Oleh:
TIM PROGRAM NASIONAL
RS ELIM RANTEPAO
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN METODE KANGURU DI RUANGAN BKIA RS ELIM RANTEPAO
G. Pengorganisasian
1. Penyuluh : Mani B.A. Amd.Keb
2. Moderator : Marce B.R.Amd.Keb
3. Fsilitator : Karnis Amd.Keb
4. Observer : Litha A.Amd.Keb
H. Job Discription
1. Penyuluh
- Menggali pengetahuan ibu tentang Perawatan Metode Kanguru
- Menyampaikan materi penyuluhan
- Mendiskusikan cara perawatan Metode Kanguru
2. Moderator
- Bertanggung jawab atas kelancaran acara
- Membuka dan menutup acara
- Menyeting waktu penyajian sesuai dengan rencana kegiatan
3. Fasilitator dan Observer
- Mengamati jalannya acara penyuluhan
- Membantu kelancaran acara penyuluhan
- Mencatat pertanyaan dari peserta
- Membagikan leaflet pada akhir pelaksanaan kegiatan
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) Peserta hadir di tempat pelaksanaan pada waktu yang telah ditentukan
b) Persiapan dilaksanakan satu hari sebelum acara
2. Evaluasi proses
a) Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik
b) Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
c) Peserta antusias mendengarkan materi penyuluhan dari awal sampai akhir
d) Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama proses penyuluhan berlangsung
e) Peserta antusias bertanya sesuai dengan permasalahan yang mereka hadapi
f) Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik
3. Evaluasi hasil
a) Penyuluhan diikuti oleh minimal 75% dari jumlah pasien dan keluarga pasien yang
dirawat di Ruang Neonatus RSUD Dr. Soetomo Surabaya
b) Peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan tentang pengertian, tujuan dan tahap –
tahap perawatan post operasi dengan benar.
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN METODE KANGURU
kontak kulit dengan kulit (skin to skin contact) merupakan metode khusus asuhan bagi
1. Bagi Bayi
2. Bagi Ibu
BBLR dengan berat di bawah 2500 gram, memerlukan berbagai fasilitas yang
memadai dan para ahli untuk membantu menunjang kehidupannya, salah satunya
BBLR yang sudah dapat bernafas spontan tanpa bantuan infus dan tambahan oksigen
c. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai, misalnya bayi dengan ventilator
Bayi dengan ventilator jelas tidak dapat dilakukan perawatan ini, karena bayi masih
akan dilakukan perawatan metode kanguru, dalam hal ini perlu pengamatan secara
kontinyu saat BBLR berada di dalam inkubator, agar dapat menilai seberapa jauh
perkembangan BBLR di dalam inkubator. Semakin baik kondisi bayi, maka semakin
kanguru.
e. Minat, kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.
Orang tua dalam hal ini ayah dan ibu sangat berperan penting dalam kesuksesan
prematur adalah tegak lurus, bayi hanya memakai popok dan topi kemudian dilekatkan
ke dada ibu sehingga terjadi kontak kulit dengan kulit, posisi pinggul bayi dalam
bahwa dukungan harus di berikan agar ibu dan bayi selalu bersama, karena pemisahan
Tipe ini di lakukan pada bayi- bayi yang masih mendapat cairan dan obat – obatan
intravena, bantuan khusus misal oksigen atau minum melalui gastrik tube (OGT)
Tipe ini di lakukan pada bayi yang sudah memenuhi kriteria dan tidak memerlukan
4. Bayi dimasukkan dalam posisi kanguru, menggunakan topi, popok dan kaus kaki.
5. Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan
kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai
tertekuk, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit
mendongak.
6. Dapat pula ibu memakai baju dengan ukuran besar, dan bayi diletakkan di antara
payudara ibu, dengan posisi tegak, dada bayi menempel ke dada ibu.
7. Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala bayi
dipalingkan ke sisi kanan atau kiri dan dengan posisi sedikit ekstensi. Ujung pengikat
berada tepat di bawah kuping bayi. Posisi kepala bayi yang seperti itu bertujuan untuk
menjaga saluran nafas tetap terbuka dan memberi peluang agar terjadi kontak mata
antara ibu dan bayi. Hindari posisi bayi merunduk ke depan, dan sangat tengadah.
Pangkal paha bayi harus dalam posisi fleksi dan ekstensi seperti dalam posoisi
8. Ikatkan kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak tergelincir.
Pastikan juga bahwa ikatan yang kuat dari kain tersebut menutupi dada si bayi. Perut
bayi jangan sampai tertekan dan sebaiknya berada di sekitar epigastrium ibu. Dengan
cara ini bayi dapat melakukan pernafasan perut. Nafas ibu akan merangsang bayi.
9. Setelah posisi bayi baik, baju kanguru diikat untuk menyangga bayi. Selanjutnya ibu
bayi dapat beraktifitas seperti biasa sambil membawa bayinya dalam posisi tegak lurus
Ibu dengan bayi prematur mengalami peningkatan level stres. Hal ini dapat menghambat
pelepasan hormon menyusui dan menghambat naluri bayi untuk mulai menyusu. Bayi bisa
saja ogah menyusu karena “mendeteksi” stres dan kelelahan yang dirasa ibunya. Akibatnya,
produksi ASI bisa berhenti, dan bayi jadi makin jarang menyusu.
PMK mengutamakan adanya kontak kulit langsung antara ibu dan bayi. Kontak langsung
antar kulit ibu dan bayi dapat merangsang naluri bayi untuk bergerak menuju payudara ibu
ketika ia sudah siap untuk menyusu. Isapan pertama bayi untuk menyusu kemudian memicu
pelepasan hormon oksitosin dan prolaktin pada tubuh ibu sehingga merangsang produksi
2. Apakah PMK boleh dilakukan pada bayi dengan usia cukup bulan?
PMK awalnya ditujukan untuk perawatan bayi baru lahir dengan kondisi prematur atau BBLR
(berat lahir rendah). Akan tetapi PMK juga sama bermanfaatnya bagi bayi yang terlahir cukup
umur. Bayi cukup bulan (lahir di usia kehamilan 37-42 minggu) yang ditempatkan dalam
posisi kangguru 1 menit segera setelah lahir dilaporkan memiliki suhu tubuh yang lebih stabil,
kadar gula darah yang baik, dan lebih cepat menempel pada puting ibu untuk mulai menyusu.