Anda di halaman 1dari 14

Tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan Kelompok 5

Perbandingan Jaringan Otot Dan Meknika Mobilitas

Nama Anggota Kelompok 5:


1. Ezther Febrina Sibarani 201911021
2. Kezia Puspa Liencewas 201911
3. Patricia Febriyanti 201911043
4. Putri Wulandari 201911044
5. Rutmawati 201911051
6. Selvia Angelika 201911053
7. Stefanny Sella Wijaya 201911057
8. Stephani Magdalena T 201911058
9. 201911
10.Yosafat Alvin N 201911
11.Zahra Diba 201911067

Prodi S1 Keperawatan Jalur A

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
kasih-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
”Perbandingan Jaringan Otot dan Mekanika Mobilitas" dengan baik.

Karya tulis ini telah dikerjakan dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga memperlancar penulisan karya tulis ini.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Risma Yuniarlina RS, SKp., MS Selaku Dosen pengajar mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan Sint Carolus, Jakarta karena telah memberikan kesempatan pada mahasiswa
Sint Carolus untuk mengerjakan karya tulis ini serta membimbing mahasiswa unntuk
menyusun makalah ini.

2. Teman-teman dan orang tua dan semua pihak yang telah memberikan dorongan dan
motivasi pada penulisan karya tulis ini sehingga karya tulis ini bisa selesai dengan baik.

Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu penulis memohon
maaf kepada semua pihak apabila ada kesalahan baik dari segi penulisan maupun segi
kebahasaan.Penulis berharap karya tulis ini bisa memberikan manfaat yang positif kepada
kami dan para pembaca.Kritik dan saran sangat dibutuhkan oleh penulis sehingga penulis
bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan dan bisa membuat karya tulis yang lebih baik.

Jakarta,31 Oktober 2019

2
DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 4

1.2. Tujuan penulisan 5

1.3. Manfaat penulisan 5

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1. Definisi Sistem Muskular 6

2.2. Klarifikasi Jaringan Otot 6

2.3. Fungsi Dari Berbagai Jenis Jaringan Otot 7

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Perbedaan Klarifikasi Jaringan Otot 16

3.2. Mekanika Mobilitas Tubuh 16

BAB IV PENUTUPAN

4.1. Kesimpulan 19

4.2. Saran 19

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Otot merupakan salah satu organ manusia yang sangat penting bagi kita, karena
adanya otot tubuh yang kita miliki, kita dapat berdiri dengan tegap. Otot merupakan alat
gerak aktif yang membantu tubuh kita sehingga dapat bergerak. Otot suatu sifat yang
penting bagi organisme. Sebagaian besar otot tubuh kita melekat pada kerangka tulang
yang membuat kita dapat bergerak secara aktif oleh karena itu kita dapat menggerakkan
kerangka tulang dalam lokasi tertentu. Jaringan otot adalah suatu jaringan tubuh yang
mempunyai fungsi untuk menggerakan sistem rangka tubuh atau sistem kerangaka tubuh
sehingga jaringan otot sangat aktif bergerak dalam tubuh. Sel-sel yang ada di dalam
jaringan otot membutuhkan energi yang besar daripada sel lainnya. Energi digunakan
untuk mendukung aktivitas gerakanya. (Neumann, 2013).
Otot merupakan organ yang sangat penting untuk tubuh manusia sebagai alat gerak
aktif untuk pergerakan tubuh dalam sehari hari, yang juga berperan sebagai penggerakan
organ dalam tubuh. Seperti jantung, dan organ lainnya. Semua organ tubuh ini dapat
digerakkan karena memiliki otot penggerak masing masing dan jumlahnya banyak,
bahkan dalam satu organ memiliki beberapa jaringan otot. Selain itu, Fungsi jaringan otot
yaitu membentuk bentuk tubuh (Guyton & Hall, 2014).

Tujuan penulisan

1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu Sistem Muskular


2. Mahasiswa dapat mengetahui klarifikasi jaringan otot
3. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari berbagai jenis jaringan otot
4. Mahasiswa dapat membedakan klarisifikasi jaringan otot.
5. Mahasiswa dapat memahami bagaimana mekanika mobilitas tubuh

1.3. Manfaat penulisan

4
Dari penulisan makalah ini, diharapkan anggota tim dapat memahami sistem
musculosceletal dengan baik sehingga dapat membedakan jenis jenis jaringan otot
yang ada didalam tubuh kita, juga memahami bagaimana mekanisme kerja otot.

BAB II

5
TINJAUAN TEORI

2.1. Definisi Sistem Muskular

Otot terdiri dari suatu jaringan fibrosa yang menopang sendi. Jaringan otot mempunyai suatu
karakteristik yang unik menyangkut hal kontraktilitas, ekstensibilitas, dan iritabilitas. Karena
otot memiliki sifat yang elastis, maka ketika bekerja otot-otot ini berpasangan namun
bereaksi berlawanan. Ketika salah satu otot berkontraksi, maka otot yang lain akan
berelaksasi (antagonis). Jaringan pada otot dapat berkontraksi dan berelaksasi sehingga
memudahkan pergerakan di dalam tubuh individu. Kontraksi pada otot membutuhkan suplai
darah yang memadai untuk memberikan oksigen, kalsium, dan nutrien yang cukup juga untuk
mengeluarkan produk sisa. Terdapat tiga klasifikasi jenis sel kontraktil (serat): Jaringan otot
terdiri dari otot rangka/skeletal (otot voluntir/otot lurik), otot polos (otot involuntir atau tidak
bergaris), serta otot jantung (Ross and Willson, 2017)

Sistem otot merupakan suatu sistem tubuh yang memiliki peran sebagai alat gerak aktif
yang dapat menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan, menyimpan
glikogen dan membuat postur tubuh pada setiap individu. Terdiri atas otot rangka otot polos,
dan otot jantung. Semua sel-sel otot mempunyai karakteristik yang khusus yaitu untuk
berkontraksi.

Sebanyak 40% sampai dengan 50% berat dari tubuh kita adalah otot. Tubuh manusia
juga mempunyai lebih dari 600 otot rangka yang mulai dari ujung kepala hingga ke ujung
kaki yang menjalanjan fungsinya untuk menggerakan seluruh tubuh kita. Otot mempunyai
sel-sel yang berbentuk tipis dan panjang. Otot bekerja mengubah lemak dan glukosa menjadi
gerakan dan menghasilkan energi panas. Sebanyak bagian besar otot-otot tersebut melekat
pada tulang-tulang kerangka tubuh melalui tendon, dan sebagian kecil terlekat di bawah
permukaan kulit. (Evelyn C Pearce, 2016)

2.2. Klarifikasi Jaringan Otot

Klarifikasi Tiga macam Jaringan Otot, secara berikut ;

6
a. Otot Skeletal/rangka
Jaringan otot ini sering disebut jaringan otot rangka karena jaringan otot ini
membentuk otot yang menggerakkan tulang (skeleton). Di bawah mikroskop bisa
dilihat, sel otot ini tampak memiliki serat berbentuk silinder dengan garis lurik yang
mengandung beberapa inti sel di bagian pinggir-pinggirnya. Jaringan otot ini juga
bekerja secara voluntir (sadar). Kontraksi otot rangka distimulasi oleh impuls saraf
motorik yang berasal dari otak dan medula spinalis serta berakhir di taut
neuromuskular.

