Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I


EFUSI PLEURA

DIBUAT OLEH
HILKYA PUTRI DAYANTI (61447121026)
OTTOPRIDA GOBAI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG


PRODI DII KEPERAWATAN MANOKWARI
TAHUN 2022/2023
Kata Pengantar

Makalah. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Efusi Pleura. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah.
Menyadari bahwa karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan penulis,
penyusunan makalah ini masih belum sempurna.Oleh karena itu,saran dan kritik
dari semua pihak sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah di masa
yang akan datang.

Manokwari,21 September 2022

(……………………………….)
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Efusi pleura adalah tubercolusis, infeksi paru nontubercolusis, sirosishati,
gagal jantung kongesif.Secara geografis penyakit ini terdapat diseluruh
dunia,bahkan menjadi problema utama di negara-negara yang sedang berkembang
termasuk Indonesia.Di negara-negara industri, diperkirakan terdapat 320 kasus
Efusi Pleura per100.000 orang.Amerika serikat melaporkan 1,3juta orang setiap
tahunnya menderita Efusi Pleura terutama disebabkan oleh gagal jantung kongestif
dan pneumonia bakteri. Sementara di Negara berkembang seperti Indonesia,
diakibatkan oleh infeksi tubercolusis.
Badan kesehatan dunia (WHO) 2011 memperkirakan jumlah kasus efusi pluera
diseluruh dunia cukup tinggi menduduki urutan ketiga setelah CA paru sekitar 10-
15 juta dengan 250 ribu kematian tiap tahunya.efusi pluera suatu disease entity dan
merupakan suatu gejala penyakit yang serius dapat mengancam jiwa penderita.
1.2 Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Efusi Pleura
Efusi pleura merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan adanya
penumpukan cairan pada rongga pleura yang berada di permukaan pleura visceral
dan pleura pariental. Efusi pleura adalah penyakit primer yang termasuk jarang
terjadi akan tetapi terhadap penyakit lain efusi pleura merupakan penyakit
sekunder. Selain berisi cairan, dalam efusi pleura juga terdapat penumpikan pus
dan darah. Efusi pleura merupakan salah satu penyakit yang dapat mengancam
jiwa (Saferi & Mariza, 2013).
Menurut (Joyce M. Black, 2014) Efusi pleura adalah penumpukan cairan pada
rongga pleura Cairan pleura normalnya merembes secara terus menerus ke dalam
rongga dada dari kapiler-kapiler yang membatasi pleura parietalis dan diserap
ulang oleh kapiler dan sistem limfatik pleura viseralis. Cairan pleura diproduksi
utama oleh pleura parietal dan direabsorbsi melalui limfatik pleura melalui stomata
yang ada di pleura parietal.Pada manusia sehat, kavitas pleural umumnya berisi
kira-kira 0.3 mL/kg cairan atau 10-20 mL dengan konsentrasi protein yang rendah
(D’Agostino and Edens,2020).
B .Etiologi
Keseimbangan cairan pada cavitas pleuralis antara tekanan hidrostatik dan
onkotik pada pembuluh pleura visceralis dan parietalis dengan drainasi limfe perlu
dijaga. Apabila keseimbangan ini terganggu, maka terjadilah effusi pleura.Effusi
pleura dapat disebabkan oleh banyak penyakit yang mendasari, mulai dari penyakit
paru atau non-paru, akut maupun kronik.
Etiologi effusi pleura yang paling sering ditemukan, yaitu gagal jantung ventrikel
kiri, malignansi, pnemonia, dan pulmonary embolism (Rubbins,2013). Beberapa
etiologi efusi pleura lainnya yang belum disebutkan, yaitu effusi chyliform (cairan
dengan kadar trigliserida rendah dan tinggi kolestrol), hemothorax (pendarahan
pada ruang pleura), dan empyema (terdapat pus di dalam ruang pleura; biasa
disebabkan oleh infeksi dari pnemonia)/(Light, 2012). Selain etiologi yang telah
dipaparkan di atas, 25% dari kasus effusi pleura tidak memiliki etiologi yang pasti.
Hal tersebut sering disebabkan oleh occult pulmonary embolism, tuberculosis, atau
kanker; kebanyakan diduga sebagai akibat dari infeksi virus/( Fauci ,2008)
C. Patofisiologi
Cairan pleura diserap pada tingkat yang sama dengan tingkat produksi untuk
mempertahankan volume cairan di dalam rongga pleura secara konstan.Bila jumlah
ini mejadi lebih dari cukup untuk menciptakan suatu aliran dalam rongga pleura,
kelebihan tersebut akan dipompa keluar oleh pembuluh limfatik yang terbuka
secara langsungdari rongga pleura ke dalam mediastinum, permukaan atas
diafragma, dan permukaan lateral pleura.Akumulasi cairan pleura terjadi ketika
beban cairan intrapleura 30 kali lipat dari keadaan normal/(Ali, 2010). Effusi
pleura berarti terjadi pengumpulan sejumlah besar cairan bebas dalam rongga
pleura.Penyebab effusi pleura adalah hambatan drainase limfatik dari rongga
pleura, peningkatan tekanan kapiler paru sehingga menimbulkan transudasi cairan
yang berlebihan ke dalam rongga pleura,tekanan osmotic koloid plasma yang
sangat menurun, sehingga memungkinkan transudasi cairan yang berlebihan, dan
infeksi atau setiap penyebab peradangan lainnya pada permukaan rongga pleura,
yang merusak membran kapiler dan memungkinkan kebocoran protein plasma dan
cairan ke dalam rongga secara cepat/(Guyton, 2007).
Effusi cairan dapat berbentuk cairan transudat atau eksudat Dalam keadaan
normal cairan pleura yang jumlahnya sedikit adalah transudat.Transudat terjadi
apabila hubungan normal antara tekanan kapiler hidrostatik dan koloid osmotic
menjadi terganggu, sehingga terbentuknya cairan pada satu sisi pleura akan
melebihi reabsorpsi oleh pleura lainnya/(Halim, 2014).

D.Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang menurut (Tierney, 2002 dan Tucker 1998) adalah
1 .Sesak nafas
2. Nyeri dada
3. Kesulitan bernafas
4. Peningkatan suhu tubuh jika terjadi infeksi
5. Keletihan
6. Batuk
Manifestasi klinis menurut Suzanne & Brenda, 2002 yang dapat ditemukan pada
Efusi Pleura adalah
a. Demam
b. Menggigil
c. Nyeri dada pleuritis
d. Dispnea
e. Batuk Suara nafas ronchi
Manifestasi klinis menurut Irman Somantri, 2008 adalah kebanyakan efusi pleura
bersifat asimpomatik, timbul gejala sesuai dengan penyakit yang mendasarinya.
Pneumonia akan menyebabkan demam, menggigil, dan nyeri dada pleuritik. Ketika
efusi sudah membesae dan menyebar kemungkinan timbul dispenea dan batuk.
Efusi pleura yang besar akan mengakibatkan nafas sesak. Tanda fisik meliputi
deviasi trakea menjauhi sisi yang terkena, dullness pada perkusi dan penurunan
bunyi pernafasan pada sisi yang terkena.

E.Penatalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai