Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Fototerapi atau terapi dengan menggunakan sinar ultraviolet,


merupakan perawatan paling umum yang digunakan untuk menurunkan
kadar bilirubin yang tinggi pada newborn yang mengalami jaundice atau
bayi kuning. Jaundice adalah keadaan di mana bayi lahir terlihat kuning
pada kulit dan bagian putih mata (sklera).

Fototerapi atau terapi cahaya adalah untuk pengobatan untuk kulit


dengan menggunakkan panjang gelombang cahaya buatan dari ultraviolet
(cahaya Biru), bagian dari spectrum matahari. Dengan cara ini cahaya dari
panjang gelombang tertentu dapat disampaikan dengan intensitas yang lebih
tinggi. Fototerapi pertama kali digunakan dalam pengobatan pesoariasis ,
eksem (eksema), vitiligo (sel sel pigmen yang rusak sehingga menimbulkan
bercak putih), Limfoma dikulit dan beberapa kasus kulit gatel (terutama
karena ginjal atau penyakit hati). Akan tetapi, fototerapi tidak cocok
digunakan untuk semua bentuk psoariasis dan eksema. Fototerapi bahkan
dapat meperburuk penyakit tersbut. Terdapat dua jenis fototerapi, yaitu
UVAdan UVB. Fototerapi UVA biasanya diberikan bersamaan dengan
tablet kepekaan cahaya yang disebut psoralen (terapi PUVA). UVA adalah
bagian dari spectrum UV terkait dengan pigmentasi. UVB adalah jenis
fototerapi yang paling umum. UVB merupakan bagian yang paling
menguntungkan dari sinar matahari untuk mengobati penyakit kulit.

2.2 Etiologi

Mengutip dari Fakultas Kedokteran Universitas Michigan, bayi kuning


disebabkan oleh beberapa hal, seperti di bawah ini :

3
4

1. Fisologis
Ini merupakan penyebab pbayi kuning yang paling umum pada
bayi baru lahir. Hampir setengah dari semua bayi kuning dikarenakan
sebab ini. Hati pada bayi belum berkembang sempurna sehingga
bilirubin mengalami hambatan untuk dibuang melalui air seni dan tinja.
Bilirubin yang menyimpan pigmen kuning pun tertahan dan menyebar
melalui darah. Penyebab bayi kuning ini biasanya menghilang pada usia
1 hingga 2 minggu, dan kadar bilirubin tidak berbahaya. Solusinya
cukup dengan menjemur bayi dan terus memberinya ASI.

2. Kesulitan menyusu
Penyebab bayi kuning merupakan kelanjutan dari penyebab bayi
kuning yang pertama, bayi tersebut memiliki penyebab bayi kuning
secara fisiologis tetapi mengalami kesulitan menyusu sehingga bayi
tidak cukup minum ASI, penyebab bayi kuning secara fisiologis pun
menjadi tidak bisa diatasi.

3. Zat tertentu didalam ASI

Bayi kuning juga bisa disebabkan karna kandungan zat tertentu di


dalam ASI, zat ini menyebabkan usus bayi anda menyerap lebih banyak
bilirubin dan membuatnya kembali ke dalam tubuhnya dari biasanya,
bila bayi memiliki penyebab bayi kuning ini, biasanya akan tampak
mulai pada usia 4 hingga 7 hari. Kondisi bayi kunging akan
berlangsung 3 hingga 10 minggu.

4. Ketidakcocokan golongan darah (Rhesus atau ABO)


Jika ibu dan bayi memiliki tipe darah yang berbed, biasanya ibu
akan memproduksi anti bodi yang menghancurkan sel darah merah
yang baru. Hal ini menyebabkan penumpukan bilirubin secara tiba-tiba
di dalam darah bayi, penyebab bayi kuning jenis ini cukup serius dan
berdampak serius pada perkembangan bayi jika tidak cepat ditangani.
Sekarang, penyebab bayi kuning karena golongan darah atau rhesus
5

dapat di cegah jika ibu di beri suntikan RhoGAM dalam waktu 72 jam
setelah melahirkan.

2.3 Manifestasi klinis

Gejala pertama bayi kuning adalah menguningnya kulit dan mata


bayi. Penguningan dimulai dalam dua hingga empat hari setelah lahir dan
dimulai dari wajah sebelum menyebar ke seluruh tubuh. Tingkat bilirubin
biasanya mencapai puncak antara 3 hingga 7 hari setelah lahir.

Anda perlu tahu bahwa setelah menekan ringan pada kulit bayi
menyebabkan daerah kulit bayi menjadi kuning, itu mungkin tanda
ikterus. Cara mudah mendeteksi byi kuning pada bayi berkulit terang adalah
dengan menekan lembut daerah dahi dengan jari tangan. Sedangkan pada
bayi berkulit gelap, penekanan secara lembut dilakukan pada telapak tangan
atau mata.

Di bawah ini termasuk ke dalam gejala bayi kuning yang serius selain
gejala utama yang sudah disebutkan :

1. Kulit tampak berwarna kuning terang sampai jingga (pada bayi dengan
bilirubin indirek)
2. Anemia
3. Petekie
4. Perbesaran lien dan hepar
5. Perdarahan tertutup
6. Gangguan nafas
7. Gangguan sirkulasi
8. Gangguan saraf
6

2.4 Patofisiologi
Kejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan
bebab bilirubin pada streptucocus hepar yang terlalu berlebihan. Hal ini
dapat ditemukan bila terdapat peningkatan penghancuran eritrosit,
polisitemia, memendeknya umur eritrosit janin/bayi, meningkatnya bilirubin
dari sumber lain, atau terdapatnya peningkatan sirkulasi enterohepatik.
Gangguan ambilan bilirubin plasma terjadi apabila kadar protein-Z dan
protein-Y terikat oleh anion lain, misalnya pada bayi dengan asidosis atau
dengan anoksia/hipoksia, ditentukan gangguan konjugasi hepar (defisiensi
enzim glukuronii transferase) atau bayi menderita gangguan ekskresi,
misalnya penderita hepatitis neonatal atau sumbatan saluran empedu
intra/ekstra hepatika.
Pada derajat tertentu, bilirubin ini akan bersifat toksik dan merusakan
jaringan otak. Toksisitas ini terutama ditemukan pada bilirubin indirek. Sifat
indirek ini yang memungkinkan efek patologik pada sel otak apabila
bilirubin tadi dapat menembus sawar darah otak. Kelainan yang terjadi pada
otak ini disebut kernikterus atau ensefalopati biliaris. Mudah tidaknya
bilirubin melalui sawar darah otak ternyata tidak hanya tergantung dari
tingginya kadar bilirubin tetapi tergantung pula pada keadaan neonatus
sendiri. Bilirubin indirek akan mudah melalui sawar darah otak apabila pada
bayi terdapat keadaan imaturitas. Berat lahir rendah, hipoksia, hiperkarbia,
hipoglikemia dan kelainan susunan saraf pusat yang karena trauma atau
infeksi.

2.5 Indikasi Fototerapi

Fototerapi direkomendasikan apabila :

1. Kadar bilirubin total 5-8 mg/dl pada bayi dengan berat badan <1500 gram.
2. Kadar 8-12 mg/dl pada bayi dengan berat badan 1500-1999 gram.
7

3. Kadar 11-14mg/dl pada bayi dengan berat badan 2000-2499 gram.(wong


et al., 2009).

2.6 Dampak fototerapi


Meningkat jika kadar bilirubin di kulit makin tinggi. Fototerapi
mengubah bilirubin di kapiler superfisial dan jaringan interstitial dengan
reaksi fotokimia dan fotooksidasi menjadi isomer (isomerisasi struktural dan
konfigurasi) secara cepat, yang larut dalam air dan dapat diekskresi melalui
hepar tanpa proses konjugasi sehingga mudah diekskresi dan tidak toksik.
Penurunan bilirubin total paling besar terjadi pada 6 jam pertama.

Faktor yang mengurangi efikasi terapi sinar adalah paparan kulit tidak
adekuat, sumber cahaya terlalu jauh dari bayi (radiasi menurun secara
terbalik dengan kuadrat jarak), lamu flouresens yang terlalu panas
menyebabkan perusakan fosfor secara cepat dan emisi spektrum dari lampu
yang tidak tepat. Idealnya, semua ruang perawatan perinatologi memiliki
peralatan untuk melakukan terapi sinar intensif (Giyatmo, 2011).

