Anda di halaman 1dari 7

Lampiran : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Habibullah

Nomor : /PND/DIR/RSHBL/V/2019
Tanggal : 30 mei 2019
PANDUAN
PERAWATAN METODE KANGURU (PMK)
RUMAH SAKIT UMUM HABIBULLAH
BAB I
DEFINISI
PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) PADA BBLR
1. Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah perawatan untuk bayi berat lahir rendah
dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin to skin
contact).
2. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dalah kelompok bayi yang lahir dengan berat badan
kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia kehamilannya, baik prematur
maupun cukup bulan.
3. PMK terus menerus (Continous KMC) adalah perawatan metode kanguru yang
dipraktekkan 24 jam terus menerus dalam sehari.
4. PMK berselang (Intermittent KMC) adalah perawatan metode kanguru yang
dipraktekkan selama beberapa jam atau tiap beberapa hari.
5. Ruang PMK adalah sarana kesehatan untuk mempraktikkan PMK.

BAB II
RUANG LINGKUP PERAWATAN METODE KANGURU
Perawatan Metode Kanguru adalah Pelayanan kesehatan Bayi dengan Berat Lahir
Rendah (BBLR) yang dapat bernafas spontan yang dirawat di ruang Peristi dan ruang Rawat
Gabung. Perawatan Metode Kanguru ini dilakukan oleh ibu dengan pengawasan dan
bimbingan tenaga kesehatan (Dokter, Bidan & Perawat).
BAB III
TATA LAKSANA PERAWATAN METODE KANGURU
1. Prosedur Pelayanan
Pelayanan PMK diberikan sesuai dengan standar profesi. Prosedur pelayanannya
adalah sebagai berikut :
a. PMK pada BBLR dilakukan setelah pemeriksaan dan persetujuan oleh tenaga medis
(dokter).
b. Setelah dokter memutuskan bahwa BBLR dapat dilakukan PMK, selanjutnya inisiasi oleh
tenaga keperawatan.
c. Keluarga pasien diberikan informasi mengenai pelayanan PMK, setelah setuju maka
keluarga menandatangani informed consent.
d. Edukasi kepada keluarga pasien mengenai pelaksanaan PMK,yaitu PMK intermiten.
e. Melatih keluarga untuk melakukan PMK terutama mengenai posisi bayi, cara menyusui
dan personal hygiene. Setelah keluarga dilatih maka dilakukan uji coba penerapan PMK
(dengan persetujuan dokter).
f. Perawat melakukan observasi terhadap pasien dan keluarga selama pelaksanaan PMK
(dengan persetujuan dokter).
g. Pulang dan kunjungan kontrol :
1. Pemulangan (discharge) pasien dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
dokter.
2. Pada saat pulang keluarga diberi edukasi mengenai hal-hal yang perlu dilakukan
dan diperhatikan selama melakukan PMK dirumah. Dapat diberikan catatan
mengenai kesehatan bayi menggunakan buku KIA atau sejenisnya.
3. Kunjungan kontrol dapat dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan di luar
rumah sakit (Puskesmas, Klinik, Dokter/Bidan swasta) apabila pasien sebelumnya
merupakan kiriman/rujukan dari sarana pelayanan kesehatan tersebut.
2. Tata laksana Perawatan Metode Kanguru
a. Persiapan
Sebelum ibu mampu melakukan PMK dilakukan latihan untuk adaptasi selama lebih
kurang 1-2 hari. Saat melakukan latihan ibu diajarkan juga personal hygiene : dibiasakan
mencuci tangan, kebersihan kulit bayi (tidak dimandikan hanya dengan baby oil),
kebersihan tubuh ibu dengan mandi sebelum melakukan PMK . serta diajarkan tanda-tanda
bahaya seperti :
1) Kesulitan bernafas (dada tertarik ke dalam, merintih)
2) Bernafas sangat cepat atau sangat lambat
3) Serangan henti nafas (apnea) sering dan lama
4) Bayi terasa dingin : suhu dibawah normal walaupun telah dilakukan penghangatan
5) Sulit minum : bayi tidak lagi terbangun untuk minum, berhenti minum bila muntah
6) Kejang
7) Diare
8) Sklera/kulit menjadi kuning
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan PMK perlu diperhatikan 4 kompomen PMK ,yaitu :
1) Posisi bayi (kangaroo position)
- Letakkan bayi diantara payudara dengan posisi tegak, dada bayi menempel ke dada ibu.
- Posisi bayi dijaga dengan kain panjang atau pengikat lainnya.
- Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah (ekstensi).
- Ujung pengikat tepat berada dibawah kuping bayi.
- Tungkai bayi haruslah dalam posisi ”kodok” ; tangan harus dalam posisi fleksi.
- Ikatkan kain dengan kuat saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak tergelincir.
- Pastikan juga bahwa ikatan yang kuat dari kain tersebut menutupi dada si bayi. Perut bayi
jangan sampai tertekan dan sebaiknya berada di sekitar epigastrium ibu. Dengan cara ini
bayi dapat melakukan pernafasan perut.
Berikut adalah cara memasukkan dan mengeluarkan bayi dari baju kanguru, misalnya saat
akan disusui :
a) Pegang bayi dengan satu tangan diletakkan di belakang leher sampai punggung bayi.
b) Topang bagian bawah rahang bayi dengan ibu jari dan jari-jari lainnya agar kepala bayi
tidak tertekuk dan tidak menutupi saluran nafas ketika bayi berada pada posisi tegak.
c) Tempatkan tangan lainnya di bawah pantat bayi.
2) Nutrisi dengan pemberian ASI ( kangaroo nutrition)
Dengan melakukan PMK, proses menyususi menjadi labih berhasil dan sebagian besar bayi
yang dipulangkan memperoleh ASI. Bayi pada kehamilan kurang dari 30-32 minggu biasanya
perlu diberi minum melalui pipa nasogastrik, untuk ASI yang diperas (expressed breast
milk). Bayi dengan masa kehamilan 32-34 minggu dapat diberi minum dapat diberi minum
melalui gelas kecil. Sedangkan bayi-bayi dengan usia kehamilan sekitar 32 minggu atau
lebih, sudah dapat mulai menyusu pada ibu.
3. Dukungan (kangaroo support)
1. Saat bayi telah lahir, ibu memerlukan dukungan dari berbagai pihak, diantaranya
berupa :
2. Dukungan emosional: ibu memmerlukan dukungan untuk melakukan PMK. Banyak
ibu-ibu muda yang mengalami keraguan yang sangat besar untuk memenuhi
kebutuhan bayi pertamanya sehingga membutuhkan dukungan dari keluarga,
teman serta petugas kesehatan.
3. Dukungan fisik : Selama beberapa minggu pertama PMK, merawat bayi akan sangat
menyita waktu ibu. Istirahat dan tidur yang cukup sangat penting pada peranannya
pada PMK. Oleh karena itu, bila ibu memerlukan dukungan untuk membantu
menyelesaikan tugas-tugas rumah
4. Dukungan edukasi: sangat penting memberikan informasi yang ibu butuhkan agar ia
dapat memahami seluruh proses PMK dan mengetahui manfaat PMK. Hal ini
membuat PMK menjadi lebih bermakna dan akan meningkatkan kemungkinana
bahwa ibu akan berhasil menjalankan PMK baik di rumah sakit ataupun saat di
rumah
5. Dukungan bisa diperoleh dari petugas kesehatan, seluruh anggota keluarga, ibu dan
masyarakat. Tanpa adanya dukungan, akan sangat sulit bagi ibu untuk dapat
melakukan PMK denga berhasil.
4. Pemulangan (kangaroo discharge)
Pemulangan bayi dilakukan atas persetujuan dokter berdasarkan laporan perawat. Bayi
PMK dapat dipulangkan dari rumah sakit setelah memenuhi kriteria dibawah ini :
a. Kesehatan bayi secara keseluruhan dalam kondisi baik dan tidak ada henti nafas
(apnea)
b. Bayi minum dengan baik
c. Berat bayi selalu bertambah (sekurang-kurangnya 15g/kg/hari) untuk sekurang-
kurangnya tiga hari berturut-turut
d. Ibu mampu merawat bayi dan dapat datang secara teratur untuk melakukan follow-
up
Mereka akan tetap memerlukan dukungan meskipun tidak sesering dan seintensif seperti
sebelumnya. Jika tidak ada layanan tindak lanjut atau lokasi RS letaknya jauh, pemulangan
dapat ditunda. Sebelum dipulangkan, pastikan ibu sudah mengerti tanda-tanda bahaya
pada bayi, jadwal kontrol bayi, monitor tumbuh kembang dan bagaimana cara merujuk ke
RS jika ada bahaya.
5. Monitor kondisi bayi
a. Hal-hal yang harus dimonitor adalah :
b. Tanda-tanda vital 3x/hari (setiap ganti shift)
c. Berat badan bayi 1x/hr
d. Panjang badan bayi dan lingkar kepala 1x/mgg
e. Predischarge score setiap hari
f. Jejas pasca persalinan
g. Skrining bayi baru lahir
h. Tumbuh kembang bayi : terutama panca inderanya
6. Monitoring kondisi ibu :
Hal-hal yang perlu dimonitoring, antara lain :
Tanda-tanda vital
a. Involusi uteri
b. Laktasi
c. Perdarahan post partum
d. Luka operasi
e. Luka perineum
7. Penaganan pencegahan :
Untuk mencegah BBLR mendapat penyakit, maka BBLR perlu mendapat imuniasi sesuai
jadwal yang dianjurkan.
a. Tanya dan cari tanda-tanda apapun yang mengindikasikan adanya penyakit, baik yang
dilaporkan atau tidak oleh ibu.
b. Tangani setiap penyakit berdasarkan standar operasional prosedur dan juklak local.
c. Jika pertambahan berat badan tidak mencukupi , tanya dan cari permasalahannya,
penyebab dan solusi. Semua ini umumnya berhubungan dengan pemberian minum
dan penyakit
Contoh gambar Perawatan Metode Kanguru (PMK)

