Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas mata pelajaran yang berjudul Efusi Pleura.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Dosen pembimbing mata kuliah Sistem Respirasi, yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuan kepada penulis.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai,
Amiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Efusi pleura adalah penimbunan cairan di dalam rongga pleura akibat transudesi
atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura.Menurut WHO (2008), Efusi Pleura
merupakan suatu gejala penyakit yang dapat mengancam jiwa penderitanya. Efusi pleura
bukan merupakan suatu penyakit akan tetapi merupakan suatu tanda adanya penyakit.
Secara normal, ruang pleura mengandung sejumlah kecil cairan (5 – 20 ml) berfungsi
sebagai pelumas yang memungkinkan permukaan pleura bergerak tanpa adanya gesekan
antara kedua pleura saat bernafas. Penyakit - penyakit yang dapat menimbulkan efusi
pleura adalah tubercolusis, infeksi parunon tubercolusis, sirosis hati, gagal jantung
kongesif.
Secara geografis penyakit ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema
utama di Negara - negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Di negara-negara
industri, diperkirakan terdapat 320 kasus Efusi Pleura per 100.000 orang. Amerika serikat
melaporkan 1,3 juta orang setiap tahunnya menderita Efusi Pleura terutama disebabkan
oleh gagal jantung kongestif dan pneumonia bakteri. Sementara di Negara berkembang
seperti Indonesia, diakibatkan oleh infeksi tubercolusis. Atas pertimbangan itulah kami
mengangkat masalah ini sebagai makalah kami.
1
2
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Efusi Pleura adalah penumpukkan cairan pada rongga pleura.Cairan pleura
normalnya merembes secara terus menerus ke dalam rongga dada dari kapiler-kapiler
yang membatasi pleura karietalis yang diserapulang oleh kapiler dan system limfatik
pleura viselaris .Kondisi apa pun yang mengganggu sekresi atau drainase dari cairan
ini akan menyebabkan efusi pleura.(Black,2014)
2.2 Etiologi
Penyebab efusi pleura dapat dikelompokkan kedalam 4 kategori utama
1. Peningkatan tekanan hidrostatik sistemik (misalnya, gagal jantung)
2. Penurunan tekanan onkotik kapiler (misalnya, gagal ginjal dan hati)
3. Peningkatan permeabilitas kapiler (misalnya, infeksi atau trauma)
4. Gangguan fungsi limfatik (misalnya, obstruksi limfatik yang disebabkanoleh
tumor).
2.3 ManifestasiKlinis
Manifestasi klinis akan bergantung pada jumlah cairan yang adadan keparahan
kompresi paru. Jika efusi hanya sedikit yaitu 250 ml keberadaannya hanya dapat
dikenali dengan rontgen dada. Dengan efusi yang lebih besar, ekspansi paru mungkin
terganggu, dan klien mungkin mengalami dyspnea, terutama saat beraktivitas, dan
batuk kering non produktif yang disebabkan oleh iritasi bronchial atau pergeseran
mediastinum.Traktil fremitus dapat menurun atau tidak ada, dan perkusi tumpul atau
rata.
Torakosentesis digunakan untuk mengeluarkan cairan pleura yang berlebihan,
cairan yang diambil ini dianalisis untuk menentukan apakah berupa transudate
ataueksudat.Transudate adalah zat yang telah melewati membrane atau permukaan
jaringan.Terjadi utamanya pada kondisi-kondisi saat ada kehilangan protein dan
kandungan protein yang rendah (misalnya, hipoalbuminemia, sirosis, nefrosis) atau
peningkatan tekanan hidrostatik (misalnya, gagal jantung).Eksudat adalah yang lolos
dari pembuluh darah. Mengandung akumulasi dari sel-sel ,memiliki gravitasi khusus
yang tinggi dan kadar laktat dehydrogenase (LDH) yang tinggi, dan terjadi sebagai
3
4
1. Hemoragik atau perdarahan, seperti jika ada tumor atau setelah trauma atau
embolus paru dengan infark
2. Kilosa atau kental dan putih, seperti setelah obstruksi atau trauma pada duktus
toraksikus
3. Kaya kolesterol, seperti pada efusikronis yang berulang, yang disebabkan oleh
tuberkolosis atau artitis rheumatoid
Jika ada angka sel darah putih yang tinggi dan cairan pleura bernanah, efusi
disebut sebagai empiema .Empiema dalam volume berapa pun harus di draina sedan
infeksinya ditangani.
