Anda di halaman 1dari 11

Kangaroo Mother Care

1. Kangaroo Mother Care


KMC adalah kontak kulit antara ibu dan bayi secara dini, terusmenerus serta dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannnya
adalah agar bayi kecil tetap hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir
atau bayio telah stabil. KMC dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah
setelah bayi pulang. Bayi tetap dapat di rawat dengan KMC meskipun
belum dapat menyusu, berikan ASI peras dengan menggunakan salah
satu alternatif pemberian minum.
Meski namanya kanguru, metode ini bukan berasal dari Australia,
metode ini meniru perilaku binatang asal Australia yang menyimpan
anaknya di kantung perutnya, sehingga diperoleh suhu optimal bagi
kehidupan bayi. Metode ini asalnya bukan dari Australia melainkan
dikembangkan di Kolombia.
Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ini ditemukan sejak
tahun 1983, kemudian metode Kangguru mulai dikembangkan sejak 1978
oleh Neos Edgar Rey dan Hector Martinez, peneliti pada Instituto Materno
Infantil in Santa Fe de Bogota Kolombia.Metode yang pertama kali
dilakukan oleh Doctors Rey dan Martinez di Bogota, Colombia pada tahun
1979 ini awalnya dicetuskan karena begitu banyaknya bayi berat lahir
rendah, keterbatasan tenaga dan fasilitas kesehatan, serta tingginya
angka mortalitas di rumah sakit karena infeksi. Menurut Ludington Hoe,
J.Obset Gynecol Neonatal Nurs, KMC merupakan Lingkungan yang baik
untuk bayi premature segera setelah lahir.
Di Indonesia, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
(Depkes

dan

Kesos)

telah

mengembangkan

kebijakan

Pelayanan

Kesehatan Neonatal Esensial. Metode kanguru digunakan sebagai salah


satu cara pencegahan hipotermia dalam Perawatan Neonatal Dasar. Saat
ini juga telah tersedia video dan peraga lembar balik metode kanguru
untuk keperluan sosialisasi kepada tenaga kesehatan, terutama bidan di
desa serta masyarakat.
Di Indonesia lebih banyak dikenal dengan nama Perawatan Metode
Kanguru (PMK) atau cukup menyebut Perawatan Bayi Lekat (PBL). Menurut
Prof Dr.dr.Hadi Pratomo, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, UI ada

beberapa istilah Lokal KMC di Indonesia misalnya Bedako di (OKU,


Sumsel), Kadu dan Makaleppe di Maros, Sulsel, Perawatan Bayi Tegak,
Perawatan Bayi Tempel, Kekepan di Garut, Perawatan Bayi Lekat di Yogya,
Metoda Kussu di Kuskus, Maluku .
Menurut Hadi, berdasarkan perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), pada tahun 1995 hampir semua (98 persen) dari lima juta
kematian neonatal terjadi di negara berkembang. Lebih dari dua pertiga
kematian itu terjadi pada periode neonatal dini. Umumnya karena berat
badan lahir kurang dari 2.500 gram. Menurut WHO, 17 persen dari 25 juta
persalinan per tahun adalah BBLR dan hampir semua terjadi di negara
berkembang.
Pengertian Asuhan Metode Kangguru
Asuhan metode Kangguru merupakan asuhan yang dirancang
untuk

neonatus

dengan

berat

badan

lahir

rendah

atau

kurang

bulan. Asuhan ini dikenal juga dengan metode skin to skin yaitu kontak
kulit dengan kulit anatara ibu dan bayi dengan mempertahankan suhu
tubuh normalnya.
Perawatan kanguru adalah perawatan dini dan terus menerus
dengan sentuhan kulit-ke-kulit antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi
seperti

kanguru.

Dr. H. Dachrul Aldy, SpA(K) dalam makalahnya menjelaskan bahwa


Metode Kanguru (Kangoroo Mother Care/KMC) adalah kontak langsung
antara kulit ibu, dan bayi prematur/BBLR (skin to skin contact) yang
dilakukan sejak dini dan berkelanjutan baik selama masih di rumah sakit
maupun di rumah, disertai pemberian ASI eksklusif dan pemantauan
terhadap tumbuh kembang bayi.
Ibu perlu mengenal metode

asuhan kangguru dan telah

ditawarkan pilihan ini sebagai metode untuk merawat bayi dengan berat
badan lahir rendah atau kurang bulan. Karena metode ini memerlukan
keadaan ibu terus menerus, ibu harus memiliki waktu dan kesempatan
untuk mendiskusikan dampaknya bersama keluarganya, karena metode

ini akan mengharuskan ibu tinggal lebih lama di Rumah Sakit dan
melakukan asuhan ini di rumah sampai neonatus cukup bulan.
Metode asuhan kangguru dapat dilakukan kepada hampir semua
bayi kecil. Bayi dengan sakit yang parah yang memerlukan perawatan
khusus bisa menunggu hingga pulih sebelum memulai metode ini. Sesi
metode ini untuk jangka pendek bisa dilakukan saat pemulihan ketika bayi
masih memerlukan perawatan medis (cairan IV, oksigen tambahan
konsentrasi rendah).
Kontak kulit dengan kulit harus dimulai secar bertahap dengan
transisi secara hati-hati sehingga menjadi berkesinambungan. Sesi selama
60 menit atau kurang harus dihindari karena perubahan yang terlalu
sering akan membuat bayi stress. Waktu kontak kulit dengan kulit
diperpanjang secara bertahap agar menjadi selama mungkin. Ibu bisa
tidur dengan bayi yang diletakan dengan posisi kangguru benar. Lamanya
bayi dalam posisi Kanguru kalau mungkin 24 jam terus menerus. Kalau ibu
tidak sempat bisa fungsinya sementara diganti oleh keluarga lain. Bayi
yang dirawat di NICU mengingat keadaan bayi, maka metode Kanguru
dilakukan secara bertahap, paling tidak selama 1 jam (agar tidak
mengganggu waktu istirahatnya bayi) sebelum terus menerus selama 24
jam.
Untuk metode asuhan kangguru secara terus menerus, kondisi
neonatus harus stabil. Kemampuan minum (untuk menghisap dan
menelan) bukan merupakan persyaratan esensial, metosde ini bisa
dilakukan

walaupun

dilakukan

melalui

sonde.

Kriteria bayi dalam asuhan metode kangguru


a. Bayi dengan berat badan 2000 g
b. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai
c. Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik
d. Perkembangan selama di inkubator baik
e.
Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung
dalam keberhasilan

Menurut Perinasia (Perkumpulan Perinatologi Indonesia) Tahapan


yang harus dipersiapkan sebelum memulai metode ini, yaitu antara lain :
a. Persiapan ibu
Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan sabun 23 kali sehari.
Membesihkan kuku dan tangan
Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai.
Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi,ibu dapat menggunakan handuk/
kain (dilipat diagonal,difiksasi dengan ikatan atau peniti yang aman di
baju ibu),kain lebar yang elastik, atau kantong yang dibuat sedemikian
rupa untuk menjaga tubuh bayi. Bisa juga memakai baju dengan ukuran
lebih besar dari badan ibu.bayi diletakkan di antara payudara ibu,baju
ditangkupkan. Kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut
ibu agar ibu tidak jatuh.
Selama pelaksanaan Metode Kanguru ibu tidak memakai BH
Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju atau kain
Memakai kain baju yang dapat direnggang
b. Persiapan Bayi
Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih dan
hangat
Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi,kaos kaki, dan popok selama
penggunaan metode ini.
Posisi bayi vertikal ditengah payudara atau sedikit ke samping kanan/kiri
sesuai dengan kenyamanan bayi serta ibu.Usahakan kulit bayi kontak
langsung dengan kulit ibunya terus menerus
Saat ibu duduk atau tidur posisi bayi tetap tegak mendekap ibu.
Setelah bayi dimasukkan ke dalam baju, ikat kain selendang di sekeliling
atau mengelilingi ibu dan bayi.
Adapun tahapan yang dilakukan selama asuhan metode kangguru ini
yaitu :
a. Posisi kangguru
Bayi diletakkan diantara payudara ibu dalam posisi tegak dengan dada bayi
menempel pada dada ibu.
Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit
tengadah.
Kedua tungkai bayi ditekuk sedikit seperti posisi kodok.

