Anda di halaman 1dari 6

DIREKTORAT KESEHATAN ANGKATAN DARAT

RSPAD GATOT SOEBROTO

LAMPIRAN PANDUAN
tentang
METODE KANGURU DALAM PERAWATAN BAYI PREMATUR

Falsafah Metode Kanguru


Sesuai isi deklarasi Bogota tentang Perawatan Metode Kanguru tahun 1998:
- Perawatan metode kanguru harus menjadi hak dasar bagi bayi baru lahir.
- Perawatan metode kanguru harus menjadi bagian integrasi dari manajemen BBLR dan
bayi normal, dalam berbagai kondisi dan pada semua tingkat pelayanan di semua
negara.
Teknik  kanguru  merupakan  sebuah  metode  perawatan  yang  tersedia  secara universal dan
baik secara biologi bagi semua bayi baru lahir, akan tetapi biasanya bagi bayi-bayi prematur
dengan 3  komponennya yang meliputi kontak kulit dengan kulit, menyusui eksklusif dan
dukungan terhadap ibu dan bayi.
Teknik kanguru adalah kontak langsung dengan kulit ibu dan bayi prematur yang dilakukan
sejak  dini dan berkelanjutan baik selama masih di rumah sakit maupun di rumah, disertai
pemberian ASI  eksklusif dan pemantauan terhadap tumbuh kembang bayi.

Manfaat Metode Kanguru


Adapun manfaat  dalam metode kanguru, bagi bayi yaitu : suhu tubuh stabil (36,5-37 oC), detak
jantung janin relatif stabil sekitar 140-160/menit, tidur lebih lelap, kenaikan  berat  badan  lebih
cepat,  jarang  timbul  infeksi  yang  serius,  dan  bayi  di perlakukan lebih manusiawi; bagi ibu :
berkurangnya stres, merasa lebih percaya diri, mampu merawat bayi kecil, merasa
diberdayakan dalam perawatan bayinya, terjalinnya ikatan batin yang kuat antara ibu dan bayi,
meningkatkan pemberian ASI; bagi petugas kesehatan : kebutuhan tenaga dan peralatan bisa
lebih ditekankan, bayi bisa di pulangkan lebih awal, biaya perawatan lebih murah, beban
petugas dalam merawat bayi menjadi lebih ringan.

Definisi
1. Perawatan metode kanguru (PMK) adalah perawatan bayi berat lahir rendah dengan
melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin to skin contact).
2. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram tanpa
memandang usia kehamilan, baik prematur maupun cukup bulan.
3. PMK berlanjut (continuous Kangaroo Method Care) adalah perawatan metode kanguru yang
dipraktekkan selama 24 jam terus menerus dalam sehari.
4. PMK berselang (intermitten Mangaroo Method Care) adalah perawatan metode kanguru
yang dipraktekkan selama beberapa jam atau tiap beberapa hari.
5. Bangsal/Unit PMK adalah sarana kesehatan untuk mempraktekkan PMK.

Komponen Metode Kanguru


Pada awalnya metode kanguru ini terdiri dari 3 komponen yaitu :
a. Posisi kanguru
Yaitu bayi prematur yang telah memenuhi kriteria untuk dirawat dengan metode diletakkan
dengan posisi vertikal di antara kedua payudara ibu. Bayi hanya mengenakan popok dan
penutup kepala, sehingga di harapkan sebanyak mungkin akan terjadi kontak kulit langsung
antara ibu dan bayi. Posisi  ini dipertahankan baik ibu dalam keadaan berdiri, duduk, ataupun
berbaring sehingga di harapkan  terjadi kontak langsung yang terus menerus selama 24 jam
atau beberapa jam dalam sehari.
b. Nutrisi kanguru
Makanan yang terbaik untuk bayi prematur adalah ASI. Pemberian ASI bisa secara   langsung  
kalau  bayi  sudah  siap.  Cara  lain  untuk  ASI  yang  diperas  bisa diberikan dengan gelas,
sendok, spuit bilamana bayi belum siap menghisap.
c. Dukungan kanguru
Dengan metode ini diharapkan rasa cemas ibu akan berkurang dan tumbuh rasa percaya diri
ibu. Untuk itu di perlukan dukungan dari keluarga, masyarakat sekitarnya, dan yang sangat
penting dari petugas kesehatan. Dukungan di sini bisa dalam bentuk dukungan emosi, fisik, dan
pendidikan.
d. Pemulangan
Selama  masih  dalam  perawatan,  ibu  diperkenalkan  dengan  metode  kanguru dengan
harapan dia paham dan mau melakukan perawatan bayi dengan metode ini. Bayi yang  di
rawat  dengan  metode  kanguru  akan  pulang  lebih  awal dan  biaya  yang  di keluarkan lebih
rendah serta beban tugas  kesehatan menjadi lebih ringan.

