Anda di halaman 1dari 18

BAHAN I

METODE KANGURU UNTUK MERAWAT BAYI PREMATUR


Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ditemukan sejak tahun 1983, sangat bermanfaat untuk
merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama perawatan di rumah sakit ataupun di
rumah.
Metode kanguru mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi berat lahir rendah dengan menyediakan
situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehinggga memberi peluang untuk dapat beradaptasi
baik dengan dunia luar.

KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT DARI METODE KANGURU BAGI PERAWATAN BAYI :


-Meningkatkan hubungan emosi ibu anak
-Menstabilkan suhu tubuh , denyut jantung , dan pernafasan bayi
-Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik
-Mengurangi strea pada ibu dan bayi
-Mengurangi lama menangis pada bayi
-Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi
-Meningkatkan produksi asi
-Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit
-Mempersingkat masa rawat di rumah sakit
APA SAJA KRITERIA BAYI UNTUK METODE KANGURU:
-Bayi dengan berat badan < 2500 gr
-Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai
-Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik
-Perkembangan selama di inkubator baik
-Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.
CARA MELAKUKAN METODE KANGURU:
-Beri bayi pakaian, topi , popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih dahulu
-Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah
terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , kepala dan dada bayi terletak
di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak.
-Dapat pula memeakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu , dan bayi diletakkan diantara
payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi
tidak terjatuh.

-Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakan handuk atau kain lebar yang elastik atau
kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.
-Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri , duduk , jalan, makan dan
mengobrol. Pada waktu tidur , posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal
di belakang punggung ibu.
-Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.
-Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi , pemantauan bayi , cara
pamberian asi , dan kebersihan ibu dan bayi.

Kangoroo mother care (KMC) adalah kontak kulit diantara ibu dan bayi secara dini, terus
menerus dan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannya agar bayi kecil tetap
hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir atau setelah bayi stabil.
KMC atau yang kita kenal dengan metode kangguru dapat dilakukan dirumah sakit atau di
rumah setelah bayi pulang. Bayi tetap bisa dirawat dengan metode kangguru meskipun belum
bisa menyusu, berikan ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian
minum.
Pengertian
Posisi kangguru : Kontak antara ibu dan bayi dari kulit ke kulit.
nutrisi secara kangguru: ASI dini dan eksklusif
Dukungan secara kangguru: Jangan memisahkan ibu dan bayi.

KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT DARI METODE KANGURU BAGI PERAWATAN


BAYI :
1. Meningkatkan hubungan emosi ibu dan bayi.
2. Menstabilkan suhu tubuh , denyut jantung , dan pernafasan bayi
3. Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik
4. Mengurangi stress pada ibu dan bayi
5. Mengurangi lama menangis pada bayi
6. Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi
7. Meningkatkan produksi ASI
8. Menurunkan risiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit
9. Mempersingkat masa rawat di rumah sakit

Lama dilakukannya metode KMC (metode kangguru)


1. Dilakukan sampai bayi berat badan 2500gr atau mendekati 40 minggu atau sampai bayi
merasa tidak nyaman lagi dengan metode tersebut, misalnya sering bergerak, gerakan
ekstremitas (tangan dan kaki) berlebihan. Atau bila dilakukan KMC bayi menangis.
2. Bila ibu lelah dan ingin beristirahat, dapat digantikan ayah, saudara atau petugas kesehatan.
Bila tidak ada yang bisa menggantikan, bayi diberi pakaian hangat dan topi dan diletakkan di
boks bayi dalam ruangan yang hangat.
3. Bila bayi sudah tidak nyaman lagi dengan metode kangguru, maka ibu sebaiknya menyapih
bayi, dan sebagai penggantinya dapat melakukan kontak kulit lagi pada waktu bayi sehabis
mandi, atau kapan saja bayi menginginkan.

Pakaian dan posisi ibu dan bayi


1. Berilah bayi pakaian, topi, popok dan kaus kaki yang hangat.
2. Letakkan bayi di dada ibu:
- Dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu, dan lihat apakah kepala bayi sudah ada di depan
dada ibu.
- Posisikan bayi dalam frog position yaitu fleksi pada siku dan tungkai, kepala dan dada bayi
terletak di dada ibu dengan kepala agak keatas (ekstensi).
3. Tutupi bayi dengan pakaian ibu ditambah dengan selimut yang hangat.
- Tidak perlu baju khusus bila baju yang ibu kenakan sudah cukup hangat dan nyaman selama
kontak bayi dengan kulit ibu.
- Pada waktu udara dingin, kamar harus hangat.
- Bila baju ibu tidak dapat menahan berat bayi, ibu dapat menggunakan handuk atau kain, kain
lebar yang elastik, atau kantong yang dibuat sedemikian rupa untuk menjaga tubuh bayi.
- Dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu. Bayi diletakkan diantara
payudara ibu. Baju ditangkupkan kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu
agar bayi tidak terjatuh.

Bagaimana dengan aktifitas ibu


1. Ibu dapat bebas bergerak walau berdiri, duduk, jalan, makan bahkan mengobrol.
2. Pada waktu tidur, metode kangguru ini dapat dilaksanakan dengan cara posisi ibu setengah

duduk atau dengan meletakkan bantal di belakang punggung ibu.


