Fungsi darah :
✿ Sebagai alat pengangkut zat makanan, oksigen, dan karbondioksida, zat sisa
metabolisme, hormon, dan Air.
✿ Sebagai benteng pertahanan tubuh dari infeksi berbagai kuman penyakit.
✿ Sebagai penjaga stabilitas suhu tubuh.
✿ Sebagai pengatur kesimbangan asam dan basa.
Darah manusia terdiri dari 2 komponen utama yaitu sel darah dan plasma darah:
SEL-SEL DARAH
✿ Sel darah merah (eritrosit)
Bentuknya bikonkaf, tidak berinti, tidak dapat bergerak bebas, tidak dapat menembus dinding
kapiler. Setiap 1mm³ darah pria mengandung 5 juta sel darah merah, sedangkan setiap 1 mm³
darah wanita mengandung 4 juta sel darah merah. Eritrosit mampu bertahan hidup
hingga umur 120 hari.
Tahap 1 : Terjadi kekosongan pada penyimpanan besi tubuh untuk produksi sel darah merah dan
sintesis hemoglobin
Tahap 2 : Jumlah besi yang kurang mencukupi ditransfer menuju sumsum, dan dimulailah produksi
sel darah merah yang kekurangan zat besi.
Tahap 3 : dimulai ketika hemoglobin sel darah merah yang kekurangan besi memasuki sirkulasi
untuk menggantikan sel normal, dan eritrosit yang tua dihancurkan.
TANDA & GEJALA
Gejala timbul bila kadar Hb turun dibawah 5 g%. Pada penderita anemia
defisiensi besi ringan gejala tidak tampak,namun pada kasus yang lebih parah
akan terdapat gejala umum yaitu keletihan, nyeri kepala, dispnea, pucat pada
wajah, telapak tangan,dan dasar kuku. Penderita ADB lebih mudah terserang
infeksi.
TEST DIAGNOSTIK
✿ Kadar hemoglobin dan indeks eritrosit. Didapatkan anemia mikrositer hipokromik dengan
penurunan kadar HB mulai dari ringan sampai berat, RDW meningkat yang menunjukkan
adanya anisositosis. Indeks eritrosit sudah dapat mengalami perubahan sebelum kadar HB
menurun. Apusan darah menunjukkan anemia mikrositer hipokromik, anisositosis,
poikilositosis anulosit, leukosit dan trombosit normal, retrikulosit.
✿ Kadar besi serum menurun ≤ 50 mg/dl, total iron binding capaciti (TIBC) meningkat ≥ 350
mg/dl, dan saturasi transfelin ≤ 15%.
✿ Kadar serum feritin. Jika terdapat inflamasi, maka feritin serum sampai dengan 60 Ug/dl.
✿ Protoforfirin eritrosit meningkat ( ≥ 100 Ug/dl).
✿ Sumsum tulang. Menunjukkan hiperplasi normoblastik dengan hormoblast kecil-kecil
dominan.
PENATALAKSANAAN MEDIK &
KEPERAWATAN
1. Terapi Farmakologis
a) Terapi Besi Oral : bertujuan untuk meningkatkan besi dalam darah. Dosis awal pemberian
terapi besi peroral adalah 150 sampai 200 mg/hari dan dilanjutkan sampai feritin serum
mencapai 200 mg/hari. Umumnya terapi ini berlangsung selama 6 sampai 12 bulan setelah
perdarahan berhenti tetapi dapat dilanjutkan sampai 24 bulan.
b) Diet tinggi besi : Diet tinggi besi dapat dilakukan dengan mengkonsumsi serat yang terdapat
sayuran dan sereal yang mengandung asam folat yang tinggi sebagai inhibitor besi dalam diet.
KOMPLIKASI
✿ Gagal Jantung
✿ Hipoksia
-kurang semangat
-tampak lesu
DS : pasien mengatakan nafsu makan berkurang, jarang minum suplemen atau vitamin, tidak
melakukan diet tertentu.