Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN KANGAROO MOTHER CARE

DI POSYANDU MOJOSONGO

Disusun Oleh

ZAHRA NUR ROHMAH

(DB221002)

PROGRAM PENDIDIKAN DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAMBA’UL ULUM SURAKARTA

2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

KANGAROO MOTHER CARE

Pokok bahasan : Penyuluhan tentang Kangaroo Mother Care ( Metode kanguru )


1. Waktu : 09.00 WIB s/d selesai
2. Sasaran : Ibu dengan bayi BBLR di kelurahan Mojosongo
3. Hari/ Tanggal : Kamis, 24 juni 2023
4. Tempat : Posyandu Mojosongo
5. Pelaksana : Zahra Nur Rohmah

A. LATAR BELAKANG
Bayi prematur maupun bayi cukup bulan yang lahir dengan berat badan rendah,
terutama di bawah 2.000 gram, terancam kematian akibat hipotermia-yaitu penurunan suhu
badan di bawah 36,5 derajat Celcius-di samping asfiksia (kesulitan bernapas) dan infeksi.
Hipotermia terjadi karena evaporasi atau menguapnya cairan (air ketuban/air) dari
kulit bayi yang basah, radiasi, atau kehilangan panas karena udara ruangan lebih dingin
dibanding tubuh bayi, konduksi atau kehilangan panas karena bayi bersentuhan dengan
benda yang lebih dingin (alas tidur dingin atau popok basah), serta konveksi jika bayi
telanjang terkena aliran udara dingin.
"Suhu tubuh ideal bayi adalah 36,5-37 derajat Celcius. Bayi akan kedinginan dan stres kalau
suhu tubuhnya di bawah 36,5 derajat Celcius. Jika suhunya di bawah 32 derajat Celcius,
bayi akan mengalami cold injury yang ditandai dengan muka, ujung tangan, dan ujung kaki
berwarna merah terang, bagian tubuh lain pucat, kadang-kadang terjadi pengerasan kulit
yang kemerahan, serta pembengkakan terutama di punggung," papar Imral.
Faktor risiko hipotermia, antara lain bayi lahir tidak segera dikeringkan, terlalu cepat
dimandikan, setelah dikeringkan tidak segera diberi pakaian, tutup kepala dan dibungkus,
tidak segera didekapkan pada tubuh ibu, bayi baru lahir dipisah dari ibunya, tidak segera
disusui ibunya, bayi berat lahir rendah, dan bayi sakit.
Perawatan BBLR yang berkualitas baik bisa menurunkan kematian neonatal, seperti
inkubator dan perlengkapannya pada Neonatal Intensive Care Unit. Namun, teknologi ini
relatif mahal. Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dihadapkan pada masalah
kekurangan tenaga terampil, biaya pemeliharaan alat, serta logistik.
Selain itu, penggunaan inkubator dinilai menghambat kontak dini ibu-bayi dan
pemberian air susu ibu (ASI), serta berakibat ibu kurang percaya diri dan tidak terampil
merawat bayi BBLR. Sehingga para pakar khususnya dibidang Perinatologi melakukan
penelitian dan didaptkannya asuhan metode kangguru yang banyak memberikan manfaat
dalam menangani BBLR. Untuk lebih jelasnya lagi penulis akan membahas lebih rinci
dalam penggunaan metode ini.
B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kangaroo Mother Care selama 40 menit,
diharapkan ibu dengan bayi BBLR ( Berat Bayi Lahir Rendah ) mengetahui tentang
perawatan Kangaroo Mother Care.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kangaroo Mother Care diharapkan Ibu dengan
bayi BBLR mampu :
a. Memahami definisi dari Kangaroo Mother Care dengan tepat
b. Memahami tentang manfaat dari Kangaroo Mother Care dengan tepat
c. Memahami Kriteria Bayi Yang Diberikan Kangaroo Mother Care
d. Memahami cara perawatan Kangaroo Mother Care dengan tepat
e. Memahami prosedur perawatan Kangaroo Mother Care dengan tepat
f. Memahami komponen perawatan Kangaroo Mother Care dengan tepat
g. Memahami tanda bahaya selama perawatan Kangaroo Mother Care
C. SASARAN
Ibu dengan bayi BBLR ( Berat Bayi Lahir Rendah ) di Kelurahan Mojosongo

D. MEDIA
Leaflet dan lembar balik
E. STRATEGI PELAKSANAAN
No Terapis Waktu Subjek Terapi
1 Persiapan (Pra interaksi) 5 menit Ruangan, alat-alat,
a. Menyiapkan ruangan ibu dan bayinya
b. Menyiapkan alat-alat sudah siap.
c. Menyiapkan ibu dan bayinya

2 Pembukaan (Orientasi) 5 menit ibu menjawab


a. Mengucapkan salam salam, , ibu
b. Memperkenalkan diri memperhatikan
c. Menjelaskan ibu maksud dan terapis
tujuan perawatan Kangaroo
Mother Care
3 Kegiatan (Kerja) 25 menit Ibu memperhatikan
a. Menjelaskan kepada ibu penjelasan terapis.
tujuan, manfaat Kangaroo
Mother Care , dan cara
perawatan Kangaroo Mother
care ( KMC ).
4 Penutup (Terminasi) 5 menit Ibu mengerti dan
a. Mengevaluasi hasil dan sesi memahami tentang
tanya jawab. Kangaroo Mother
b. Mengucapkan terimakasih Care, menjawab
c. Mengucapkan salam salam

F. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
b. Posisi tempat di Ruang Melati
c. Peserta sepakat untuk mengikuti penyuluhan
d. Lifleat sudah disediakan
2. Evaluasi Hasil
a. Diharapkan ibu mampu menjelaskan , mempraktikkan apa yang sudah diajarkan.
b. Menyampaikan perasaan setelah mengikuti penyuluhan.
c. Ibu memahami isi keseluruhan dari penyuluhan tentang Kangaroo Mother Care.
MATERI TERLAMPIR

“Perawatan Metode Kangguru”


1. Pengertian Metode Kangguru
Meski menggunakan nama kangguru, metode ini bukan berasal dari Australia. Rey dan
Martinez dari Kolumbia yang pertama kali memperkenalkan metode ini pada tahun 1979.
Dinamakan kangaroo mother care karena metode ini meniru perilaku binatang asal Australia
yang menyimpan anaknya dikantung perutnya (HTAI, 2008).
Perawatan metode kangguru adalah perawatan untuk bayi berat badan lahir rendah
dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin-to-skin contact).
Metode ini sangat tepat dan mudah dilakukan guna mendukung kesehatan dan keselamatan
bayi dengan BBLR.Prinsip dasar Perawatan metode kangguru adalah mengganti perawatan
bayi berat lahir rendah (BBLR) dalam inkubator dengan metode kangguru. Hal ini disebabkan
karena kurangnya fasilitas terutama inkubator dan tenaga kesehatan perawatan BBLR,
penggunaan inkubator memiliki keterbatasan yaitu memerlukan tenaga listrik (Mitayani,
2009).

2. Manfaat Perawatan metode kangguru


Manfaat Perawatan metode kangguru adalah sebagai berikut :
a. Manfaat Perawatan Metode Kangguru bagi bayi
Dari berbagai penelitian menyebutkan bahwa manfaat perawatan metode kangguru pada
bayi adalah sebagai berikut :
1) Suhu tubuh bayi, denyut jantung dan frekuensi pernapasan relatif terdapat dalam batas
normal
2) BBLR lebih cepat mencapai suhu yang 36,5° C terutama dalam waktu 1 jam pertama.
3) ASI selalu tersedia dan mudah didapatkan sehingga memperkuat sistem imun bayi
karena meningkatnya produksi ASI.
4) Kontak dengan ibu menyebabkan efek yang menenangkan sehingga menurunkan stres
ditandai dengan kadar kortisol yang rendah.
5) Menurunkan respon nyeri fisiologis dan perilaku yang ditandai dengan waktu
pemulihan yang lebih singkat.
6) Meningkatkan berat badan dengan lebih cepat.
7) Meningkatkan ikatan bayi-ibu.
8) Memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan perkembangan kognitif yang dilihat
dari lebih tingginya skor Indeks Perkembangan Mental Bayley.
9) Waktu tidur menjadi lebih lama yang antara lain ditandai dengan jumlah
waktu terbangun yang lebih rendah.
10) Menurunkan infeksi nosokomial, penyakit berat, atau infeksi saluran pernapasan
bawah.
11) Memperpendek masa rawat.
12) Menurunkan risiko kematian dini pada bayi.
13) Memperbaiki pertumbuhan pada bayi prematur.
14) Dapat menjadi intervensi yang baik dalam mengangani kolik.
15) Memiliki pengaruh positif dalam perkembangan motorik bayi.
16) Kelangsungan hidup pada bayi BBLR lebih cepat membaik pada kelompok PMK
daripada bayi dengan metode konvensional pada 12 jam pertama dan seterusnya.
17) Bayi yang sangat prematur tampaknya memiliki mekanisme endogen yang
diakibatkan oleh kontak antara kulit ibu dan bayi dalam menurunkan respon nyeri.
18) Waktu pemulihan yang lebih singkat pada PMK secara klinis penting dalam
mempertahankan homeostasis.

b. Manfaat Perawatan Metode Kangguru bagi ibu


Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa metode kangguru mempermudah
pemberian ASI, ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi, hubungan lekat bayi-ibu lebih
baik, ibu sayang kepada bayinya, pengaruh psikologis ketenangan bagi ibu dan keluarga
(ibu lebih puas, kurang merasa stres) (Anderson 1991, Tessier dkk 1998, Conde-Agudelo,
Diaz-Rosello & Belizan 2003, Kirsten, Bergman & Hann 2001). Pada penelitian lain juga
melaporkan adanya peningkatan produksi ASI, peningkatan lama menyusui dan
kesuksesan dalam menyusui (Yanuarso, 2000).
c. Manfaat Perawatan Metode Kangguru bagi ayah
Selain memberikan manfaat bagi bayi dan ibu, ternyata Perawatan Metode Kangguru juga
mempunyai manfaat bagi ayah yaitu ayah memainkan peranan yang lebih besar dalam
perawatan bayinya dan meningkatkan hubungan antara ayah-bayinya.

3. Kriteria Bayi Yang Diberikan Perawatan metode kangguru


Beberapa kriteria bayi yang dapat diberikan Perawatan metode kangguru antara lain :
a. Bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram
b. Tidak terdapat kelainan atau penyakit menyertai
c. Refleks isap dan koordinasi menelan baik
d. Suhu tubuh stabil
e. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, ini sangat mendukung dalam
keberhasilan

4. Cara Melakukan Perawatan metode kangguru


a. Beri bayi topi, popok, dan kaos kaki
b. Letakkan bayi di antara payudara ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan
pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan
tungkai tertekuk, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit
mendongak atau ekstensi.
c. Dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu, dan bayi diletakkan di
antara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan
di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.
d. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dapat digunakan handuk atu kain lebar yang
elastik atau kantong yang dibuat sedemikian rupa untuk menjaga tubuh bayi.
e. Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bergerak bebas walau berdiri, duduk, jalan,
makan,dan mengobrol. Pada waktu tidur, posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan
meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu
f. Bila ibu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.
(Kementerian Kesehatan RI, 2010)
5. Prosedur Perawatan Metode Kangguru
Tahapan penggunaan metode kangguru menurut Kementerian Kesehatan RI (2010)
meliputi :
a. Persiapan Ibu
1) Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi menggunakan sabun 2-3 kali
sehari
2) Membersihkan kuku dan tangan
3) Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai
4) Selama pelaksanaan Perawatan metode kangguru ibu tidak memakai bra
5) Memakai kain baju yang dapat direnggangkan atau dilonggarkan
b. Persiapan Bayi
1) Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih dan hangat.
2) Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama penggunaan metode ini.
3) Posisi bayi vertikal ditengah payudara atau sedikit kesamping kanan/kiri sesuai dengan
kenyamanan bayi dan ibu. Usahakan kulit bayi dan ibu saling kontak.
4) Saat ibu duduk atau tidur posisi bayi tetap tegak mendekap ibu. Setelah bayi
dimasukkan ke dalam baju, ikat kain selendang di sekeliling atau mengelilingi ibu dan
bayi.

6. Komponen Perawatan metode kangguru


Komponen perawatan metode kangguru terdiri dari:
a. PMK Position
Letakkan bayi diantara payudara dengan posisi tegak, dada bayi menempel ke dada
ibu.Posisi kanguru ini disebut juga dengan kontak kulit-ke-kulit, karena kulit bayi
mengalami kontak langsung dengan kulit ibu.
Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala bayi
dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah (ekstensi).Tepi pengikat
tepat berada di bawah kuping bayi.Posisi kepala seperti ini bertujuan untuk menjaga agar
saluran napas tetap terbuka dan memberi peluang agar terjadi kontak mata antara ibu dan
bayi.Hindari posisi kepala terlalu fleksi atau ekstensi. Tungkai bayi haruslah dalam posisi
”kodok”; tangan harus dalam posisi fleksi.
Ikatkan kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak
tergelincir.Pastikan juga bahwa ikatan yang kuat dari kain berada di setinggi dada
bayi.Perut bayi jangan sampai tertekan dan sebaiknya berada di sekitar epigastrium ibu.
Dengan cara ini bayi dapat melakukan pernapasan perut. Napas ibu akan merangsang bayi.
Berikut adalah cara memasukkan dan mengeluarkan bayi dari baju kanguru:
• Pegang bayi dengan satu tangan diletakkan dibelakang leher sampai punggung bayi.
• Topang bagian bawah rahang bayi dengan ibu jari dan jari-jari lainnya agar kepala bayi
tidak tertekuk dan tidak menutupi saluran napas ketika bayi berada pada posisi tegak.
• Tempatkan tangan yang lainnya di bawah pantat bayi.
Didalam Acta Pediatrica (2004), posisi bayi dalam posisi kanguru diuraikan sebagai
berikut. Bayi didekap erat ke dada ibu dengan dibalut handuk katun lembut yang dilipat 2
berukuran 1 meter persegi.Balutan handuk menutupi sampai telinga bayi dan dibawah
ketiak ibu sedemikian rupa untuk memfikasasi kepala dan dada bayi dalam posisi
mendongak di dada ibu, memberikan jalur udara terbuka optimal dan mencegah apnea
obstruktif.Panggul diposisikan fleksi dan ditempatkan dalam posisi kodok (frog position),
lengan juga dalam posisi fleksi.Sepotong kain panjang yang melingkari pinggang ibu
menjaga/ menopang bayi dari sisi bawah.
Ketika bayi telah siap untuk PMK, atur waktu yang tepat bagi ibu dan bayi.Sesi
pertama ini merupakan sesuatu yang penting dan perlu waktu serta penuh
perhatian.Sarankan pada ibu agar menggunakan pakaian yang longgar dan ringan.Gunakan
ruang khusus yang cukup hangat untuk si bayi.Anjurkan ibu untuk membawa suami atau
seorang teman pilihannya. Ini akan memberikan semangat dan rasa aman.
Semua bayi memerlukan kasih sayang dan perawatan untuk pertumbuhannya, akan
tetapi BBLR lebih memerlukan perhatian agar dapat berkembang normal disebabkan
mereka telah kehilangan atau belum sempat mendapatkan lingkungan intrauterin yang
ideal selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Mereka bahkan sangat
sensitif terhadap sinar, suara dan tindakan yang menyakitkan selama perawatan awal.PMK
adalah metode ideal sebab bayi diayun-ayun, dipeluk, dan mendengarkan suara ibunya saat
ibu melakukan aktivitas sehari-hari.Seorang ayah pun dapat menciptakan suasana seperti
itu.Para petugas kesehatan memiliki peranan penting guna mendorong ibu dan ayah agar
mau menunjukkan perasaan dan cinta mereka pada bayinya.
b. PMK Nutrition
Posisi kanguru sangat ideal bagi proses menyusui. PMK dapat meningkatkan volume
ASI yang dihasilkan ibu. Dengan PMK, proses menyusui menjadi lebih lama. Segera
setelah bayi menunjukkan tanda kesiapan untuk menyusu, dengan menggerakkan lidah dan
mulut, dan keinginan untuk menghisap (seperti menghisap jari atau kulit ibunya), bantu ibu
menempatkan bayi pada posisi melekat yang dirasa cukup baik. Biarkan bayi menghisap
selama ia mau. Bayi yang kecil perlu menyusu lebih sering, yaitu sekitar 2-3 jam.
c. PMK Support
Bentuk dukungan pada PMK dapat berupa dukungan fisik maupun
emosional.Dukungan dapat diperoleh dari petugas kesehatan, seluruh anggota keluarga, ibu
dan masyarakat. Tanpa adanya dukungan, akan sangat sulit bagi ibu untuk dapat
melakukan PMK dengan berhasil. Wanita hamil sebaiknya sudah diberikan informasi dan
edukasi tentang PMK sejak kunjungan antenatal pertama. Saat bayi telah lahir, ibu
memerlukan dukungan dari berbagai pihak, diantaranya berupa :
1) Dukungan emosional
Ibu memerlukan dukungan untuk melakukan PMK. Banyak ibu muda yang mengalami
keraguan yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan bayi pertamanya sehingga
membutuhkan dukungan dari keluarga, teman serta petugas kesehatan.
2) Dukungan fisik
Selama beberapa minggu pertama PMK, merawat bayi akan sangat menyita waktu ibu.
Istirahat dan tidur yang cukup sangat penting peranannya pada PMK. Oleh karena itu,
ibu memerlukan dukungan untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas rumah.
3) Dukungan edukasi
Sangat penting memberikan informasi yang ibu butuhkan agar ia dapat memahami
seluruh proses PMK dan megerti bahwa PMK memang sangat penting. Ibu harus
mengetahui manfaat PMK. Hal ini membuat PMK menjadi lebih bermakna dan akan
meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan berhasil menjalankan PMK baik di rumah
sakit ataupun saat di rumah.
7. Tanda Bahaya pada Bayi saat Perawatan Metode Kangguru
Selama melakukan Perawatan Metode Kangguru, ibu diajarkan juga untuk mengawasi
tanda bahaya pada bayi. Bayi yang minumnya baik dan berada dalam dekapan ibu secara
terus-menerus, biasanya mampu dengan mudah mempertahankan suhu tubuhnya dalam batas
normal (antara 36,5-37,5°C suhu aksila), jika suhu ruangan tidak lebih rendah dari yang
direkomendasikan. Hipotermia jarang terjadi pada bayi PMK. Pengukuran suhu tubuh bayi
masih diperlukan, tetapi tidak sesering bayi yang dirawat dengan metode konvensional.
Ketika Perawatan Metode Kangguru dimulai, pengukuran suhu ketiak dilakukan setiap 6 jam
sampai stabil, terus-menerus sampai tiga hari. Selanjutnya pengukuran hanya diperlukan dua
kali sehari.
Bayi yang di PMK jarang akan mengalami hipotermia (suhu <36,5 0C) karena suhu
tubuh ibu akan naik secara otomatis untuk menghangatkan bayinya. Jika bayi kepanasan, ibu
juga dapat menurunkan suhunya untuk mendinginkan bayi. Jadi, tubuh ibu berfungsi seperti
inkubator otomatis. Frekuensi pernapasan normal pada BBLR berkisar antara 40 dan 60 kali
per menit. Kadang-kadang napasnya diselingi dengan periode apnea (tidak bernapas). Akan
tetapi jika durasinya menjadi terlalu lama (20 detik atau lebih) dan bibir bayi menjadi biru
(sianosis), denyut nadi menurun (bradikardia) dan dia tidak dapat bernapas secara spontan,
segeralah mengeluarkan bayi dari posisi kanguru dan berikan rangsangan pernapasan.
Semakin kecil atau semakin prematur bayi tersebut, semakin lama dan semakin sering periode
apnea terjadi. Saat bayi mendekati cukup bulan, apnea semakin jarang terjadi.Penelitian
membuktikan bahwa kontak kulit dapat membuat pernapasan semakin teratur pada bayi-bayi
muda dan dapat menurunkan risiko apnea. Bila terjadi apnea, ibu dapat memberikan
rangsangan dengan cara menggosok secara lembut punggung atau kepalanya, sampai bayi
mulai bernapas kembali. Jika tetap tidak bernapas, ibu dapat memanggil petugas kesehatan.
Apabila apnea seringkali terjadi sebaiknya cari pertolongan petugas kesehatan (Ari, 2009).
Ajari ibu untuk mengenali tanda-tanda bahaya. Tanda-tanda bahaya saat melakukan
PMK yaitu kesulitan bernapas (dada tertarik ke dalam, merintih), bernapas sangat cepat atau
sangat lambat, serangan apnea sering dan lama, bayi terasa dingin, sulit minum (bayi tidak
lagi terbangun untuk minum), berhenti minum atau muntah, kejang, diare, kulit menjadi
kuning. Yakinkan ibu bahwa tidaklah berbahaya bila bersin atau cegukan, buang air tiap
diberi minum.
DAFTAR PISTAKA

