Anda di halaman 1dari 31

ANEMIA

Ambarini Desya Kinanthi


(201911001)

Devi Anggraeni (201911015)

Kezia Puspa Lincewas (201911028)

Patricia Febriyanti (201911043)

Yosafat Alvin Samuel (201911064 )


LATAR BELAKANG
✿ Anemia adalah keadaan dimana kadar zat merah darah atau hemoglobin
(Hb) lebih rendah dari nilai normal. Anemia berarti kekurangan sel darah
merah, yang dapat disebabkan oleh hilangnya darah yang terlalu cepat
atau karena terlalu lambatnya produksi sel darah merah (Sulis, 2012).
✿ Umumnya anemia disebabkan oleh faktor pduksi eritrosit yang terganggu,
pendarahan akut ataupun kronis yang menyebabkan kurangnya sel darah
dalam sirkulasi tubuh.
✿ Anemia adalah penyakit yang ✿ Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
sering ditemui pada masyarakat pada tahun 2010 yaitu sementara lebih
dari 10 % anak usia sekolah di
Indonesia. Kasus anemia di
Indonesia mengalami anemia
Indonesia terdapat 19,7% (Riskesdas, 2010).
perempuan, 13,1% laki-laki dan
✿ Data Riskendas tahun 2013, kasus
9,8% anak yang mengalami
anemia pada wanita Indonesia
anemia. mencapai 23,9% dibandingkan dengan
anemia pada pria sebesar 18,4%.
Kejadian anemia pada remaja di
Indonesia bahkan juga tergolong
tinggi, yaitu sebesar 22,7%.
✿ Menurut WHO, angka kejadian anemia pada remaja putri di negara-
negara berkembang sekitar 53,7% dari semua remaja putri.
✿ Wanita memiliki kadar hemoglobin dan hematokrit lebih rendah daripada
pria. Pada pria sehat, kadar normal hemoglobin adalah sekitar 14 – 18
g/dL dan hematokritnya 38,5 – 50%. Sedangkan untuk perempuan kadar
normal hemoglobin adalah sekitar 12 – 16 g/dL dan hematokrit sebesar
34,9 – 44,5%.
✿ Kegiataan preventif yang dapat dilakukan oleh perawat yaitu:
✿ Memberikan penyuluhan mengenai pentingnya makan-makanan yang
mengndung zat besi yang terdapat di dalam daging merah dan kacang-
kacangan.
✿ Memberikan penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi tablet
penambah darah.
DEFINISI
✿ Anemia artinya “kurang darah” didefinisikan sebagai penurunan jumlah total hemoglobin atau
jumlah sel darah merah yang menyebabkan pasokan oksigen tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh (Arulpraskah & Umaiorubahan,2018).
✿ Anemia merupakan kondisi klinis akibat kurangnya suplay sel darah merah sehat, volume sel
darah merah, dan atau jumlah hemoglobin (Linda H. Yoder, 2014). Anemia secara umum
adalah turunnya kadar sel dalam darah merah atau hemoglobin dalam darah.
✿ Hemoglobin adalah suatu metaloprotein yaitu protein yang mengandung zat besi di dalam sel
darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh
tubuh (Fitriany & Saputri, 2018).
(WHO,2008)

Kadar hemoglobin biasanya digunakan untuk menandakan tingkat keparahan anemia.


Berikut adalah macam-macam anemia yaitu :
✿ Anemia Ringan (Kadar Hb 10 – 14 g/dL)
✿ Anemia Sedang (Kadar Hb 6 – 10 g/dL)
✿ Anemia Berat  (Kadar Hb  kurang 6 g/dL)
STRUKTUR PEMBENTUKAN SEL
DARAH :
KOMPONEN DARAH :
Darah adalah jaringan ikat yang berbentuk cairan yang bersirkulasi ke seluruh tubuh  dimana
darah membawa oksigen, nutrisi, dan hormon, panas, zat pelindung, dan faktor pembekuan.
Darah sendiri terdiri dari cairan jernih, berwarna kekuningan yang disebut plasma,
dimana terkandung sejumlah protein.

Fungsi darah :
✿ Sebagai alat pengangkut zat makanan, oksigen, dan karbondioksida, zat sisa
metabolisme, hormon, dan Air.
✿ Sebagai benteng pertahanan tubuh dari infeksi berbagai kuman penyakit.
✿ Sebagai penjaga stabilitas suhu tubuh.
✿ Sebagai pengatur kesimbangan asam dan basa.