Bagaimana dengan nutrisi dan pertumbuhan bayi
1. Posisi KMC ideal untuk menyusui bayi
2. Ibu dapat melakukan pemberian ASI, tidak perlu cemas hanya saja cara menyusui dan
perlekatan yang benar perlu dipelajari.
3. Bila ibu tidak dapat menyusui, beri ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif cara
pemberian minum.
4. Pantau jumlah ASI yang diberikan oleh ibu, jangan sampai bayi dehidrasi dan berikan ASI
tanpa jadwal dalam arti kapanpun bayi bisa minum ASI.
Sumber : http://www.kangaroomothercare.com Buku panduan manajemen masalah bayi baru
lahir untuk dokter, perawat, bidan di rumah sakit rujukan dasar,2003.
BAHAN 3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses yang terjadi ketika bertemunya ovum dan sperma
kemudian berkembang menjadi embrio. Seiring perkembangan kehamilan terjadi banyak terjadi
hal-hal ynag tidak terduga seperti melahirkan sebelum bayi prematur. Bayi prematur merupakan
bayi yang lahir sebelum mencapai usia 37 minggu. Bayi prematur memerlukan perawatan khusus
untuk menjaga kesehatanya , dalam hal ini perlu diciptakan suasana yang hangat dan nyaman
seperti dalam rahim. Salah satu perawatan yang digunakan untuk bayi prematur adalah dengan
meletakkan bayi dalam inkubator. namun, ada cara alami yang dapat digunakan yaitu metode
kanguru. Metode Kanguru ini adalah dengan melakukan kontak dari kulit ke kulit secara
langsung antara ibu dan bayi.
Metode kanguru merupakan metode yang digunakan cara alami untuk mencegah bayi
dari hypotermi. caranya yaitu dengan meletakkan di dada ibu atau dada ayah sehingga terjadi
penularan panas dari ibu kepada bayi. Dengan kehangatan yang diberikan diharapkan mampu
meningkatkan barat badan bayi dan juga menstabilkan suhu tubuh bayi. Selain untuk perawatan
bayi prematur, metode kanguru juga di dapat digunakan untuk bayi baru lahir rendah yaitu bayi
yang lahir beratnya kurang dari 2500g. Bayi lahir rendah memiliki kondisi yang lemah dan
mudah kedinginan (karena lapisan lemak di bawah kulitnya sangat tipis). Bayi dengan berat lahir
rendah biasanya cepat lelah, dan sering tersedak ketika mengisap ASI. Akibatnya, bayi jadi

malas minum. Padahal, tubuhnya membutuhkan banyak ASI agar beratnya segera normal. oleh
sebab itu, metode kanguru sangat tepat untuk meningkatkan bayi baru lahir rendah.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui cara alami yang dapat digunakan untuk merawat bayi prematur atau
bayi baru lahir rendah.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Metode Kanguru adalah sebuah metode perawatan bayi yang baru lahir dengan cara
meletakan bayi di dada ibu (skin to skin) untuk menyalurkan kehangatan pada bayi. Tujuannya
kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi dapat menurunkan hilangnya panas melalui konduksi
dan radiasi serta bertujuan untuk mempertahankan neutral thermal environment/NTE, yaitu
kisaran suhu lingkungan sehingga bayi dapat mempertahankan suhu tubuhnya tetap normal
dengan metabolisme basal minimum dan kebutuhan oksigen terkecil. Metoda ini dapat juga
dilakukan untuk bayi sehat. Sehingga dengan kontak langsung kulit ibu bayi ini kebutuhan dasar
dari bayi berupa kehangatan, ASI, kasih sayang dan perlindungan bisa dipenuhi.

2.2 Manfaat Perawatan Bayi Dengan Metode Kanguru


Manfaat perawatan metode kanguru (PMK) atau perawatan bayi lekat yang kerap disebut
kangaroo mother care sebenarnya sudah banyak dibicarakan di masyarakat. Metode ini
diperkenalkan pertama kali oleh Rey dan Martinez dari Bogota, Kolombia, dan merupakan
metode perawatan bayi kecil atau bayi prematur yang diilhami oleh cara ibu kanguru merawat
anaknya yang selalu lahir prematur.
Metode kanguru ditemukan sejak tahun 1983 dan bermanfaat untuk merawat bayi yang
lahir dengan berat badan rendah, baik itu selama perawatan di rumah sakit maupun di rumah.

Metode kanguru mampu memberikan kebutuhan hak asasi bayi dengan berat lahir
rendah, caranya melalui penyediaan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehingga
memberikan peluang untuk beradaptasi lebih baik dengan dunia luar. Metode kanguru juga lebih
disenangi bayi dan bermanfaat karena dapat memberikan rasa aman, nyaman, menguatkan
insting bayi dengan merasakan detak jantung ibunya lalu mencari-cari sendiri putingnya.
2.3 Kriteria Bayi Yang Dapat Melakukan Perawatan Metode Kanguru
Metode kanguru dapat dilakukan dua minggu setelah kelahiran, dan berikut kriteria bayi
yang dapat melakukan perawatan metode kanguru :

Umumnya bayi dengan berat badan lebih-kurang 2000 g.

Bayi yang tidak mengalami kelainan atau penyakit yang menyertai, serta refleks dan kordinasi isap
serta menelan yang baik juga dapat menjalani metode ini.

Bayi harus memiliki perkembangan baik selama berada di inkubator.


Kesiapan serta keikutsertaan orangtua, akan sangat mendukung dalam keberhasilan metode
kangguru.
2.4 Keuntungan Perawatan Bayi Menggunakan Metode Kanguru
Adapun beberapa keuntungan dari perawatan bayi dengan menggunakan metode
kanguru, di antaranya :

Menstabilkan

suhu tubuh, denyut jantung, dan pernapasan bayi

Meningkatkan

hubungan emosi ibu-anak

Meningkatkan

pertumbuhan dan berat badan bayi lebih baik lagi

Bayi

menjadi tidak berlama-lama menangis

Memperbaiki

keadaan emosi ibu dan bayi

Meningkatkan
Menurunkan

produksi ASI

resiko infeksi selama dalam perawatan di rumah sakit

Mempersingkat

masa rawat di rumah sakit

2.5 Langkah Langkah Dalam Melakukan Metode Kanguru


Dalam melakukan metode kanguru persiapannya adalah ibu mandi yang bersih, dan
bersedia melakukan perawatan metode kanguru. Berikut ini ada beberapa langkah dalam
melakukan metode kanguru adalah sebagai berikut :
1. Berikan bayi Anda pakaian, topi, popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan terlebih dahulu.
2. Letakkan bayi di dada Anda, dengan posisi tegak dan bersentuhan langsung dengan kulit Anda.
Pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada Anda. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai
tertekuk, kepala dan dada bayi terletak di dada Anda dengan kepala agak sedikit mendongak.
Anda juga dapat mengenakan baju dengan ukuran besar sehingga posisi bayi bisa diletakkan di
antara payudara lalu baju ditangkupkan. Kenakan selendang yang dililitkan di perut Anda agar
bayi tidak terjatuh.
3. Jika baju tidak dapat menyokong bayi, Anda dapat menggunakan handuk atau kain lebar yang
elastis atau kantong yang khusus dibuat untuk menjaga tubuh bayi.
4.

Selama melakukan metode kanguru ini, Anda masih dapat beraktivitas dengan bebas, dapat
bergerak bebas walaupun berdiri, duduk, berjalan, makan dan mengobrol. Namun pastikan, saat
tidur, posisi Anda setengah duduk atau meletakkan beberapa bantal di belakang punggung.

5. Jika Anda lelah, metode ini dapat dilakukan juga oleh ayah atau orang lain.
6.

Perhatikan persiapan sang ibu, bayi, posisi bayi, pemantauan bayi, cara pemberian ASI, dan
kebersihan ibu juga bayinya.
Metode ini dapat diterapkan sampai bayi tidak ingin menjalani jenis perawatan ini lagi,
atau biasanya sekitar usia 36 minggu karena bayi sudah besar. Dan di usia ini, dokter akan
memeriksa retina agar kebutaan dapat dicegah, telingga, tulang, dan vaksinasi, namun biasanya
menunggu sampai bayi beratnya mencapai 2 kg.
Dokter juga akan memeriksa jumlah dan waktu minum bayi, misalnya ada libitum atau
kemampuam bayi dalam meminum ASI (kira-kira 180-200 ml/kg/hari). Lalu memeriksa
kenaikan berat badan sang bayi, minimal 20-30 gram atau 1 minggu sekitar 2 ons dan memantau
pertumbuhannya.

Setelah hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi baik ditambah dengan kenaikan berat
badan, maka bayi prematur ini sudah siap dirawat di rumah dan tumbuh seperti bayi normal
lainnya
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Metode kanguru merupkan perawatan bayi dengan berat badan lahir rendah kurang dari
2.500 gram, terutama yang terlahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu, membutuhkan
pengawasan khusus untuk pencegahan hypothermia atau keadaan dimana bayi mengalami cedera
dingin akibat pengaturan suhu dalam sistem syaraf pusatnya belum sempurna dan perawatan bayi
sederhana untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan dasar bayi, antara lain kehangatan, ASI,
perlindungan infeksi, dan stimulasi.
Pada perawatan bayi dengan berat badan rendah maupun prematur, tentu membutuhkan
bantuan alat penghangat atau inkubator. Namun bila keadaan tidak memungkinkan seperti tidak
tersedianya alat penghangat, maka pilihan alami adalah dengan menggunakan metode Kanguru.
Metode Kanguru ini adalah dengan melakukan kontak dari kulit ke kulit secara langsung antara
ibu dan bayi.
Metode kanguru dapat dilakukan dua minggu setelah kelahiran, dan terdapat beberapa
kriteria bayi yang dapat melakukan perawatan dan juga terdapat langkah-langkah untuk
melakukan metode kanguru. Terdapat pula keuntungan dalam melakukan perawatan metode
kanguru bagi ibu dan bayi.

3.2 Saran
Sebaiknya bidan ataupun tenaga kesehatan melakukan sosialisasi tentang metode kanguru.
Metode kanguru merupakan metode alami yang digunakan untuk membantu menciptakan
suasana kehangan yang mampu meningkatkan berat badan bayi terutama pada bay prematur dan
bayi berat lahir rendah sehingga sangat berguna bagi masytarakat dengan ekonomi rendah karna
dapat membantu mempersingkatperawatan dirumah sakit

BAHAN 4 4

Kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah merupakan masalah yang mengkhawatirkan
bagi para orang tua. Kasus ini dapat menyebabkan kematian pada sang bayi. Biasanya bayi akan
ditempatkan pada inkubator mengingat pengaturan suhu bayi belum baik. Namun ternyata ada
cara yang lebih mudah untuk mempertahankan suhu bayi kecil ini, yaitu dengan menggunakan
metode kanguru, yang melibatkan kontak kulit ibu dan bayi.
Sejarah
Meski namanya kanguru, metode ini bukan berasal dari Australia, melainkan
dikembangkan di Kolombia. Nama kanguru digunakan karena metode penanganan bayi prematur
atau bayi berat lahir rendah (BBLR) - yaitu kurang dari 2.500 gram-ini meniru perilaku binatang
asal Australia yang menyimpan anaknya di kantung perutnya, sehingga diperoleh suhu optimal
bagi kehidupan bayi.
METODE kanguru (kangaroo mother care), pertama kali dikembangkan Dr. Edgar Rey di
Bogota, Kolombia, tahun 1978. Kemudian dilanjutkan Dr. Hector Martinez dan Dr. Luis
Navarette. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kelangkaan fasilitas dan sumber daya rumah sakit
untuk merawat bayi BBLR.
Sejak akhir tahun 1980-an metode kanguru dikembangkan oleh Colombian Departement
of Social Security dan World Laboratory-sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) berbasis
di Swiss.
Negara-negara berkembang sangat dianjurkan mengadopsi metode ini, mengingat
terbatasnya fasilitas pelayanan kesehatan, terutama di daerah pedesaan. Tentu saja
pelaksanaannya disupervisi oleh tenaga kesehatan. Dengan bantuan UNICEF, cara perawatan ini
dikenalkan ke pelbagai negara berkembang. Bahkan, negara maju termasuk Amerika Serikat,
Inggris, Perancis, Swedia, dan Belanda menggunakan metode ini sebagai alternatif penggunaan
inkubator dan humanisasi proses persalinan dalam konteks prematuritas.
Di Indonesia, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (Depkes dan Kesos) telah
mengembangkan kebijakan Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Metode kanguru digunakan
sebagai salah satu cara pencegahan hipotermia dalam Perawatan Neonatal Dasar.
Perawatan Metode Kanguru di RS. Panti Wilasa Dr. Cipto
RS Panti Wilasa Dr. Cipto sebagai rumah sakit sayang ibu dan bayi telah menerapkan
metode kanguru ini sejak bulan Januari 2009 yang lalu. Menurut Wilfrida, Kepala Ruang
Perinatologi RS. Panti Wilasa Dr. Cipto, mengungkapkan bahwa selama ini perawatan metode
kanguru di RS Panti Wilasa Dr. Cipto dapat berjalan dengan baik. Tidak ada kendala yang
berarti selama ini, karena kami terus berkomunikasi dengan ibu dan keluarga bayi. Selama bayi
mendapatkan perawatan metode ini kami juga memberikan edukasi kepada ibu hal-hal apa saja
yang harus
dilakukan ibu selama perawatan ini. Hal ini juga menjadi bekal bagi ibu ketika merawat bayinya
di rumah, jelas Wilfrida.

Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa sebelum melakukan perawatan ini beberapa kriteria
harus dipenuhi, yaitu berat badan bayi kurang dari 2000 gram. Kedua, kondisi bayi telah stabil
keadaan umumnya yakni frekuensi napas, nadi, suhu minimal 3 hari berturut-turut. Ketiga,
didapatkan pada pemeriksaan bising usus positif, tidak ada kembung dan tidak ada muntah.
Selain itu, toleransi minum harus baik, residu dari bayi kurang dari 25 % dari jumlah minuman.
Paling penting ibu bersedia melakukan perawatan metode kanguru dan telah mendapatkan
edukasi, ungkap Wilfrida.
Salah satu tujuan perawatan metode kanguru di RS Panti Wilasa Dr. Cipto adalah
mempersiapkan ibu dalam merawat bayi prematur secara mandiri. Bayi-bayi prematur
memerlukan waktu perawatan yang lama, bisa sampai beberapa minggu. Sehingga sering terjadi
orang tua bayi dan keluarga dengan berbagai macam alasan ingin segera merawat bayinya
sendiri di rumah. Dengan metode kanguru ini, bisa menjadi salah satu cara mempersiapkan ibu,
ayah dan anggota keluarga yang lain dalam perawatan bayi prematur di rumah, khususnya dalam
mempertahankan kestabilan suhu bayi, tambahnya.
Sementara itu, menurut
Dr. Sedyo Wahyudi, Sp.A disamping untuk menjaga suhu tubuh
bayi, metode kanguru juga memberikan banyak keuntungan yang lain, misalnya: memperbaiki
oksigenasi, menurunkan terjadinya henti nafas dan denyut jantung bayi yang kurang dari normal,
memfasilitasi pemberian ASI lebih dini, meningkatkan waktu menyusui, menurunkan
pengeluaran kalori, meningkatkan penambahan berat badan, mendorong kelekatan dan ikatan
emosional orang tua dan bayi, dan memperpendek masa rawat inap di rumah sakit.
Keberhasilan pelaksanaan perawatan metode kanguru di RS. Panti Wilasa Dr. Cipto
tidak lepas dari peran aktif para perawat dalam memberikan edukasi kepada para orang tua bayi
prematur. Karena mereka telah mengikuti pelatihan metode kanguru; yang selanjutnya hasil
pelatihan itu disosialisasikan kepada perawat lain terutama di ruang Perinatologi hingga terampil
dalam melaksanakan perawatan metode kanguru ini. Perawat kita sudah dibekali pengetahuan
dan ketrampilan yang cukup untuk melakukan metode ini. Tak hanya itu, prosedur tetap juga
sudah diterapkan untuk mengatur pelaksanaan perawatan metode kanguru di RS. Panti Wilasa
Dr. Cipto, ungkap Wilfrida.
BAGAIMANA CARA MELAKUKANNYA?
Perawatan bayi prematur tentunya memerlukan kehati-hatian dalam menerapkan metode
ini, disamping telah memenuhi kriteria, instruksi serta petunjuk dari para perawat terlatih harus
diperhatikan. Berikut ini penjelasan singkat cara melakukan metode kanguru:
Bayi tidak perlu menggunakan pakaian kecuali popok dan topi.
Letakkan bayi di dada, diantara payudara ibu, sehingga kulit bayi menempel ke kulit ibu dengan

BAHAN 5

Metode kanguru Document Transcript

1. PendahuluanMasalah utama bayi baru lahir pada masa perinatal dapat menyebabkan
kematian, kesakitan dankecacatan. Hal ini merupakan akibat dari kondisi kesehatan ibu
yang jelek, perawatan selamakehamilan yang tidak adekuat, penanganan selama
persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih,serta perawatan neonatal yang tidak adekuat.
Bila ibu meninggal saat melahirkan, kesempatan hidupyang dimiliki bayinya menjadi
semakin kecil. Kematian neonatal tidak dapat diturunkan secarabermakna tanpa
dukungan upaya menurunkan kematian ibu dan meningkatkan kesehatan ibu.Perawatan
antenatal dan pertolongan persalinan sesuai standar, harus disertai dengan
perawatanneonatal yang adekuat dan upaya-upaya untuk menurunkan kematian bayi
akibat bayi berat lahirrendah, infeksi pasca lahir (seperti tetanus neonatorum, sepsis),
hipotermia dan asfiksia. Sebagianbesar kematian neonatal yang terjadi pasca lahir
disebabkan oleh penyakit penyakit yang dapatdicegah dan diobati dengan biaya yang
tidak mahal, mudah dilakukan, bisa dikerjakan dan efektif.

