Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya panduan
Perawatan Metode Kangguru Pada Bayi Berat Lahir Rendah di PPK_BLUD RSUD Palabuhanratu
Kabupaten Sukabumi telah selesai disusun.
Seperti kita ketahui bersama bahwa Sistem rujukan kegawatdaruratan maternal dan neonatal
mengacu pada prinsip utama kecepatan dan ketepatan tindakan, efisien, efektif, dan sesuai
kemampuan dan kewenangan fasilitas pelayanan, oleh karena itu pelaksanaan pelayanan PONEK di
PPK_BLUD RSUD Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi ini harus dapat diselenggarakan secara baik dan
sukses, dalam hal ini peran manajemen rumah sakit sangat penting dalam mendukung pelaksanaan rujukan
PONEK.
Buku panduan perawatan metode kangguru pada bayi berat lahir rendah ini dimaksudkan untuk
membantu para petugas kebidanan yang berada dalam TIM PONEK PPK_BLUD RSUD Palabuhanratu
Kabupaten Sukabumi sebagai acuan dalam tatakelola pelayanan kebidanan sesuai dengan program
PONEK agar dapat terselenggara secara optimal.
Kami menyadari bahwa panduan pelayanan PONEK ini belum sempurna, oleh karena itu, saran
dan kritikan yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan dan sejalan dengan penerapannya, kami
akan terus monitoring dan evaluasi dan melakukan revisi bila dibutuhkan pada waktunya.
Palabuhanratu,
Penyusun
2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA..........................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I
DEFINISI.................................................................................................
BAB II
RUANG LINGKUP.................................................................................
BAB III
TATALAKSANA....................................................................................
BAB IV
DOKUMENTASI.....................................................................................
BAB. I
DEFINISI
A. PENGERTIAN PERAWATAN METODE KANGGURU (PMK)
Perawatan metode kanguru (PMK) / Kangaroo Mothers Care (KMC) adalah perawatan untuk Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu
(skin-to-skin contact), dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi. Metode
ini sangat tepat dan mudah dilakukan guna mendukung kesehatan dan keselamatan BBLR. Esensinya
adalah:
1. Kontak badan langsung (kulit ke kulit) antara ibu dengan bayinya secara berkelanjutan, terusmenerus dan dilakukan sejak dini.
2. Pemberian ASI eksklusif (idealnya).
3. Dimulai dilakukan di RS, kemudian dapat dilanjutkan di rumah.
4. Bayi kecil dapat dipulangkan lebih dini.
5. Setelah di rumah ibu perlu dukungan dan tindak lanjut yang memadai.
6. Metode ini merupakan metode yang sederhana dan manusiawi, namun efektif untuk menghindari
berbagai stres yang dialami oleh BBLR selama perawatan di ruang perawatan intensif
Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti incubator dalam
perawatan BBLR, dengan beberapa kelebihan antara lain: merupakan cara yang efektif untuk
memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu,
dimana tubuh ibu akan menjadi thermoregulator bagi bayinya, sehingga bayi mendapatkan
kehangatan (menghindari bayi dari hipotermia), PMK memudahkan pemberian ASI, perlindungan
dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. PMK dapat menurunkan kejadian infeksi,
penyakit berat, masalah menyusui dan ketidakpuasan ibu serta meningkatnya hubungan antara ibu
dan bayi serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
B. PRINSIP METODE KANGURU
Menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam inkubator dengan ibu bertindak seperti ibu kanguru
yang mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal (36,5 - 37,5 C).
C. TUJUAN
Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi
stabil dan optimal. Suhu optimal ini diperoleh dengan kotak langsung secara terus menerus.
(bonding) ibu dan bayi serta ayah dan bayi secara bermakna. Posisi bayi yang mendapat PMK
memudahkan ibu untuk memberikan ASI secara langsung kepada bayinya. Selain itu, rangsangan
dari sang bayi dapat meningkatkan produksi ASI ibu, sehingga ibu akan lebih sering memberikan
air susunya sesuai dengan kebutuhan bayi.
6. Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit.
Berbagai penelitian juga telah memperlihatkan manfaat PMK dalam mengurangi kejadian infeksi
pada BBLR selama perawatan. Pada PMK, bayi terpapar oleh kuman komensial yang ada pada
tubuh ibunya sehingga ia memiliki kekebalan tubuh untuk kuman tersebut.
