TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Infeksi Jantung adalah infeksi yang terjadi pada bagian lapisan jantung bagian
dalam dan katup. Infeksi dapat terjadi pada organ jantung seperti halnya
organ-organ lain, dalam hal ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang
dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas pasien. Disebabkan oleh
bakteri streptokokkus,stapilokokkus, virus, jamur. Infeksi jantung
(perikarditis, endokarditis dan miokarditis) merupakan kasus infeksi yang
menyerang pada sistem kardiovaskuler. Ada beberapa penyakit yang
menyerang organ vital ini, diantaranya Endokarditis, Miokarditis dan
Perikarditis (Muttaqin,Arif. 2010).
5
6
b. Etiologi
Penyebab paling sering dengan urutan adalah : infeksi virus, infeksi
bakteri, uremia, trauma, sindrom paska infark, sindrom paska
perikardiotomi, neoplasma dan idiopatik.
c. Patofisiologi
1. Proses perjalan penyakit
Patofisiologi perikarditis bermula dari adanya proses peradangan
yang diakibatkan oleh infeksi virus dan infeksi bakteri yang dapat
menimbulkan penumpukan cairan efusi dalam rongga perikardium
dan dapat menimbulkan kenaikan tekanan intrakardial. Kenaikan
tekanan tersebut akan mempengaruhi daya kontraksi jantung,
sehingga akhirnya dapat menimbulkan proses fibrotik dan penebalan
perikardial, setelah lama kelamaan maka akan terjadi kontriksi
perikardial dengan pembentukan cairan, jika berlangsung secara
kronis maka akan menyebabkan fibrosis (pembentukan
jaringan ikat fibrosa yang berlebihan dalam suatu
organ atau jaringan dalam sebuah proses reparatif
atau reaktif).
2. Manifestasi Klinik
a) Sakit dada sub sternal/para sternal , kadang menjalar ke bahu,
lebih ringan bila duduk.
b) Pemeriksaan klinik ditemukan perikardial friction rub dan
pembesaran jantung.
c) Tanda-tanda penyumbatan ditemukan lewat tekanan vena
meningkat, hematomegali dan udem kaki, bunyi jantung lemah,
tetapi dapat normal bila efusi perikard berada dibelakang.
7
3. Komplikasi
a) Tamponade jantung
Adalah keadaan yang mengancam nyawa, dimana ditemukan
penekanan pada jantung, akibat terjadi pengumpulan cairan
(darah, nanah) atau gas diruangan perikardium (ruangan antara 2
selaput pelapis jantung), yang disebabkan karena trauma atau
robeknya otot jantung, atau karena pembesaran cairan (efusi).
Hal ini dapat menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah
keseluruh tubuh secara optimal.
b) Aritmi jantung
Contoh contoh dari atrial tachycardias termasuk atrial
fibrilation, atrial flutter, and atrial atau AV node menyebabkan
denyut jantung yang cepat.
c). Nyeri dada berulang-ulang.
2. Miokarditis
a. Pengertian
Miokarditis adalah radang otot jantung atau miokard. Peradangan ini
dapat disebabkan oleh penyakit reumatik akut dan infeksi virus seperti
cocksakie virus, difteri, campak, influenza, polio mielitus, dan berbagai
macam bakteri, jamur, dan parasit. Miokarditis menyerang semua umur.
Sebagian besar dapat sembuh spontan. Miokarditis post mortem karena
peradangan fokal atau difus. Miokarditis sering disertai radang perikard
atau mioperikarditis (Muttaqin,Arif. 2010).
8
b. Etiologi
Miokarditis biasanya diakibatkan oleh proses infeksi, terutama oleh
virus, bakteri, jamur, parasit, protozoa, dan spiroseta, atau dapat juga
disebabkan oleh keadaan hipersensitifitas seperti demam rematik. Jadi,
miokarditis dapat terjadi pada pasien dengan infeksi akut, yang
menerima terapi imunosupresif, atau yang menderita endokarditis
infeksi. Virus lain yang dapat menyebabkan miokarditis adalah polio
myelitis, campak, rubella, CMV, HIV, arbovirus, herpes, dan influenza.
