Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PERAWATAN METODE KANGURU”


DI RUANG NEONATUS RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Oleh
Kelompok B1-2 / B21

1. Nikmatul Fauziah 131923143005


2. Indarti 131923143006
3. Nanik Dwi Lestari 131923143007
4. Heny Kurniawaty 131923143008
5. Maximus Bertolomeus Due 131923143009

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN METODE KANGURU DI RUANG NEONATUS
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Pokok Bahasan : Perawatan Metode Kanguru


Sasaran : Ibu – ibu yang bayinya sedang dirawat di Ruang Neonatus
RSUD Dr. Soetomo
Hari/Tanggal : Jumat, 16 Mei 2020
Waktu : 09.00 – 09.45 WIB

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan ibu-ibu mampu memahami
dan dapat menerapkan perawatan metode kanguru terhadap bayinya.
2. Tujuan Khusus
Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan ibu-ibu mampu :
a. Menjelaskan pengertian Perawatan Metode Kanguru
b. Menjelaskan tujuan dari Perawatan Metode Kanguru
c. Menjelaskan manfaat dari Perawatan Metode Kanguru
d. Menjelaskan syarat-syarat dilakukannya Perawatan Metode Kanguru
e. Menjelaskan tipe dari Perawatan Metode Kanguru
f. Menjelaskan persiapan alat, ibu dan bayi sebelum dilakukan Perawatan
Metode Kanguru
g. Menjelaskan langkah – langkah dari Perawatan Metode Kanguru

B. Sasaran
Ibu-ibu yang bayinya sedang di rawat di Ruang Neonatus RSUD Dr Soetomo
Surabaya

C. Pokok Bahasan
Pendidikan kesehatan tentang Perawatan Metode Kanguru di Ruang Neonatus
RSUD Dr.Soetomo.
1. Pengertian Perawatan Metode Kanguru
2. Tujuan Perawatan Metode Kanguru
3. Manfaat Perawatan Metode Kanguru
4. Syarat-syarat Perawatan Metode Kanguru
5. Tipe Perawatan Metode Kanguru
6. Persiapan alat, ibu dan bayi sebelum dilakukan Perawatan Metode
Kanguru
7. Langkah – langkah dari Perawatan Metode Kanguru

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

E. Media
1. LCD
2. Leaflet

F. Kegiatan
Tahap/wakt Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta
u
Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
2 menit - Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menyampaikan topik dan - Mendengarkan
tujuan - Mendengarkan
- Menyampaikan kontrak dan
mekanisme penyuluhan
Pelaksanaan - Menggali pengetahuan dan - Menyampaikan
20 menit pengalaman ibu tentang pengetahuan dan
Perawatan Metode Kanguru pengalaman tentang
- Menjelaskan pengertian Perawatan Metode
Perawatan Metode Kanguru Kanguru
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan dan
Perawatan Metode Kanguru memperhatikan
- Menjelaskan manfaat - Mendengarkan dan
Perawatan Metode Kanguru memperhatikan
- Menjelaskan syarat – syarat - Mendengarkan dan
Perawatan Metode Kanguru memperhatikan
- Menjelaskan tipe Perawatan - Mendengarkan dan
Metode Kanguru memperhatikan
- Menjelaskan persiapan alat, - Mendengarkan dan
ibu dan bayi sebelum memperhatikan
dilakukan metode kanguru - Mendengarkan dan
- Menjelaskan langkah – memperhatikan
langkah Perawatan Metode - Bertanya
Kanguru
- Memberikan kesempatan - Mendengarkan,
pada pasien untuk bertanya memperhatikan serta
- Menjawab pertanyaan yang memberikan feedback
diajukan - Menjawab pertanyaan
- Mengevaluasi pengetahuan
peserta tentang materi yang
telah disampaikan - Menerima leaflet
- Penyerahan/ pembagian
leaflet
Penutup - Menyimpulkan materi - Menjawab
8 menit bersama peserta
- Mengakhiri pertemuan dan - Menjawab salam
memberikan salam
- Memberikan apresiasi/ - Bersama-sama tepuk
reinforcement atas perhatian tangan dan menutup
pasien materi

G. Pengorganisasian
1. Penyuluh : Nanik Dwi Lestari
2. Moderator : Nikmatul Fauziah
3. Observer : Maximus Bertolomeus Due
4. Fasilitator : Indartie
Henny Kurniawaty
5. Pembimbing Akademik : Praba Diyan Rachmawati, S.Kep., Ns., M.Kep.
6. Pembimbing Klinik :-

H. Job Discription
1. Penyuluh
a. Menggali pengetahuan ibu tentang Perawatan Metode Kanguru
b. Menyampaikan materi penyuluhan
c. Mendiskusikan cara perawatan Metode Kanguru
2. Moderator
a. Bertanggung jawab atas kelancaran acara
b. Membuka dan menutup acara
c. Menyeting waktu penyajian sesuai dengan rencana kegiatan
3. Fasilitator dan Observer
a. Mengamati jalannya acara penyuluhan
b. Membantu kelancaran acara penyuluhan
c. Mencatat pertanyaan dari peserta
d. Membagikan leaflet pada akhir pelaksanaan kegiatan

I. Setting Ruangan
1 Keterangan :

2 1 : Papan untuk LCD


4
2 : Meja peraga

3 : Peserta penyuluhan
5 3
4 : Presentator & moderator

5 : Pembimbing klinik &


akademik
6
6 : Fasilitator dan observer

J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) Peserta hadir di tempat pelaksanaan pada waktu yang telah ditentukan
b) Persiapan dilaksanakan satu hari sebelum acara
2. Evaluasi proses
a) Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan
baik
b) Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
c) Peserta antusias mendengarkan materi penyuluhan dari awal sampai akhir
d) Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama proses penyuluhan
berlangsung
e) Peserta antusias bertanya sesuai dengan permasalahan yang mereka hadapi
f) Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik
3. Evaluasi hasil
a) Penyuluhan diikuti oleh minimal 75% dari jumlah pasien dan keluarga
pasien yang dirawat di Ruang Neonatus RSUD Dr. Soetomo Surabaya
b) Peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan tentang pengertian, tujuan
dan tahap – tahap perawatan metode kanguru dengan benar.
LEMBAR OBSERVASI PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Perawatan Metode Kanguru
Sasaran : Ibu – ibu yang bayinya sedang dirawat di Ruang
Neonatus RSUD Dr.Soetomo Surabaya
Hari/Tanggal : Jumat, 16 Mei 2020
Waktu : 45 menit (Pukul 09.00 – 09.45)
Struktur √ Proses √ Hasil √
1. Persiapan 1. Pembukaan 1. Penyuluhan
1)LCD 1) Mengucapkan salam diikuti oleh
2)Tempat PKRS dan mempersiapkan minimal 75%
3)Kontrak 1 diri dari jumlah
hari sebelum 2) Melakukan kontrak ibu yang
PKRS waktu bayinya
4)Leaflet 3) Menyebutkan maksud dirawat di
2. Perencanaan dan tujuan kegiatan Ruang
1) Acara penyuluhan Neonatus
penyuluhan RSUD
berlangsung 2. Isi Dr.soetomo.
di Ruang 1) Menggali pengetahuan 2. Peserta
Neonatus dan pengalaman ibu penyuluhan
RSUD 2) Menyampaikan materi dapat
Dr.Soetomo. oleh penyaji menjawab
2) Acara 3) Memberikan pertanyaan
berlangsung kesempatan pada mengenai
selama 45 keluarga untuk pengertian,
menit. bertanya tentang manfaat,
3) Metode materi yang diberikan syarat-syarat,
yang 4) Memberikan jawaban komponen,
digunakan dan penjelasan dari tipe-tipe dan
adalah pertanyaan yang langkah-
ceramah , diajukan oleh penyaji langkah
diskusi dan dan fasilitator perawatan
demonstrasi metode
3. Pengorganisasian kanguru
1) Moderator
 Mengorganisasi
acara penyuluhan
 Membuka acara
 Mengendalikan
keadaan jika ada
pertanyaan yang
melenceng
2) Penyaji
 Menyajikan materi
dan mendiskusikan
 Menjawab
pertanyaan
3) Fasilitator
 Memfasilitasi
keluarga jika ada
pertanyaan
 Menjawab
pertanyaan yang
diajukan oleh
keluarga
4) Observer
 Mengobservasi
jalannya
penyuluhan serta
job description
masing-masing
5) Peserta
 Mengajukan
pertanyaan
 Memperhatikan
materi yang
disampaikan
 Memperhatikan
jawaban yang
diberikan

Pertanyaan-pertanyaan :
1.

2.

3.

MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN METODE KANGURU
I. Pengertian Perawatan Metode Kanguru
Perawatan metode kanguru (Kangaroo Mother Care) atau disebut juga
asuhan kontak kulit dengan kulit (skin to skin contact) merupakan metode
khusus asuhan bagi bayi berat lahir rendah atau bayi premature (Djelantik, G
dkk, 2013)

II. Manfaat Perawatan Metode Kanguru


1. Bagi Bayi
a. Menstabilkan denyut jantung, pola pernapasan, dan stabilisasi denyut
jantung
b. Memberi kehangatan pada bayi
c. Meningkatkan durasi tidur
d. Mengurangi tangisan bayi
e. Mempercepat peningkatan berat badan bayi dan perkembangan otak
f. Meningkatkan hubungan emosional ibu dan bayi
g. Meningkatkan keberhasilan dan memperlama durasi menyusui
h. Mempersingkat lama rawat di rumah sakit
2. Bagi Ibu
a. PMK mempermudah pemberian ASI
Pada berbagai penelitian terlihat bahwa PMK sangat erat
kaitannya dengan pemberian ASI. Pada PMK, ASI dapat selalu
tersedia dan sangat mudah diperoleh. Hal ini dapat dijelaskan karena
bayi dengan PMK, terlebih pada PMK kontinu, selalu berada di dekat
payudara ibu, menempel dan terjadi kontak kulit ke kulit, sehingga
bayi dapat menyusu setiap kali ia inginkan. Selain itu, ibu dapat
dengan mudah merasakan tanda-tanda bahwa bayinya mulai lapar
seperti adanya gerakan-gerakan pada mulut bayi, munculnya hisapan-
hisapan kecil serta adanya gerakan bayi untuk mencari puting susu
ibunya. Ibu dapat menilai kesiapan menyusu bayinya dengan
memasukkan jari bersih ke dalam mulut bayi dan menilai isapan mulut
bayi. Berikan ASI saat bayi sudah terjaga dari tidurnya. Bila telah
terbiasa melakukan PMK, ibu dapat dengan mudah memberikan ASI
tanpa harus mengeluarkan bayi dari baju kangurunya.
Bayi yang mendapat PMK memperoleh ASI lebih lama
dibandingkan bayi yang mendapat perawatan dengan metode
konvensional. Perawatan metode kanguru juga meningkatkan ikatan
(Bonding) ibu dan bayi serta ayah dan bayi secara bermakna. Posisi
bayi yang mendapat PMK memudahkan ibu untuk memberikan ASI
secara langsung kepada bayinya. Selain itu, rangsangan dari sang bayi
dapat meningkatkan produksi ASI ibu, sehingga ibu akan lebih sering
memberikan air susunya sesuai dengan kebutuhan bayi.
Pada PMK, pemberian ASI dapat dilakukan dengan menyusui
bayi langsung ke payudara ibu, atau dapat pula dengan memberikan
ASI perah menggunakan cangkir (cup feeding) dan dengan selang
(orogastric tube). Pemberian ASI pada bayi yang dilakukan PMK
umumnya akan diteruskan di rumah saat dipulangkan, dan lama
pemberian ASI lebih panjang. PMK juga meningkatkan volume ASI
yang dihasilkan oleh ibu. Cara melakukan IMD pada PMK
b. Ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi
c. Mempererat ikatan batin antara ibu dan bayi
(Djelantik, G dkk, 2013)

III. Syarat – Syarat Perawatan Metode Kanguru


1. Bayi dengan berat badan ≤ 2500 g
BBLR dengan berat di bawah 2500 gram, memerlukan berbagai fasilitas
yang memadai dan para ahli untuk membantu menunjang kehidupannya,
salah satunya adalah dengan adanya perawatan metode kanguru.
2. Keadaan bayi stabil
BBLR yang sudah dapat bernafas spontan tanpa bantuan infus dan
tambahan oksigen di ruang perinatal resiko tinggi, dapat menggunakan
perawatan metode ini.
3. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai, misalnya bayi dengan
ventilator
Bayi dengan ventilator jelas tidak dapat dilakukan perawatan ini, karena
bayi masih dalam pengawasan yang ketat.
4. Perkembangan selama di inkubator baik
Setiap BBLR pada awalnya mendapatkan perawatan di inkubator sebelum
akhirnya akan dilakukan perawatan metode kanguru, dalam hal ini perlu
pengamatan secara kontinyu saat BBLR berada di dalam inkubator, agar
dapat menilai seberapa jauh perkembangan BBLR di dalam inkubator.
Semakin baik kondisi bayi, maka semakin mudah pula mengambil langkah
perawatan selanjutnya, yaitu perawatan metode kanguru.
5. Minat, kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam
keberhasilan.
Orang tua dalam hal ini ayah dan ibu sangat berperan penting dalam
kesuksesan metode ini. Kerjasama antara keduanya dalam memberikan
perawatan metode kanguru sangatlah penting.
(Perinasia, 2013).

