Anda di halaman 1dari 11

BAB I

DEFINISI
Perawatan Metode Kanguru adalah metode perawatan BBLR seperti bayi kanguru
berada dalam kantung kanguru selama diperlukan.Bayi berada didalam dekapan ibu dalam
posisi tegak, kepala miring kekiri atau ke kanan sehingga bayi merasakan sumber panas secara
alami (36-37°C) terus menerus langsung dari kulit ibu ke kulit bayi serta mendapatkan
kehangatan udara dalam kantung/baju ibu yang berada dalam lingkungan bayi-ibu serta
memudahkan dan memperlancar ASI.
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah kelompok bayi yang lahir dengan berat kurang
dari 2500 gram tanpa memandang usia kehamilannya, baik premature atau cukup bulan.
PMK terus-menerus (Continuous KMC) adalah perawatan metode kanguru yang dipraktekkan
selama 24 jam terus-menerus dalam sehari.
PMK berselang (Intermittent KMC) adalah perawatan metode kanguru yang
dipraktekkan selama beberapa jam atau tiap beberapa hari.
Bangsal /Unit PMK adalah sarana kesehatan untuk mempraktekkan PMK.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Perawatan Metode Kanguru adalah pelayanan kesehatan bayi dengan berat lahir
rendah (BBLR) yang dapat bernapas spontan di RS dan jejaringnya berupa Ruang Rawat Bayi
Baru Lahir, Ruang Rawat Gabung, NICU, High care, Ruang Rawat/Klinik PMK, Puskesmas dan di
rumah yang dilakukan oleh ibu dengan pengawasan dan bimbingan tenaga kesehatan (dokter,
bidan, perawat, konselor).

2
BAB III
TATA LAKSANA

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, perawat dan tenaga kesehatan lain harus
memiliki ketrampilan dalam memberikan informasi, memahami perawatan metode kanguru,
dan memahami kesiapan keluarga dalam menerima informasi.
Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kualitas informasi yang disampaikan oleh
tenaga kesehatan dan jumlah dan kualitas informasi yang diterima oleh keluarga yang pada
akhirnya mempengaruhi perubahan perilaku keluarga terhadap pelaksanaan PMK.
Keluarga merupakan pemberi asuhan utama bayi premature di rumah.Mempersiapkan
orang tua sebelum bayi premature keluar dari rumah sakit melalui pemberian pendidikan
kesehatan dan konseling sangatlah penting mengingat bayi prematur memerlukan perawatan
khusus dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.

3.1. Persiapan.
Sebelum ibu mampu melaksanakan PMK dilakukan latihan untuk adaptasi selama kurang
lebih 3 hari. Saat melakukan latihan ibu diajarkan juga personal hygiene: dibiasakan
mencuci tangan, kebersihan kulit bayi (tidak dimandikan hanya dengan baby oil),
kebersihan tubuh ibu dengan mandi sebelum melakukan PMK. Serta diajarkan tanda-
tanda bahaya seperti:
a. Kesulitan bernapas (dada tertarik ke dalam, merintih)

b. Bernapas sangat cepat atau sangat lambat

c. Serangan henti nafas (apnea) sering dan lama

d. Bayi terasa dingin: suhu bayi di bawah normal walaupun telah dilakukan
penghangatan

e. Sulit minum : bayi tidak lagi terbangun untuk minum, berhenti minum atau muntah

f. Kejang

g. Diare

h. Sclera/kulit menjadi kuning

3
3.2. Pelaksanaan.
Dalam pelaksanaan PMK perlu diperhatikan 4 komponen PMK, yaitu:

3.2.1. Posisi Bayi.


Letakkan bayi diantara payudara dengan posisi tegak, dada bayi menempel ke dada
ibu.Posisi bayi dijaga dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala dipalingkan ke
sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah (ekstensi). Ujung pengikat tepat
berada dibawah kuping bayi. Tungkai bayi haruslah dalam posisi “kodok”:tangan harus
dalam posisi fleksi. Ikatkan kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak
tergelincir.
Pastikan juga bahwa ikatan yang kuat dari kain tersebut menutupi dada si bayi.
Perut bayi jangan sampai tertekan dan sebaiknya berada di sekitar epigastrium ibu.
Dengan cara ini bayi dapat melakukan pernapasan perut.
Berikut adalah cara memasukkan dan mengeluarkan bayi dari baju kanguru, misalnya
saat akan disusui:
a. Pegang bayi dengan satu tangan diletakkan di belakang leher sampai punggung bayi.

b. Topang bagian bawah rahang bayi dengan ibu jari dan jari-jari lainnya agar kepala
bayi tidak tertekuk dan tak menutupi saluran napas ketika bayi berada pada posisi
tegak

c. Tempatkan tangan lainnya dibawah pantat bayi.

