dan
Kesos)
telah
mengembangkan
kebijakan
Pelayanan
neonatus
dengan
berat
badan
lahir
rendah
atau
kurang
bulan. Asuhan ini dikenal juga dengan metode skin to skin yaitu kontak
kulit dengan kulit anatara ibu dan bayi dengan mempertahankan suhu
tubuh normalnya.
Perawatan kanguru adalah perawatan dini dan terus menerus
dengan sentuhan kulit-ke-kulit antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi
seperti
kanguru.
ditawarkan pilihan ini sebagai metode untuk merawat bayi dengan berat
badan lahir rendah atau kurang bulan. Karena metode ini memerlukan
keadaan ibu terus menerus, ibu harus memiliki waktu dan kesempatan
untuk mendiskusikan dampaknya bersama keluarganya, karena metode
ini akan mengharuskan ibu tinggal lebih lama di Rumah Sakit dan
melakukan asuhan ini di rumah sampai neonatus cukup bulan.
Metode asuhan kangguru dapat dilakukan kepada hampir semua
bayi kecil. Bayi dengan sakit yang parah yang memerlukan perawatan
khusus bisa menunggu hingga pulih sebelum memulai metode ini. Sesi
metode ini untuk jangka pendek bisa dilakukan saat pemulihan ketika bayi
masih memerlukan perawatan medis (cairan IV, oksigen tambahan
konsentrasi rendah).
Kontak kulit dengan kulit harus dimulai secar bertahap dengan
transisi secara hati-hati sehingga menjadi berkesinambungan. Sesi selama
60 menit atau kurang harus dihindari karena perubahan yang terlalu
sering akan membuat bayi stress. Waktu kontak kulit dengan kulit
diperpanjang secara bertahap agar menjadi selama mungkin. Ibu bisa
tidur dengan bayi yang diletakan dengan posisi kangguru benar. Lamanya
bayi dalam posisi Kanguru kalau mungkin 24 jam terus menerus. Kalau ibu
tidak sempat bisa fungsinya sementara diganti oleh keluarga lain. Bayi
yang dirawat di NICU mengingat keadaan bayi, maka metode Kanguru
dilakukan secara bertahap, paling tidak selama 1 jam (agar tidak
mengganggu waktu istirahatnya bayi) sebelum terus menerus selama 24
jam.
Untuk metode asuhan kangguru secara terus menerus, kondisi
neonatus harus stabil. Kemampuan minum (untuk menghisap dan
menelan) bukan merupakan persyaratan esensial, metosde ini bisa
dilakukan
walaupun
dilakukan
melalui
sonde.
Dalam posisi berdiri tubuh ibu dan bayi diikat dengan kain selendang atau
kemben berbahan elastis untuk menahan badan bayi agar tidak jatuh.
Pastikan bahwa kain melekat erat dibagian dada dan bukan dibagian perut,
jangan mengikat terlalu keras dibagian perut bayi tapi harus disekitar
epigastrium ibu. Dengan cara ini bayi leluasa bernafas dengan perut dan
nafas ibu akan menstimulasi bayinya .
Selanjutnya bayi hanya mengenakan popok, topi hangat, dan kaus kaki.
Tetapi apabila suhu sedang dingin, boleh dipakaikan baju tanpa lengan
berbahan katun yang dibuka di bagian depannya, agar dada bayi tetap
dapat menempel (kulit ke kulit) pada dada ibu.
Ibu dapat bebas bergerak,seperti duduk,berjalan, berdiri, makan, dan lainlain.
Pada waktu tidur, KMC dapat dilakukan dengan cara posisi ibu setengah
duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang
punggung ibu.
b. Perawatan bayi dengan posisi kangguru
Sebagian besar perawatan tetap dapat dilakukan meskipun pada posisi
kangguru
ini
termasuk
menyusui
harus
tetap
dilakukan.
Suhu
Bayi yang cukup minum dan dalam kondisi kontak kulit dengan kulit,
dapat dengan mudah mempertahankan suhu tubuh normalnya yaitu
antara 36,5 C-37 C saat berada dalam posisi kangguru. Saat posisi ini
dimulai ukur suhu aksila setiap 6 jam hingga stabil selam 3 hari berturutturut setelahnya pengukuran dilakukan hanya 2 kali sehari.
Pernafasan
Frukuensi pernafasan normal BBLR atau kurang bulan berkisar antara 3060 kali permenit, dan nafas akan bergiliran dengan interval tidak bernafas
(apnea). Jika interval terlalu lama (20 detik atau lebih) dan bibir serta
muka bayi menjadi biru, sianosis dan nadinya rendah, bradikardia,atau
risiko kerusakan otak. Penelitian menunjukan bahwa kontak kulit dengan
kulit dapat membuat pernafasan lebih teratur pada bayi kurang bulan dan
bisa menurunkan insidensi apnea.
Tanda bahaya
Keadaan penyakit serius pada bayi kecil biasanya samar dan terabaiakn
dengan mudah hingga penyakit menjadi lebih berat dan sulit diatasi.
Penting bagi ibu untuk mengenali tanda-tanda tersebut dan memeberikan
-
kesehatannya.
Sulit minum: bayi tidak bangun untuk minum, berhenti minum atau
muntah
- Kejang
- Diare
- Kulit menjadi kuning
Menyusui
- Posisi KMC ideal untuk menyusui bayi
- Ajari ibu cara menyusui dan perlekatan yang benar.
Bila ibu cemas tentang pemberian minum pada bayi, dorong ibu agar
-
mampu melakukannya.
Bila ibu tidak dapat menyusui,berilah ASI peras dengan menggunakan
lainnya
seperti
hormon
interferon,
pakar
pertumbuhan
dan
menghisap jarinya saat diberi minum melalui sonde dan hal ini bisa
dilakukan dalam posisi kangguru.Untuk bayi dengan usia kehamilan lebih
dan 30-32 minggu ini bisa digunakan cangkir ASI yang telah diperah,
dalam pemberian cara ini bayi dilepaskan dari posisi kangguru, ditutup
dengan selimut hangat dan kembali ke posisi kangguru setelah selesai
minum. Bayi dengan usia kehamilan lebih dari 32 minggu bisa belajar
dengan menghisap puting, sehingga bayi dalam menyusui tetap dalam
posisi kangguru.
Pertumbuhan
Timbang bayi kecil sekali sehari, penimbangan lebih sering akan
mengganggu bayi dan menyebabkan kecemasan pada ibu. Saat bayi
mulai bertambah berat timbang setiap dua hari sekali selama satu minggu
-
sehabis
mandi,waktu
malam
yang
dingin,atau
kapan
saja
dia
menginginkan.
Bayi juga diberhentikan pada asuhan metode kangguru yaitu jika
memenuhi kriteria berikut ini :
Kesehatan umum bayi baik dan tidak ada penyakit seperti apnea dan
infeksi
Bayi minum dengan baik dan mendapatkan ASI ekslusif.
Berat badan bayi naik (sedikitnya 15 g/kg/per hari paling sering dalam 3
hari berturut-turut)
Suhu bayi stabil saat dalam posisi kangguru (selama 3 hari berturut-turut)
f. Prinsip Metode Asuhan Kangguru
Prinsip metode ini adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam
inkubator dengan meniru kanguru. Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang
mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan
optimal (36,5oC- 37,5oC). Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak
langsung kulit bayi dengan secara terus-menerus.Bayi yang dapat
bertahan dengan cara ini adalah yang keadaan umumnya baik, suhu
tubuhnya stabil (36,5oC- 37,5oC) dan mampu menyusui dengan baik.
Metode ini dihentikan jika bayi telah mencapai bobot badan minimal 2500
g dan suhu tubuh optimal 37oC, dan bayi bisa menyusui dengan baik.
g. Manfaat Asuhan Metode Kangguru
Beberapa penelitian menyebutkan metode ini memberikan manfaat yang
dapat dirasakan langsung oleh bayi dan ibu :
Untuk meningkatkan Berat Badan terutama pada BBLR
Menjaga kehangatan, agar suhu tubuh bayi tetap normal. Suhu optimal
didapat lewat kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi (skin to skin
contact). Suhu ibu merupakan sumber panas yang efisien dan murah.
Mempercepat pengeluaran ASI dan meningkatkan keberhasilan menyusui
sehingga Inisiasi Menyusu Dini juga akan cepat tercapai dalam tahap
metode ini dan apabila ASI sudah keluar manfaat ekonomis juga akan
dirasakan. Ibu selain mudah, praktis dan murah dapat meyusui bayinya,
tidak perlu juga membeli susu formula yang harganya cukup mahal
Menjalin ikatan batin antara ibu dan bayi.
Metode ini tentunya akan lebih mendekatkan ikatan batin ibu dan si bayi,
karena apabila bayi berada di inkubator, tentunya hubungan bayi dan ibu
akan terbatas. Dengan metode KMC ini akan diketahui pengaruh kontak
langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai
rangsangan seperti skin to skin contact. Bayi akan merasa aman dan puas
karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut
jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim. Bayi dapat
merasakan sentuhan lembut ibu, ungkapan rasa sayang dan perhatian
seorang ibu. Bayi prematur yang mendapat banyak sentuhan ibu,
menurut penelitian, menunjukkan kenaikan berat badan yang cepat dari
pada jika si bayi jarang disentuh.
Perlindungan dari infeksi
Mengurangi lama menangis pada bayi
Dapat mengurangi biaya rumah sakit.
Hal ini berkaitan dengan penggunaan ikubator di rumah sakit yang cukup
mahal, sehingga dengan menggunakan asuhan metode kangguru dapat
mengurangi biaya rumah sakit
Metode bisa dilakukan oleh anggota keluarga lain, jika ibu perlu istirahat,
termasuk ayah, saudara,atau petugas kesehatan. Bila tidak ada yang
menggantikan , bayi diberi pakaian hangat atau topi, dan diletakkan di
box bayi dalam ruangan yang hangat.
Adapun salah satu kekurangan dari asuhan metode kangguru yaitu, Waktu
ibu cenderung lebih banyak digunakan untuk metode ini, sehingga tidak
dapat melakukan aktivitas lain yang lebih berat(sangat aktif).
h. Memulangkan bayi
Butuh waktu beberapa hari/minggu sampai bayi siap dipulangkan,
tergantung berat lahir. Ibu dan bayi dapat dipulangkan jika :
Tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
Berat badan naik >20 gram/hari selama 3 hari berturut-turut.
Beri dorongan bahwa ibu dapat merawat bayinya dan dapat melanjutkan
KMC di rumah, dan dapat kembeli untuk melakukan kunjungan tindak
lanjut secara rutin.
i. Kunjungan tindak lanjut
Satu minggu setelah pulang, timbang bayi setiap hari bila memungkinkan
dan diskusikan setiap masalah yang ada dengan ibu.Beri dukungan pada
ibu.
Pada minggu ke dua lakukan kunjungan 2 kali per minggu sampai bayi
berumur 40 hari atau berat bayi 2500 gram.Timbang bayi dan nasehati
ibu untuk menghentikan KMC bila bayi mulai kurang toleran.
Bila sudah lepas KMC, lanjutkan kunjungan tindak lanjut tiap bulan sampai
bayi berumur beberapa bulan untuk memantau pemberian minum dan
tumbuh kembang bayi.
j. Penelitian Terhadap Asuhan Metode Kangguru
Penelitian terhadap asuhan metode kangguru telah banyak dilakukan
diantaranya, Sebuah studi penerapan metode kanguru di rumah sakit
yang tidak memiliki inkubator dan peralatan lain untuk perawatan BBLR di
lakukan di Manama Mission Hospital, Zimbabwe. Hasilnya menunjukkan,
terjadi peningkatan survival bayi berat lahir kurang dari 1.500 gram dari
10 persen menjadi 50 persen dan bayi berat lahir 1.500-1.999 gram
meningkat dari 70 persen menjadi 90 persen
Studi multisenter oleh WHO Collaborating Center for Perinatal Care
dilakukan selama setahun pada rumah sakit di Addis Ababa (Ethiopia),
Yogyakarta
(Indonesia),
kelayakan,
penerimaan,
dan
Merida
efektivitas,
(Meksiko).
dan
Tujuannya,
menilai
metode
kanguru
biaya
dengan
metode
kanguru
juga
mendapat
ASI
lebih
baik,
pertambahan berat badan lebih baik, dan lama perawatan di rumah sakit
lebih pendek.
Metode kanguru terbukti lebih hemat dari segi perawatan alat dibanding
cara konvensional. Baik ibu maupun petugas kesehatan lebih menyukai
metode. Menurut Imral, dulu memang ada pendapat bahwa bayi prematur
atau bayi dengan berat badan rendah tidak boleh banyak disentuh agar
tidak terganggu dan menghindari infeksi. Namun, ilmu kedokteran terus
berkembang. Bagi bayi yang stabil (tidak sakit), perawatan dengan
metode kanguru dianggap lebih menguntungkan. Kini di pelbagai pusat
penelitian masih terus dilakukan studi dan para peneliti bertemu secara
periodik
untuk
membahas
hasilnya.