EFUSI PLEURA
Disusun Oleh:
Audi (201911005)
Elka (201911019)
Cicy (2019110)
Ribka (2019110)
Diba (2019110)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-
Nyalah kami bisa menyelesaikan Makalah “ Efusi Pleura “ tepat pada waktu yang kami
rencanakan.
Bahan Ajar ini dibuat sebagai salah satu alat bantu mahasiswa yang menempuh mata
kuliah KMB 1 dalam mempelajari, memahami & menjelaskan Efusi Pleura.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kami mohon
kritikan dan masukan demi makalah ini mendekati kesempurnaannya.
Makalah ini dapat terselesaikan karena bantuan dari teman-teman sejawat, maka dari itu
kami tak lupa mengucapkan banyak-banyak terima kasih dan berkat bantuannya mudah-
mudahan ada balasan yang setimpal dari yang maha kuasa.
Akhir kata mudah-mudahan makalah ini ada manfaatnya bagi para pembaca khususnya
mahasiswa.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………........ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………...1
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………...1
1.2 TUJUAN PENULISAN………………………………………………….……...1
BAB II TINJUAN PUSTAKA………………………………………………………….…2
A. KONSEP MEDIK
2.1 DEFENISI EFUSI PLEURA………………………………………………………..2
2.2 ANATOMI DAN FISIOLOGI……………………………………………………..2
2.3 ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO……………………………………………2
2.4 PATOFISIOLOGI………………………………………………………………….......3
2.5 TANDA DAN GEJALA…………………………………………………………......3
2.6 TEST DIAGNOSTIK…………………………………………………………….......8
2.7 PENATALAKSANAAN MEDIK DAN KEPERAWATAN……….....8
2.8 KOMPLIKASI…………………………………………………………………........…...9
B. KONSEP KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN…………………………………………………………………....…...11
3.2 DIAGNOSIS KEPERAWATAN………………………………………......…..11
3.3 RENCANA TINDAKAN………………………………………………....………..11
C. PATOFLOW DIAGRAM
BAB III PENUTUP………………………………………………………………….......……..12
A. KESIMUPULAN………………………………………………………….....……….12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....…………..12
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Medik
1. Definisi
Efusi pleura adalah keadaan dimana adanya cairan yang menumpuk pada rongga
pleura. Mekanisme efusi pleura pada umumnya adalah perpindahan cairan dan
komponen darah lain dari dinding kapiler intak yang membatasi pleura.
Menumpuknya carinan yang melebihi batas normal di dalam rongga atau cavum
pleura tepatnya diantara pleura parietalis dan viserali dapat berupa transudat atau
cairan eksudat.Efusi pleura yang masuk kedalam rongga pleura melalui pembuluh
darah yang intak dapat bersifat transudat (bercairan) atau dapat eksudat dimana
konsentrasi yang tinggi dengan sel darah putih dan protein plasma. Ada jenis lain
dari efusi pleura dapat diketahui apabila adanya mikroorganisme (empyema), darah
(hemotoraks), atau cairan limfe/ chyle (chylothorax).
Apabila penumpukan cairan hanya sedikit tidak mempengaruhi fungsi paru dan
bisa tidak terdeteksi. Sebagian besar cairan akan diabsorb atau dipindahkan oleh
sistem limfatik saat kondisi yang membaik. Efusi pleura merupakan penyakit
sekunder terhadap penyakit lain, jarang merupakan penyakit primer, secara normal
ruang pleura mengandung sejumlah cairan (5-15ml) berfungsi sebagai pelumas yang
memungkinkan permukaan pleura bergerak tanpa adanya friksi atau pergesekan yang
menyebabkan luka. Sesak napas, atelektasis kompresif dengan gangguan ventilasi,
dan nyeri pleura sering dijumpai. Pergeseran mediastinum dan manifestasi
kardiovaskular (Somantri, 2012).
Pleura merupakan membran serosa yang menempel erat pada paru-paru dan
dingding dada, lalu akan melipat sendiri dan menempel erat pada dinding dada.
Membran serosa yang melapisi paru-paru dinamakan pleura viseralis, sedangkan
membran serosa yang melapisi rongga toraks atau dada dinamakan pleura parietalis.
