DOTS
TB DOTS
2016
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN
RSUD Palabuhanratu
Jln.Ahmad Yani No. 2 Palabuhanratu Sukabumi
Email rsud_plr@hotmail.com
Pasal 1
Pasal 2
Program Kerja Penerapan Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse
(DOTS) sebagaimana pada Pasal 1 di atas digunakan sebagai acuan bagi
penanggulangan dan penatalaksanaan pasien Tuberkulosis di lingkungan RSUD
Palabuhanratu.
Pasal 3
Ditetapkan di :Palabuhanratu
Pada tanggal : 29 Februari 2016
DIREKTUR
TENTANG
Di Indonesia Strategi DOTS telah diterapkan secara luas di puskesmas sejak 1997
dan sejak tahun 2000 secara bertahap strategi ini dikembangkan untuk diterapkan
diseluruh unit pelayanan kesehatan termasuk dokter praktek swasta dan rumah
sakit baik pemerintah maupun swasta.
BAB II
LATAR BELAKANG
Di Rumah Sakit Umum Daerah Palabuhanratu pada bulan Desember tahun
2015 terdapat 27 kunjungan kasus Tuberkulosis yang terdiri dari nol kunjungan di
rawat jalan dan 27 kunjungan rawat inap.
Untuk penemuan kasus baru pada tahun 2011 , terdapat sebanyak 64
penderita TB Paru kasus BTA (+), sementara yang diobati di poliklinik DOTS
hanya sekitar 14 penderita atau sebesar 20%. Angka ini masih jauh dari target
proporsi pasien BTA (+) yang diobati di poli DOTS yaitu sebesar 60%. Angka
kesembuhan penderita TB Paru BTA (+) pada tahun 2015 adalah sebesar 55%,
masih dibawah target yang ditetapkan oleh program nasional yaitu sebesar 85%.
Di samping itu, tingginya angka drop out pengobatan (default) di RSUD
Palabuhanratu pada tahun 2015 terutama untuk kasus BTA (+) sebesar 38,80%
menjadi permasalahan tersendiri yang membutuhkan perhatian khusus dari pihak
pihak yang terkait dalam penatalaksanaan Tuberkulosis di RSUD Palabuhanratu.
Untuk itu diperlukan penyusunan rencana kerja Tim DOTS pada tahun 2012 agar
dapat mencapai angka-angka cakupan indicator yang mendekati target ideal.
BAB III
TUJUAN
1. Umum
Rumah Sakit Umum daerah Palabuhanratu mampu melaksanakan
pelayanan paripurna dan menyeluruh terhadap penderita Tuberkulosis
berdasarkan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short Course)
2. Khusus
Tercapainya Proporsi jumlah pasien TB Paru BTA (+) yang
tercatat di Unit DOTS Rumah Sakit Umum Daerah Palabuhanratu
dibandingakn dengan seluruh pasien TB Paru BTA (+) yang
berobat di rumah sakit diatas 60%.
Tercapainya kesembuhan penderita TB Paru BTA (+) di Rumah
Sakit Umum daerah Palabuhanratu di atas 85%
Tercapainya angka default yaitu jumlah pasien TB BTA (+) yang
default di Rumah Sakit Umum Daerah Palabuhanratu dalam satu
triwulan dibandingkan terhadap jumlah pasin TB BTA (+) terhadap
jumlah pasien TB dalam triwulan yang sama dibawah 5%.
Tercapainya angka keberhasilan rujukan yaitu presentase pasien
TB yang dirujuk dan sampai di UPK rujukan diantara seluruh
pasien yang dirujuk sebesar 100%.
BAB IV
SASARAN
NO Aktvitas SASARAN Anggaran Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
4. Penyuluhan 1.PMO dan 100 ribu/
TB Pasien TB pertemuan
2.Bentuk
Kegiatan
Penyuluhan
Berkelompok
Yang
Diadakan
Tiap minggu,
Secara
Bergiliran
Oleh residen
Dokter Intern, dan
Siswa
Keperawatan
5. Pusat studi 1.Kasus TB 100 ribu/
TB dan Dan TB HIV pertemuan
TB HIV
6. Rapat 1.Tim DOTS
Pembentukan RSUDPLR
Pokja 2.Tim HIV
TB-HIV RSUDPLR
3.Bentuk
Kegiatan:
Rapat yang
Dapat
Diadakan
Minimal
3 kali
7. Workshop 1.Semua SMF
TB-HIV Di RSUDPLR
2.Bag
Keperawatan
3.Instalasi
Rawat jalan
8. On the Job 1.Perawat dan
Training Petugas RR
TB HIV Di poli DOTS
Atau bangsal
Tb(khususn
Nya mengenai
VCT)
2.Perawat poli
teratai
BAB V
Langkah-langkah Kegiatan
1. Mengumpilkan data
Data yang dibutuhkan adalah data pasien meliputi jumlah pasien baru,
angka konversi, angka kesembuhan, angka default, serta indicator-
indikator lainnya.
Data petugas meliputi jumlah petugas aktif, jumlah petugas yang sudah
dilatih, baik medis ataupun paramedic.
2. Membuat analisis
3. Membuat jadwal evaluasi
BAB VI
PENUTUP