b. Otot Polos
Otot polos bisa digambarkan sebagai serat yang tidak memiliki garis lurik dan bekerja
secara involuntir atau tanpa sadar. Otot ini juga mempunyai satu inti sel di tengah-
tengah selnya. Otot polos ini juga mempunyai kemampuan intrinsik untuk
berkontraksi dan berelaksasi. Selain itu juga, impuls saraf autonom, beberapa hormon,
dan metaboli lokal menstimulasi kontraksi. Kontraksi otor polos itu sendiri lebih
lambat dan lebih tahan lama daripada otot rangka. Otot polosbisa ditemukan di organ
kosong berongga, seperti saluran napas (mengatur diameter pembuluh darah), ureter,
duktus kelenjat, saluran cerna, kandung kemih, serta uterus.

c. Otot Jantung
Jenis otot ini juga hanya dapat ditemukan di bagian dinding jantung. Otot ini tidak
bekerja secara involuntiratau tidak sadar. Di bawah mikroskop juga bisa melihat, otot
jantung memiliki lurik-lurik seperti otot rangka, tetapi inti selnya hanya satu. Setiap
seratnya (sel-nya) memiliki inti sel dan satu cabang atau lebih. Ujung sel dan cabang
yang satu dengan yanglainnya terletak berdekatan. Pertemuan antara ujung-ujung sel
ini disebut diskus interkalaris, yang dapat terlihat sebagai garis yang lebih tebal dan
lebih gelap daripada garis di sekitarnya. Kontinuitas ujung ke ujung sel otot jantung
berhubungan dengan cara kontraksi jantung.

2.3. Fungsi Dari Berbagai Jenis Jaringan Otot

Otot rangka atau otot lurik adalah bentuk sel seperti pita dengan lurik di atasnya.

7
Otot lurik memiliki beberapa fungsi, yaitu :

 Mengubah lemak menjadi gerakan.


 Mengubah gglukosa menjadi energi panas.
 Hasil panas dari kontraksi otot-otot secara metabolis yang menghasilkan panas untuk
mempertahankan suhu tubuh normal.
 Menempel pada tulang melalui tendon yang berfungsi untuk menggerakkan tulang
rangka.
 Otot menjadi penyanggga rangka dan mempertahankan tubuh saat dalam posisi
berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi.

Otot polos adalah otot yang tidak mempunyai garis lurik dan bekerja secara involunt.
Otot polos memiliki beberapa fungsi berdasarkan letaknya masing-masing yaitu :

 Otot polos terletak di dalam rahim yang berfungsi saat proses kelahiran bayi dengan
mendorong keluarnya bayi dari rahim.

 Otot polos terletak di kandung kemih yang berfungsi saat keluarnya urin dari tubuh.

 Otot polos terletak di dalam pembuluh darah saat memastikan aliran darah di dalam
arteri.

 Otot polos terletak di dalam saluran pencernaan yang berfungsi saat proses
perpindahan makanan.

 Otot polos terletak di bagian mata manusia yang berfungsi saat proses membesarkan
dann mengcilkan pupil saat penglihatan terjadi.

 Otot polos terletak di dalam pembuluh darah arteri yang berfungsi untuk
mempertahankan diameter pembuluh arteri.

 Otot polos terletak di paru-paru yang berfungsi mengatur aliran udara, memperluas
dan kontak yang dibutuhkan oleh paru-paru

 Otot polos saat ejakulasi yang berfungsi mencegah pria untuk buang air kecil dengan
cara mengkonstriksi otot sfingter.

 Otot polos terletak di testis yang berfungsi saat proses pengaturan suhu dengan
berkontraksi atau memperluas.

 Otot polos terletak di arteri dan vena yang berfungsi untuk mengatur tekanan darah.