2. Penyebab Kematian Neonatal di IndonesiaPenyebab Kematian Neonatal Berdasarkan


SKRT tahun 2001o Asfiksia 29%o BBLR/ Prematuritas 27%o Tetanus 10%o Masalah
Pemberian ASI 10%o Masalah Hematologi 6%o Infeksi 5%Penyebab Kematian Neonatal
Berdasarkan Riskesdas tahun 2007o Gangguan/Kelainan Pernapasan 35,9%o
Prematuritas 32,4%o Sepsis 12%o Hipotermi 6,3%o Kelainan darah/Ikterus 5,6 %o Post
Matur 2,8%o Kelainan Kongenital 1,4%Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)Sekitar 11,5 %
bayi lahir dengan berat lahir rendah kurang dari 2500 gram (Riskesdas 2007). Datadari
SKRT 2001 menunjukkan bahwa Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah
satu faktorterpenting kematian neonatal. Penyumbang utama kematian BBLR adalah
prematuritas, infeksi,asfiksia lahir, hipotermia dan pemberian ASI yang kurang adekuat.
Beberapa penelitian telahmembuktikan bahwa kematian karena hipotermia pada bayi
berat lahir rendah (BBLR) dan bayiprematur jumlahnya cukup bermakna.
Perilaku/kebiasaan yang merugikan seperti memandikan bayisegera setelah lahir atau
tidak segera menyelimuti bayi setelah lahir, dapat meningkatkan risikohipotermia pada
bayi baru lahir. Intervensi untuk menjaga bayi baru lahir tetap hangat dapatmenurunkan
kematian neonatal sebanyak 18-42% (The Lancet Neonatal Survival 2005).Air susu ibu
(ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi hingga berusia 6 bulan.Walaupun proporsi
bayiyang pernah mendapat ASI cukup tinggi yaitu 95,7% (SDKI 2007), namun proporsi
ASI eksklusif padabayi 0 6 bulan masih rendah yaitu 32,4% (SDKI 2007), demikian
juga dengan proporsi bayimendapat ASI sekitar 1 jam setelah lahir yaitu 43,9% (SDKI
2007). Tidak memberikan kolostrummerupakan salah satu kebiasaan merugikan yang
sering ditemukan. Pemberian ASI dapatmenurunkan kematian neonatal hingga 55-87%
(The Lancet Neonatal Survival 2005).
3. Perawatan Metode Kanguru (PMK)BBLR membutuhkan bantuan dan waktu untuk
penyesuaian kehidupan di luar rahim. Mereka jugamemerlukan bantuan untuk tetap
hangat dan mendapatkan ASI yang cukup untuk tumbuh. Satu carauntuk menolong bayi
mendapatkan kebutuhan ini adalah menjaga bayi tetap kontak kulit dengan kulitibunya.
Perawatan metode kanguru adalah suatu cara agar BBLR terpenuhi kebutuhan

khususmereka terutama dalam mempertahankan kehangatan suhu tubuh. Untuk


melakukan PMK,tentukan bayi memiliki berat lahir <2500 gram, tanpa
masalah/komplikasi.Butir untuk diingat, diperhatikan dan dilaksanakan:o Perawatan
metode kanguru adalah suatu cara perawatan untuk BBLR yang sederhana dan
mudahdikerjakan di mana saja dengan mendekap bayi agar kulit bayi bersentuhan
langsung dengan kulitibu.o Kontak kulit bayi dengan ibu dapat mempertahankan suhu
bayi, mencegah bayi kedinginano Keuntungan untuk bayi: bayi menjadi hangat, bayi
lebih sering menetek, banyak tidur dan tidakrewel, sehingga kenaikan berat badan lebih
cepato Keuntungan untuk ibu: hubungan kasih sayang lebih erat dan ibu bisa bekerja
sambilmenggendong bayinya.Syarat melakukan PMK : Bayi tidak mengalami Kesulitan
Bernapas Bayi tidak mengalami Kesulitan Minum Bayi tidak Kejang Bayi tidak Diare

4. Ibu dan keluarga bersedia dan tidak sedang sakitLakukan PMK untuk menghangatkan
bayi bila memenuhi syarat diatas. Metoda kanguru sangat baikdilakukan selama dalam
perjalanan ke tempat rujukan. Metoda ini berguna untuk mempercepatterjadinya
kestabilan suhu tubuh dan merangsang bayi baru lahir segera mengisap puting
payudaraibu.PelaksanaanPMKmemiliki 4 komponen :1.Posisi2.Nutrisi3.Dukungan4.
Pemantauan1. Posisi Melakukan Perawatan Metode Kanguru (PMK)Bayi telanjang dada
(hanya memakai popok,topi, kaus tangan, kaus kaki), diletakkan telungkup didada
dengan posisi tegak atau diagonal. Tubuh bayi menempel/kontak langsung dengan ibu.
Aturposisi kepala, leher dan badan dengan baik untuk menghindari terhalangnya jalan
napas. Kepalamenoleh ke samping di bawah dagu ibu (ekstensi ringan). Tangan dan kaki
bayi dalam keadaan fleksiseperti posisi katakKemudian fiksasi dengan selendang

5. Ibu mengenakan pakaian/blus longgar sehingga bayi berada dalam 1 pakaian dengan
ibu. Jika perlu,gunakan selimut.Selain ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa
melakukan metoda kanguru.Sumber gambar: WHO & UNICEF dan Beck et al, 20042.
Nutrisi. Selama pelaksanaan PMK, BBLR hanya diberikan ASI. Melalui PMK akan
mendukung danmempromosikan pemberian ASI eksklusif, karena ibu menjadi lebih
cepat tanggap bila bayi ingin
6. menyusu. Bayi bisa menyusu lebih lama dan lebih sering. Bila bayi dibawa ke fasilitas
kesehatan danbayi tidak mampu menelan ASI dapat dilakukan pemasangan Oro Gastric
Tube (OGT) untuk dirujukke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.3. Dukungan.
Keluarga memberikan dukungan pada ibu dan bayi untuk pelaksanaan perawatanmetoda
kanguru. Di fasilitas kesehatan , pelaksanaan PMK akan dibantu oleh petugas
kesehatan.4. Pemantauan. BBLR yang dirawat di fasilitas kesehatan yang dapat
dipulangkan lebih cepat (berat< 2000 gram) harus dipantau untuk tumbuh kembangnya.
Apabila didapatkan tanda bahaya harusdirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
lengkap.Kunjungi BBLR minimal dua kali dalam minggu pertama, dan selanjutnya sekali
dalam setiap minggusampai berat bayi 2500 gram dengan mempergunakan algoritma
MTBM.Hal- hal yang perlu dipantau selama PMK: Pastikan suhu aksila normal (36,5
37,5 C ) Pastikan pernapasan normal (30-60 X/menit) Pastikan tidak ada tanda

bahaya Pastikan bayi mendapatkan ASI yang cukup (minimal menyusu tiap 2
jam)Pastikan pertumbuhan dan perkembangan baik (berat badan akan turun pada minggu
pertama antara10-15%, pertambahan berat badan pada minggu kedua
15g/KgBB/hari).Sumber : BUKU SAKU Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial,
Kemkes RI, 2010,
7. Kelahiran prematur adalah suatu kondisi kelahiran yang belum
sempurnakematangannya. Biasanya terjadi pada usia kehamilan 28-37 minggu.
Penyebabkelahiran bayi prematur dapat dipicu oleh beberapa faktor. Faktor psikologis
yangdisebabkan oleh stres yang berkepanjangan. Faktor sosial seperti ibu hamil
merupakanperokok aktif atau pasif, usia ibu yang kurang dari 18 tahun atau lebih dari 40
tahun,keturunan (orang tua pernah melahirkan prematur), postur tubuh ibu yang pendek
dankurus, kurangnya kontrol pada kehamilan.Dari faktor medis, umumnya kelahiran bayi
prematur dapat dipicu oleh ketuban yangpecah dini, janin kembar, pernah memiliki
riwayat kelahiran prematur, penyakit ibu,anemia, malnutrisi, kelainan bentuk rahim, dan
terjadi infeksi pada genitalia sertasaluran kemih.Untuk tanda-tanda kelahiran prematur
sebenarnya sama dengan tanda-tandakelahirannormal. Ibu akan mengalami kontraksi
pada usia kehamilan masih kurang dari37 minggu. Jika merasakan tanda-tanda demikian
maka segeralah ke dokter agarmendapatkan tindakan lanjut. Jika kontraksinya cukup
hebat, maka ibu akan diberikanobat lewat infus, dilanjutkan dengan obat minum. Air
ketuban yang keluar dengansendirinya juga jadi tanda kelahiran prematur. Namun masih
dapat dipertahankan jikacadangan air ketuban dalam rahim ibu masih cukup banyak bagi
janin dan alirannyasegera berhenti. Jika tidak tercapai, maka ibu akhirnya akan
melahirkan prematur.Bayi lahir prematur. yang terpenting adalah menjaga kestabilan
suhu bayi karena bayiprematur rentan dengan dingin (hipotermia) dan infeksi.
Kemampuanbernafas, menghisap ASI, dan kemampuan bayi prematur mengontrol suhu
tubuh jugabelum sempurna. Karena bayi prematur lahir kurang bulan maka surfaktan
dalam paru-paru bayi masih belum terbentuk. Sehingga paru-paru bayi belum bisa
mengembangsebagai mana mestinya. Oleh karena itu bayi prematur membutuhkan
antibiotik untukparu-parunya, dengan memberikan surfaktan baru.Untuk menormalkan
suhu tubuhnya, bayi memerlukan bantuan inkubator. Di dalaminkubator biasanya bayi
juga diberikan oksigen untuk membantu pernafasannya.Inkubator juga harus dalam
keadaan steril karena bayi rentan terhadap infeksi. Petugasdan orang tua yang ingin
melihat anaknya di inkubator harus dalam keadaan steril danmenggunakan pakaian
khusus dari rumah sakit.Ada cara lain sebagai pengganti dari inkubator dengan hasil yang
lebih baik, yaitudengan metode kanguru. Metode kanguru merupakan perawatan bayi
prematur dengancara memberikan sentuhan kulit ke kulit antara ibu dan bayi. Posisi bayi
harus lurus
8. (tidak boleh ditekuk), didekatkan pada tubuh ibu, lalu diberikan penutup kepala
dankaki pada bayi.Ibu juga bisa memakai baju khusus untuk metode kanguru, sehingga
bayi dapatmerasakan kehangatan dari suhu alami tubuh ibu. Kelebihan lain dari metode
kanguruadalah bayi akan lebih cepat mencium bau ibu dan dapat mendengarkan detak
jantungibunya, ini dapat menenangkan bayi. Ibu tidak perlu khawatir, jika anak sudah
melewatimasa kritisnya maka ia dapat menikmati hidup secara normal seperti anakanaklainnya.Incoming search terms:o baju kanguru untuk bayio metode
kanguruPerawatan metode kanguru dapat membantu pertumbuhan bayi prematur
dandianjurkan untuk bayi dengan berat badan di bawah 2.500 gram. Metode

kangguruyang ditemukan tahun 1983 menyediakan situasi dan kondisi yang mirip
denganrahim ibu. Begini caranya:Kenakan bayi pakaian dengan ukuran lebih besar dari
badan ibu, topi, popok dankaus kaki yang telah dihangatkan. Selanjutnya letakkan bayi di
dada di antarapayudara ibu, sebelumnya, buka kancing kemeja Anda.Letakkan bayi di
dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikankepala bayi sudah
mantap melekat di dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dantungkai tertekuk, kepala dan
dadan bayi terletak di dadan ibu dengan kepala agaksedikit mendongak.Kemudian,
selimuti bayi dengan kemeja Anda. Kulit bayi yang bersentuhan dengankulit Anda selain
membuatnya nyaman, juga menghangatkannya. Topang tubuh dankepalanya agar tetap
tegak.Gunakan selendang agar bayi tidak jatuh.(me)

CARA MERAWAT BAYI PREMATUR DIRUMAH


Setiap orangtua tentu mengharapkan kelahiran buah hatinya berjalan lancar, sehat, dan tanpa
masalah. Namun, adakalanya Allah menakdirkan suatu kenyataan yang berbeda. Terkadang, ada
orangtua yang harus menerima kelahiran bayinya lebih awal dari waktu yang diperkirakan, atau
lebih dikenal sebagai bayi prematur. Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada umur kehamilan
kurang dari 36 pekan. Kelahiran yang lebih awal dari seharusnya ini tentu akan menyisakan
beberapa permasalahan terkait kesiapan bayi yang belum sempurna dalam menjalani kehidupan
di luar rahim ibunya. Berat badan yang rendah, organ tubuh yang belum sempurna, dan
rentannya tubuh bayi prematur terhadap berbagai macam infeksi tentu membutuhkan perhatian
lebih dari para orangtua. Meskipun demikian, tidak semua bayi prematur harus menjalani
perawatan di ruang rawat intensif. Setelah memenuhi beberapa persyaratan tertentu, pihak
Rumah Sakit akan memperbolehkan orangtua bayi untuk membawanya pulang. Pada kesempatan
ini, akan disampaikan pembahasan tentang perawatan khusus bayi prematur, sebagai bekal bagi
orangtua ketika harus merawat bayi prematur di rumah.

Mempertahankan Suhu Normal Bayi


Pada bayi baru lahir dengan berat badan 2500 gram atau umur kehamilan 36 pekan, perlu
penambahan kehangatan tubuh untuk mempertahankan suhu normal. Bayi tersebut dapat dengan
cepat mengalami hipotermi (suhu tubuh di bawah normal) dan perlu waktu lebih lama untuk
menghangatkannya kembali. Risiko komplikasi dan kematian meningkat secara bermakna bila
suhu lingkungannya tidak optimal.
Salah satu cara untuk mempertahankan suhu normal bayi prematur dengan metode Kanguru
Mother Care (KMC) atau Perawatan Bayi Lekat (PBL). Metode ini bermanfaat untuk
menstabilkan suhu bayi dengan berat badan 2500 gram, terutama direkomendasikan untuk
perawatan berkelanjutan bayi dengan berat badan 1800 gram. KMC adalah kontak kuli di
anatara ibu dan bayinya secara dini, terus menerus, dan dikombinasi dengan pemberian ASI
eksklusif. KMC bisa dimulai segera setelah bayi lahir atau setelah bayi stabil, dan dapat
dilakukan di rumah setelah bayi boleh pulang. Bayi tetap bisa dirawat dengan KMC meski belum

bisa menyusu, yaitu dengan tetap memberikan ASI peras menggunakan sendok. Cara melakukan
KMC adalah sebagai berikut:

Berilah bayi pakaian, popok, topi, dan kaos kaki yang sudah dihangatkan lebih dahulu
(misal dengan cara disetrika)
Letakkan bayi di dada ibu dengan posisi tegak dan langsung kontak ke kulit ibu dan
pastikan kepala bayi sudah terfiksasi di dada ibu. Posisikan bayi dalam frog position
yaitu tertekuk pada siku dan tungkai, sementara kepala dan dada bayi terletak di dada ibu
dengan kepala bayi agak mendongak.
Tutupi bayi dengan pakaian ibu ditambah dengan selimut yang sudah dihangatkan
sebelumnya. Tidak perlu baju khusus selama baju yang dikenakan sudah cukup hangat
dan nyaman selama kontak dengan kulit ibu.
Dapat juga menggunakan baju berukuran lebih besar dari badan ibu, kemudian bayi
diletakkan di antara payudara ibu, baju ditangkupkan, dan ibu memakai selendang yang
dililitkan ke perut ibu agar bayi tidak terjatuh.
Bila baju ibu tidak cukup menyokong bayi, dapat menggunakan kain lebar yang elastik
atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi (semacam gendongan).
Ibu tetap dapat beraktivitas biasa selama KMC. Pada waktu tidur, posisi ibu setengah
duduk atau bisa juga dengan meletakkan beberapa bantal di punggung ibu.

KMC sangat dianjurkan karena memiliki banyak manfaat, yaitu dapat meningkatkan hubungan
emosional antara ibu dan bayi; menstabilkan suhu tubuh, pernafasan, dan denyut jantung bayi;
meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi; mengurangi stres pada ibu dan bayi;
menenangkan bayi (sehingga tidak rewel).
Pemberian Asi
Bayi prematur perlu diberi susu lebih sering dibanding bayi cukup bulan karena mereka
membakar kalori lebih cepat. Makin kecil tubuhnya, makin sering nutrisi perlu diberikan.
Umumnya refleks hisap dan menelan sudah cukup baik pada bayi prematur dengan masa
kehamilan > 34 minggu (berat lahir > 2000 gram), sehingga bayi dapat dicoba langsung menyusu
pada ibunya. Telah dibuktikan bahwa bayi prematur lebih cepat belajar menetek dibanding
minum dari botol. Bila refleks mengisap bayi sudah muncul, ia dapat langsung menetek pada
ibu. Bila belum, susu diberikan dengan sendok khusus. Bayi prematur, disesuaikan dengan berat
badannya, akan mendapatkan nutrisi secara bertahap tergantung kondisinya. Bila ia lahir amat
kecil, bayi mendapat nutrisi bertahap mulai dari selang (waktu masih di Rumah Sakit) hingga
akhirnya bisa menetek pada ibu. Agar ASI tersedia, ibu harus diajarkan cara memompa atau
memerah ASI secara teratur dan yang paling penting adalah ibu tidak boleh stres, cukup istirahat
dan makan. Ibu yang stres oleh karena bayi dipisahkan dari ibunya, dapat menghambat produksi
ASI.
Pada waktu pemulangan dari rumah sakit, sebagian besar bayi prematur membutuhkan
pemberian makan paling sedikit tiap tiga jam. Ibu harus menyusui tiap 1,5-2 jam dalam sehari
pada 24-48 jam pertama setelah pulang dari rumah sakit untuk memastikan produksi susu yang
cukup. Setelah itu, bayi normalnya disususi tiap 2-3 jam atau 8-10 kali per hari. Enam sampai 8
popok basah per 24 jam menunjukkan asupan cairan yang cukup. Bila bayi menolak disusui, ibu
harus mencoba lagi dalam setengah sampai satu jam. Ibu dapat mendorong bayi untuk menyusu