2.7 Manfaat Fototerapi


1. Efektif menurunkan kadar bilirubin dalam darah bayi.
2. Tidak menghasilkan produk pecahan bilirubin yang beracun.
3. Pecahan bilirubin cepat dihilangkan melalui ginjal dan hati.
4. Mengurangi risiko kerusakan otak.
5. Mudah didiagnosis.
6. Mempersingkat waktu.
7. Meminimalisir pemisahan bayi dari orang tua.
8. Memberi jalan agar ibu bisa tetap memberikan ASI.
8

2.8 Evektivitas Fototerapi


1. Jenis Cahaya

Cahaya biru (fluoresens biru) dengan spektrum 460-490 nm


merupakan cahaya yang paling efektif dalam fototerapi karena dapat
menembus jaringan dan diabsorbsi oleh bilirubin (bilirubin menyerap
lebih kuar pada cahaya biru dengan spektrum 460 nm ini).

2. Saluran energi atau imadiance sumber cahaya

Imadiance diukur dengan radiometer atau spektroradiometer


dalam satuan watt/cm¬¬2 atau µ watt/cm¬¬2nm. Sebagai contoh,
sumber cahaya (tipe konvensional atau standar) yang diletakkan ±20
cm diatas bayi dapat menghantarkan spektrum imadiance, berkisar 8-10
µ watt/cm¬¬2 nm pada panjang gelombang cahaya 430-490 nm.

Adapun cahaya flourenens biru dapat menghantarkan spektrum


imadiance berkisar 30-40 µ watt/cm¬¬2nm.

American academy of pediatriks mendefinisikan intensif fototerapi


sebagai fototerapi dengan spektrum imadiance berkisar 30-40 µ
watt/cm¬¬2 nm yang dapat menjangkau permukaan tubuh bayi dengan
lebih luas. (Maisels & McDonagh, 2008).

3. Jarak antara bayi dengan sumber cahaya dan luasnya area kulit yang
terpajan

Jarak antara bayi dengan sumber cahaya tidak boleh kurang dari 45
cm. Penelitian terkontrol menyebutkan bahwa semakin luas daerah kulit
yang terpajan, semakin besar reduksi kadar bilirubin total. (Wong et al.,
2009).

Efektivitas fototerapi tergantung pada kualitas cahaya yang


dipancarkan lampu (panjang gelombang), intensitas cahaya (iridasi),
9

luas permukaan tubuh, ketebalan kulit dan pigmentasi, lama paparan


cahaya, kadar bilirubuin total saat awal fototerapi (Sakundarno,2008).

2.9 Perawatan Bayi Dengan Fototerapi


1. Pasang penutup mata dan pastikan terpasang dengan baik
2. Baringkan bayi tanpa pakaian, kecuali popok/ bilibottom
3. Ubah posisi bayi setiap 3 jam
4. Ketika fototerapi dimulai, periksa kadar bilirubin setiap 24 jam
5. Pantau subuh tubuh bayi
6. Observasi status hidrasi bayi, pantau intake dan output cairan
7. Edukasi dan motivasi orangtua / keluarga bayi
8. Dokumentasikan nama bayi, no RM, tanggal dan jam dimulai dan
selesainya fototerapi, jumlah jam pemakaian alat fototerapi dalam lembar
dkomentasi pemakaian alat.
9. Dokumentasikan pula tanggal dan jam penggunaan fototerapi, tampilan
klinis bayi, dan tindakan lainnya yang dilakukanterkait fototerapi dalam
lembar dokumentasi perawatan bayi.

2.10 Hal-hal yang harus diperhatikan


1. Toksisitas cahaya terhadap retina bayi yang imatur sehingga selama
pemberian fototerapi, penutup mata harus terpasang (Maisels &
McDonagh, 2008).
2. Gunakan diapers selama fototerapi untuk melindungi genetalia bayi
(Wong et al., 2009).

2.11 Durasi Fototerapi

Lamanya durasi fototerapi selah satunya ditentukan oleh nilai total


serum bilirubin saat mulai fototerapi dan fototerapi dihentikan jika nilai
10

total serum bilirubin mencapai nilai kurang dari 12 mg/dl (Moeslihchan et


al, 2004 dalam Rahmah et al, 2013).

Anda mungkin juga menyukai