Dalam posisi berdiri tubuh ibu dan bayi diikat dengan kain selendang atau
kemben berbahan elastis untuk menahan badan bayi agar tidak jatuh.
Pastikan bahwa kain melekat erat dibagian dada dan bukan dibagian perut,
jangan mengikat terlalu keras dibagian perut bayi tapi harus disekitar
epigastrium ibu. Dengan cara ini bayi leluasa bernafas dengan perut dan
nafas ibu akan menstimulasi bayinya .
Selanjutnya bayi hanya mengenakan popok, topi hangat, dan kaus kaki.
Tetapi apabila suhu sedang dingin, boleh dipakaikan baju tanpa lengan
berbahan katun yang dibuka di bagian depannya, agar dada bayi tetap
dapat menempel (kulit ke kulit) pada dada ibu.
Ibu dapat bebas bergerak,seperti duduk,berjalan, berdiri, makan, dan lainlain.
Pada waktu tidur, KMC dapat dilakukan dengan cara posisi ibu setengah
duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang
punggung ibu.
b. Perawatan bayi dengan posisi kangguru
Sebagian besar perawatan tetap dapat dilakukan meskipun pada posisi
kangguru

ini

termasuk

menyusui

harus

tetap

dilakukan.

Bayi hanya dilepaskan dan kontak kulit dengan kulit saat :


Mengganti popok, melakukan tindakan higiene dan perawatan tali pusat
Penilaian klinis sesuai jadwal yang ditentukan rumah sakit.
Tidak perlu dan di rekomendasikan untuk dimandikan setiap hari
c. Pemantauan kondisi bayi

Suhu
Bayi yang cukup minum dan dalam kondisi kontak kulit dengan kulit,
dapat dengan mudah mempertahankan suhu tubuh normalnya yaitu
antara 36,5 C-37 C saat berada dalam posisi kangguru. Saat posisi ini
dimulai ukur suhu aksila setiap 6 jam hingga stabil selam 3 hari berturutturut setelahnya pengukuran dilakukan hanya 2 kali sehari.

Pernafasan
Frukuensi pernafasan normal BBLR atau kurang bulan berkisar antara 3060 kali permenit, dan nafas akan bergiliran dengan interval tidak bernafas
(apnea). Jika interval terlalu lama (20 detik atau lebih) dan bibir serta
muka bayi menjadi biru, sianosis dan nadinya rendah, bradikardia,atau
risiko kerusakan otak. Penelitian menunjukan bahwa kontak kulit dengan
kulit dapat membuat pernafasan lebih teratur pada bayi kurang bulan dan
bisa menurunkan insidensi apnea.

Tanda bahaya
Keadaan penyakit serius pada bayi kecil biasanya samar dan terabaiakn
dengan mudah hingga penyakit menjadi lebih berat dan sulit diatasi.
Penting bagi ibu untuk mengenali tanda-tanda tersebut dan memeberikan
-

perawatan yang diperlukan.


Sulit bernafas, retraksi, merintih
Bernafas sangat lambat atau sangat perlahan
Apnea yang sering dan lama
Bayi teraba dingin, suhu tubuhnya dibawah normal meskipun dijaga

kesehatannya.
Sulit minum: bayi tidak bangun untuk minum, berhenti minum atau

muntah
- Kejang
- Diare
- Kulit menjadi kuning
Menyusui
- Posisi KMC ideal untuk menyusui bayi
- Ajari ibu cara menyusui dan perlekatan yang benar.
Bila ibu cemas tentang pemberian minum pada bayi, dorong ibu agar
-

mampu melakukannya.
Bila ibu tidak dapat menyusui,berilah ASI peras dengan menggunakan

salah satu alternatif cara pemberian minum.


Pantau dan nilai jumlah ASI yang diberikan setiap hari. Bila ibu menyusui
catat waktu ibu menyusui bayinya.
Setiap ibu memproduksi ASI yang khusus untuk bayinya, tapi ibu dan bayi
kurang bulan menghasilkan ASI rendah laktosa yang penting untuk
pencernaan karena bayi kurang bulan tidak mempunyai laktisa enzim
yang menguraikan gula tertentu.
Kandungan ASI manusia berubah sesuai pertumbuhan neonatus. ASI,
terutama kolostrum, kaya akan antibody imunoglobin, yang melindungi
terhadap infeksi. Selain itu, ASI manusia mengandung zat anti infeksi
yang

lainnya

seperti

hormon

interferon,

pakar

pertumbuhan

dan

komponen anti inflamasi.Bayi yang sangat kurang bulan/sakit sehingga


tidak bisa menyusui akan mendapatkan manfaat ASI yang diberikan
melalui pipet. Untuk bayi dengan usia kehamilan kurang dari 30-32
minggu ASI, biasanya diberikan melalui selang nasogastrik, yang bisa
digunakan juga untuk ASI yang diperah ibu bisa membiarkan bayi

menghisap jarinya saat diberi minum melalui sonde dan hal ini bisa
dilakukan dalam posisi kangguru.Untuk bayi dengan usia kehamilan lebih
dan 30-32 minggu ini bisa digunakan cangkir ASI yang telah diperah,
dalam pemberian cara ini bayi dilepaskan dari posisi kangguru, ditutup
dengan selimut hangat dan kembali ke posisi kangguru setelah selesai
minum. Bayi dengan usia kehamilan lebih dari 32 minggu bisa belajar
dengan menghisap puting, sehingga bayi dalam menyusui tetap dalam
posisi kangguru.
Pertumbuhan
Timbang bayi kecil sekali sehari, penimbangan lebih sering akan
mengganggu bayi dan menyebabkan kecemasan pada ibu. Saat bayi
mulai bertambah berat timbang setiap dua hari sekali selama satu minggu
-

dan kemudian sekali seminggu hingga bayi cukup bulan.


Menimbang bayi dengan cara, misalnya telanjang, timbangan yang telah
dikalibrasi, letakkan handuk bersih dan hangat pada timbangan untuk

menghindari bayi dingin.


Timbang bayi ditempat dalam lingkungan yang hangat.
Catat beratnya setiap melakukan penimbangan.
d. Penjelasan kepada ibu
Jelaskan pada ibu mengenai pola pernafasan dan warna bayi normal serta
-

kemungkinan variasinya yang masih dianggap normal. Mintalah pada ibu


waspada terhadap tanda yang tidak biasanya ditemui atau tidak normal.
Jelaskan juga bahwa KMC penting agar pernafasan bayi baik dan
mengurangi resiko terjadinya apnoe, dibanding bayi yang diletakkan di
boks.
Ajari ibu cara menstimulasi bayi (mengelus dada atau punggung, atau
menyentil kaki bayi) bila bayi tampak biru di daerah lidah, bibir atau
sekitar mulut atau pernafasan berhenti lama.
Bila suhu normal selama 3 hari berturut-turut, ukur suhu setiap 12 jam
selama 2 hari kemudian hentikan pengukuran.
e. Penghentian asuhan metode kangguru.
Metode ini dijalankan sampai berat badan bayi 2500 gram atau mendekati
40 minggu,atau samapai kurang nyaman dengan KMC,misalnya :
Sering bergerak
Gerakan ekstremitas berlebihan
Bila akan dilakukan KMC bayi menangis.
Bila bayi sudah kurang nyaman dengan KMC,anjurkan ibu untuk menyapih
bayi dari KMC, dan dapat melakukan kontak kulit lagi pada waktu bayi