dengan mengeluarkan tetes-tetes susu, mendorong puting atau memposisikan bayi. Ibu yang
mengalami masalah menyusui dapat berkunjung ke klinik laktasi terdekat.
Waktu Istirahat
Bayi prematur tidur lebih banyak daripada bayi cukup bulan. Kendati demikian, bayi prematur
juga bangun lebih sering dibandingkan bayi cukup bulan. Periode tidur rata-rata bayi prematur
lebih singkat daripada bayi cukup bulan. Bayi prematur juga memerlukan waktu beberapa hari
atau minggu untuk dapat pindah dari lingkungan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) ke rumah.
Mengurangi kebisingan dan meredupkan lampu secara bertahap terbukti dapat membantu bayi
tertidur lelap. Usahakan bayi tidur telentang karena telah diketahui bahwa posisi telungkup
berkaitan dengan meningkatnya resiko terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS). Hindari
juga kasur yang terlalu empuk dan permukaan lainnya yang dapat memerangkap udara
pernapasan, karena bisa juga meningkatkan risiko terjadinya SIDS.
Konsultasi pada Ahlinya
Kelahiran bayi prematur yang lebih awal dari waktunya sering menyisakan permasalahan karena
belum matangnya organ-organ tubuh. Untuk itu, orangtua dengan bayi prematur hendaknya
selalu mengamati perkembangan anaknya dan sering berkonsultasi dengan ahlinya.
Permasalahan yang biasanya muncul seperti masalah penglihatan dan pendengaran.
Strabismus (juling) lebih sering ditemukan pada bayi prematur. Karena juling dapat menjadi
tanda kelainan di dalam mata, konsultasi dengan dokter mata umumnya diperlukan. Pada banyak
bayi berat lahir sangat rendah, juling pada usia enam minggu menghilang saat mencapai usia 9
bulan. Juling yang timbul saat usia 9 bulan cenderung menetap. Dianjurkan melakukan
pemeriksaan awal pada usia 4-6 minggu, dengan follow-up tergantung hasil pemeriksaan awal.
Masalah pendengaran yang sering muncul pada bayi prematur adalah ketulian, hal ini disebabkan
oleh beberapa keadaan seperti hiponatremia (kadar natrium dalam darah yang rendah), alkalosis
metabolik dan penggunaan ventilator mekanik dalam waktu lama. Penggunaan obat golongan
aminoglikosida atau furosemide merupakan faktor resiko tambahan. Orang tua harus
memperhatikan adanya tanda-tanda hilangnya pendengaran pada bayi. Respons bayi terhadap
suara keras dapat diperiksa oleh dokter dan kemampuan mengerti dan mengekspresikan bahasa
dapat dinilai dengan alat pemeriksaan untuk mengukur perkembangan. Konsultasi dengan ahli
THT dapat dilakukan jika orang tua melihat tanda-tanda hilangnya pendengaran atau jika
ditemukan kelainan saat pemeriksaan.
Dibutuhkan Kesabaran dan Ketelatenan
Memiliki seorang bayi yang terlahir prematur tentu membutuhkan perhatian khusus. Kesabaran
dan ketelatenan sangat dibutuhkan untuk merawat bayi prematur, karena kondisinya yang
berbeda dari bayi pada umumnya yang lahir cukup bulan. Kesulitan dan masalah seringkali
muncul selama perawatan, hal ini bisa diimbangi dengan banyak mencari tahu tentang cara
perawatan bayi prematur (salah satunya dengan banyak membaca buku) dan tentunya dengan
banyak berkonsultasi pada ahlinya. Perhatian dan kasih sayang orangtua mutlak diperlukan agar
bayi prematur dapat berkembang secara optimal. Sentuhan dan belaian bahkan terbukti secara
bermakna dapat membantu mereka tumbuh normal seperti bayi lainnya. Semakin dini dilakukan
stimulasi (rangsangan), maka hasil yang diperoleh juga lebih bagus. Pijat bayi bisa menjadi salah
satu alternatif yang bisa diterapkan oleh orangtua pada bayinya. Satu hal yang perlu diingat,
hendaknya orangtua senantiasa bersyukur dengan kehadiran buah hatinya dan tidak berkecil hati

meski bayi mereka terlahir prematur. Demikian penjelasan mengenai perawatan bayi prematur,
semoga bisa diterapkan dalam merawat bayi prematur di rumah.
Penulis: dr. Avie Andriyani Ummu Shofiyya
Referensi:
1. Standar Pelayanan Medis (SPM) Ilmu Kesehatan Anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI),
Tahun 2000.
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Buku Manajemen Laktasi
3. Arief Mansjoer dkk. Kapita Selekta Kedokteran UI. 1999. Media Aesculapius, UI,
JakartA

Anda mungkin juga menyukai