Diantara kedua pleura dinamakan sebagai area rongga pleura. Dalam kondisi yang
normal pleura hanya suatu lapisan tipis cairan pleura yang memenuhi rongga pleura,
sehingga permukaan pleura berpelumas sehingga kedua lapisan dapat bergeser satu
dengan yang lain tanpa terpisah. Terdapat tekanan di dalam rongga pleura umumnya
negatif atau dibawah tekanan atmosfer (-4 hingga-10mmHg). (Huether,2019).
Ada pun keluhan dada sakit karena adanya inflamasi pleura di dalam area tetapi
tidak selalu ada, kesulitan bernapas (dyspnea) karena berkurangnya pembesaran area,
turunnya suara permapasan pada auskultasi di area karena adanya cairan, tumpul saat
diketuk di area yang terkena karena adanya cairan, demam karena infeksi pada
empyema, denyut jantung dan respirasi bertambah; tekanan darah turun karena
kehilangan darah pada hemothorax dan saturasi oksigen rendah pada oksimetri
denyut. (Mary DiGiulio, 2014)
6. Test Diagnostik
Sinar x dada menunjukkan efusi pleural.
CT scan dada menunjukkan efusi pleural.
Ultrasound dada menunjukkan efusi pleural.
Thoracentesis (penghilangan cairan dengan sebuah jarum dari sekat pleura)
menunjukkan jenis cairan. (Mary DiGiulio, 2014)
8. Komplikasi
Apabila penatalaksanaan efusi pleura \ tidak memadai, akan menimbulkan
komplikasi seperti empyema, sepsis, constrictive fibrosis. Adapun etiologi yang
mendasari terjadinya efusi pleura juga bisa menyebabkan komplikasi pada pasien.
(Rachana Krishna & Mohan Rudrappa, 2020).
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian (gordon)
a) POLA PKPK : Riwayat merokok, riwayat mengalami tbc, pneomia, trauma pada
thorax.
b) Pola nutrisi metabolic : apakah pasien bermasalah dalam makan, sesak biasanya
membuat pasien enggan untuk makan, apakah pasien mual atau muntah, sesak
biasanya membuat pasien lemah sehingga membuat menjadi mual dan muntah.
Kaji kemampuan makan pasien.
c) Pola eliminasi : apakah pasien dapat bab mandiri/ di tempat tidur, apakah pasien
mampu bab di kamar mandi?, kaji tanda-tanda konstipasi, pasien yang lemah
karena sesak nafas tidak dapat melakukan bab di kamarmandi atau mengedan
sehingga akan bedrest.
d) Pola aktifitas dan latihan : apakah pasien, mengalami ganguan akibat sesak
nafas?, kaji ADL pasien.
e) Pola tidur dan istirahat : apakah pasien tergangu terhadap penyakitnya? Apakah
kualitas tidur pasien mengalami perubahan akibat nyeri dada bila ditemukan
f) Pola kecemasan : apakah pasien cemas saat sesak nafas?
2. Diagnosis Keperawatan
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas,
mucosa sekret berlebihan.
2) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sindrom hipoventilasi yang
ditandai dengan dispnea dan penggunaan otot aksesorius pernapasan.
3) Nyeri akut berhubungan dengan agen injury: fisik ditandai dengan
mengkomunikasikan nyeri secara verbal.
4) Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi ditandai dengan peningkatan
suhu tubuh diatas rentang normal.
5) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
oksigen dengan kebutuhan
6) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan nafsu
makan akibat sesak napas.
3. Rencana Tindakan
Intervensi
Diagnosa Hasil yang diharapkan
Keperawatan Rasional
C. Patoflow Diagram
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Efusi pleura adalah keadaan dimana adanya cairan yang menumpuk pada rongga pleura.
Mekanisme efusi pleura pada umumnya adalah perpindahan cairan dan komponen darah
lain dari dinding kapiler intak yang membatasi pleura.Menumpuknya carinan yang
melebihi batas normal di dalam rongga atau cavum pleura tepatnya diantara pleura
parietalis dan viserali dapat berupa transudat atau cairan eksudat. Apabila penumpukan
cairan hanya sedikit tidak mempengaruhi fungsi paru dan tidak bisa terdeteksi.
Efusi pleura merupakan penyakit sekunder terhadaap penyakit lain,jarang merupakan
penyakit primer, secara normal ruang pleuara mengandung sejumlah cairan (5-15ml)
berfungsi sebagai pelumas yang memungkinkan permukaan pleura bergerak tanpa adanya
friksi atau pergesekan yang menyebabkan luka.
DAFTAR PUSTAKA