Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KUDAPAN SEHAT UNTUK BALITA

1. Identitas SAP
Topik : Gizi Balita
Sub Pokok Bahasan : Kudapan Sehat untuk Balita
Sasaran : Ibu Balita
Hari/Tanggal : Jumat, 20 Januari 2023
Waktu : 10.00 – 10.20 (20 Menit)
Tempat : PMB Tyas Edi Winarsih,S.ST.,MM
Penyuluh : Pasnel Parna Wemy Gultom

2. Identifikasi Masalah
Rendahnya status gizi balita di Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan
yang serius dan memerlukan solusi segera. Menurut data Studi Status Gizi Indonesia
tahun 2021, 24,4% balita di Indonesia merupakan balita stunted, 17% merupakan balita
underweight, dan 7,1% merupakan balita wasted (SSGI, 2021). Salah satu aspek yang
berdampak pada hal ini adalah kudapan sebagai asupan yang diperoleh balita.
Belakangan, masyarakat diresahkan oleh kasus keracunan “ciki ngebul” yang
mengandung nitrogen cair dalam konsentrasi yang tidak dianjurkan. Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember melaporkan kasus anak berusia 5 tahun di Kecamatan Puger
mengalami diare serta mual setelah mengonsumsi ciki ngebul. Hal ini merupakan
cerminan dari rendahnya kesadaran serta pengawasan orangtua tentang kandungan gizi
makanan balita.
Peningkatan pengetahuan orangtua tentang kudapan sehat sebagai salah satu asupan
balita perlu ditingkatkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan orangtua, terutama ibu sebagai pengasuh anak, adalah melalui penyuluhan
tentang kudapan sehat untuk balita.
Melalui penyuluhan ini, diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan ibu balita
tentang gizi dalam kudapan balita, serta memberi inspirasi dan motivasi kepada ibu
untuk memberikan pengawasan serta pengaturan pada asupan anaknya.

3. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan ini, diharapkan ibu balita dapat memahami kudapan
sehat untuk balita.
4. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu balita mampu memahami:
a. Peran gizi untuk tubuh balita.
b. Kebutuhan zat gizi pada balita.
c. Kebutuhan energi pada balita.
d. Menu kudapan sehat.

5. Materi
Materi yang diberikan kepada sasaran meliputi
a. Peran gizi untuk tubuh balita.
b. Kebutuhan zat gizi pada balita.
c. Kebutuhan energi pada balita.
d. Menu kudapan sehat.

6. Metode
Ceramah dan Tanya jawab

7. Sistematika Penulisan
a) Materi
b) Metode
c) Sistematika Penulisan
d) Media
e) Kegiatan Penyuluhan
f) Evaluasi
g) Pengorganisasian
h) Daftar Pustaka
i) Lampiran Materi
j) Identitas SAP
k) Identifikasi Masalah
l) Tujuan Interaksional Umum
m) Tujuan Interaksional Khusus

8. Media
Buku resep.
9. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Tahapan Waktu Kegiatan Peserta
Penyuluhan

1. Pendahuluan 5 Menit - Memberi salam - Menjawab salam


- Memperkenalkan diri dan - Mendengarkan
kontrak waktu dan
- Menyampaikan tujuan memperhatikan
penyuluhan
- Memotivasi peserta dengan
menekankan pentingnya
materi ini untuk dipahami
- Menggali pengetahuan
peserta mengenai kudapan
sehat untuk balita.
2. Inti 10 Kegiatan penyampaian materi Mendengarkan dan
menit mengenai kudapan sehat untuk memperhatikan
balita.

3. Penutup 5 menit - Mempersilahkan peserta - Peserta bertanya


untuk bertanya kepada penyuluh
- Memberikan evaluasi - Peserta
kepada peserta mengenai menjawab
kudapan sehat untuk balita pertanyaan dari
- Memberikan pertanyaan penyuluh
kepada peserta mengenai - Peserta ikut serta
materi yang telah dalam pembuatan
disampaikan kesimpulan dari
- Memberikan reward jika materi yang telah
jawaban peserta benar dan disajikan
membetulkan jika jawaban
kurang tepat - Menjawab salam
- Menutup materi dengan
ucapan terimakasih dan
salam

10. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- Peserta hadir di tempat penyuluhan
- Daftar hadir peserta telah disiapkan
- Materi siap disajikan sesuai dengan materi penyuluhan
- Media disediakan oleh penyuluh berupa buku resep.
b. Evaluasi Proses
- Penyuluhan dimulai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
- Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertaanyaan
- Penyuluhan berjalan lancar dan peserta aktif
c. Evaluasi Pogram
- Peserta mampu memahami materi yang telah disampaikan dan dapat
menjelaskan kembali apa yang telah disampaikan.
- Ada umpan balik positif peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh penyuluh

11. Pengorganisasian
Pembawa acara : Hanida
Pembicara : Pasnel Parna Wemy Gultom dan Hanida dan Elfira
Fasilitator : Pasnel Parna Wemy Gultom dan Elfira
Observer : Gumiarti, SST., MPH dan Tyas Edi Winarsih, S.ST.,MM
DAFTAR PUSTAKA

Balitbangkes. 2021. Survei Status Gizi Indonesia. Jakarta: Balitbangkes.

Cookpad. 2022. Resep Camilan Sehat untuk Balita (online) https://cookpad.com/id diakses
tanggal 14 Januari 2023

Kemenkes RI. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019
Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta:
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Kumparan. 2022. Satu Kasus Keracunan Ciki Ngebul di Jember: Gejala Mual, Muntah, dan
Diare (online) https://kumparan.com/kumparannews/1-kasus-keracunan-ciki-ngebul-
di-jember-gejalanya-mual-muntah-dan-diare-1zdBiM1SPIn/full diakses tanggal 15
Januari 2023

Priyanti, Esteria. 2018. Kudapan dan Makanan Indonesia. Yogyakarta: Leutikaprio

Sutomo, Budi dkk. 2010. Menu Sehat Alami untuk Balita dan Batita. Jakarta: Demedia.
Lampiran Materi
A. Peran Gizi untuk Tubuh Balita
Pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal dipengaruhi oleh asupan zat gizi
yang dikonsumsi. Tingkat kecerdasan anak dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu faktor
genetik, lingkungan, dan asupan zat gizi (Sutomo, 2010).
1. Otak
Perkembangan otak mengalami masa emas pertumbuhan (brain growth spurt)
dalam dua periode, yaitu saat usia kehamilan ibu pada trimester ketiga dan
saat usia bayi 0 – 30 bulan. Pada masa ini, sel otak terus membelah diri
sehingga jumlah sel dan ukuran otak bertambah. Untuk mendukung hal ini, zat
gizi yang tepat diperlukan untuk memperepat myleinisasi pada serabut saraf
otak.
2. Sistem Pencernaan
Pada usia 6 – 12 bulan, bayi diperkenalkan pada makanan lunak yang mudah
dicerna. Gigi juga mulai tumbuh untuk mendukung bayi belajar menggigit,
mengunyah, serta menelan. Pada usia 1 tahun, anak diperkenalkan pada
makanan semi padat, pencernaan berkembang pesat terutama pencernaan
mekanik.
Anak yang mengonsumsi lemak dan protein yang cukup tidak akan mudah
lapar. Jika anak mengonsumsi cukup karbohidrat, maka otak akan menerima
cukup gula darah untuk menjaga metabolismenya (Sutomo, 2010).

B. Kebutuhan Zat Gizi pada Balita


1. Karbohidrat
Karbohidrat penting untuk memenuhi kebutuhan energi. Anjuran konsumsi
karbohidrat menurut AKG 2019 bagi anak usia 6 – 11 bulan sebesar 105 gram,
anak usia 1 – 3 tahun sebesar 215 gram, dan usia 4 – 6 tahun sebesar 220
gram.
2. Protein
Protein dibutuhkan untuk pemeliharaan jaringan, perubahan konsumsi tubuh,
dan pembentukkan jaringan baru. Kebutuhan protein menurut AKG 2019 pada
anak usia 6 – 11 bulan sebesar 15 gram, anak usia 1 – 3 tahun sebesar 20
gram, dan usia 4 – 5 tahun sebesar 25 gram.
3. Lemak
Balita memerlukan asupan lemak lebih banyak dari orang dewasa untuk
penggunaan energi selama masa pertumbuhan dan perkembangan. Angka
kecukupan lemak untuk usia 6 – 11 bulan sebesar 35 gram, usia 1 – 3tahun
sebesar 45 gram, anak usia 4 – 6 tahun sebesar 50 gram.
4. Serat
Serat diperlukan untuk mencegah sembelit serta gangguan usus lainnya.
Kecukupan serat untuk anak usia 6 – 11 bulan sebesar 11 gram/hari, anak usia
1 – 3 tahun adalah 19 gram/hari, sedangkan anak usia 4 – 6 tahun adalah 20
gram/hari.

C. Kebutuhan Energi pada Balita


Kebutuhan energi anak secara perorangan didasarkan pada kebutuhan energi
untuk metabolisme basal, kecepatan pertumbuhan, dan aktivitas. Energi untuk
metabolisme basa bervariasi sesuai jumlah dan komposisi jaringan tubuh yang aktif
secara metabolik bervariasi sesuai umur dan gender.
Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan makanan sumber lemak,
seperti lemak dan minyak, kacang-kacangan dan bijibijian. Setelah itu bahan makanan
sumber karbohidrat, seperti padipadian, umbi-umbian, dan gula murni. Semua
makanan yang dibuat dari dan dengan bahan makanan tersebut merupakan sumber
energi. Energi merupakan kemampuan atau tenaga untuk melakukan kerja yang
diperoleh dari zat-zat gizi penghasil energi. Berdasarkan hasil Angka Kecukupan Gizi
(2019), angka kecukupan energi untuk anak usia 6-11 bulan adalah sebesar
800kkal/orang/hari, anak berusia 1-3 tahun adalah sebesar 1350kkal/orang/hari,
sedangkan untuk anak berusia 4-6 tahun adalah sebesar 1400 kkal/orang/hari.

D. Contoh Menu Sehat untu Kudapan Balita


1. Ice Cream Stik Buah Naga
a) Bahan yang diperlukan:
 500 gr buah naga matang
 200 gr susu kental manis
b) Alat
 Blender
 10 buah cetakan es loli.
 10 buah stik es krim
c) Cara membuat :
a. Cairkan susu kental manis dengan air dingin secukupnya.
b. Bersihkan buah naga, kupas, lalu masukkan ke dalam blender.
c. Masukkan juga susu kental manis yang telah dicampur dengan air dingin ke
dalam blender.
d. Blender ke dua bahan sampai benar-benar halus.
e. Tuangkan ke dalam sebuah wadah cetakkan ice loli Isi dengan hati-hati setiap
cetakan ice loli, sisakan sekitar 1/4 ruang kosong di bagian atas setiap cetakan.
f. Tutup cetakan dengan tutupnya dan masukkan stik es ke dalam setiap cetakan.
Tempatkan nampan es dalam freezer kulkas selama 3-4 jam, atau sampai
beku.

2. Bola – bola nasi jagung manis


Bahan :
 300 gr nasi pulen baru matang
 100 gr atau 1 tongkol jagung manis rebus
 2 batang bawang daun
 Sejumput garam
 Kaldu bubuk secukupnya
 2 buah telur ayam
 100 gr tepung panir
 Minyak goreng
Cara membuat :
1) Tumbuk nasi yang masih hangat hingga lembut. Bisa menggunakan ulegan yang
sudah dibungkus plastik, supaya tidak lengket.
2) Tambahkan jagung manis yang sudah dihancurkan kasar, bawang daun, garam
dan kaldu bubuk. Aduk rata dengan centong nasi, sambil koreksi rasa
3) Bentuk bola2 seberat 30 gr. Karena adonan lengket, supaya mudah caranya
gunakan 2 buah sendok, bagi adonan masing2 seberat 30 gr. Kemudian dibentuk
bulat dengan menggunakan bantuan plastik, atau tangan bersih yang sudah
dibasahin air matang, supaya nasi tidak lengket di tangan.

4) Kemudian celupkan bola-bola nasi ke dalam kocokan telur, balur dengan tepung
panir. Lakukan step ini sebanyak 2x, supaya hasilnya kulitnya lebih tebal dan
kriuk. Boleh disimpan dalam kulkas dulu supaya set dan tidak rontok ketika
digoreng, atau bisa juga langsung digoreng
5) Goreng dengan minyak panas dengan api kecil. Goreng hingga matang dan
permukaannya kering.

6) Bola bola nasi jagung manis siap disajikkan


3. Rolade ayam
Bahan :
 400 gram daging ayam yang sudah digiling
 3 sendok makan tepung sagu atau tepung tapioka
 1 butir telur
 1 buah wortel, yang sudah diparut
 1 lembar daun bawang, yang sudah diiris halus
 1 sendok teh garam
 1/2 sendok teh kaldu bubuk
 1/2 sendok teh merica bubuk
 1/2 sendok teh pala bubuk
 2 siung bawang putih, yang sudah dihaluskan

Bahan Kulit Rolade:


 2 butir telur
 1/4 sendok teh garam
 1 sendok makan terigu
 100 ml air
Bahan Pelengkap :
 Daun pisang secukupnya
 Tusuk gigi

Cara membuat :
1) Campurkan bahan ayam yang sudah dicincang, wortel yang sudah diparut, dan
daun bawang yang sudah diiris kedalam wadah aduk sampai rata.
2) Membuat dadar telur : Aduk terigu, tambahkan air dan garam. Tambahkan telur,
kocok rata. Panaskan wajan dengan api sedang, olesi dengan margarin lalu tuang
adonan telur. Buat dadar telur dengan kulit tipis dan setelah matang sisihkan
3) Ambil selembar daun pisang, letakkan dadar di atasnya. Tuang adonan isian, lalu
gulung. 

4) Bungkus dengan daun pisang lalu sematkan tusuk gigi di kedua sisinya

5) Kukus rolade ayam hingga matang selama 30 menit.


6) Dinginkan lalu potong-potong sesuai selera

7) Rolade ayam siap disajikkan


4. Pizza roti tawar toping sosis dan jamur
Bahan :
 3 lembar roti tawar
 3 buah sosis
 5 buah jamur kancing
 5 sdm jagung serut
 Bawang Bombay
 Saus tomat
 Margarin
Cara membuat :
1) Siapakn roti tawar secukupnya
2) Oleskan saus sambal pada permukaan roti tawar
3) Taburkan mozarella ke permukaan roti tawar

4) Potong : sosis, bawang bombing, dan jagung yang sudah diserut


5) Membuat toping : siapkan teflon tuang margarin dengan api sedang. Tumis sosis,
bawang Bombay yang sudah di iris dan jagung yan sudah diserut hingga masak
atau harum

6) Taburkan tumisan topping dipermukaan roti tawar


7) Taburkan kembali keju mozzarella diatas topping

8) Panaskan toflon yang telah diolesi margarin. Panggang roti tawar beserta toping
menggunakan teflon denga api kecil
9) Tutup teflon dan tunggu sekitar 2-3 menit hingga keju meleleh. Angkat dan
sajikkan
5. Potato creamy soup
Bahan :
 1 buah kentang
 200 ml susu full cream
 70 gram daging ayam yang sudah dihaluskan
 1 sdm margarine
 1 sdm daun seledri
 1 daun bawang
 Wortel yang sudah dipotong dadu
 Kaldu jamur
 Keju parut
 ½ siung bawang Bombay
 1 siung bawang putih

Cara membuat :
1) Rebus kentang selama 5-10 menit dan tumbuk hingga halus
2) Haluskan daging ayam menggunakan blender
3) Panaskan margarine dan tumis bawang bombay hingga harum. Lalu
masukkan wortel dan daun bawang tumis hingga wortel matang
4) Masukkan kentang rebus yang dihaluskan lalu masukkan susu full cream
aduk sampai rata
5) Tambahkan lada bubuk, kaldu jamur, garam, dan keju parut lalu aduk rata
kembali. Masak soup sampai meletup. Koreksi rasa jika suda pas
matikkan kompor dan sajikkan.
Lampiran Evaluasi (Pretest dan Postest Verbal)

1. Apa peran gizi untuk otak balita?


2. Berapa kebutuhan karbohidrat masing-masing anak anda?
3. Apa saja yang mempengaruhi kebutuhan energi?
4. Apa fungsi serat?
5. Sebutkan contoh kudapan sehat lain.

Anda mungkin juga menyukai