Depkes RI. (2010). Angka kematian bayi dan ibu. (www.Depkes.go.id diakses pada

tanggal 23 Oktober 2019 pukul 12.30 WIB).

Mitayani. (2011). Asuhan keperawatan maternitas. Jakarta: Salemba Medika.

Suradi. dan Yanuarso, et al. (2009). Perawatan bayi berat lahir rendah dengan

metode kanguru, cetakan ke 2. Jakarta: Perinasia.

Priya, J.J. (2004). Kangaroo care for low birth weight babies. Nursing Journal of

Indian, 95 (9), 209-212. www.pediatriccareonline.org


Penyuluhan Kesehatan Tentang Metode Perawatan metode kangguru adalah
perawatan untuk bayi berat badan lahir
Kanguru
rendah dengan melakukan kontak langsung
antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin-to-
Di Wilayah Mojosongo Jebres skin contact).
Surakarta Tahun 2023
Manfaat perawatan metode kangguru
pada bayi adalah sebagai berikut :

1) Suhu tubuh bayi, denyut jantung dan


frekuensi pernapasan relatif terdapat
dalam batas normal
h. Refleks isap dan koordinasi
2) BBLR lebih cepat mencapai suhu yang
menelan baik
36,5° C terutama dalam waktu 1 jam
i. Suhu tubuh stabil
pertama.
j. Kesiapan dan keikutsertaan orang
3) Kontak dengan ibu menyebabkan efek
tua, ini sangat mendukung dalam
yang menenangkan sehingga
keberhasilan
menurunkan stres ditandai dengan
Cara Melakukan Perawatan metode
kadar kortisol yang rendah.
Meningkatkan berat badan dengan kangguru
Disusun Oleh : lebih cepat. g. Beri bayi topi, popok, dan kaos
4) Meningkatkan ikatan bayi-ibu. kaki
Zahra Nur Rohmah h. Letakkan bayi di antara payudara
5) Memperbaiki pertumbuhan pada bayi
prematur. ibu, dengan posisi tegak langsung
Beberapa kriteria bayi yang dapat ke kulit ibu dan pastikan kepala
diberikan Perawatan metode bayi sudah terfiksasi pada dada
PRODI DIII KEBIDANAN
kangguru antara lain : ibu. Posisikan bayi dengan siku
STIKES MAMBA’UL ULUM f. Bayi dengan berat lahir kurang dan tungkai tertekuk, kepala dan
dari 2500 gram dada bayi terletak di dada ibu
SURAKARTA
g. Tidak terdapat kelainan atau dengan kepala agak sedikit
penyakit menyertai mendongak atau ekstensi.
i. Dapat pula memakai baju dengan 8) Saat ibu duduk atau tidur
ukuran lebih besar dari badan ibu, Tahapan penggunaan metode posisi bayi tetap tegak
kangguru menurut Kementerian mendekap ibu. Setelah bayi
dan bayi diletakkan di antara
Kesehatan RI (2010) meliputi : dimasukkan ke dalam baju,
payudara ibu, baju ditangkupkan, c. Persiapan Ibu ikat kain selendang di
kemudian ibu memakai selendang 6) Membersihkan daerah dada sekeliling atau mengelilingi
dan perut dengan cara mandi ibu dan bayi.
yang dililitkan di perut ibu bayi
menggunakan sabun 2-3 kali
tidak terjatuh. sehari
j. Bila baju ibu tidak dapat 7) Membersihkan kuku dan
tangan
menyokong bayi, dapat
8) Baju yang dipakai harus bersih
digunakan handuk atu kain lebar dan hangat sebelum dipakai
yang elastik 9) Selama pelaksanaan
k. Ibu dapat beraktivitas dengan Perawatan metode kangguru
ibu tidak memakai bra
bebas. Pada waktu tidur, posisi Memakai kain baju yang dapat
ibu setengah duduk atau dengan direnggangkan atau
jalan meletakkan beberapa bantal dilonggarkan
d. Persiapan Bayi
di belakang punggung ibu
5) Bayi cukup dibersihkan
l. Bila ibu istirahat, dapat dengan kain bersih dan hangat.
digantikan oleh ayah atau orang 6) Bayi perlu memakai tutup
kepala atau topi
lain.
7) Posisi bayi vertikal ditengah
(Kementerian Kesehatan RI, payudara atau sedikit
2010) kesamping kanan/kiri sesuai
dengan kenyamanan bayi dan
ibu.

Anda mungkin juga menyukai