Contoh gambat Perawatan Metode Kanguru (PMK), dapat dilakukan oleh ibu/ayah bayi
BAB IV
DOKUMENTASI
Berdasarkan pencatatan dan pelaporan maka kualitas asuhan dapat diidentifikasi dan
ditingkatkan.
1. Pencatatan
Beberapa format pencatatan yang dapat digunakan dalam pelaksanaan PMK:
a. Lembar Observasi Bayi Dalam PMK: digunakan untuk memantau bayi setiap hari,
mencakup keadaaan umum bayi, tanda-tanda vital, berat badan.
b. Catatan Harian Berat Badan Bayi : digunakan untuk melihat kenaikan berat badan bayi
yang dilakukan PMK secara keseluruhan. Catatan diisi setiap hari oleh penanggung jawab
PMK/ penanggung jawab shiff jaga.
2. Lembar Kesiapan Pulang (Discharge): format ini berisi tentang kondisi bayi saat menyusu,
produksi ASI, rasa percaya diri ibu dalam merawat bayi, dukungan sosial ekonomi,
pertambahan berat badan setiap hari, pengetahuan tentang PMK, rasa percaya diri ibu
dalam memberikan obat, penerimaan dan penerapan PMK.
3. Pelaporan
Laporan tentang proses pelaksanaan harus mencakup
a. Waktu pelaksanaan PMK : hal ini mencakup pada usia beberapa hari rata-rata PMK
dilakukan.
b. Tipe PMK : apakah PMK dilaksanakan berselang (intermitten) atau 24 jam secara terus
menerus (continuous).
c. Masalah/kendala yang dihadapi : kendala selama pelaksanaan PMK dapat diidentifikasi
melalui proses pemantauan.
Laporan internal : laporan terkait pelaksanaan PMK di ruang rawat Peristi, dilakukan secara
berkala setiap bulan.

Direktur,

dr.Ersi Kuswardani

Anda mungkin juga menyukai