Bakteri dapat disebabkan oleh streptokokus, salmonela typhi.
c. Patofisiologi
1. Proses perjalanan penyakit
Kerusakan miokard oleh kuman-kuman infeksius dapat melalui tiga
mekanisme dasar :
a) Invasi langsung ke miokard.
b) Proses immunologis terhadap miokard.
c) Mengeluarkan toksin yang merusak miokardium.
Proses miokarditis viral ada dua tahap, fase pertama (akut)
berangsung kira-kira 1 minggu (pada tikus) di mana terjadi invasi
virus ke miokardium, replikasi virus dan lisis sel. Kemudian
terbentuk neutralizing antibody dan virus akan dibersihkan atau
9
2. Manifestasi Klinik
Gejala miokarditis yang umum muncul pada anak adalah:
a) Lemas
b) Kehilangan nafsu makan
c) Batuk kronis
d) Sakit pada perut
e) Mengalami kesulitan bernafas
f) Demam
g) Ruam dan nyeri sendi
10
3. Komplikasi
a. Kardiomiopati
Kardiomipati adalah penyakit yang berhubungan dengan
miokardium atau otot jantung dimana terdapat kelainan pada
otot jatung secara secara struktur.
b. Gagal jantung
Gagal jantung adalah kondisi kronis ketika jantung tidak
memompa darah sebagaimana mestinya.
c. Efusi pericardial
Efusi perikardial adalah kondisi kelebihan cairan pada
perikardium.
d. AV block total
Av block total adalah penyumbatan sebagian atau seluruh
konduksi impuls listrik dari atrium jantung menuju ventrikel.
11
3. Endokarditis
a. Pengertian
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme pada endokardium atau katub jantung dilapisan
paling dalam pada jantung. Endokarditis tidak hanya terjadi pada
endokard dan katub yang telah mengalami kerusakan, tetapi juga pada
endokar dan katub yang sehat, misalnya penyalahgunaan narkotika
perintravena atau penyakit kronik (MuttaqinArif. 2010).
Endokarditis adalah suatu kondisi inflamasi pada endokardium
terutama pada katup. Gangguan ini menyebabkan morbiditas dan
mortalitas yang tinggi, tetapi hasil yang diharapkan dapat diperbaiki
dengan diagnosis cepat dan terapi yang efektif (keperawatan medikal
bedah : elseiver. Edisi 8 buku 3, hal: 75).
Endokarditis infektif adalah inflamasi pada lapisan dalam jantung dan
katup, dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau riketsial,
penyakit
jantung reumatik, adanya garis invasif, pengunaan obat IV (Purwati.
Sulastri ; Tinjauan Elseiver Buku Keperawatan Anak edisi 1 hal : 186-
187).
b. Etiologi
Endokarditis paling banyak disebabkan oleh streptokokus viridans
yaitu mikroorganisme yang hidup dalam saluran napas bagian atas.
Sebelum ditemukan antibiotik, maka 90 - 95 % endokarditis infeksi
disebabkan oleh streptokokus viridans, tetapi sejak adanya antibiotik
streptokokus viridans 50 % penyebab infeksi endokarditis yang
merupakan 1/3 dari sumber infeksi. Penyebab lain dari infeksi
endokarditis yang lebih patogen yaitu stapilokokus aureus yang
menyebabkan infeksi endokarditis subakut. Penyebab lainnya adalah
stertokokus fekalis, stapilokokus, bakteri gram negatif aerob/anaerob,
jamur, virus, ragi, dan kandida.
12
c. Patofisiologi
1. Proses perjalanan penyakit
Endokarditis paling banyak disebabkan oleh streptococus virdans
yaitu mikroorganisme yang hidup dalam saluran nafas bagian atas.
Sebelum ditemukan antibiotik, maka 90-95% endokarditis infeksi
disebabkan oleh stropkokus virdans, tetapi sejak adanya antibiotik
streptococus virdans 50% penyebab infeksi endokarditis yang
merupakan 1/3 dari sumber infeksi. Penyebab lain dari infeksi
endokarditis yang lebih patogen yaitu stapilokokus aureus yang
menyebabkan infeksi endokarditis subakut. Penyebab lainnya
adalah streptococus fekalis, stapilokokus, bakteri gram negatif
aerob/anaerob, jamur, virus, ragi, dan kandida. Faktor-faktor
predisposisi dan faktor pencetus:
Faktor predisposisi diawali dengan penyakit-penyakit kelainan
jantung dapat berupa penyakit jantung rematik, penyakit jantung
bawaan, katub jantung prostetik, penyakit jantung sklerotik, prolaps
katub mitral, post operasi jantung, miokardiopati hipertrof
obstruksi.