Jika nanah tidak dikeluarkan, maka akan menjadi kental dan hamper memadat
atau berlokulasi (mengandung rongga), suatu kondisi yang disebut fibrotoraks.
Fibrotoraks dapat mennghambat ekspansi paru dengan signifikan dan mungkin
membutuhkan intervensi bedah.Prosedur ini, dikenal sebagai dekortikasi, meliputi
mengambilan dari masa fibrin restriksif dan sel-selinflamasi.Dekortikasi biasanya
tidak dilakukan hingga fibrotoraks cukup padat, sehingga bisa diambil dengan mudah.
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Identitas Klien
Nama : Tn.S
Umur : 22 tahun
Jemis Kelamin : laki-laki
No.RM : 105406
Alamat : Cikoneng girang
Status : Lajang
Keluarga Terdekat: Orang tua (Ayah)
Diagnosa Medis : Efusi Pleura
3.2 Analisa Data
6
3. DS: Domain 4 Aktivitas / Perlindungan
Pasien mengatakan sesak nafas sejak 2 minggu Kelas 4 Kardiovaskuler /
yang lalu, bila beraktivitas timbul sesak responpulmonari
DO: 00092 Intoleransi Aktivitas
Klien tampak lemah dan lesu
7
8
3.3 DiagnosaKeperawatan
11.00
Memonitor respirasi dan status 02
Hasil:
RR: 28x/menit
13.00
11
Selasa, Domain 11 Keamanan / 08.00 Memantau TTV S:Suhu tubuh klien masih naik turun
16 Agustus 2016 Perlindungan Hasil: O:Suhu = 38,30C
Kelas 6 Termoregulasi TD: 110/60 mmHg, S: 38,50C, RR: A: suhu tubuh belum normal
00007 Hipertermia 28x/menit, N: 98x/menit P: Lanjutkan Intervensi
Pantau TTV
11.00 Mengkompres pasien pada jidat, lipat Kompres pasien
paha, lipat akrik Kolaborasi terapi obat
Hasil:
Klien sudah dikompres
Selasa, Domain 4 Aktivitas / 10.30 Memonitor respon fisik dan spiritual S:Klien mengatakan masih sulit
16 Agustus 2016 Perlindungan Hasil: beraktivitas
Kelas 4 Kardiovaskuler / Respon belum baik O:Klien tampak masih menggunakan
responpulmonari bantuan saat berjalan
00092 Intoleransi 11.30 Membantu klien untuk mengidentifikasi A:Intoleransi aktivitas belum maksimal
Aktivitas aktivitas yang mampu dilakukan P:Lanjutkan Intervensi
Hasil: Monitor respon fisik
Aktivitas duduk fan berjalan ada yang Bantu untuk mengidentifikasi
menopang aktivitas yang dilakukan
Bantu untuk mendapatkan alat
12.15 Membantu untuk mendapatkan alat bantu bantu aktivitas
aktivitas
Hasil:
Pada saat berjalan mendapatkan bantuan
RR: 28x/menit
Rabu, Domain 11 Keamanan / 14.30 Memantau TTV S:Suhu tubuh klien masih naik turun
16 Agustus 2016 Perlindungan Hasil: O:Suhu 38,00C
Kelas 6 Termoregulasi TD: 110/70 mmHg, S: 38,00C, RR: A: suhu tubuh belum normal
00007 Hipertermia 28x/menit, N: 88x/menit P: Lanjutkan Intervensi
Pantau TTV
15.10 Mengkompres pasien pada jidat, lipat Kompres pasien
paha, lipat akrik Kolaborasi terapi obat
14
Hasil:
Klien sudah dikompres
Kamis, Domain 4 Aktivitas / 17.00 Memonitor respon fisik dan spiritual S:Klien mengatakan sudah dapat berjalan
16 Agustus 2016 Perlindungan Hasil:Respon fisik sudah membaik O:Respon fisik membaik
Kelas 4 Kardiovaskuler / A:Aktivitas klien sudah membaik
responpulmonari Membantu klien untuk mengidentifikasi P:Hentikan Intervensi (Pasienpulang)
00092:Intoleransi aktivitas yang mampu dilakukan
Aktivitas Hasil:Klien dapat berjalan sendiri
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Efusi pleura adalah penimbunan cairan di dalam rongga pleura akibat transudesi atau
eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura.Menurut WHO (2008), Efusi Pleura
merupakan suatu gejala penyakit yang dapat mengancam jiwa penderitanya. Efusi pleura
bukan merupakan suatu penyakit akan tetapi merupakan suatu tanda adanya penyakit. Secara
normal, ruang pleura mengandung sejumlah kecil cairan (5 – 20 ml) berfungsi sebagai
pelumas yang memungkinkan permukaan pleura bergerak tanpa adanya gesekan antara kedua
pleura saat bernafas.Penyebab efusi pleura dapat dikelompokkan kedalam 4 kategori utama
5.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN 1
Infeksi Non infeksi
EFUSI PLEURA
Febris
Ketidakefektif Penurunan ronchi (+)
an pola napas Suplai O2 demam Resiko Infeksi
Bersihan
jalan napas
Kelemahan hipertermi tidak efektif
Gangguan
pertukaran gas Intoleransi
aktivitas Gangguan nutrisi
Metabolisme tubuh kurang dari
meningkat kebutuhan tubuh
LAMPIRAN 2
( PHYSICAL ASSASSMENT )
BIODATA PASIEN
1. Nama : Tn.S
2. Umur : 22Tahun
5. Alamat : cikoneng,girang
1. ANAMNESE
A. Keluhan Utama ( Alasan MRS ) :
Saat Masuk Rumah Sakit: Klien mengeluh sesak nafas selama 2 minggu yang
lalu,batuk disertai sesak nafas ,perut nyeri jika batuk ,demam dan badan terasa lemas
Saat Pengkajian: Klien mengeluh sesak nafas ,demam dan badan terasa lemas
Kronologis dari penyakit yang diderita saan ini mulai awal hingga di bawa ke RS
secara lengkap meliputi( PQRST ) :
3 Pantangan - -
4 Kesulitan Makan / - -
Minum
5 Usaha-usaha mengatasi - -
masalah
b. Pola Eliminasi
No Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit
- -
5 Masalah Eliminasi
2 Gangguan Tidur - -
3 Upaya - -
Mengatasi
Gangguan tidur
Hygiene
e. Aktivitas Lain
No Aktivitas Yang Di Rumah Di Rumah Sakit
Dilakukan
b.Ekonomi
BPJS
Tidak Ada
3. PEMERIKSAAN FISIK
A.PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL
1. Tipe Primer
2. Tipe Sekunder
Vitiligo/Hipopigmentasi ( + / (- ), Tatto ( + /( - ),
Naevi ( + / (- ), Strie ( + / (- )
2.Pemeriksaan Rambut
3. Pemeriksaan Kuku
a.Inspeksi dan palpasi, warna putih pucat , bentuk kotak , kebersihan kuku
panjang
1.Pemeriksaan Kepala
2.Pemeriksaan Mata
Inspeksi :
Nigtasmus ( + / (- )
Strabismus ( + / (- )
h. Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : OD 5 m OS 5m
Kurang )
3 Pemeriksaan Telinga
-Uji rinne : hantaran tulang lebih keras / lemah /sama dibanding dengan hantaran
udara
4.Pemeriksaan Hidung
a.Inspeksi dan palpasi
Amati bentuk tulang hidung dan posis septum nasi (adakah pembengkokan Atau
tidak ) Amati meatus : perdarahan ( + / (- ), Kotoran ( + /( - ), Pembengkakan ( + / (- ),
pembesaran / polip ( + / (- )
6. Pemeriksaan Wajah
a.Inspeksi : Perhatikan ekspresi wajah klien : tegang / rileks,Warna dan kondisi wajah
klien : pucatStruktur wajah klien : bulat Kelumpuhan otot-otot fasialis ( + / (- )
7.Pemeriksaan Leher
Keluhan yang dirasakan klien terkait dengan Px. Kepala, wajah, leher tidak ada
a. Inspeksi
Ukuran payudara normal , bentuk (simetris / asimetris), pembengkakan (+ / (-
).
Kulit payudara : warna normal lesi ( + / (- ), Areola : perubahan warna (+ / (- )
b. Palpasi
Nyeri tekan ( + /( - ), dan kekenyalan (keras/kenyal/lunak), benjolan massa ( +
/ (- )
…………………………………………………….
a. Inspeksi
Bentuk torak (Normal chest / Pigeon chest / Funnel chest / Barrel chest),
susunan ruas tulang belakang (Kyposis / Scoliosis / Lordosis), bentuk dada
(simetris / asimetris), keadaan kulit Normal
Pola nafas :
b. Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama / tidak sama). Lebih bergetar sisi ............................