IV. Tanda Posisi dan Perlekatan yang Benar


1. Dagu bayi menempel ke dada ibu
2. Mulut bayi terbuka lebar
3. Bibir bawah bayi terposisi melipat ke luar
4. Daerah areola payudara bagian atas lebih terlihat daripadaareola
payudara bagian bawah
5. Bayi menghisap dengan lambat dan dalam, terkadangberhenti

V. Komponen Perawatan Metode Kanguru


Terdapat 4 komponen dari PMK :
1. Posisi (kangaroo position)
Memegang peran penting dalam mencapai keberhasilan tujuan PMK.
Posisi bayi prematur adalah tegak lurus, bayi hanya memakai popok dan
topi kemudian dilekatkan ke dada ibu sehingga terjadi kontak kulit dengan
kulit, posisi pinggul bayi dalam posisi fleksi (posisi kodok)
2. Nutrisi (kangaroo nutrition)
ASI adalah makan yang sangat dianjurkan untuk bayi. Pemberian ASI
disesuaikan dengan kondisi bayi
3. Pemulangan (kangaroo discharge)
Berat badan bayi bukan merupakan patokan utama untuk memulangkan
bayi
Ada beberapa kriteria yang di jadikan acuhan dalam memulangkan bayi
antara lain :
a. Kemampuan bayi menyusu
b. Tanda –tanda vital bayi stabil
c. Pertambahan berat badan setiap hari minimal 20 gram selama 3 hari
berturut
d. Ibu sudah melakukan PMK
e. Ada dukungan keluarga untuk melakukan PMK dirumah
4. Dukungan (kangaroo support)
Bayi dan ibu merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Hal
ini berarti bahwa dukungan harus di berikan agar ibu dan bayi selalu
bersama, karena pemisahan antara ibu dan bayi akan mempengaruhi
jiwanya.
(Bari, 2012)

VI. Tipe – Tipe Perawatan Metode Kanguru


Terdapat 2 tipe dari perawatan metode kanguru
1. Secara Sewaktu – waktu (Intermitten)
Tipe ini di lakukan pada bayi- bayi yang masih mendapat cairan dan obat
– obatan intravena, bantuan khusus misal oksigen atau minum melalui
gastrik tube (OGT) asuhan seperti ini dilakukan minimal lebih dari 1 jam
2. Secara Terus Menerus (Continue)
Tipe ini di lakukan pada bayi yang sudah memenuhi kriteria dan tidak
memerlukan bantuan khusus untuk bernapas.
(Nancy, 2005)

VII. Posisi PMK

gambar Posisi pronasi pada perawatan metode kanguru

Gambar posisi lateral dekubitus

Posisi bayi tegak dan telungkup di atas dada ibu. Bayi didekap dengan
menggunakan baju kanguru (Gambar 1 dan 2). Metode PMK dilakukan selama 24
jam sehari dan pengamatan frekuensi tangisan bayi dilakukan 10 jam dalam sehari
(jam 08.00 – 22.00) selama 3 hari berturut-turut.
Pada kelompok PMK posisi lateral dekubitus, bayi yang sudah mengenakan
popok dan topi segera didekapkan ke dada ibu yang tidak mengenakan pakaian
dalam sehingga bagian kanan badan bayi bersentuhan dengan dada ibu. Posisi
bayi miring di atas dada ibu. Bayi didekap dengan menggunakan baju kanguru.
Posisi PMK dilakukan selama 24 jam sehari dan pengamatan frekuensi tangisan
bayi dilakukan 10 jam dalam sehari (jam 08.00 – 22.00) selama 3 hari berturut-
turut.
Posisi PMK lateral dekubitus memungkinkan bayi mendapatkan posisi fleksi
seperti di dalam rahim ibu. Posisi lateral dekubitus dapat mengurangi perasaan
tidak nyaman pada bayi akibat lingkungan intrauterin yang terputus saat terlahir
prematur dan masa transisi ke ekstrauterin yang berlangsung cepat. Usaha untuk
menciptakan lingkungan yang stabil tersebut merupakan tahap penting untuk
mencapai perkembangan yang normaldi kemudian hari.14 Telah dibuktikan
bahwa rerata frekuensi tangisan pada kelompok PMK lateral dekubitus lebih
sedikit secara bermakna dari pada kelompok PMK pronasi pada hari pertama,
kedua dan ketiga etelah lahir. Terlihat pula pada kedua kelompok terjadi
penurunan frekuensi tangisan dari hari ke hari. Keterbatasan penelitian adalah
pengamatan frekuensi tangisan hanya dilakukan 10 jam dalam sehari dan hanya
sampai hari ke-3 perawatan.
Disimpulkan bahwa PMK posisi lateral dekubitus lebih memberi rasa nyaman
pada bayi dan menurunkan frekuensi tangisan bayi dibandingkan PMK posisi
pronasi.

