Anda di halaman 1dari 13

Tugas : Individu

Dosen : Dr. Hasnidar,S.ST.,M.KES

MAKALAH
TENTANG KANGOROO MOTHER CARE
( PERAWATAN METODE KANGGURU )

Oleh :
FIRDA (BSN 18956)

AKADEMI KEBIDANAN BINA SEHAT NUSANTARA


TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Allah S.W.T kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “TENTANG KANGOROO MOTHER CARE (PERAWATAN
METODE KANGGURU)’’
ini dengan baik tanpa hambatan. Kami  mengucapkan terimakasih banyak kepada
para pembimbing dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
tugas ini atas semua bantuan, bimbingan, dan kemudahan yang telah diberikan
kepada kami dalam menyelesaikan makalah.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan Tugas Mata Kuliah ASKEB NEONATUS BAYI DAN
BALITA. Meskipun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun
kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini yang
selanjutnya akan kami terima dengan tangan terbuka.
Akhirul kalam, Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pembimbing
yang telah membimbing kami untuk membuat makalah ini.

Watampone, 25 Maret 2020


penyusun

FIRDA

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kangaroo Mother Care.............................................3
B. Prinsip Perawatan Metode Kangguru ........................................3
C. Tujuan metode kanguru .............................................................3
D. Manfaat Perawatan Metode Kangguru ......................................4
E. Kekurangan Perawatan Metode Kangguru ................................5
F. Kriteria bayi untuk metode kanguru ..........................................5
G. Langkah-langkah metode kanguru.............................................5
H. Waktu Pelaksanaan Metode Kanguru .......................................7
I. Kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kanguru ....................7
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN..........................................................................8
B. SARAN...................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................9

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Data World Health Organization (WHO) memperlihatkan sekitar 20
juta bayi berat lahir rendah (BBLR) lahir setiap tahunnya yang dapat
disebabkan oleh kelahiran sebelum waktunya (prematur) maupun
perkembangan janin terhambat saat dalam kandungan. Bayi dengan berat
lahir rendah merupakan penyumbang tertinggi angka kematian neonatal
(AKN). Dari sekitar 4 juta kematian neonatal, prematur dan BBLR
menyumbang lebih dari seperlima kasus, dan Indonesia terdaftar sebagai
negara di urutan ke-8 berdasarkan jumlah kematian neonatal per tahun
menurut data WHO. Prevalensi BBLR di Indonesia berkisar antara 2 hingga
17,2% dan menyumbang 29,2% AKN.
Masalah utama bayi baru lahir pada masa perinatal dapat
menyebabkan kematian, kesakitan dan kecacatan. Hal ini merupakan akibat
dari kondisi kesehatan ibu yang jelek, perawatan selama kehamilan yang tidak
adekuat, penanganan selama persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih,
serta perawatan neonatal yang tidak adekuat. Bila ibu meninggal saat
melahirkan, kesempatan hidup yang dimiliki bayinya menjadi semakin kecil.
Kematian neonatal tidak dapat diturunkan secara bermakna tanpa dukungan
upaya menurunkan kematian ibu dan meningkatkan kesehatan ibu. Perawatan
antenatal dan pertolongan persalinan sesuai standar, harus disertai dengan
perawatan neonatal yang adekuat dan upaya-upaya untuk menurunkan
kematian bayi akibat bayi berat lahir rendah, infeksi pasca lahir (seperti
tetanus neonatorum, sepsis), hipotermia dan asfiksia. Sebagian besar kematian
neonatal yang terjadi pasca lahir disebabkan oleh penyakit – penyakit yang
dapat dicegah dan diobati dengan biaya yang tidak mahal, mudah dilakukan,
bisa dikerjakan dan efektif.
Intervensi yang efektif masih sangat terbatas akibat terbatasnya
jumlah fasilitas dan tenaga yang terampil. Akibatnya angka morbiditas dan
mortalitas bayi BBLR menjadi tinggi. Perawatan dengan metode kanguru
(PMK) merupakan salah satu cara yang sederhana dan terbukti efektif untuk

1
memenuhi sebagian besar kebutuhan dasar bayi, antara lain kehangatan, ASI,
perlindungan infeksi, dan stimulasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Perawatan Metode Kanguru?
2. Apa sajakah manfaat dari Perawatan Metode Kanguru?
3. Apa saja tahap yang dilakukan dalam melaksanakan Pearawan Metode
Kanguru?
4. Bagaimanakah kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kanguru?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana perencanaan penyuluhan
pendidikan kesehatan perawatan BBLR dengan metode kangguru
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian, prinsip, tujuan, keuntungan, langkah-langkah,
pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru.
b. Memahami kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kanguru.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kangaroo Mother Care


Pengertian Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode
Kangguru (PMK) adalah kontak kulit antara ibu dan bayi secara dini, terus-
menerus serta dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannnya
adalah agar bayi kecil tetap hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir atau
bayio telah stabil. KMC dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah setelah
bayi pulang. Bayi tetap dapat di rawat dengan KMC meskipun belum dapat
menyusu, berikan ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif
pemberian minum.
Meski namanya kanguru, metode ini bukan berasal dari Australia,
metode ini meniru perilaku binatang asal Australia yang menyimpan anaknya
di kantung perutnya, sehingga diperoleh suhu optimal bagi kehidupan bayi.
Metode ini asalnya bukan dari Australia melainkan dikembangkan di
Kolombia.
B. Prinsip Perawatan Metode Kangguru
Prinsip metode ini adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir
dalam inkubator dengan meniru kanguru. Ibu bertindak seperti ibu kanguru
yang mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan
optimal (36,5 C- 37,5 C). Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak langsung
o o

kulit bayi dengan secara terus-menerus.Bayi yang dapat bertahan dengan cara
ini adalah yang keadaan umumnya baik, suhu tubuhnya stabil (36,5 C- 37,5 C)
o o

dan mampu menyusui dengan baik. Metode ini dihentikan jika bayi telah
mencapai bobot badan minimal 2500 g dan suhu tubuh optimal 37 C, dan bayi
o

bisa menyusui dengan baik.


C. Tujuan metode kanguru
Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap bayinya dengan
tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal. Suhu optimal ini
diperoleh dengan kontak langsung secara terus menerus.

3
D. Manfaat Perawatan Metode Kangguru
Beberapa penelitian menyebutkan metode ini memberikan manfaat
yang dapat dirasakan langsung oleh bayi dan ibu :
1. Untuk meningkatkan Berat Badan terutama pada BBLR
2. Menjaga kehangatan, agar suhu tubuh bayi tetap normal. Suhu optimal
didapat lewat kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi (skin to skin
contact). Suhu ibu merupakan sumber panas yang efisien dan murah.
3. Mempercepat pengeluaran ASI dan meningkatkan keberhasilan menyusui
sehingga Inisiasi Menyusu Dini juga akan cepat tercapai dalam tahap
metode ini dan apabila ASI sudah keluar manfaat ekonomis juga akan
dirasakan. Ibu selain mudah, praktis dan murah dapat meyusui bayinya,
tidak perlu juga membeli susu formula yang harganya cukup mahal
4. Menjalin ikatan batin antara ibu dan bayi. Metode ini tentunya akan lebih
mendekatkan ikatan batin ibu dan si bayi, karena apabila bayi berada di
inkubator, tentunya hubungan bayi dan ibu akan ”terbatas”. Dengan
metode KMC ini akan diketahui pengaruh kontak langsung ibu-bayi :
ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti
skin to skin contact. Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi
merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang
sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim. Bayi dapat merasakan
sentuhan lembut ibu, ungkapan rasa sayang dan perhatian seorang ibu.
Bayi prematur yang mendapat banyak sentuhan ibu, menurut penelitian,
menunjukkan kenaikan berat badan yang cepat dari pada jika si bayi
jarang disentuh.
5. Perlindungan dari infeksi
6. Mengurangi lama menangis pada bayi
7. Dapat mengurangi biaya rumah sakit. Hal ini berkaitan dengan
penggunaan ikubator di rumah sakit yang cukup mahal, sehingga dengan
menggunakan asuhan metode kangguru dapat mengurangi biaya rumah
sakit..
8. Metode bisa dilakukan oleh anggota keluarga lain, jika ibu perlu istirahat,
termasuk ayah, saudara,atau petugas kesehatan. Bila tidak ada yang

