Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN METODE KANGGURU

Disusun Oleh:
Nama: Ratna Yolanda Putri
Nim:2013142010017

PEMBIMBING RUMAH SAKIT CI RUMAH SAKIT

Ns. Kriscillia Molly Morita , Skep,M.kep Ns.Wahyu Hidayat, Skep

PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR YARSI BUKITTINGGI
2021/2022

A. Defenisi
Asuhan metoda kangguru di rancang sebagai asuhan untuk neonatus dengan berat
badan lahir rendah atau kurang bulan.didalam KMC ini ,bayi berat badan lahir rendah
atau kurang bulan yang stabil diletakan di dada ibu,dengan hanya memakai
popok ,topi dan kaus kaki .posisi bayi sejajar dengan dada ibu , didalam baju ibu dan
disangga oleh kain yang melingkari ibu dan bayi.untuk KMC dalam waktu yang
lama , bayi tetap dalam posisi ini kecuali saat dimandikan , diganti popok atau jika ibu
akan ke kamar mandi.

B . Prinsip Perawatan Metode Kangguru

Prinsip metode ini adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam
inkubator dengan meniru kanguru. Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap
bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal (36,5oC-
37,5oC). Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak langsung kulit bayi dengan secara
terus-menerus.Bayi yang dapat bertahan dengan cara ini adalah yang keadaan
umumnya baik, suhu tubuhnya stabil (36,5oC- 37,5oC) dan mampu menyusui dengan
baik. Metode ini dihentikan jika bayi telah mencapai bobot badan minimal 2500 g dan
suhu tubuh optimal 37oC, dan bayi bisa menyusui dengan baik.

C. Tujuan metode kanguru

Suatu metode untuk meningkatkan berat badan bayi prematur atau berat badan lahir
rendah (BBLR)
1. Menstabilkan denyut jantung, pola pernafasan dan saturasi oksigen
2. Memberikan kehangatan pada bayi
3. Meningkatkan durasi tidur
4. Mengurangi tangisan bayi dan kebutuhan kalori
5. Mempercepat peningkatan berat badan dan perkembangan otak
6. Meningkatkan hubungan emosional ibu dan bayi
7. Meningkatkan keberhasilan dan memperlama durasi menyusui

D. Indikasi

1. Bayi dengan berat badan ≤ 2000 gram.


2. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.
3. Refleks dan koordinasi isap dan menelan yang baik.
E. Posisi Kangguru

Mulai KMC di ruang yang hangat dan terjaga privasinya. Minta ibu duduk dan mengatur
posisi

bayi di atas dadanya dengan posisi sejajar. Bayi menggunakan popok, topi dan kaus kaki.

Sangga bayi dengan kain panjang, muka bayi menghadap ke pinggi dan kepala sedikit
ekstensi.

Ekstensi ini akan membantu menjaga jalan udara tetap terbuka dan memungkin kontak mata

antara ibu dengan bayinya. Pinggul bayi harus dalam keadaan fleksi dan bayi berada dalam
posisi “kodok”, tangan juga harus fleksi

Tepi kain harus di bawah telinga bayi.

Pasang kain erat-erat agar bayi tidak lepas saat ibu berdiri. Pastikan bahwa kain melekat erat
di bagian dada dan bukan di daerah perut. Jangan mengikat terlalu keras di bagian perut
bayi .tapi harus di sekitar epigastrium ibu. Dengan cara ini, bayi leluasa bernapas dengan
perut. Napas ibu akan menstimulasi bayinya.

F. Merawat bayi dengan posisi kangguru


Sebagian besar perawatan tetap dapat dilakukan meskipun pada posisi KMC termasuk
menyusui. Bayi hanya dilepaskan dari kontak kulit dengan kulit saat:
• Mengganti popok, melakukan tindakan higiene dan perawatan tali pusat
• Penilaian klinis sesuai dengan jadwal yang ditentukan rumah sakit
• Tidak perlu dan tidak direkomendasikan untuk dimandikan setiap hari.

G. Lama dan Kesinambungan KMC


Kontak kulit dengan kulit harus dimulai secara bertahap dengan transisi secara hati-hati
dari asuhan konvensional menjadi KMC berkesinambungan. Sesi selama 60 menit atau
kurang harus dihindari karena perubahan yang terlalu sering akan membuat bayi stress.
Waktu kontak kulit dengan kulit diperpanjang secara bertahap agar menjadi selama mungkin.
Ibu bisa tidur dengan bayi yang diletakkan dengan posisi kangguru yang benar.

H. Memantau kondisi bayi


Suhu
Bayi yang cukup minum dan dalam kondisi kontak kulit dengan kulit, dapat
dengan mudah mempertahankan suhu tubuh normalnya (antara 36,5° C - 37° C)
saat berada dalam posisi KMC. Saat KMC dimulai, ukur suhu aksila setiap 6 jam
hingga stabil selama 3 hari berturut-turut. Setelahnya pengukuran dilakukan hanya
dua kali sehari.

Pernapasan
Frekuensi pernapasan normal BBLR atau kurang bulan berkisar antara 30-60 kali
per menit, dan napas akan bergiliran dengan interval tidak bernapas (apnea). Jika
interval terlalu lama (20 detik atau lebih) dan bibir dan muka bayi menjadi biru,
sianosis, dan nadinya rendah, bradikardia, ada risiko kerusakan otak. Penelitian
menunjukkan bahwa kontak kulit dengan kulit dapat membuat
pernapasan lebih teratur pada bayi kurang bulan dan bisa menurunkan insidensi
apnea.

I. Tanda Bahaya
Kehawatiran penyakit serius pada bayi kecil biasanya samar dan terabaikan
dengan mudah hingga penyakit menjadi lebih berat dan sulit diatasi. Penting bagi
ibu untuk mengenali tanda-tanda
tersebut dan memberikan perawatan yang diperlukan.
• Sulit bernapas, retraksi, merintih
• Bernapas sangat lambat atau sangat perlahan
• Apnea yang sering dan lama
• Bayi teraba dingin, suhu tubuhnya di bawah normal meskipun dijaga
kehangatannya
• Sulit minum: bayi tidak bangun untuk minum, berhenti minum atau muntah
• Kejang
• Diare
• Kulit menjadi kuning

J. Minum
Setiap ibu memproduksi ASI yang khusus untuk bayinya, tapi ibu dari bayi
kurang bulan menghasilkan ASI rendah laktosa yang penting untuk pencernaan
karena bayi kurang bulan tidak mempunyai laktosa – enzyme yang menguraikan
gula tertentu. Kandungan ASI manusia berubah sesuai pertumbuhan neonatus.
ASI, terutama kolostrum, kaya akan antibodi – imunoglobulin, yang melindungi
terhadap infeksi. Selain itu, ASI manusia mengandung zat anti infeksi lainnya
seperti hormon interferon, faktor pertumbuhan dan komponen anti inflamasi. Bayi
yang sangat kurang bulan atau sakit dan tidak bisa menyusui akan mendapatkan
manfaat dari sedikit ASI yang diberikan melalui pipet.
Untuk bayi dengan usia kehamilan kurang dari 30-32 minggu biasanya perlu
diberi minum melalui selang nasogastrik, yang bisa digunakan juga untuk ASI
yang diperah. Ibu bisa membiarkan bayi mengisap jarinya saat diberi minum
melalui sonde, dan hal ini bisa dilakukan dalam posisi
kangguru.

Untuk bayi dengan usia kehamilan lebih dari 30-32 minggu, bisa digunakan
cangkir kecil untuk memberikan ASI yang telah diperah. Pemberian minum
menggunakan cangkir bisa dilakukan satu atau dua kali sehari meskipun bayi
masih diberi minum melalui selang nasogastrik, jika bayi bisa minum dari cangkir
dengan baik, maka pemberian minum melalui sonde bisa dikurangi secara
bertahap. Untuk pemberian minum melalui cangkir, bayi dilepaskan dari posisi
kangguru, ditutup dengan selimut hangat dan kembali ke posisi kangguru setelah
selesai minum.
Bayi dengan usia kehamilan lebih dari 32 minggu bisa mulai belajar mengisap
puting. Bayi mungkin hanya akan mencari puting dan menjilatnya. Teruskan
memberikan ASI yang telah diperah menggunakan cangkir atau sonde hingga bayi
bisa mengisap secara efektif.

K. Manfaat Perawatan Metode Kangguru

Beberapa penelitian menyebutkan metode ini memberikan manfaat yang dapat dirasakan
langsung oleh bayi dan ibu :
1. Untuk meningkatkan Berat Badan terutama pada BBLR
2. Mempercepat pengeluaran ASI dan meningkatkan keberhasilan menyusui
3. Menjalin ikatan batin antara ibu dan bayi.
4. Perlindungan dari infeksi
5. Mengurangi lama menangis pada bayi
L. Kekurangan Perawatan Metode Kangguru

Adapun salah satu kekurangan dari asuhan metode kangguru yaitu, Waktu ibu
cenderung lebih banyak digunakan untuk metode ini, sehingga tidak dapat melakukan
aktivitas lain yang lebih berat(sangat aktif).

M. Kriteria bayi untuk metode kanguru

Adapun kriteria bayi untuk metode kanguru menurut Suriviana adalah


1. Bayi dengan berat badan ≤ 2000 gram.
2. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.
3. Refleks dan koordinasi isap dan menelan yang baik.
4. Perkembangan selama di inkubator (rumah sakit) baik.
5. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan

N.Memantau Pertumbuhan

• Timbang bayi kecil sekali sehari; penimbangan lebih sering mungkin akan mengganggu
bayi

dan menyebabkan kecemasan dan kekhawatiran kepada ibunya. Saat bayi mulai bertambah

berat, timbang setiap dua hari selama satu minggu dan kemudian sekali seminggu hingga

bayi cukup bulan (40 minggu atau 2500g);

• Timbang bayi dengan cara yang sama setiap kali, misalnya telanjang, dengan timbangan

kalibrasi yang sama (dengan interval 10 g jika mungkin), letakkan handuk bersih dan hangat

pada timbangan untuk menghindari bayi menjadi dingin

• Timbang bayi di tempat yang lingkungannya hangat

• Catat beratnya

Ukur lingkar kepala setiap minggu, saat berat bayi mulai meningkat, lingkar kepala akan naik

antara 0,5 dan 1 cm per minggu.


NO DIAGNOSA SLKI SIKI
KEPERAWATAN
SDKI TUJUAN DAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL

1. Resiko hipotermia Dengan di lakukan Observasi :


tindakan keperawatan
b.d berat badan hipotermia dapat 1. Monitor suhu bayi samapai
lahir rendah memenuhi beberpa stabil(36,5- 37.5)
kriteria 2. Monitor suhu bayi setiap 2 jam
3. Monitor warna dan suhu kulit
Ekspetasi : membaik Terapeutik:
- pasaang alat pemasang
Kriteria hasil: kontinu
Menggigil membaik - Tingkatan asupan cairan dan
nutrisi yang adekuat
Suhu tubuh membaik -Gunakan topi bayi untuk
mencegah kehilangan panas
Suhu kulit membaik
pada bayi baru lahir
- Hindari meletakan bayi di
jendela terbuka atau area aliran
pendingin ruangan atau kipas
angin
Edukasi:
-Demontrasikan teknik
perawatan metode
kanguru( pmk) untuk bayi
BBLR.

N DIAGNOSA SLKI SIKI


O KEPERAWATAN
SDKI TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
HASIL

2. Risiko gangguan Dengan di lakukan tindakan Obesevasi


pertumbuhan b.d keperawatan gangguan resiko
prematuritas pertumbuhan dapat memenuhi - identifikasi status Nutrisi
beberpa kriteria: -Monitor berat badan
- berat badan sesuai usia -Monitor hasil pemeriksaan
membaik laborratorium
- panjang atau tinggi badan Terapeutik
sesuai usia membaik
-Fasilitasi menentukan pedoman
-lingkar kepala membaik diet
-kecepatan pertambahan berat Edukasi
badan membaik
-Ajarkan diet yang
-indeks masa tubuh membaik diprogramkana
-Asupan Nutrisi membaik

Observasi:
3 Termoregulasi -Identifikasi kesiapan dan
tidak efektif b.d Dengan di lakukan tindakan kemampuan nenerima informasi
Berat Badan keperawatanTermogulasi tidak
Ekstrem efektif dapat memenuhi beberpa Terapeutik:
kriteria 1.Sediakan materi dan media
Ekspektasi: membaik pendidikan kesehatan

Kriteria Hasil: 2.Berikan kesempatan untuk


bertanya.
-menggigil membaik
3.Dokumentasikan hasil
-suhu tubuh mebaik pengukuran suhu

-suhu kulit membaik Edukasi:

-frekuensi Nadi membaik 1.Jelaskan pengukuran suhu


tubuh.

Anda mungkin juga menyukai