8
Otot jantung adalah satu-satunya otot yang bekerja secara terus-menerus tanpa istirahat.

Otot jantung memilliki beberapa fungsi yaitu :

 Untuk mengalirkan aliran darah ke seluruh organ tubuh

 Untuk proses metabolisme dengan membuang karbondioksida

 Untuk kontraksi otot lainnya

 Untuk memompa ventrikel jantung yang dipengaruhi oleh otot jantung

 Untuk memompa darah yang dikeluarkan dari jantung saat proses kontraksi dan dapat
mengambil darah saat proses relaksasi terjadi

 Kesimpulannya otot jantung memiliki fungsi untuk menunjang kinerja jantung


manusia

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Perbedaan Klarifikasi Jaringan Otot

9
KARAKTERISTIK OTOT POLOS OTOT LURIK OTOT JANTUNG
Bentuk Sel Gelendong melancip Silindris, tidak Slindir, bercabang
di kedua ujungnya bercabang dikedua dikedua ujungnya
ujungnya
Nukleus Satu dibagian tengah Banyak dibagian tepi Satu dibagian tengah
sel sel sel
Miofibril Tidak terlihat Terlihat tidak jelas Terlihat jelas
Kendali Syaraf otonom Syaraf pusat Syaraf otonom
Jenis kerja Involunter Voluntir Involunter
Kecepatan Lambat Cepat Sedang
Lama kerja Tidak terasa lelah Terasa lelah saat Tidak terasa lelah
saat bekerja lama bekerja lama saaat bekerja lama
Letak Dinding organ dalam Tendon atau melekat Jantung
pada rangka

3.2. Mekanika Mobilitas Tubuh

Body mekanik merupakan penggunaan tubuh yang efisien, terkoordinir dan aman
untuk menghasilkan pergerakan dan mempertahankan keseimbangan selama aktivitas. Istilah
body mekanik pada umumnya digunakan untuk menggambarkan efesiensi pergerakan tubuh
seseorng yang digunakan untuk memindahkan tubuh orang lain atau benda. Mekanika tubuh
dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia. (Wahyudin rajab, 2018)

Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu :


         Body Aligement (Postur Tubuh)
Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian tubuh yang
lain.
         Balance / Keseimbangan
Keseimbangan tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line gravity dan base of
support.

         Koordinated Body Movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir)


Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan sistem syaraf.

Pergerakan Dasar Dalam Mekanika Tubuh.

10
Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia.
Sebelum melakukan mekanika tubuh, terdapat beberapa pergerakan dasar yang harus
diperhatikan, di antaranya :
        Gerakan ( ambulating ).
Gerakan yang benar dapat membantu keseimbangan tubuh. Sebagai contoh,
keseimbangan pada saat orang berdiri dan saat orang berjalan kaki berbeda.  Orang
berdiri akan lebih mudah stabil dibanding dengan orang yang berjalan, karena pada posisi
berjalan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu ke sisi yang lain dan pusat
gravitasi selalu berubah pada posisi kaki. Pada saat berjalan terdapat dua fase yaitu fase
menahan berat dan fase mengayun, yang akan menghasilkan gerakan halus dan berirama.
        Menahan ( squating ).
Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah. Sebagai contoh,
posisi orang yang duduk akan berbeda dengan orang yang jongkok dan tentunya juga
berbeda dengan posisi membungkuk. Gravitasi adalah hal yang perlu diperhatikan untuk
memberikan posisi yang tepat dalam menahan. Dalam menahan sangat diperlukan dasar
tumpuan yang tepat untuk mencegah kelainan tubuh dan memudahkan gerakan yang akan
dilakukan.
        Menarik ( pulling )
Menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda. Terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menarik benda, di antaranya ketinggian, letak
benda ( sebaiknya berada di depan orang yang akan menarik ), posisi kaki dan tubuh
dalam menarik ( seperti condong kedepan dari panggul ), sodorkan telapak tangan dan
lengan atas di bawah pusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada
permukaan tempat tidur, pinggul, lutut dan pergelangan kaki ditekuk lalu lakukan
penarikan.
        Mengangkat ( lifting ).
Mengangkat merupakan cara pergerakan daya tarik. Gunakan otot – otot besar
dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawah, perut dan pinggul untuk mengurangi rasa
sakit pada daerah tubuh bagian belakang.