VIII. Tanda – Tanda Bahaya


1. Kesulitan bernafas ( bayi merintih )
2. Serangan apnu yang lama
3. Bayi terasa dingin
4. Sulit minum
5. Kejang
6. Diare
7. Kulit menjadi kuning

IX. Langkah – Langkah Perawatan Metode Kanguru


1. Cuci tangan, keringkan dan gunakan gel handscrub.
2. Ukur suhu bayi dengan termometer.
3. Pakaikan baju kanguru pada ibu.
4. Bayi dimasukkan dalam posisi kanguru, menggunakan topi, popok dan
kaus kaki.
5. Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan
pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan
siku dan tungkai tertekuk, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu
dengan kepala agak sedikit mendongak.
6. Dapat pula ibu memakai baju dengan ukuran besar, dan bayi diletakkan di
antara payudara ibu, dengan posisi tegak, dada bayi menempel ke dada
ibu.
7. Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala
bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri dan dengan posisi sedikit ekstensi.
Ujung pengikat berada tepat di bawah kuping bayi. Posisi kepala bayi
yang seperti itu bertujuan untuk menjaga saluran nafas tetap terbuka dan
memberi peluang agar terjadi kontak mata antara ibu dan bayi. Hindari
posisi bayi merunduk ke depan, dan sangat tengadah. Pangkal paha bayi
harus dalam posisi fleksi dan ekstensi seperti dalam posoisi ”kodok”,
tangan harus dalam posisi fleksi.
8. Ikatkan kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak
tergelincir. Pastikan juga bahwa ikatan yang kuat dari kain tersebut
menutupi dada si bayi. Perut bayi jangan sampai tertekan dan sebaiknya
berada di sekitar epigastrium ibu. Dengan cara ini bayi dapat melakukan
pernafasan perut. Nafas ibu akan merangsang bayi.
9. Setelah posisi bayi baik, baju kanguru diikat untuk menyangga bayi.
Selanjutnya ibu bayi dapat beraktifitas seperti biasa sambil membawa
bayinya dalam posisi tegak lurus di dada ibu (skin to skin contact) seperti
kanguru.
1. kanga carrier

2. thari

3. selimut tradisional
DAFTAR PUSTAKA

Alasiry E. Perbandingan Frekuensi Tangisan antara Perawatan Metode Kanguru


Posisi Pronasi dengan Posisi Lateral Dekubitus pada Bayi Berat Lahir Rendah.
Sari Pediatri vol 13; 2012.
Bari, Abdul S, Gulardi Hanif W, Biran Affandi, Djoko Waspodo. 2012. Editor
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :
YBPSP.
Dadangsjarif (2010), SOP Perawatan Metode Kangguru, http://dadangsjarif.
Wordpress.com/lain-lain/sop-perawatan-metode-kanguru/
Djelantik, G dkk, 2013. Perawatan Metode Kanguru, Perkumpulan Perinatologi
Indonesia (PERINASIA), Jakarta.
Kangguru Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kangguru, http Ikatan
Dokter Anak Indonesia » Perawatan Metode Kanguru (PMK) Meningkatkan
Pemberian ASI.htm
Nancy Mohrbacher, IBCLC & Kathleen Kendall-Tackett, PhD, IBCLC.
Breastfeeding Made Simple: Seven Natural Laws for Nursing Mothers, 2005.
New Harbinger Publication, Canada
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 2009, Ilmu Kesehatan Anak Jilid
3,Bagian Ilmu Kesehatan Anak UI, Jakarta
Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. 2014. Makassar. Departemen Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin.
WHO (2002), Perawatan Metode Kanguru, Departement of Reproductive Health
and Reseacrh World Health Organization, Jakarta : Perinasia
DAFTAR HADIR PESERTA KEGIATAN PKRS RUANG NEONATUS
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Topik : Perawatan Metode Kanguru


Tempat : Ruang Neonatus RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hari/Tanggal : Jumat, 16 Mei 2020
Waktu : 09.00 – 09.45 WIB
No Nama Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

Anda mungkin juga menyukai