Waktu untuk Memulai Metode Kanguru


Metode kanguru bisa dimulai apaabila ibu dan bayi sudah merasa cukup sehat. Pada bayi
normal metode ini bisa dimulai segera setelah pemotongan tali pusat dan perawatan  tali
pusat.   Untuk  bayi  prematur  yang  sering  terjadi  komplikasi  maka sebaiknya  ditunda sampai
kondisi  bayi  stabil.  Jadi  saat  yang  tepat  untuk  memulai metode ini sangat individual
tergantung umur kehamilan,  berat lahir, umur postnatal, beratnya penyakit yang diderita bayi
dan kondisi ibu. WHO (2002) membuat pedoman berdasarkan berat badan dan umur
kehamilan yaitu : bayi dengan berat 1800 gram atau lebih,  dengan  umur  kehamilan  >30-34
minggu,  perlu  dilakukan  perawatan  khusus terlebih  dahulu setelah kondisi bayi membaik
maka bisa dilakukan metode kanguru. Berat  badan 1200-1799  gram, dengan umur kehamilan
28-32  minggu  harus dirujuk sebelum lahir dan perlu waktu seminggu  atau lebih untuk bisa
memulai metode ini. Berat  badan  <1200  gram,  umur  kehamilan  <30   minggu membutuhkan
waktu berminggu-minggu untuk memulai metode ini.

Lamanya Metode Kanguru Dilakukan


Berdasarkan  lamanya  metode  ini  dilakukan  metode  kanguru  dibagi  menjadi intermiten dan
kontinyu. Intermiten maksudnya bayi yang masih memerlukan perawatan konvensional
(Inkubator) dikeluarkan dari inkubator untuk beberapa saat dirawat dengan metode kanguru,
setelah itu kembali lagi ke inkubator. Usahakan pada awalnya jangan kurang dari 60 menit
dengan posisi kanguru, kalau  kurang  akan menggangu waktu istirahat bayi  dan bayi akan
stres. Kontinyu berarti dilakukan berangsur-angsur sampai 24 jam. Bayi dikeluarkan dari
gendongan bila akan mengganti popok, perawatan tali pusat atau perlu  pemeriksaan dokter,
dan jika ibu akan mandi. Selama lepas dari ibu, bayi dibungkus rapat agar tidak  kedinginan atau
bisa diserahkan   pada suami, nenek, atau  saudara  yang  lain.  Metode  kanguru  ini   dilakukan
sampai  bayi  sudah  tidak menginginkannya lagi. Ini ditandai dengan bayi menjadi gelisah,
rewel, selalu bergerak saat berada dalam posisi kanguru. Biasanya ini terjadi setelah bayi
mencapai berat badan 2500 gram atau umur kehamilan 40 minggu.

Persiapan yang Diperlukan untuk Melakukan Metode Kanguru


Persiapan yang dilakukan untuk melakukan metode kanguru menyangkut 3 hal, yaitu :
1) ibu  dan bayi : kondisi dan keberadaan ibu setelah melahirkan merupakan persyaratan
utama. Harus ada pengganti ibu yang secara fisik dan mental sehat, mampu dan mau
melakukan perawatan metode kanguru. Bayi setelah melewati masa krisis dan dalam keadaan
yang stabil sudah bisa dirawat oleh  ibunya dengan metode kanguru. Pakaian  ibu  dan  bayi
tidak  memerlukan  pakaian  yang  khusus,   Hanya  ibu  harus mengenakan  baju  yang  terbuka
di depan.  Untuk  bayinya  hanya  popok  dan  penutup kepala. Agar posisi bayi tetap melekat ke
dada ibu, diiluar baju ibu bisa diikat dengan kain panjang dan jangan terlalu menekan perut ibu
agar bayi bisa bernafas.
2) tempat atau instansi :  metode  kanguru  bisa dilakukan pada tempat  pelayanan persalinan
di tingkat paling bawah (rumah bersalin, Polindes, Puskesmas dengan perawatan) sampai
rumah  sakit  rujukan.  Harus  ada  kebijakan  tertulis  di  tingkat  nasional,  daerah,  dan institusi
yang bersangkutan dari pimpinan yang menyatakan metode  kanguru sebagai salah satu
metode alternatif bagi perawatan bayi   prematur.   Perlu dilakukan evaluasi atas pelaksanaan
metode ini.
3) dukungan lingkungan : untuk keberhasilan metode ini diperlukan  dukungan  dari petugas
selama  masih  berada  di  rumah  sakit.  Di  rumah dukungan pihak keluarga sangat diperlukan
termasuk agar ibu diberi kesempatan untuk banyak istirahat, tidur yang cukup,  aktivitasnya
hanya yang berkaitan dengan bayinya.
Petunjuk Pelaksanaan Metode Kanguru
Petunjuk pelaksanaan metode kanguru ini yaitu :
1) Setelah mencuci tangan ibu mengenakan  baju kanguru atau baju biasa yang terbuka
didepan.
2) Bayi diletakkan tegak diantara kedua payudara ibu.
3) Kepala bayi dipalingkan ke arah kiri atau kanan, sehingga bayi mendengar detak jantung
ibunya,  leher bayi dalam posisi ekstensi.
4) Kenakan kancing baju ibu.
5) Agar posisi ibu tidak berubah gunakan kain panjang yang melilit tubuh ibu (usahakan tidak
menekan perut bayi). Posisi ini dipertahankan terus baik ibu dalam posisi duduk, berdiri
maupun berbaring. Bila  ibu berbaring hendaknya tempat tidur di bagian hulu ditopang
dengan bantal sehingga posisi kepala  bayi lebih tinggi dari badannya. Ini diperlukan agar
bayi tidak muntah

Konsep Pelayanan Metode Kanguru


1. Dilakukan secara komprehensif (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif).
2. Berbasis rumah sakit (hospital based) atau komunitas (community based).
3. Memiliki integritas yang baik untuk mempertahakan pelayanan yang ada.
4. Semua tindakan harus terekomendasi.
5. PMK utamanya merupakan intervensi perawatan dengan dukungan medis.

Alur Pasien pada Pelayanan Metode Kanguru


Bayi dengan berat lahir rendah bisa mendapatkan metode kanguru (PMK) di dalam dan diluar
Rumah Sakit. Bayi-bayi yang masih membutuhkan perawatan spesialistik dirawat di RS,
sedangkan bayi-bayi dengan kondisi umum stabil, toleransi minum bayi baik maka dianggap
mampu melakukan PMK di luar RS atau di di rumah dengan pengawasan tenaga kesehatan
terlatih. Jika bayi kembali masuk dalam keadaan gawat dapat langsung datang ke RS atau UGD.
Prosedur/Algoritme Pelayanan Metode Kanguru
Pelayanan PMk diberikan sesuai dengan standar profesi, prosedur pelaynan sebagai berikut:
1. PMK pada BBLR dilakukan setelah pemeriksaan dan persetujuan oleh tanaga medis (dokter).
2. Setelah dokter memutuskan BBLR dapat dilakukan PMK selanjutnya inisiasi oleh tenaga
keperatawan.
3. Keluarga pasien diberikan informasi mengenai pelayanan PMK, setelah setuju maka
keluarga menandatangani informed consent.
4. Edukasi kepada keluarga pasien mengenai pelaksanaan PMK, disesuaikan dengan level
perawatan bayi:
- Ruang rawat PMK Level 1: dilakukan PMK secara kontinyu
- Ruang rawat PMK Level 2 dan 3: dilakukan PMK intermiten.
5. Melatih keluarga untuk melakukan PMK terutama mengenai posisi bayi, cara menyusui, dan
personal hygiene. Setelah keluarga dilatih maka dilakukan uji coba penerapan PMK (dengan
persetujuan dokter).
6. Perawat melakukan observasi terhadap pasien dan keluarga pasien selama melaksanakan
perawatan PMK.
7. Pulang dan kunjungan kontrol:
- Pemulangan (discharge) pasien dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan
dokter.
- Pada saat pulang keluarga diberikan edukasi mengenai hal-hal yang perlu dilakukan dan
diperhatikan selama melakukan PMK di rumah. Dapat diberikan catatan mengenai
kesehatan bayi menggunakan buku KIA atau sejenisnya.
- Kunjungan control dapat dilakukan di tempat pemberi layanan RS atau fasilitas
kesehatan di luar RS (Puskesmas, Klinik, Dokter atau Bidan swasta) apabila pasien
tersebut merupakan kiriman atau rujukan dari sarana pelayanan kesehatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai