir
Rendah Di Ruang Peristi RSUD Kebumen. Jurnal ilmiah Kesehatan
Keperawatan. Volume 10, No.3
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai