Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PERAWATAN METODE KANGURU”


DI RUANG NEONATUS BKIA RS ELIM RANTEPAO

Oleh:
TIM PROGRAM NASIONAL
RS ELIM RANTEPAO
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN METODE KANGURU DI RUANGAN BKIA RS ELIM RANTEPAO

Pokok Bahasan : Perawatan Metode Kanguru


Sasaran : Ibu – ibu yang bayinya sedang dirawat di Ruang BKIA RS Elim
Rantepao
Hari/Tanggal : Jumat,28 September 2012
Waktu : 09.00 – 09.45 WIB
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan ibu-ibu mampu memahami dan dapat
menerapkan perawatan metode kanguru terhadap bayinya.
2. Tujuan Khusus
Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan ibu-ibu mampu :
a. Menjelaskan pengertian Perawatan Metode Kanguru
b. Menjelaskan tujuan dari Perawatan Metode Kanguru
c. Menjelaskan manfaat dari Perawatan Metode Kanguru
d. Menjelaskan syarat-syarat dilakukannya Perawatan Metode Kanguru
e. Menjelaskan tipe dari Perawatan Metode Kanguru
f. Menjelaskan persiapan alat, ibu dan bayi sebelum dilakukan Perawatan Metode
Kanguru
g. Menjelaskan langkah – langkah dari Perawatan Metode Kanguru
B. Sasaran
Ibu-ibu yang bayinya sedang di rawat di Ruang Neonatus RS Elim Rantepao
C. Pokok Bahasan
Pendidikan kesehatan tentang Perawatan Metode Kanguru di Ruang Neonatus RS Elim
Rantepao
1. Pengertian Perawatan Metode Kanguru
2. Tujuan Perawatan Metode Kanguru
3. Manfaat Perawatan Metode Kanguru
4. Syarat-syarat Perawatan Metode Kanguru
5. Tipe Perawatan Metode Kanguru
6. Persiapan alat, ibu dan bayi sebelum dilakukan Perawatan Metode Kanguru
7. Langkah – langkah dari Perawatan Metode Kanguru
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. Media
1. LCD
2. Leaflet
F. Kegiatan
Tahap/waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta
Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
2 menit - Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menyampaikan topik dan tujuan - Mendengarkan
- Menyampaikan kontrak dan - Mendengarkan
mekanisme penyuluhan
Pelaksanaan - Menggali pengetahuan dan - Menyampaikan pengetahuan
20 menit pengalaman ibu tentang Perawatan dan pengalaman tentang
Metode Kanguru Perawatan Metode Kanguru
- Menjelaskan pengertian Perawatan - Mendengarkan dan
Metode Kanguru memperhatikan
- Menjelaskan tujuan Perawatan - Mendengarkan dan
Metode Kanguru memperhatikan
- Menjelaskan manfaat Perawatan - Mendengarkan dan
Metode Kanguru memperhatikan
- Menjelaskan syarat – syarat - Mendengarkan dan
Perawatan Metode Kanguru memperhatikan
- Menjelaskan tipe Perawatan Metode - Mendengarkan dan
Kanguru memperhatikan
- Menjelaskan persiapan alat, ibu dan
bayi sebelum dilakukan metode - Mendengarkan dan
kanguru memperhatikan
- Menjelaskan langkah – langkah
Perawatan Metode Kanguru - Bertanya
- Memberikan kesempatan pada pasien
untuk bertanya - Mendengarkan,
- Menjawab pertanyaan yang diajukan memperhatikan serta
memberikan feedback
- Menjawab pertanyaan
- Mengevaluasi pengetahuan peserta
tentang materi yang telah
disampaikan - Menerima leaflet
- Penyerahan/ pembagian leaflet
Penutup - Menyimpulkan materi bersama - Menjawab
8 menit peserta
- Mengakhiri pertemuan dan - Menjawab salam
memberikan salam
- Memberikan apresiasi/ reinforcement - Bersama-sama tepuk tangan
atas perhatian pasien dan menutup materi

G. Pengorganisasian
1. Penyuluh : Mani B.A. Amd.Keb
2. Moderator : Marce B.R.Amd.Keb
3. Fsilitator : Karnis Amd.Keb
4. Observer : Litha A.Amd.Keb

H. Job Discription
1. Penyuluh
- Menggali pengetahuan ibu tentang Perawatan Metode Kanguru
- Menyampaikan materi penyuluhan
- Mendiskusikan cara perawatan Metode Kanguru
2. Moderator
- Bertanggung jawab atas kelancaran acara
- Membuka dan menutup acara
- Menyeting waktu penyajian sesuai dengan rencana kegiatan
3. Fasilitator dan Observer
- Mengamati jalannya acara penyuluhan
- Membantu kelancaran acara penyuluhan
- Mencatat pertanyaan dari peserta
- Membagikan leaflet pada akhir pelaksanaan kegiatan

I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) Peserta hadir di tempat pelaksanaan pada waktu yang telah ditentukan
b) Persiapan dilaksanakan satu hari sebelum acara
2. Evaluasi proses
a) Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik
b) Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
c) Peserta antusias mendengarkan materi penyuluhan dari awal sampai akhir
d) Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama proses penyuluhan berlangsung
e) Peserta antusias bertanya sesuai dengan permasalahan yang mereka hadapi
f) Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik
3. Evaluasi hasil
a) Penyuluhan diikuti oleh minimal 75% dari jumlah pasien dan keluarga pasien yang
dirawat di Ruang Neonatus RSUD Dr. Soetomo Surabaya
b) Peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan tentang pengertian, tujuan dan tahap –
tahap perawatan post operasi dengan benar.

LEMBAR OBSERVASI PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Perawatan Metode Kanguru
Sasaran : Ibu – ibu yang bayinya sedang dirawat di Ruang BKIA RS Elim
Rantepao
Hari/Tanggal : Jumat, 28 September 2018
Waktu : 45 menit (Pukul 09.00 – 09.45)
Struktur √ Proses √ Hasil √
1. Persiapan 1. Pembukaan 1. Penyuluhan diikuti
1)LCD 1) Mengucapkan salam dan oleh minimal 75%
2)Tempat PKRS mempersiapkan diri dari jumlah ibu
3)Kontrak 1 hari 2) Melakukan kontrak waktu yang bayinya
sebelum 3) Menyebutkan maksud dan
dirawat di Ruang
PKRS tujuan kegiatan penyuluhan
Neonatus RS Elim
4)Leaflet
2. Perencanaan 2. Isi Rantepao
1) Acara 1) Menggali pengetahuan dan 2. Peserta penyuluhan
penyuluhan pengalaman ibu dapat menjawab
berlangsung 2) Menyampaikan materi oleh pertanyaan
di Ruang penyaji mengenai
Neonatus RS 3) Memberikan kesempatan pengertian,
Elim pada keluarga untuk bertanya manfaat, syarat-
Rantepao. tentang materi yang syarat, komponen,
2) Acara diberikan tipe-tipe dan
berlangsung 4) Memberikan jawaban dan langkah-langkah
selama 45 penjelasan dari pertanyaan perawatan metode
menit. yang diajukan oleh penyaji kanguru
3) Metode yang dan fasilitator
digunakan
3. Pengorganisasian
adalah
1) Moderator
ceramah ,
 Mengorganisasi acara
diskusi dan
penyuluhan
demonstrasi  Membuka acara
 Mengendalikan keadaan
jika ada pertanyaan yang
melenceng
2) Penyaji
 Menyajikan materi dan
mendiskusikan
 Menjawab pertanyaan
3) Fasilitator
 Memfasilitasi keluarga
jika ada pertanyaan
 Menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh
keluarga
4) Observer
 Mengobservasi jalannya
penyuluhan serta job
description masing-
masing
5) Peserta
 Mengajukan pertanyaan
 Memperhatikan materi
yang disampaikan
 Memperhatikan jawaban
yang diberikan

MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN METODE KANGURU

I. Pengertian Perawatan Metode Kanguru


Perawatan metode kanguru (Kangaroo Mother Care) atau disebut juga asuhan

kontak kulit dengan kulit (skin to skin contact) merupakan metode khusus asuhan bagi

bayi berat lahir rendah atau bayi prematur.