Darah manusia terdiri dari 2 komponen utama yaitu sel darah dan plasma darah:
SEL-SEL DARAH
✿   Sel darah merah (eritrosit)
Bentuknya bikonkaf, tidak berinti, tidak dapat bergerak bebas, tidak dapat menembus dinding
kapiler. Setiap 1mm³ darah pria mengandung 5 juta sel darah merah, sedangkan setiap 1 mm³
darah wanita mengandung 4 juta sel darah merah. Eritrosit mampu bertahan hidup
hingga umur 120 hari.
 

✿   Sel darah putih (leukosit)


Sel darahputih mempunya nukleus, dapat bergerak bebas secara ameboid, dapat menembus
diding kapiler (diapedisis). Setiap 1 mm³ darah mengandung 6.000 – 9.000 sel darah putih.
Sel darah putih berfungsi untuk melawan kuman yang masuk kedalam tubuh.
Sel ini dibentuk didalam jaringan retikuloendotelium dari sumsum merah tulang. Sel darah
putih dibedakan menjadi neutrofil, basofil, eonisofil, monosit, dan limfosit.
MACAM – MACAM LEUKOSIT
✿ Leukosit granulosit (plasmanya bergranuler)
1.  Neutrofil, bersifat fagosit, plasma bersifat netral, bentuk intinya bermacam-macam antara
lain batang, berinti banyak, berinti bengkok.
2. Basofil, bersifat fagosit, plasma bersifat basa, berbintik-bintik kebiruan.
3.  Eosinofil, bersifat fagosit, plasma bersifat asam, berbintik-bintik kemerahan yang
jumlahnya meningkat bila terjadi infeksi.
✿ Leukosit agranulosit (plasmanya tidak berganuler)
1.  Monosit, sel berinti satu, besar, berbentuk bulat panjang, bisa bergerak cepat, dan bersifat
Fagosit.
2.   Limfosit, berinti satu dan selnya tidak dapat bergerak bebas, ukurannya ada yang sebesar
eritrosit, dan berperan dalam pembentukan antibodi.
✿ Keping – keping darah (trombosit)
Trombosit merupakan keping berukuran sangat kecil, berdiameter
2-4 ɥm dan tidak berinti dihasilkan oleh sitoplasma megakariosit pada sumsum
merah tulang, trombosit mengandung berbagai zat yang meningkatkan pembekuan
darah yang menyebabkan hemostatis (penghentian pendarahan). Bentuknya tidak
teratur dan bila tersentuh benda yang permukaannya kasar
mudah pecah. Jumlah trombosit normal sekitar (200.000-350.000/mm 3). Masa
hidup trombosit antara 8-11 hari
SKEMA PEMBEKUAN DARAH
PLASMA DARAH
✿ Plasma darah terdiri atas air yang didalamnya terlarut berbagai zat
makanan dan mineral, protein darah, zat sisa metabolisme, dan gas pernafasan sehingga
jumlahnya lebih kurang 7 – 10%.
ETIOLOGI & FAKTOR RESIKO
National Academy of Science merekomendasikan asupan zat besi 15 mg per hari untuk wanita dan
10 mg perhari untuk pria. Suplai rata-rat zat besi pada makanan antara lain 12-15 mg zat besi/hari,
dan hanya 5-10% (0,6-1,5 mg) yang diserap tubuh.

Faktor risiko utama anemia defensiensi besi antara lain :


✿ Kurangnya asupan zat besi harian
✿ Kehilangan darah
✿ Gangguan absorpsi zat besi
✿ Kebutuhan kelebihan sel darah merah sebagai akibat hemolisis
Sekitar 30% populasi didunia mengalami anemia defensiensi besi
dikarenakan rendahnya asupan zat besi dan tentunya berpengaruh terhadap
ekonomi dunia. Kelompok yang memiliki risiko tinggi anemia ini adalah
orang pada kondis menstruasi, wanita hamil, bayi, anak, remaja putri,
lansia(>65 tahun), pendonor darah, dan vegetarian.
PATOFISIOLOGI
Anemia difisiensi zat besi disebabkan oleh asupan makanan yang kurang atau kehilangan darah
kronis,karena dapat menguras penyimpanan besi dan mengurangi sintesis hemoglobin. Penyebab
lain dari ADB adalah gangguan fungsi zat besi dimana berbagai gangguan metabolisme yang
menyebabkan gangguan penyerapan zat besi di dalam sumsum. Anemia difisiensi besi berkembang
perlahan melalui tiga tahap yang tumpang tindih.