c. Perkusi
Area paru : ( sonor / Hipersonor / dullnes )
d. Auskultasi
1. Suara nafas
Area Vesikuler : ( bersih / halus / kasar ) , Area Bronchial : ( bersih /
halus /
kasar ) Area Bronkovesikuler ( bersih / halus / kasar )
2. Suara Ucapan
Terdengar : Bronkophoni ( + / (- ), Egophoni ( + /( - ), Pectoriloqy ( + /( - )
3. Suara tambahan
Terdengar : Rales ( + /( - ), Ronchi ( + /( - ), Wheezing ( + /( - ),
Tidak Ada
F.PEMERIKSAAN JANTUNG
a. Inspeksi
Ictus cordis ( + / - ), pelebaran ........cm
b. Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( Lemah / Kuat / Tidak teraba )
c. Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
d. Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal / ganda, ( keras / lemah ), ( reguler / irreguler )
G.PEMERIKSAAN ABDOMEN
a. Inspeksi
Bentuk abdomen : ( cembung / cekung / datar )
Massa/Benjolan ( + / (- ), Kesimetrisan ( +) / - ),
b. Auskultasi
c. Palpasi
Palpasi Hepar :
Ddiskripsikan :
Palpasi Lien :
Dengan Bimanual lakukan palpasi dan diskrisikan nyeri tekan terletak pada
garis Scuffner ke berapa ? .............( menunjukan pembesaran lien )
Palpasi Appendik :
Buatlah garis bayangan untuk menentukan titik Mc. Burney . nyeri tekan ( + /
- ), nyeri lepas ( + / - ), nyeri menjalar kontralateral ( + / - ).
..........................................................................................................
H.PEMERIKSAAN GENETALIA
1.Genetalia Pria
Inspeksi :
Palpasi
2.Pada Wanita
Inspeksi
a.Inspeksi
b.Palpasi
Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Px. Anus : Tidak Ada
a.Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas (+ / (-), fraktur (+ /
(-) lokasi fraktur …………-……….., jenis fraktur ………-……………
kebersihan luka…………-………….., terpasang Gib ( + / (- ), Traksi ( + /( - )
b.Palpasi
Oedem :
K.PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Penigkatan suhu tubuh ( +) / -), nyeri kepala ( + /( -), kaku kuduk ( + / (-),
mual –muntah ( + /( -) kejang ( + /( -) penurunan tingkat kesadaran ( + / (-)
Kepekaan saraf perifer : benda tumpul normal benda tajam normal Menguji
sensai panas / dingin normal kapas halus normal minyak wangi normal
1.Reflek fisiologis
a. Reflek bisep ( + / -)
b. Reflek trisep ( + / -)
c. Reflek brachiradialis ( + / -)
d. Reflek patella ( + / -)
e. Reflek achiles ( + / -)
2. Reflek Pathologis
a.Reflek babinski ( + / -)
b.Reflek chaddok ( + / -)
c.Reflek schaeffer ( + / -)
d.Reflek oppenheim ( + / -)
e.Reflek Gordon ( + / -)
f. Reflek bing ( + / -)
g.Reflek gonda ( + / -)
.................................................................................................
L RIWAYAT PSIKOLOGIS
a. Status Nyeri :
1. Menurut Skala Intensitas Numerik
● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
merasa nyeri
b. Status Emosi
Bagaimana ekspresi hati dan perasaan klien : sedang senang
……………………………..................................................................
c. Gaya Komunikasi
Apakah klien tampak hati-hati dalam berbicara ( ya / tdk ), apakah pola
komunikasinya ( spontan / lambat ), apakah klien menolak untuk diajak
komunikasi ( ya / tdk ), Apakah komunikasi klien jelas ( ya / tdk ), apakah klien
menggunakan bahasa isyarat ya / tdk ).
d.Pola Interaksi
Kepada siapa klien berspon :kepada orang yang mengajakan berbicara Siapa
orang yang dekat dan dipercaya klien : ayah
e.Pola Pertahanan
Apakah ada perubahan secara fisik dan psikologis selama klien di rawat di
RS : .......................................................
M.PEMERIKSAAN STATUS MENTAL DAN SPIRITUAL
a. DARAH LENGKAP :
b. KIMIA DARAH
Ureum : ............................. ( N : 10 – 50 mg / dl )
SGOT : ............70................. ( N : 2 – 17 )
SGPT : ............50................. ( N : 3 – 19 )
BUN : ............................. ( N : 20 – 40 / 10 – 20 mg / dl )
O PEMERIKSAAN PENUNJANG :
a.Jika ada jelaskan gambaran hasil foto Rongent, USG, EEG, EKG, CT-Scan, MRI,
Endoscopy dll.
................................................................................................................................