Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya

dengan limpahan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah

“KEPERAWATAN KOMUNITAS ”

Dengan judul Trend dan isu keperawatan komunitas ( MDG’s HOME

HEALTH CARE)

Dengan terselesainya makalah ini kami berharap, agar setelah membaca

dan mempelajari makalah ini bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih baik dan

sebagaimana tertera dalam tujuan pembuatan makalah ini.kami juga mengucapkan

terima kasih kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini dan

kami mengharapkan segala masukan baik berupa kritik maupun saran demi

tersempurnanya makalah ini.Makalah ini dibuat dalam rangka memper dalam

pemahaman tentang pengertian MDG’s HOME HEALTH CARE yang sangat

diperlukan bagi mahasiswa untuk mendapatkan wawasan dalam melanjutkan

proses pembelajaran yang lebih efektif. Dalam proses pembuatan makalah ini,

tentunya kami mendapatkan bimbingan,arahan, koreksi dan saran

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................iii
A. Latar Belakang...............................................................................................iv
B. Tujuan............................................................................................................v
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................vi
A. Pengertian ......................................................................................................vi
B. Mekanisme kerja perawatan metode kanguru................................................vii
C. Metode dan waktu pelaksanaan tahapan penggunan metode kanguru...........viii
D. Keuntungan yg didapat dari metode kanguru................................................ix
E. Kriterian bayi untuk metode kanguru.............................................................x
BAB III KAJIAN RISET KEP METODE KANGGURU PADA BAYI ...........xi
BAB IV IMPLIKASI KEPERWATAN KMC .....................................................xii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................xv
B. Saran...............................................................................................................xv
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................xvi
LAMPIRAN..............................................................................................................xvii

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap tahun di dunia diperkirakan lahir sekitar 20 juta bayi berat lahir
rendah (BBLR). Kelahiran BBLR sebagian disebabkan oleh lahir sebelum
waktunya (premature), dan sebagian oleh karena mengalami gangguan
pertumbuhan selama masih dalam dalam kandungan. Di negara berkembang,
BBLR banyak dikaitkan dengan tingkat kemiskinan. BBLR merupakan
penyumbang utama angka kematian pada neonates. Menurut perkiraan World
Health Organization (WHO), terdapat 5 juta kematian neonates setiap tahun
dengan angka mortalitas neonates (kematian dalam 28 hari pertama
kehidupan) adalah 34 per 1000 kelahiran hidup, dan 98% kematian tersebut
berasal dari negara berkembang. Secara khusus angka kematian neonatus di
Asia Tenggara adalah 39 per 1000 kelahiran hidup. Di Indonesia saja, menurut
Survey Ekonomi Nasional (Susenas) 2005, kematian neonatus yang
disebabkan oleh BBLR saja sebesar 38,85%.
Perawatan BBLR merupakan hal yang kompleks dan membutuhkan
infrastruktur yang mahal serta staf yang memiliki keahlian tinggi sehingga
seringkali menjadi pengalaman yang sangat menggangu bagi keluarga. Oleh
karena itu, perawatan terhadap bayi tersebut menjadi beban sosial dan
kesehatan di negara manapun. Analisis terkini menunjukkan bahwa sekitar 3
juta kematian bayi baru lahir (BBL) dapat dicegah per tahun menggunakan
intervensi yang tidak mahal dan tepat guna. Salah satu intervensi tersebut
adalah Perawatan metode kanguru (PMK).
Perawatan dengan metode kanguru merupakan cara yang efektif untuk
memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu kehangatan, air susu
ibu, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang.
Metode ini merupakan salah satu teknologi tepat guna yang sederhana, murah
dan sangat dianjurkan untuk perawatan BBLR. Metode kanguru tidak hanya
sekedar menggantikan peran inkubator, namun juga memberikan berbagai

iii

1
keuntungan yang tidap dapat diberikan inkubator. Dibandingkan dengan
perawatan konvensional, PMK terbukti dapat menurunkan kejadian infeksi,
penyakit berat, masalh menyusui dan ketidakpuasan ibu, serta meningkatkan
hubungan antara ibu dan bayi.

B. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk meningkatkan asuhan keperawatan ibu dan
anak khususnya melalui intervensi Kangoro Mother Care (KMC) Atau
Perawatan Metode Kanguru pada bayi baru lahir rendah (BBLR).

iv
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Kangaroo mother care (KMC), defined as skin-to-skin contact
between a mother and her newborn, frequent and exclusive or nearly
exclusive breastfeeding, and early discharge from hospital, has been
proposed as an alternative to conventional neonatal care for low
birthweight (LBW) infants (Conde-Agudello et all, 2000). Metode
kangguru adalah sebuah metode perawatan bayi baru lahir dengan cara
meletakkan bayi didada ibu ( skin to skin ) untuk menyalurkan kehangatan
pada si bayi. Tujuannya kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi dapat
menurunkan hilangnya panas melalui konduksi dan radiasi serta bertujuan
untuk mempertahankan neutral thermal environment/NTE, yaitu kisaran
suhu lingkungan sehingga bayi dapat mempertahankan suhu tubuhnya
tetap normal dengan metabolisme basal minimum dan kebutuhan oksigen
terkecil. Metoda ini dapat juga dilakukan untuk bayi sehat. Sehingga
dengan kontak langsung kulit ibu bayi ini kebutuhan dasar dari bayi
berupa kehangatan, ASI, kasih sayang dan perlindungan bisa dipenuhi.
Dalam metode ini, kontak kulit antara ibu dan bayi yang
berlangsung sejak dini secara terus menerus dan berkesinambungan kalau
mungkin selama 24 jam. Bayi diletakkan diantara kedua payudara ibu
dengan posisi tegak/vertikal saat ibu berdiri dan duduk atau
tengkurap/miring saat ibu berbaring/tidur. Bayi mengenakan penutup
kepala, baju ibu berfungsi sebagai penutup badan bayi. Untuk nutrisi
Kanguru lebih didasarkan pada pemberian ASI eksklusif. Pemberian susu
tambahan dimungkinkan apabila pertambahan berat badanya 20 gram/hari.
ASI eksklusif memang menjadi harapan tetapi bukan merupakan
keharusan dalam metode Kanguru.
Bayi dipulangkan setelah berhasil melakukan penyesuaian terhadap
metode Kanguru (beberapa jam atau beberapa hari) tanpa memandang

v
3
berat lahir maupun usia kehamilannya. Bayi dan ibu bisa pulang lebih
awal dalam posisi ini. Dukungan terhadap ibu yang menggunakan metode
Kanguru sangat diperlukan. Paling tidak berasal dari keluarga terdekat
seperti ibu, suami dan mertua. Selama dalam perawatan, dukungan dari
staf perawatan sangat diperlukan agar ibu dan keluarga mau dan menerima
metode ini.
Lamanya bayi dalam posisi Kanguru kalau mungkin 24 jam terus
menerus. Kalau ibu tidak sempat bisa fungsinya sementara diganti oleh
keluarga lain. Bayi yang dirawat di NICU mengingat keadaan bayi, maka
metode Kanguru dilakukan secara bertahap, paling tidak selama 1 jam
(agar tidak mengganggu waktu istirahatnya bayi) sebelum terus menerus
selama 24 jam.
Metode ini dihentikan penggunaannya apabila bayi sudah tidak
menghendaki lagi yaitu umur kehamilannya sekitar 37 minggu atau berat
badannya 2500 gram. Pada usia tersebut biasanya bayi mulai gelisah,
rewel kalau diletakkan pada posisi Kanguru.