Tahap 1 : Terjadi kekosongan pada penyimpanan besi tubuh untuk produksi sel darah merah dan
sintesis hemoglobin

Tahap 2 : Jumlah besi yang kurang mencukupi ditransfer menuju sumsum, dan dimulailah produksi
sel darah merah yang kekurangan zat besi.

Tahap 3 : dimulai ketika hemoglobin sel darah merah yang kekurangan besi memasuki sirkulasi
untuk menggantikan sel normal, dan eritrosit yang tua dihancurkan.
TANDA & GEJALA
Gejala timbul bila kadar Hb turun dibawah 5 g%. Pada penderita anemia
defisiensi besi ringan gejala tidak tampak,namun pada kasus yang lebih parah
akan terdapat gejala umum yaitu keletihan, nyeri kepala, dispnea, pucat pada
wajah, telapak tangan,dan dasar kuku. Penderita ADB lebih mudah terserang
infeksi.
TEST DIAGNOSTIK
✿ Kadar hemoglobin dan indeks eritrosit. Didapatkan anemia mikrositer hipokromik dengan
penurunan kadar HB mulai dari ringan sampai berat, RDW meningkat yang menunjukkan
adanya anisositosis. Indeks eritrosit sudah dapat mengalami perubahan sebelum kadar HB
menurun. Apusan darah menunjukkan anemia mikrositer hipokromik, anisositosis,
poikilositosis anulosit, leukosit dan trombosit normal, retrikulosit.
✿ Kadar besi serum menurun ≤ 50 mg/dl, total iron binding capaciti (TIBC) meningkat ≥ 350
mg/dl, dan saturasi transfelin ≤ 15%.
✿ Kadar serum feritin. Jika terdapat inflamasi, maka feritin serum sampai dengan 60 Ug/dl.
✿ Protoforfirin eritrosit meningkat ( ≥ 100 Ug/dl).
✿ Sumsum tulang. Menunjukkan hiperplasi normoblastik dengan hormoblast kecil-kecil
dominan.
PENATALAKSANAAN MEDIK &
KEPERAWATAN
1. Terapi Farmakologis

a) Terapi Besi Oral : bertujuan untuk meningkatkan besi dalam darah. Dosis awal pemberian
terapi besi peroral adalah 150 sampai 200 mg/hari dan dilanjutkan sampai feritin serum
mencapai 200 mg/hari. Umumnya terapi ini berlangsung selama 6 sampai 12 bulan setelah
perdarahan berhenti tetapi dapat dilanjutkan sampai 24 bulan.

2. Terapi Non Farmakologis

b) Diet tinggi besi : Diet tinggi besi dapat dilakukan dengan mengkonsumsi serat yang terdapat
sayuran dan sereal yang mengandung asam folat yang tinggi sebagai inhibitor besi dalam diet.
KOMPLIKASI

✿ Gagal Jantung

Anemia akan menginduksi terjadinya mekanisme kompensasi terhadap penurunan konsentrasi Hb


untuk memenuhi kebutuhan oksigen jaringan.

✿ Hipoksia

Penurunan pemasukan oksigen ke jaringan sampai di tingkat fisiologik. Hemoglobin berfungsi


untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, jika terjadi penurunan Hb maka akan terjadi hipoksia
bahkan dapat menyebabkan kematian.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pola Persepsi Kesehatan dan Pemeliharaan Kesehatan

DS : pasien mengatakan mudah lelah dan lemas, kepala pusing.

DO :-wajah dan conjungtiva pucat

-kurang semangat

-tampak lesu

2. Pola Nutrisi Metabolik

DS : pasien mengatakan nafsu makan berkurang, jarang minum suplemen atau vitamin, tidak
melakukan diet tertentu.

DO : -rambut mudah patah

-kulit tampak kering

-penurunan berat badan


3. Pola Aktivitas dan Latihan
DS : pasien mengatakan tidak semangat beraktivitas, tidak mampu
melakukan aktivitas berat dan lama seperti olahraga lari
DO : -tampak pernapasan lebih cepat
-tampak lemah
4. Pola Tidur dan Istirahat
DS : pasien mengatakan sulit tidur dimalam hari, badan merasa kedinginan
DO : kulit kering dan kusam
PATOFLOW

Anda mungkin juga menyukai