Endokarditi infeksi sering timbul pada penyakit jantung rematik
dengan fibrilasi dan gagal jantung. Infeksi sering pada katub mitral
dan katub aorta. Penyakit jantung bawaan yang terkena
endokarditis adalah penyakit jantung bawaan tanpa sianosis,
dengan deformitas katub dan tetralogi fallop. Bila ada kelainan
organik pada jantung, maka sebagai faktor predisposisi
endokarditis infeksi adalah akibat pemakaian obat imunosupresif
13
2. Manifestasi Klinik
Endokarditis infektif akut lebih sering terjadi pada jantung normal.
Penyakit timbul mendadak. Tanda-tanda infeksi lebih menonjol
seperti panas yang tinggi dan menggigil, jarang ditemukan jari
tubuh dan janeway lesions (bercak kemerahan pada telapak tangan
dan kaki). Terdapat tanda-tanda pada mata berupa ptekie
konjungtiva, perdarah retina, kebutaan, tanda-tanda endoftalmitis
dan panoftalmitis. Emboli biasanya lebih sering terjadi dan
umumnya menyangkut pada arteri yang lebih besar sehingga
menimbulkan infark atau abses paru dan sebagainya. Bising
jantung baru atau perubahan bising jantung dapat terjadi. Tanda
tanda kelainan jantung penting untuk menentukan adanya kelainan
katub dan kelainan bawaa. Tanda yang lain adalah sesak nafas,
takikardi, aritmia, sianosis. Pada stadium akhir terjadi gagal
jantung.
3. Komplikasi
a. Gagal jantung
b. Aneurisme nekrotik (pada endokarditis infeksi).
c. Terbentuknya abses atau kumpulan nanah pada otak, paru
paru, maupun jantung.
d. Emboli paru, yaitu kondisi ketika pembuluh darah yang dari
jantung ke paru-paru mengalami penyumbatan.
e. Stoke
B. Penatalaksanaan Medis
1. Terapi oksigen dan tirah baring
2. Perikardektomi
Dilakukan untuk operasi pengangkatan jaringan parut dan perikardium)
jika diindikasikan.
3. Pemantauan jantung
15
4. Antibiotik
Untuk meringankan penyebab infeksi kortikosteroid, agen anti inflamasi
non steroid untuk menekan aktivitas reumatik.
C. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah langkah pertama yang paling penting dalam proses
keperawatan, pengkajian terdiri dari pengumpulan data informasi subjektif
dan objektif (tanda tanda vital, wawancara pasien/keluarga, pemeriksaan
fisik) dan peninjuaun informasi riwayat pasien pada rekam medik. (Wiley
Blackwell, Nanda 2015-2017 hal:24).
1. Aktivitas/istirahat
Gejala : Kelemahan atau keletihan, tirah baring lama atau imobilisasi.
Tanda : Takikardi, penurunana TD, dispnea dengan aktivitas.
2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat demam reumatik, penyakit jantung kongenital, bedah
jantung, & palpitasi.
Tanda :Takikardi, distritmia, friction rub perikardi, murmur
aorta/mitral, irama gallop, edema, ptekie.
3. Integritas Ego
Gejala : Ketakutan, perasaan mau pingsan, takut mati.
Tanda :Gelisah, gemetar, perilaku panik, wajah tegang, peningkatan
keringat.
4. Makanan atau cairan
Gejala :Mual, anoreksia.
Tanda :Edema.
5. Neurosensori
Gejala :Kesulitan berkonsentrasi, gangguan daya ingat atau
kemampuan berfikir, takikardi.
Tanda : Ganguan lingkup perhatian, disorientasi, perubahan pengaturan
atau adanya daya ingat segera, latergi, atau pingsan.
16
2. Miokarditis
a. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium untuk menentukan etiologi. Biakan
darah dapat menemukan sebagian besar organisme pathogen.
Enzim keratin kinase atau laktat dehidroginase (LDH) dapat
meningkat sesuai luasnya nekrosis miokard.
b. Foto thorak
Ukuran jantung sering membesar kadang disertai kongesti paru.
c. Elektrocardiograf
Muncul kelainan sinus takikardia, perubahan segmen ST dan
gelombang T serta low voltage. Kadang ditemukan aritmia atrial
atau ventrikuler, AV block, dan QT memanjang.
d. Ekokardiograf
Pada kedua ventrikel sering didapat hipokinetik, bersifat
regional terutama di apeks. Adanya penebalan dinding ventrikel,
trombus ventrikel kiri, pengisian diastolic yang abnormal dan
efusi pericardial.
3. Endokarditis
a. Pada pemeriksaan laboratorium terdapat leukositosis
(neutrofilia), anemia normositik normokrom, peningkatan LED,
imunoglobulin serum meningkat, uji fraksi gamaglobulin positif,
total hemolitik komplemen dan komplemen C3 dalam serum
menurun, serta kadar bilirubin darah yang sedikit meningkat.
b. Pada pemeriksaan urin didapatkan proteinuria dan
mikrohematuria.
c. Pembiakan darah dilakukan selama 1-3 minggu untuk mencari
mikroorganisme yang mungkin berkembang biak agak lambat.
Darah diambil tiap hari berturut-turut selama 2-5 hari sebanyak
10 ml, sebelum diberikan antibiotik. Bila antibiotik telah
diberikan, hentikan selama 3-7 hari. Paling kurang dua kali
18
D. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respons manusia
terhadap gangguan kesehatan/proses kehidupan, atau kerentanan respons dari
seorang individu, keluraga, kelompok, atau komunitas (Wiley Blackwell,
Nanda 2015-2017 hal:24).
1. Nyeri akut b.d agens cedera biologis infeksi dan efek sistemik.
2. Penurunan Curah Jantung b.d perubahan kontraktilitas otot jantung
3. Ketidakefektifan pola nafas b.d peningkatan resistensi vaskuler paru
4. Intoleransi aktivitas b.d penurunan curah jantung
5. Kurang pengetahuan ibu tentang keadaan anak b.d kurangnya informasi
E. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan merupakan suatu sistem yang dapat digunakan untuk memilih
ukuran hasil yang berhubungan dengan diagnosis keperawatan, kriteria hasil
keperawatan mengacu pada perilaku yang terukur atau persepsi yang
ditunjukkan oleh seorang individu, keluarga, kelompok, atau komunitas yang
19
F. Pelaksanaan Keperawatan
Pelaksanaan keperawatan adalah berbeagai perawatan, berdasarkan penilaian
klinis dan pengetahuan, yang dilakukan oleh seorang perawat untuk
meningkatkan hasil klien/pasien (Wiley Blackwell, Nanda 2015-2017 hal:28).
Pelaksanaan keperawatan merupakan bagian dari proses keperawatan.
Pelaksanaan keperawatan dicatat untuk mengkomunikasikan rencana
keperawatan, mencapai tujuan dilakukan intervensi yang tepat sesuai dengan
masalah, serta tetap melakukan pengkajian untuk evaluasi efektif terhadap
perawatan (A.Aziz Alimul Hidayat, 2002 : halaman 39).
G. Evaluasi Keperawatan
Tahap akhir proses keperawatan. Perawat akan bergerak diantara pengkajian
dan diagnosis keperawatan, misalnya sebagai data tambahan dikumpulkan da
dikelompokkan kedalam pola yang bermakna, dan ketepatan diagnosis
keperawatan dievaluasi. Demikian pula, efektivitas tindakan dan pencapaian
hasil yang teridentifikasi terus dievaluasi sebagai penilaian status klien (Wiley
Blackwell, Nanda 2015-2017 hal:28).
Jenis-jenis evaluasi :
23
1. Formatif
Evaluasi setelah rencana keperawatan dilakukan untuk membantu
keefektifan tindakan yang dilakukan secara berkelanjutan hingga tujuan
tercapai.
2. Sumatif
Evaluasi yang diperlukan pada akhir tindakan keperawatan secara
obyektif, fleksibel, dan efisien.
Adapun evaluasi pada klien dengan infeksi jantung adalah sebagai berikut:
1. Nyeri akut hilang/terkontrol
2. Peningkatan Curah Jantung
3. Pola pernafasan efektif
4. Menunjukkan peningkatan dalam toleransi aktivitas
5. Pengetahuan keluarga tentang infeksi jantung pada anak bertambah