B. Mekanisme Kerja Perawatan Metode Kanguru


Pada dasarnya mekanisme kerja Perawatan Metode Kanguru
adalah sama seperti perawatan canggih dalam inkubator yang berfungsi
sebagai termoregulator memberikan lingkungan yang termonetral bagi
setiap neonatus melalui aliran panas konduksi dan radiasi. Lingkungan
termoral adalah lingkungan suhu agar bayi dapat mempertahankan optimal
(36,5-37,5 0C) dengan mengeluarkan energi/kalori yang minimal,
terutama bagi BBLR yang persediaan atau sumber kalorinya sangat
terbatas. Pengaliran panas melalui konduksi adalah identik kontak kulit
ibu-bayi seperti dalam inkubator konduksi panas dari badan inkubator ke
kulit bayi. Pengaliran panas melalui radiasi adalah udara hangat di dalam
inkubator seperti udara hangat dalam/antara selimut/baju kanguru dan
bayi. Proses hantaran panas tersebut berlangsung terus-menerus selama
dibutuhkan oleh BBLR baik dalam inkubator maupun dalam Perawatan
Metode Kanguru, oleh karena itu Perawatan Metode Kanguru hanya

vi
dikerjakan selama dibutuhkan oleh neonatus sampai bayi bisa mandiri
tanpa harus dirawat dalam inkubator, yaitu sekitar BB mencapai 2500
gram. Sehingga Perawatan Metode Kanguru harus terus menerus
dilakukan bergantian oleh bapak, ibu, tante dan neneknya (Usman,2001).

C. Metode dan Waktu Pelaksanaan Tahapan penggunaan Metode


Kanguru
Menurut Perinasia meliputi:
1. Persiapan ibu.
a. Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan
sabun 2-3 kali sehari.
b. Membesihkan kuku dan tangan
c. Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai
d. Selama pelaksanaan Metode Kanguru ibu tidak memakai BH
e. Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju atau kain
f. Memakai kain baju yang dapat direnggang

2. Persiapan bayi
a. Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain
bersih dan hangat
b. Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama
penggunaan metode ini.
c. Posisi bayi vertikal ditengah payudara atau sedikit ke samping
kanan/kiri sesuai dengan kenyamanan bayi serta ibu. Usahakan
kulit bayi kontak langsung dengan kulit ibunya terus menerus.
d. Saat ibu duduk atau tidur posisi bayi tetap tegak mendekap ibu
e. Setelah bayi dimasukkan ke dalam baju, ikat kain selendang di
sekeliling atau mengelilingi ibu dan bayi.

Prinsip metode ini adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir


dalam inkubator dengan meniru kanguru. Ibu bertindak seperti ibu

vii
kanguru yang mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu
bayi stabil dan optimal (36,50C - 37,50C). Suhu optimal ini diperoleh
dengan kontak langsung kulit bayi dengan secara terus-menerus. Bayi
yang dapat bertahan dengan cara ini adalah yang keadaan umumnya baik,
suhu tubuhnya stabil (36,50C - 37,50C), dan mampu menetek. Metode ini
dihentikan jika bayi telah mencapai bobot badan minimal 2500 g dan suhu
tubuh optimal 370C, dan bayi bisa menetek kuat.
Pelaksanaan Metode Kanguru dapat dilakukan pada waktu:
a. Segera setelah lahir
b. Sangat awal, setelah 10-15 menit
c. Awal, setelah umur 24 jam
d. Menengah, setelah 7 hari perawatan
e. Lambat, setelah bayi bernafas sendiri tanpa O2
f. Setelah keluar dari perawatan incubator

Kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kanguru adalah:


a. Suhu tubuh bayi stabil dan optimal (36,50C -37,50C)
b. Kenaikan berat badan stabil
c. Produksi ASI adekuat
d. Bayi tumbuh dan berkembang optimal
e. Bayi dapat menetek kuat seperti normalnya
D. Keuntungan Yang Di Dapat Dari Metode Kanguru Bagi Perawatan
Bayi
a. Meningkatkan hubungan emosi ibu – anak
b. Menstabilkan suhu tubuh , denyut jantung , dan pernafasan bayi
c. Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik
d. Mengurangi strea pada ibu dan bayi
e. Mengurangi lama menangis pada bayi
f. Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi
g. Meningkatkan produksi asi
h. Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit
i. Mempersingkat masa rawat di rumah sakit

viii
j. Mempercepat kenaikan berat badan bayi
Umumnya berat bayi naik 30 gram/ hari, dengan perawatan metode
kangguru bisa naik sampai 50 gram/hari. Karena makanan yang masuk
tidak dipakai untuk menghangatkan tubuhnya dan bisa dipakai untuk
menaikkan berat badan.
1. Menstabilkan denyut jantung dan pernapasan
Bayi premature suka berhenti bernafas karena otaknya belum matang,
dengan perawatan metode kangguru ini ia terstimulasi terus untuk
bernapas karena mendengar napas ibunya. Begitu juga dengan denyut
jantung
2. Memperpanjang waktu tidur
Karena si bayi merasa tenang dalam dekapan ibunya, otomatis waktu
tidurnya akan lebih panjang.
3. Menciptakan suasana nyaman dan mengurangi stress pada bayi
Bayi yang diberikan perawatan metode kangguru, kadar kortisol (hormon
stress) nya lebih rendah dibanding bayi yang diletakkan di inkubator.
Karena di inkubator dia hanya sendiri sedangkan dengan perawatan
metode kangguru dia nyaman bersama ibunya seperti waktu dalam
kandungan.

E. Kriteria Bayi Untuk Metode Kanguru


a. Bayi dengan berat badan ≤ 2000 g
b. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai
c. Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik
d. Perkembangan selama di inkubator baik
e. Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam
keberhasilan

ix
BAB III
KAJIAN RISET PERAWATAN METODE KANGURU PADA
BAYI BARU LAHIR DENGAN BBLR

Hasil-hasil riset yang dikaji dalam makalah ini ada 7 hasil riset, dari hasil
riset tersebut mayoritas menggunakan pre eksperimen dengan teknik sampling
non randomized kontrol.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Siti Suawibah,dkk,2009, dengan judul
efektifitas metode kanguru dengan inkubator terhadap peningkatan berat badan
bayi lahir rendah, penelitian ini mempunyai tujuan menguji efektifitas metode
perawatan kanguru dengan metode konvensional perawatan incubator terhadap
peningkatan berat badan bayi baru lahir penelitian dilakukan pada 44 bayi baru
lahir rendah didapatkan hasil kategori ibu usia 20-35 tahun, usia kehamilan saat
partus 37 minggu, bayi laki lebih banyak daripada bayi perempuan. Ada
perbedaan kenaikan BB yang signifikan pada perawatan dengan metyode kanguru
hari ke lima yaitu 77.28 gr dan pd hari ke sepuluh 150.91 gr. Hasil uji analisis
independen T-Test mendapatkan hasil þ=0,001. Dapat disimpulkan bahwa metode
kanguru lebih efektif daripada metode perawatan konvensional inkubator.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Triyowati (2007),
yang menyimpulkan bahwa ada perbedaan berat badan bayi BBLR pada
kelompok (perawatan bayi lekat tinggi dibandingkan yang mendapatkan
perawatan konvensional) secara statistik bermakna þ=0,03 dengan menggunakan
T-Test
Penelitian lain oleh Ali, et all, (2009), menyimpulkan bahwa metode
kanguru dapat meningkatkan berat badan bayi. Peningkatan berat badan bayi yang
mendapatkan perlakuan dengan metode kanguru meningkat 19,3 gr perhari,
sedangkan pada bayi yang mendapatkan perlakuan dengan metode konvensional
meningkat 10,44 gr per hari.
Penelitian yang dilakukan oleh Deswita, 2010 peneliti dengan judul
pengaruh perawatan metode kanguru terhadap suhu tubuh, denyut jantung,

x
saturasi oksigen dan kepercayaan diri ibu dalam perawatan BBLR di RSAB
Harapan Kita dan RSUP Fatmawati. Penelitian ini menggunakan metode one
group pre test post tes design , jumlah sample yang digunakan 9 BBLR dari
RSAB Harapan Kita dan 17 BBLR dari RSUP Fatmawati, hasil penelitan
dilakuakn uji analisis bivariat dengan wilcoxon match pairt menunjukan hasil
rata-rata keseluruhan suhu tubuh bayi sebelum dilakukan perawatan metode
kanguru adalah 36,7°C dan sesudahnya 36,9°C terdapat perbedaan yang bermakna
þ value =0,000 pada α=0,05. Hasil rata-rata keseluruhan frekuensi denyut jantung
bayi sebelum perlakuan yaitu 153x/mnt dan sesudahnya 155x/mnt, hasil analisis
menunjukan perbedaan yang bermakna dengan þ value=0,006 pada α=0,05. Hasil
rata-rata saturasi oksigen bayi sebelum perlakuan yaitu 96% dan sesudah
dilakukan perawatan adalah 96 %, hasil analisis menunjukan hasil þ value = 0,00
pada α = 0,05.
Penelitian diatas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristina
yuliani, dkk, tentang efektifitas perawtan metode kanguru terhadap stabilitas
denyut jantung. Penelitian ini menggunakan metode observational analitik study
dengan pendekatan one group pre test post tes design with time series dengan
sampling purposif sampling dan jumlah sample yang digunakan sejumlah 40
BBLR. Hasil menunjukanbahwa rata-rata hasil denyut jantung sebelum perlakuan
10 % tidak stabil dan sesudah perlakuan 100% stabil, sedangkan rata-rata
140,71x/mnt. Hasil analisis dengan menggunakan T-sample pairt test dengan
α=0,05 dan hasil þ value= 0,00.
Berdasarkan hasil kajian research diatas dapat disimpulkan bahwa metode
perawatan kanguru pada BBLR lebih efektif untuk menstabilkan suhu tubuh,
saturasi oksigen, frekuensi denyut jantung dan peningkatan berat badan BBLR
dibandingkan metode perawatan yang lainnya

xi
BAB IV
IMPLIKASI KEPERAWATAN KMC (Kangaroo Mother Care)

Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan kondisi yang memerlukan


penatalaksanaan yang dapat mencegah terjadinya keterlambatan pertumbuhan-
perkembangan bahkan kematian. Kondisi BBLR yang berisiko memungkinkan
banyak sekali munculnya tanda klinis yang dapat memperburuk kondisi bayi.
Penggunaan inkubator biasanya menjadi protap awal bagi bayi dengan kondisi ini,
memberikan kondisi sesuai dengan keadaan di dalam rahim dipercaya mampu
menurunkan risiko-risiko yang mungkin terjadi pada bayi. Kangaroo Mother
Care (KMC) merupakan salah satu intervensi yang bisa dilakukan untuk
melakukan perawatan pada BBLR.Metode ini awalnya diperkenalkan untuk
memberikan perawatan pada BBLR yang yang tidak bisa melakukan perawatan di
inkubator karena alasan kurangnya fasilitas bahkan karena alasan ekonomi. Dalam
perkembangaannya metode ini memiliki banyak manfaat bagi bayi bahkan orang
tua. KMC diyakini oleh para ahli memiliki kemampuan yang sangat baik untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi serta dapat meningkatkan kecerdasan
(Tessier, 2003). Metode ini sendiri merupakan intervensi yang bisa dilakukan oleh
ibu, ayah bahkan anggota keluarga yang lainnya dengan melakukan kontak
langsung terhadap bayi. Bayi diletakkan di dada pengasuh dan bayi akan
merasakan kehangatan baik secara fisik maupun psikologis bagi dirinya yang
diyakini dapat meningkatkan bonding attachment antara orang tua dan bayinya.
Keterlibatan ibu ataupun ayah merupakan hal juga menjadi faktor penting yang
dapat menentukan tingkat keberhasilan metode ini.
Pencapaian peran ibu menurut Ramona T. Mercer melibatkan ayah dan juga
bayi. Pencapaian ini menjadi stresor yang cukup besar bagi seorang ibu bahkan
mungkin ayah pula. Stresor yang dialami orang tua akan berubah menjadi
dukungan penting bagi bayi untuk bertumbuh dan berkembang. Beberapa jurnal
yang dikemukakan oleh kelompok menunjukkan bahwa banyak sekali manfaat
KMC terhadap bayi. Berdasarkan banyak penelitian yang mendasari tersebut