3.2.2. Nutrisi Dengan Pemberian ASI.


Dengan melakukan PMK, proses menyusui menjadi lebih berhasil dan sebagian besar
bayi yang dipulangkan memperoleh ASI.Bayi pada kehamilan kurang dari 30-32 minggu
biasanya perlu diberi minum melalui pipa nasogastrik, untuk ASI yang diperas (expressed
breast milk).
Bayi dengan masa kehamilan 32-34 minggu dapat diberi minum melalui gelas kecil.
Sedangkan bayi-bayi dengan usia kehamilan sekitar 32 minggu atau lebih, sudah dapat
mulai menyusu pada ibu.

4
3.2.3. Dukungan (Support).
Saat bayi telah lahir, ibu menemukan dukungan dari berbagai pihak, diantaranya
berupa:

1. Dukungan emosional ; ibu memerlukan dukungan untuk melakukan PMK.Banyak ibu-


ibu muda yang mengalami keraguan yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan
bayi pertamanya sehingga membutuhkan dukungan dari keluarga, teman serta
petugas kesehatan.

2. Dukungan fisik : Selama beberapa minggu pertama PMK, merawat bayi akan sangat
menyita waktu ibu. Istirahat dan tidur yang cukup sangat penting pada peranannya
pada PMK.Oleh karena itu, ibu memerlukan dukungan untuk membantu
menyelasaikan tugas-tugas rumah.

3. Dukungan edukasi : Sangat penting memberikan informasi yang ibu butuhkan agar ia
dapat memahami seluruh proses PMK dan mengetahui manfaat PMK.Hal ini membuat
PMK menjadi lebih bermakna dan akan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan
berhasil menjalankan PMK baik di rumah sakit ataupun saat di rumah.

4. Dukungan bisa diperoleh dari petugas kesehatan, seluruh anggota keluarga, ibu dan
masyarakat.Tanpa adanya dukungan, akan sangat sulit bagi ibu untuk dapat
melakukan PMK dengan berhasil.

3.2.4. Pemulangan (Discharge).


Pemulangan bayi dilakukan atas persetujuan dokter berdasarkan laporan
perawat.Bayi PMK dapat dipulangkan dari rumah sakit setelah memenuhi kriteria di
bawah ini:
1. Kesehatan bayi secara keseluruhan dalam kondisi baik dan tidak ada henti nafas
(apnea) atau infeksi.

2. Bayi minum dengan baik

3. Berat bayi selalu bertambah (sekurang-kurangnya 15g/kg/hr) untuk sekurang-


kurangnya tiga hari berturut-turut.

4. Ibu mampu merawat bayi dan dapat datang secara teratur untuk melakukan follow-
up.

5
Mereka akan tetap memerlukan dukungan meskipun tidak sesring dan seintensif
seperti sebelumnya.Jika tidak ada layanan tindak lanjut atau lokasi RS letaknya jauh,
pemulangan dapat ditunda.Sebelum dipulangkan, pastikan ibu sudah mengerti tanda-
tanda bahaya pada bayi, jadwal control bayi, monitoring tumbuh kembang dan
bagaimana cara merujuk ke RS jika ada bahaya.

3.2.5. Monitoring Kondisi Bayi.


Hal-hal yang harus dimonitor adalah:
1. Tanda vital 3x/hr (setiap ganti shift).

2. Berat badan bayi 1x/hr.

3. Panjang badan dan lingkar kepala 1x/mgg.

4. Predischarge score setiap hari.

5. Jejas pasca persalinan.

6. Skrining bayi baru lahir.

7. Tumbuh kembang bayi : terutama panca inderanya.

3.2.6. Monitoring Kondisi Ibu.


Hal-hal yang perlu dimonitoring, antara lain:
1. Tanda-tanda vital.

2. Involusi uteri.

3. Laktasi.

4. Perdarahan post partum.

5. Luka operasi.

6. Luka perineum.

3.2.7. Penanganan Pencegahan.


Untuk mencegah BBLR mendapat penyakit,maka BBLR perlu mendapat imunisasi
sesuai jadwal yang dianjurkan.

6
Tanya dan cari tanda-tanda apapun yang mengiidikasikan adanya penyakit, baik yang
dilaporkan atau tidak oleh ibu.

Tangani setiap penyakit berdasarkan standar operasional prosedur dan juklak lokal.

Jika pertambahan berat badan tidak mencukupi, Tanya dan cari permasalahannya,
penyebab dan solusi.Semua ini umumnya berhubungan dengan pemberian minum dan
penyakit.

3.2.8. Kriteria Dan Persyaratan.


a. Kriteria bayi (BBLR) untuk PMK di RS :

- Berat lahir kurang dari 2500 gram

- Grafik berat badan cenderung naik

- Kondisi secara umum baik

- Suhu tubuh stabil (36,5-37,5 C)

- Mempunyai cukup kemampuan untuk mengisap dan menelan

- Ibu atau pengganti bersedia untuk proses melaksanakan PMK

- Bayi sudah tidak memerlukan infuse

b. Persyaratan dan persiapan ibu:

- Bersedia dan mau menerima PMK.

- Mempunyai kemampuan fisik dan mental.

- Siap pakaian (baju dengan kancing depan).

- Kain panjang untuk menahan bayi.

- Kuku harus bersih dan tidak diperkenankan menggunakan cat kuku.

3.2.9. Tahapan Pelaksanaan Metode Kanguru.


a. Menyampaikan informasi kepada ibu atau keluarga mengapa bayi perlu dirawat dengan
metode kanguru.

7
b. Ibu/pengganti ibu membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi memakai
sabun 2-3 kali sehari.

c. Ibu/pengganti ibu memotong kuku dan mencuci tangan.

d. Bayi jangan dimandikan, cukup dibersihkan dengan kain bersih dan hangat.

e. Memasang tutup kepala/topi dan popok bayi.Setiap popok bayi basah karena buang air
besar/kecil segera diganti.
f. Bayi diletakkan dalam posisi vertical,letaknya dapat ditengah payudara atau sedikit ke
samping kanan/kiri sesuai kenyamanan bayi serta ibu.Saat ibu duduk/tidur, posisi bayi tetap
tegak mendekap ibu.

g. Setelah bayi dimasukkan kedalam baju, ikat kain selendang disekeliling/mengelilingi ibu
dan bayi

h. Mengajari ibu/pengganti ibu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

- Perhatikan pernafasan bayi, terlalu pelan atau kurang teratur

- Pastikan tanda-tanda bayi sakit

- Pemantauan tumbuh kembang

- Imunisasi

- ASI eksklusif

8
BAB IV
DOKUMENTASI
Panduan perawatan metode kanguru bagi bayi berat lahir rendah dalam pelaksanaannya,
dicatat dalam :

1. Catatan perkembangan pasien terintergrasi


2. Asuhan keperawatan
3. Lembar edukasi

9
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................. i
Daftar Isi...................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan .................................................................................... iii
BAB I. Definisi ........................................................................................... 1
BAB II. Ruang Lingkup .............................................................................. 2
BAB III. Tata Laksanan .............................................................................. 3
3.1. Persiapan .............................................................................................. 3
3.2. Pelaksanaan .......................................................................................... 4
3.2.1. Posisi Bayi ......................................................................................... 4
3.2.2. Nutrisi Dengan Pemberian ASI ............................................................ 4
3.2.3. Dukungan (Support) .......................................................................... 5
3.2.4. Pemulangan (Disharge) ..................................................................... 5
3.2.5. Monitoring Kondisi Bayi .................................................................. 6
3.2.6. Monitoring Kondisi Ibu..................................................................... 6
3.2.7. Penanganan Pencegahan ................................................................... 6
3.2.8. Criteria Dan Persyaratan ................................................................... 7
3.2.9. Tahapan Pelaksanaan Metode Kanguru .................................................. 7
BAB IV. Dokumentasi ................................................................................ 8

10
PANDUAN PERAWATAN METODE KANGURU PADA BAYI BERAT
LAHIR RENDAH RS PRIKASIH

RUMAH SAKIT PRIKASIH

JAKARTA SELATAN

TAHUN 2019

11

Anda mungkin juga menyukai