4
menggantikan , bayi diberi pakaian hangat atau topi, dan diletakkan di box
bayi dalam ruangan yang hangat.
E. Kekurangan Perawatan Metode Kangguru
Adapun salah satu kekurangan dari asuhan metode kangguru yaitu,
Waktu ibu cenderung lebih banyak digunakan untuk metode ini, sehingga
tidak dapat melakukan aktivitas lain yang lebih berat(sangat aktif).
F. Kriteria bayi untuk metode kanguru
Adapun kriteria bayi untuk metode kanguru menurut Suriviana adalah
 Bayi dengan berat badan ≤ 2000 gram.
 Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.
 Refleks dan koordinasi isap dan menelan yang baik.
 Perkembangan selama di inkubator (rumah sakit) baik.
 Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam
keberhasilan
G. Langkah-langkah metode kanguru.
1) Persiapan pelaksanaan metode kanguru
a) Persiapan ibu
1) Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi
dengan sabun 2-3 kali sehari.
2) Membesihkan kuku dan tangan
3) Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai
4) Selama pelaksanaan metode kanguru ibu tidak memakai BH
5) Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju atau kain
6) Memakai kain baju yang dapat diregangkan
b) Persiapan bayi
1) Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan
kain bersih dan hangat
2) Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama
penggunaan metode ini.
c) Bila metode kanguru dilakukan dengan baju kanguru
1) Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak
terhalang BH

5
2) Memakaikan topi , popok dan kaos kaki pada bayi
3) Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada
dada ibu.
4) Memalingkan kepala ke sisi kanan/kiri dengan sedikit
menengadah
5) Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , seperti
katak.
6) Memakaikan baju model kanguru, dengan batas kain atas
berada dibawah telinga bayi
7) Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan
bebas seperti berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol.
8) Mengenakan pakaian luar sebagai penutup.
d) Bila metode kanguru dilakukan dengan selendang.
1) Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak
terhalang BH
2) Memakaikan topi , popok dan kaos kaki pada bayi
3) Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada
dada ibu.
4) Memalingkan kepala ke sisi kanan/kiri dengan sedikit
menengadah
5) Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , seperti
katak.
6) Menggunakan selendang, handuk atau kain lebar yang dibuat
sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.
7) Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan
bebas seperti berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol.
8) Mengenakan pakaian luar sebagai penutup.
e) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode kanguru.
1) Posisi ibu saat tidur yaitu dengan setengah duduk dengan
meletakkan bantal di belakang punggung ibu.
2) Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau
anggota keluarga yang lain.

6
3) Dalam pelaksanaan perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi,
pisisi bayi, pemantauan bayi, cara pemberian ASI dan
kebersihan ibu dan bayi
H. Waktu Pelaksanaan Metode Kanguru
1. Segera setelah lahir
2. Sangat awal, setelah 10-15 menit
3. Awal, setelah umur 24 jam
4. Menengah, setelah 7 hari perawatan
5. Lambat, setelah bayi bernafas sendiri tanpa O 2

6. Setelah keluar dari perawatan incubator


I. Kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kanguru
1. Suhu tubuh bayi stabil dan optimal (36,5 C -37,5 C)
0 0

2. Kenaikan berat badan stabil


3. Produksi ASI adekuat
4. Bayi tumbuh dan berkembang optimal
5. Bayi dapat menetek kuat

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti
incubator dalam perawatan BBLR, dengan beberapa kelebihan antara lain:
merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling
mendasar yaitu adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana tubuh ibu akan
menjadi thermoregulator bagi bayinya, sehingga bayi mendapatkan
kehangatan (menghindari bayi dari hipotermia), PMK memudahkan
pemberian ASI, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih
sayang. PMK dapat menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat, masalah
menyusui dan ketidakpuasan ibu serta meningkatnya hubungan antara ibu dan
bayi serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
B. SARAN
Perawatan Metode Kangguru ini dapat digunakan lebih efektif bagi
tenaga kesehatan untuk membantu memenuhi sebagian besar kebutuhan dasar
bayi, antara lain kehangatan, ASI, perlindungan infeksi, dan stimulasi pada
bayi BBLR.

8
DAFTAR PUSTAKA
1. Hanani. 2011. Kangaroo Mother Care.
http://sihhanani.blogspot.co.id/2011/11/kangaroo-mother-care.html diakses :
10 oktober 2015.
2. Kholipah, S & Tri Iin. 2014. Perawatan Metode Kangguru Perencanaan
Penyuluhan Pendidikan Kesehatan tentang perawatan BBLR .
http://ncembidan.blogspot.co.id/2014/02/askeb-v-perawatan-metode-
kanguru.html diakses : 10 0ktober 2015.
3. Rahmayanti. 2011. Pelaksanaan Perawatan Metode Kangguru Pada Ibu
Yang Memiliki BBLR di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Jakarta Tahun 2011 .
http://lib.ui.ac.id/ diakses : 10 oktober 2015.

Anda mungkin juga menyukai