xii
metode KMC sangat mendukung teori yang dikemukakan oleh Mercer.Salah satu
penelitian tersebut yang mengungkapkan bahwa KMC ternyata dapat
meningkatkan pengetahuan ibu(Rahmayanti, 2010), kepercayaan diri ibu dalam
melakukan perawatan pada bayi dan menunjukkan respon fisiologis yang baik
pada bayi (Deswita, 2010). Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional
sangat dibutuhkan oleh orang tua dan keluarganya untuk memberikan informasi
dan teknik yang benar dalam melakukan KMC tersebut.
Menurut Mercer perawat mempunyai peran penting dalam meningkatkan
peran ibu. Pada situasi seorang ibu yang memiliki bayi berat lahir rendah tentunya
peran perawat akan lebih meningkat lagi. Peran perawat yang diharapkan menurut
Mercer yaitu 1) membantu wanita dalam melaksanakan tugasnya dalam adaptasi
peran fungsi ibu, 2) mengidentifikasi faktor apa yang mempengaruhi peran ibu
dalam pencapaian peran fungsi ini dan kontribusi dari stress antepartum (Aligood,
2010).Beberapa penelitian yang diungkapkan di atas metode KMC ini mempunyai
kelebihan yang dapat membantu perawat untuk membantu ibu ataupun orang tua
untuk meningkatkan perannya. Manfaat yang didapatkan dari metode ini menjadi
berlipat ganda mampu untuk meningkatkan peran ibu (ayah dan keluarga) dan
pertumbuhan perkembangan bayi. KMC merupakan metode yang cukup tepat
untuk direkomendasikan sebagai metode yang wajib dilakukan bagi BBLR aterm,
BBLR dengan prematur bahkan bayi aterm dengan berat badan normal.

xiii
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir
dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memperhatikan usia
gestasi. Perawatan pada BBLR ini harus dilakukan dengan cara tepat dan
bermanfaat bagi bayi. Untuk inilah perlu dilakukan intervensi keperawatan
yang sesuai untuk bayi yang memiliki resiko infeksi ini. Untuk inilah
diperlukan metode yang tepat dalam melakukan perawatan pada bayi
BBLR ini, metode ini dikenal dengan Kangaroo Mother Care (KMC) atau
Perawatan metode Kanguru. Metode ini dapat meningkatkan hubungan
emosi ibu – anak serta dapat mengurangi kejadian infeksi pada bayi yang
pada akhirnya dapat menurunkan kejadian kematian bayi baru lahir.
Hal ini diperkuat melalui hasil penelitian dengan metode perawatan
kanguru pada BBLR yang menunjukkan hasil yang lebih efektif untuk
menstabilkan suhu tubuh, saturasi oksigen, frekuensi denyut jantung dan
peningkatan berat badan BBLR dibandingkan metode perawatan yang
lainnya.

A. Saran
Hendaknya metode perawatan BBLR dilakukan melalui penerapan
Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan metode Kanguru pada bayi
untuk meningkatkan kualitas hidup bayi dan menjadikan asuhan
keperawatan menjadi lebih berkualitas.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

http://akperpantirapih.blogspot.com/2009/01/pengertian-metode-kanguru.html

http://www.riyawan.com/2013/05/asuhan-keperawatan-pada-bayi-dengan-
bblr.html#.VFiHwxb5nUw

http://catatanbidanmaria.blogspot.com/2010/07/kanguru-mother-care-kmc-atau-
perawatan.html

http://emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id/2013/01/10/bayi-berat-lahir-
rendah-bblr/

Riyawan.com. Kumpulan Artikel Keperawatan & Farmasi.smkmuh5babat.info,


babat.web.id

Surasmi Asrining, dkk.1996. Perawatan Bayi Resiko Tinggi, Jakarta.EGC

Tessier R., Cristo M., Velez S., Giron M., Nadeau L., Calumeb Z., Ruiz-Paláez
Z., Charpak N. 2003. Kangaroo Mother Care: A method for protecting high-
risk low-birth-weight and premature infants against developmental delay.
Infant Behavior & Development Journal Vol. 26 page 384–397

xv
xvi

Anda mungkin juga menyukai