        Memutar ( pivoting ).
Memutar merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada
tulang belakang. Gerakan memutar yang baik memperhatikan ketiga unsur gravitasi
dalam pergerakan agar tidak memberi pengaruh buruk pada postur tubuh.
11
Faktor Yang Mempengaruhi Body Mekanik Dan Ambulasi
a.      Status kesehatan.
Kesehatan Individu dapat mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan sistem saraf
seperti penurunan koordinasi yang dapatditentukan oleh suatu penyakit, berkurangnya
kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari – hari.
b.      Nutrisi.
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu dalam proses pertumbuhan
tulang dan perbaikan sel. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan melemahnya otot dan
memicu terjadinya penyakit. Sebagai contoh tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih
mudah mengalami fraktur.
c.       Emosi.
Kondisi psikologis seseorang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan
ambulansi yang baik, seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat,
dan harga diri rendah. Akan mudah mengalami perubahan dalam mekanika tubuh dan
ambulasi.
d.      Situasi dan Kebiasaan.
Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseoarang misalnya, sering mengankat benda-
benda berat, akan menyebabkan perubahan mekanika tubuh dan ambulasi.
e.       Gaya Hidup.
Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan akan menimbulkan
kecerobohan pada saat beraktivitas, sehingga dapat menganggu koordinasi antara sistem
muskulusletal dan neurologi, yang akhirnya akan mengakibatkan perubahan mekanika
tubuh.
f.       Pengetahuan.
Pengetahuan yang baik akan mendorong seseorang untuk menjagasistem neurologi dan
muskulusletal dengan benar, sehingga seseorang dapat mengurangi resiko untuk
mengalami gangguan koordinasi.

BAB IV

PENUTUPAN

12
4.1. Kesimpulan

Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan kerja


mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Otot terdiri
atas beberapa otot yaitu, otot lurik, otot jantung, otot polos. Otot lurik yang
diletakkan ketulang oleh tendon bertanggungjawab atas pergerakan tubuh secara
sadar. Otot jantung, sel-sel yang bercabang dan setiap ujung sel dihubungkan
dengan cakram berinterkalar, yang merelai sinyal dari satu sel ke sel yang lain
dalam satu waktu denyutan jantung. Otot polos, berkontraksi lebih lambat dalam
jangka waktu yang lama dan dikontrol oleh saraf.

Perbedaan spesifik dari ketiganya adalah otot lurik mengandung keping


gelap dan terang. Diantara serabut otot terdapat jaringan ikat longgar. Otot polos
intinya lonjong dan terletak ditengah, sel-selnya panjang dan bercabang,
memiliki garis-garis melintang, namun tidak sejelas otot lurik.

4.2. Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi anggota kelompok dan


pembaca pada umumnya. Juga diharapkan makalah ini bisa menunjang
pembelajaran yang ada di kelas. Penyusun makalah mengharapkan kritik yang
membangun bagi kelancaran penyusunan makalah berikutnya

DAFTAR PUSTAKA

Lesmana, R., Goenawan, H., & Abdulah, R. (2017). Fisiologi Dasar untuk Mahasiswa
Farmasi, Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish.

13
Marwayana, O. N. (2015). Ekstraksi Asam Deoksiribonukleat (DNA) Dari Sampel Jaringan
Otot. Oseana .

Naufal, A. F., & Zein, R. H. (2018). Latihan Fisik Dan Pembatasan Kalori Merubah Tipe
Serat Otot Rangka. University Research Colloquium .

Pearce, E. C. (2016). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Rajab, W., Fratidhina, Y., & Fauziah. (2018). Konsep Dasar Keterampilan Bidan. Malang:
Wineka Media.

Zuhana, N., Ersila, W., & Suparni. (2019). PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR IBU
HAMIL MELALUI “PEPES” (PENYULUHAN, PEMERIKSAAN DAN SENAM) . Jurnal
Pengabdian Masyarakat Kesehatan .

14

Anda mungkin juga menyukai