7. Mempersingkat masa rawat di rumah sakit.
Manfaat lainnya dengan berkurangnya infeksi pada bayi adalah bayi dapat dipulangkan lebih
cepat sehingga masa perawatan lebih singkat, dan biaya yang dikeluarkan lebih sedikit.
BAB. II
RUANG LINGKUP
A. KRITERIA BAYI UNTUK METODE KANGURU
Adapun kriteria bayi untuk metode kanguru adalah :
1. Bayi dengan berat badan > 2000 gram.
2. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.
3. Refleks dan koordinasi isap dan menelan yang baik.
4. Perkembangan selama di inkubator (rumah sakit) baik.
5. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.
B. KOMPONEN PERAWATAN METODE KANGURU
Pada awalnya, PMK terdiri dari 3 komponen, yaitu :
1. Kontak Kulit ke Kulit (skin-to-skin contact)
2. Pemberian ASI (breastfeeding)
3. Dukungan terhadap ibu (support)
Literatur terbaru menambahkan satu komponen lagi sehingga menjadi terdiri dari 4 komponen, yaitu:
1. Kangaroo Position (Posisi Kanguru)
Posisi Kanguru adalah menempatkan bayi pada posisi tegak didada ibunya, di antara kedua
payudara ibu, tanpa busana. Bayi dibiarkan telanjang hanya mengenakan popok, kaus kaki dan
topi sehingga terjadi kontak kulit bayi dan kulit ibu seluas mungkin. Posisi bayi diamankan
dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri,
dengan posisi sedikit tengadah (ekstensi). Ujung pengikat tepat berada di bawah kuping bayi.
Posisi kepala seperti ini bertujuan untuk menjaga agar saluran napas tetap terbuka dan memberi
peluang agar terjadi kontak mata antara ibu dan bayi.
2. Kangaroo Nutrition (Nutrisi Kanguru)
Kanguru Nutrisi merupakan salah satu manfaat PMK, yaitu meningkatkan pemberianASI secara
langsung maupun dengan pemberian ASI perah.
Kangaroo Discharge adalah membiasakan ibu melakukan PMK sehingga pada saat ibu pulang
dengan bayi, ibu tetap dapat melakukan PMK bahkan melanjutkannya di rumah. Metode ini
merupakan salah satu teknologi tepat guna yang sederhana, murah, serta dapat digunakan apabila
fasilitas untuk perawatan.
C. MANFAAT PERAWATAN METODE KANGURU
1. Untuk Bayi
a. Suhu tubuh bayi, denyut jantung dan frekuensi pernapasan relatif terdapat dalam batas
normal.
b. BBLR lebih cepat mencapai suhu yang 36,5 C terutama dalam waktu 1 jam pertama.
c. ASI selalu tersedia dan mudah didapatkan sehingga memperkuat sistem imun bayi karena
meningkatnya produksi ASI.
d. Kontak dengan ibu menyebabkan efek yang menenangkan sehingga menurunkan stres
ditandai dengan kadar kortisol yang rendah.
e. Menurunkan respon nyeri fisiologis dan perilaku yang ditandai dengan waktu pemulihan
yang lebih singkat pada uji tusuk tumit.
f. Meningkatkan berat badan dengan lebih cepat.
g. Meningkatkan ikatan bayi dan ibu.
h. Memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan perkembangan kognitif yang dilihat dari
lebih tingginya skor Indeks Perkembangan Mental Bayley.
i. Waktu tidur menjadi lebih lama yang antara lain ditandai dengan jumlah waktu terbangun
yang lebih rendah.
j. Menurunkan infeksi nosokomial, penyakit berat, atau infeksi saluran pernapasan bawah.
k. Memperpendek masa rawat.
l. Menurunkan resiko kematian dini pada bayi.
m. Memperbaiki pertumbuhan pada bayi prematur.
n. Dapat menjadi intervensi yang baik dalam mengangani kolik.
o. Mungkin memiliki pengaruh positif dalam perkembangan motorik bayi.
p. Kelangsungan hidup pada bayi BBLR lebih cepat membaik pada kelompok PMK daripada
bayi dengan metode konvensional pada 12 jam pertama dan seterusnya.
q. Bayi yang sangat prematur tampaknya memiliki mekanisme endogen yang diakibatkan oleh
kontak antara kulit ibu dan bayi dalam menurunkan respon nyeri.
r. Waktu pemulihan yang lebih singkat pada PMK secara klinis penting dalam mempertahankan
homeostasis.
2. Untuk Ibu
Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa PMK mempermudah pemberian ASI, ibu
lebih percaya diri dalam merawat bayi, hubungan lekat bayidan ibu lebih baik, ibu sayang kepada
bayinya, pengaruh psikologis ketenangan bagi ibu dan keluarga (ibu lebih puas, kurang merasa
stres). Peningkatan produksi ASI, peningkatan lama menyusui dan kesuksesan dalam menyusui.
Selain itu, bila perlu merujuk bayi ke fasilitas kesehatan maupun antar rumah sakit tidak
memerlukan alat khusus karena dapat menggunakan cara PMK.
3. Untuk Ayah
a. Ayah memainkan peranan yang lebih besar dalam perawatan bayinya.
b. Meningkatkan hubungan antara ayah dan bayinya, terutama berperan penting di negara
dengan tingkat kekerasan pada anak yang tinggi.
4. Untuk Petugas Kesehatan
Bagi petugas kesehatan paling sedikit akan bermanfaat dari segi efisiensi tenaga karena ibu lebih
banyak merawat bayinya sendiri. Dengan demikian beban kerja petugas akan berkurang. Bahkan
petugas justru dapat melakukan tugas lain yang memerlukan perhatian petugas misalnya
pemeriksaan lain atau kegawatan pada bayi maupun memberikan dukungan kepada ibu dalam
menerapkan PMK.
5. Untuk Rumah Sakit
Sedikitnya ada 3 manfaat bagi fasilitas pelayanan dengan penerapan PMK yaitu
a. lama perawatan lebih pendek sehingga cepat pulang dari fasilitas kesehatan. Dengan
demikian, tempat tersebut dapat digunakan bagi klien lain yang memerlukan (turn
overmeningkat).
b. Manfaat lain adalah pengurangan penggunaan fasilitas (listrik, inkubator, alat canggih lain)
sehingga dapat membantu efisiensi anggaran.
c. Dengan naiknya turn over serta efisiensi anggaran diharapkan adanya kemungkinan kenaikan
penghasilan (revenue).
6. Untuk Negara
Karena penggunaan ASI meningkat, dan bila hal ini dapat dilakukan dalam skala makro maka
dapat menghemat devisa (import susu formula). Demikian pula dengan peningkatan pemanfaatan
ASI kemungkinan bayi sakit lebih kecil dan ini tentunya menghemat biaya perawatan kesehatan
yang dilakukan di fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta.
BAB III
TATA LAKSANA
BAB IV
DOKUMENTASI
A. INDIKATOR DAN PENCATATAN
Pencatatan klinik untuk rumah sakit dan perawtan follow-up bagi bayi kecil bervariasi dari satu tempat
ke tempat lain dan tergantung pada tingkat perawatan yang ditawarkan bagi bayi prematur dan BBLR.
Informasi penting pada perawatan metode
harus tercatat juga. Informasi ini harus dicatat setiap hari, yaitu :
1. Untuk Pencatatan Bayi Di Rumah Sakit
a. Kapan PMK dimulai (tanggal, berat dan usia).
b. Kondisi bayi.
c. Data lengkap mengenai frekuensi dan lamanya kontak kulit langsung.
d. Apakah ibu dirawat dirumah sakit atau datang dari rumah.
e. Metode pemberian minum utama.
f. Pengamatan mengenai laktasi / pemberian makan.
g. Pertambahan berat badan per hari.
h. Episode penyakit, kondisi atau komplikasi yang lain.
i. Obat-obatan yang diterima bayi.
j. Data mengenai pemulangan : kondisi bayi, kesiapan ibu, keadaan kondisi di rumah yang
memungkinkan
metode pemberian minum dan petunjuk tentang follow-up (dimana, kapan dan seberapa
sering).
Ibu sebaiknya diberi surat pemulangan yang merangkum jalannya perawatan di rumah sakit dan
petunjuk untuk perawatan di rumah, epngobatan dan follow-up (dimana, kapan dan seberapa
sering).
2. Catatan Mengenai Follow Up
Selain data umum pada bayi, sebaiknya berisi informasi-informasi dibawah ini :
a. Saat bayi pertama kali datang (tanggal, berat, umur dan usia pasca menstruasi).
b. Metode pemberian minum.
c. Lama kontak sentuhan langsung per hari.
d. Hal lain yang mungkin merisaukan ibu.