sehabis

mandi,waktu

malam

yang

dingin,atau

kapan

saja

dia

menginginkan.
Bayi juga diberhentikan pada asuhan metode kangguru yaitu jika
memenuhi kriteria berikut ini :
Kesehatan umum bayi baik dan tidak ada penyakit seperti apnea dan
infeksi
Bayi minum dengan baik dan mendapatkan ASI ekslusif.
Berat badan bayi naik (sedikitnya 15 g/kg/per hari paling sering dalam 3
hari berturut-turut)
Suhu bayi stabil saat dalam posisi kangguru (selama 3 hari berturut-turut)
f. Prinsip Metode Asuhan Kangguru
Prinsip metode ini adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam
inkubator dengan meniru kanguru. Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang
mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan
optimal (36,5oC- 37,5oC). Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak
langsung kulit bayi dengan secara terus-menerus.Bayi yang dapat
bertahan dengan cara ini adalah yang keadaan umumnya baik, suhu
tubuhnya stabil (36,5oC- 37,5oC) dan mampu menyusui dengan baik.
Metode ini dihentikan jika bayi telah mencapai bobot badan minimal 2500
g dan suhu tubuh optimal 37oC, dan bayi bisa menyusui dengan baik.
g. Manfaat Asuhan Metode Kangguru
Beberapa penelitian menyebutkan metode ini memberikan manfaat yang
dapat dirasakan langsung oleh bayi dan ibu :
Untuk meningkatkan Berat Badan terutama pada BBLR
Menjaga kehangatan, agar suhu tubuh bayi tetap normal. Suhu optimal
didapat lewat kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi (skin to skin
contact). Suhu ibu merupakan sumber panas yang efisien dan murah.
Mempercepat pengeluaran ASI dan meningkatkan keberhasilan menyusui
sehingga Inisiasi Menyusu Dini juga akan cepat tercapai dalam tahap
metode ini dan apabila ASI sudah keluar manfaat ekonomis juga akan
dirasakan. Ibu selain mudah, praktis dan murah dapat meyusui bayinya,
tidak perlu juga membeli susu formula yang harganya cukup mahal
Menjalin ikatan batin antara ibu dan bayi.
Metode ini tentunya akan lebih mendekatkan ikatan batin ibu dan si bayi,
karena apabila bayi berada di inkubator, tentunya hubungan bayi dan ibu
akan terbatas. Dengan metode KMC ini akan diketahui pengaruh kontak
langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai

rangsangan seperti skin to skin contact. Bayi akan merasa aman dan puas
karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut
jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim. Bayi dapat
merasakan sentuhan lembut ibu, ungkapan rasa sayang dan perhatian
seorang ibu. Bayi prematur yang mendapat banyak sentuhan ibu,
menurut penelitian, menunjukkan kenaikan berat badan yang cepat dari
pada jika si bayi jarang disentuh.
Perlindungan dari infeksi
Mengurangi lama menangis pada bayi
Dapat mengurangi biaya rumah sakit.
Hal ini berkaitan dengan penggunaan ikubator di rumah sakit yang cukup
mahal, sehingga dengan menggunakan asuhan metode kangguru dapat
mengurangi biaya rumah sakit
Metode bisa dilakukan oleh anggota keluarga lain, jika ibu perlu istirahat,
termasuk ayah, saudara,atau petugas kesehatan. Bila tidak ada yang
menggantikan , bayi diberi pakaian hangat atau topi, dan diletakkan di
box bayi dalam ruangan yang hangat.
Adapun salah satu kekurangan dari asuhan metode kangguru yaitu, Waktu
ibu cenderung lebih banyak digunakan untuk metode ini, sehingga tidak
dapat melakukan aktivitas lain yang lebih berat(sangat aktif).
h. Memulangkan bayi
Butuh waktu beberapa hari/minggu sampai bayi siap dipulangkan,
tergantung berat lahir. Ibu dan bayi dapat dipulangkan jika :
Tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
Berat badan naik >20 gram/hari selama 3 hari berturut-turut.
Beri dorongan bahwa ibu dapat merawat bayinya dan dapat melanjutkan
KMC di rumah, dan dapat kembeli untuk melakukan kunjungan tindak
lanjut secara rutin.
i. Kunjungan tindak lanjut
Satu minggu setelah pulang, timbang bayi setiap hari bila memungkinkan
dan diskusikan setiap masalah yang ada dengan ibu.Beri dukungan pada
ibu.
Pada minggu ke dua lakukan kunjungan 2 kali per minggu sampai bayi
berumur 40 hari atau berat bayi 2500 gram.Timbang bayi dan nasehati
ibu untuk menghentikan KMC bila bayi mulai kurang toleran.

Bila sudah lepas KMC, lanjutkan kunjungan tindak lanjut tiap bulan sampai
bayi berumur beberapa bulan untuk memantau pemberian minum dan
tumbuh kembang bayi.
j. Penelitian Terhadap Asuhan Metode Kangguru
Penelitian terhadap asuhan metode kangguru telah banyak dilakukan
diantaranya, Sebuah studi penerapan metode kanguru di rumah sakit
yang tidak memiliki inkubator dan peralatan lain untuk perawatan BBLR di
lakukan di Manama Mission Hospital, Zimbabwe. Hasilnya menunjukkan,
terjadi peningkatan survival bayi berat lahir kurang dari 1.500 gram dari
10 persen menjadi 50 persen dan bayi berat lahir 1.500-1.999 gram
meningkat dari 70 persen menjadi 90 persen
Studi multisenter oleh WHO Collaborating Center for Perinatal Care
dilakukan selama setahun pada rumah sakit di Addis Ababa (Ethiopia),
Yogyakarta

(Indonesia),

kelayakan,

penerimaan,

dan

Merida

efektivitas,

(Meksiko).
dan

Tujuannya,

menilai

metode

kanguru

biaya

dibandingkan cara konvensional (ruang hangat dan inkubator).


Hasilnya, kejadian hipotermia pada metode kanguru secara signifikan
lebih rendah dibandingkan cara konvensional. Kelompok bayi yang
dirawat

dengan

metode

kanguru

juga

mendapat

ASI

lebih

baik,

pertambahan berat badan lebih baik, dan lama perawatan di rumah sakit
lebih pendek.
Metode kanguru terbukti lebih hemat dari segi perawatan alat dibanding
cara konvensional. Baik ibu maupun petugas kesehatan lebih menyukai
metode. Menurut Imral, dulu memang ada pendapat bahwa bayi prematur
atau bayi dengan berat badan rendah tidak boleh banyak disentuh agar
tidak terganggu dan menghindari infeksi. Namun, ilmu kedokteran terus
berkembang. Bagi bayi yang stabil (tidak sakit), perawatan dengan
metode kanguru dianggap lebih menguntungkan. Kini di pelbagai pusat
penelitian masih terus dilakukan studi dan para peneliti bertemu secara
periodik

untuk

membahas

hasilnya.

Seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak di Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
(FKUI-RSCM) yang sedang melakukan penelitian metode kanguru, dr
Piprim B Yanuarso, menambahkan bahwa metode kanguru bukan sekadar

alternatif dari inkubator, tetapi diusulkan sebagai pilihan utama, karena


keunggulannya

Anda mungkin juga menyukai