II. Manfaat Perawatan Metode Kanguru

1. Bagi Bayi

a. Menstabilkan denyut jantung, pola pernapasan, dan stabilisasi denyut jantung


b. Memberi kehangatan pada bayi
c. Meningkatkan durasi tidur
d. Mengurangi tangisan bayi
e. Mempercepat peningkatan berat badan bayi dan perkembangan otak
f. Meningkatkan hubungan emosional ibu dan bayi
g. Meningkatkan keberhasilan dan memperlama durasi menyusui
h. Mempersingkat lama rawat di rumah sakit

2. Bagi Ibu

a. PMK mempermudah pemberian ASI


b. Ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi
c. Mempererat ikatan batin antara ibu dan bayi

III. Syarat – Syarat Perawatan Metode Kanguru

a. Bayi dengan berat badan ≤ 2500 g

BBLR dengan berat di bawah 2500 gram, memerlukan berbagai fasilitas yang

memadai dan para ahli untuk membantu menunjang kehidupannya, salah satunya

adalah dengan adanya perawatan metode kanguru.

b. Keadaan umu bayi stabil

BBLR yang sudah dapat bernafas spontan tanpa bantuan infus dan tambahan oksigen

di ruang perinatal resiko tinggi, dapat menggunakan perawatan metode ini.

c. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai, misalnya bayi dengan ventilator

Bayi dengan ventilator jelas tidak dapat dilakukan perawatan ini, karena bayi masih

dalam pengawasan yang ketat.

d. Perkembangan selama di inkubator baik


Setiap BBLR pada awalnya mendapatkan perawatan di inkubator sebelum akhirnya

akan dilakukan perawatan metode kanguru, dalam hal ini perlu pengamatan secara

kontinyu saat BBLR berada di dalam inkubator, agar dapat menilai seberapa jauh

perkembangan BBLR di dalam inkubator. Semakin baik kondisi bayi, maka semakin

mudah pula mengambil langkah perawatan selanjutnya, yaitu perawatan metode

kanguru.

e. Minat, kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.

Orang tua dalam hal ini ayah dan ibu sangat berperan penting dalam kesuksesan

metode ini. Kerjasama antara keduanya dalam memberikan perawatan metode

kanguru sangatlah penting (Perinasia, 2003).

IV. Komponen Perawatan Metode Kanguru

Terdapat 4 komponen dari PMK :

1. Posisi (kangaroo position)


Memegang peran penting dalam mencapai keberhasilan tujuan PMK. Posisi bayi

prematur adalah tegak lurus, bayi hanya memakai popok dan topi kemudian dilekatkan

ke dada ibu sehingga terjadi kontak kulit dengan kulit, posisi pinggul bayi dalam

posisi fleksi (posisi kodok)

2. Nutrisi (kangaroo nutrition)


ASI adalah makan yang sangat dianjurkan untuk bayi. Pemberian ASI disesuaikan

dengan kondisi bayi


3. Pemulangan (kangaroo discharge)
Berat badan bayi bukan merupakan patokan utama untuk memulangkan bayi
Ada beberapa kriteria yang di jadikan acuhan dalam memulangkan bayi antara lain :
a. Kemampuan bayi menyusu
b. Tanda –tanda vital bayi stabil
c. Pertambahan berat badan setiap hari minimal 20 gram selama 3 hari berturut
d. Ibu sudah melakukan PMK
e. Ada dukungan keluarga untuk melakukan PMK dirumah
4. Dukungan (kangaroo support)
Bayi dan ibu merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Hal ini berarti

bahwa dukungan harus di berikan agar ibu dan bayi selalu bersama, karena pemisahan

antara ibu dan bayi akan mempengaruhi jiwanya.


V. Tipe – Tipe Perawatan Metode Kanguru

Terdapat 2 tipe dari perawatan metode kanguru

1. Secara Sewaktu – waktu (Intermitten)

Tipe ini di lakukan pada bayi- bayi yang masih mendapat cairan dan obat – obatan

intravena, bantuan khusus misal oksigen atau minum melalui gastrik tube (OGT)

asuhan seperti ini dilakukan minimal lebih dari 1 jam

2. Secara Terus Menerus (Continue)

Tipe ini di lakukan pada bayi yang sudah memenuhi kriteria dan tidak memerlukan

bantuan khusus untuk bernapas.

VI. Langkah – Langkah Perawatan Metode Kanguru

1. Cuci tangan, keringkan dan gunakan gel handscrub.

2. Ukur suhu bayi dengan termometer.

3. Pakaikan baju kanguru pada ibu.

4. Bayi dimasukkan dalam posisi kanguru, menggunakan topi, popok dan kaus kaki.

5. Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan

kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai

tertekuk, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit

mendongak.

6. Dapat pula ibu memakai baju dengan ukuran besar, dan bayi diletakkan di antara

payudara ibu, dengan posisi tegak, dada bayi menempel ke dada ibu.

7. Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala bayi

dipalingkan ke sisi kanan atau kiri dan dengan posisi sedikit ekstensi. Ujung pengikat

berada tepat di bawah kuping bayi. Posisi kepala bayi yang seperti itu bertujuan untuk

menjaga saluran nafas tetap terbuka dan memberi peluang agar terjadi kontak mata
antara ibu dan bayi. Hindari posisi bayi merunduk ke depan, dan sangat tengadah.

Pangkal paha bayi harus dalam posisi fleksi dan ekstensi seperti dalam posoisi

”kodok”, tangan harus dalam posisi fleksi.

8. Ikatkan kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak tergelincir.

Pastikan juga bahwa ikatan yang kuat dari kain tersebut menutupi dada si bayi. Perut

bayi jangan sampai tertekan dan sebaiknya berada di sekitar epigastrium ibu. Dengan

cara ini bayi dapat melakukan pernafasan perut. Nafas ibu akan merangsang bayi.

9. Setelah posisi bayi baik, baju kanguru diikat untuk menyangga bayi. Selanjutnya ibu

bayi dapat beraktifitas seperti biasa sambil membawa bayinya dalam posisi tegak lurus

di dada ibu (skin to skin contact) seperti kanguru.

1. Apakah PMK dapat meningkatkan produksi ASI ibu?

Ibu dengan bayi prematur mengalami peningkatan level stres. Hal ini dapat menghambat

pelepasan hormon menyusui dan menghambat naluri bayi untuk mulai menyusu. Bayi bisa

saja ogah menyusu karena “mendeteksi” stres dan kelelahan yang dirasa ibunya. Akibatnya,

produksi ASI bisa berhenti, dan bayi jadi makin jarang menyusu.

PMK mengutamakan adanya kontak kulit langsung antara ibu dan bayi. Kontak langsung

antar kulit ibu dan bayi dapat merangsang naluri bayi untuk bergerak menuju payudara ibu

ketika ia sudah siap untuk menyusu. Isapan pertama bayi untuk menyusu kemudian memicu

pelepasan hormon oksitosin dan prolaktin pada tubuh ibu sehingga merangsang produksi

kolostrum dan keluarnya ASI yang lebih cepat.

2. Apakah PMK boleh dilakukan pada bayi dengan usia cukup bulan?

PMK awalnya ditujukan untuk perawatan bayi baru lahir dengan kondisi prematur atau BBLR

(berat lahir rendah). Akan tetapi PMK juga sama bermanfaatnya bagi bayi yang terlahir cukup

umur. Bayi cukup bulan (lahir di usia kehamilan 37-42 minggu) yang ditempatkan dalam
posisi kangguru 1 menit segera setelah lahir dilaporkan memiliki suhu tubuh yang lebih stabil,

kadar gula darah yang baik, dan lebih cepat menempel pada puting ibu untuk mulai menyusu.

Anda mungkin juga menyukai