Anda di halaman 1dari 2

INFOKUS

Wawancara dengan dokter praktek (dr. DAISY , SpM)

Assalamualaikum Wr Wb, Bagaimana Kesan awal dokter terhadap program JKN sebelum dijalankan?
Awalnya saya beranggapan program JKN ini akan sangat sulit dijalankan dengan konsep biaya rendah
namun dengan standar pelayanan yang baik. Namun setelah saya berinisaitif mengikuti pelatihan coding
INA CBG didapatkan perubahan mind set atau cara berfikir, sedikit lebih optimis dengan terlihat adanya
kemungkinan JKN dapat berjalan namun tentu saja dengan berbagai catatan dan berbagai hal yang perlu
diperhatikan. Pada awalnya saya agak khawatir mengenai kesiapan perangkat manajemen serta SDM RS
AN-NISA serta dokter-dokter praktek lainnya yang harus terinformasi mengenai program JKN.
Bagaimana kesan dokter setelah menjalankan program JKN ini kurang lebih 10 bulan sejak bulan
Januari 2014 sampai dengan oktober 2014
Awal tahun saat baru dijalankan program JKN di RS AN-NISA tampak pasien masih bingung dengan
sistem yang baru, terutama pengurusan adminitrasi rujukan dan perangkat RS yang menggunakan
sarana IT secara online belum terbiasa dengan sistem baru ini serta kurangnya support oleh petugas
BPJS.
Namun hari demi hari dalam proses menjalani program JKN ini saya kira tidak ada masalah dalam
prosedur pelayanan karena ternyata manajemen dan karyawan RS.AN-NISA sudah siap dan terlatih.
Hanya saja dengan adanya program JKN ini tentunya terjadi peningkatan jumlah pasien yang signifikan
sehingga antrian pendaftaran dan farmasi cukup panjang pada awalnya, sehingga akhirnya diputuskan
perlunya penambahan jadwal praktek serta fasilitas pendukung lainnya agar tidak lagi terjadi antrian
yang panjang.
Tetapi ada beberapa hal yang menjadi perhatian mengenai jenis pelayanan tindakan yang tidak dapat
dilakukan karena plafon yang tidak mencukupi. Menurut saya perlu juga adanya keterbukaan dari pihak
BPJS selaku pengelola JKN mengenai plafon yang diberikan kepada masyarakat luas. Jangan hanya
memberi informasi bahwa semua pelayanan ditanggung dalam BPJS saja. BPJS juga harus terbuka serta
menyadari bahwa masih terdapat beberapa pelayanan yang plafonnya rendah sehingga pihak pemberi
layanan kesehatan juga kesulitan dan menanggung kerugian untuk dapat merealisasikan pelayanan.
Untunglah pihak top managemen RS AN-NISA membuat kebijakan tidak harus semua pelayanan itu
untung, bila pasien memang mebutuhkan suatu tindakan ataupun obat-obatan tertentu tidak apa
diberikan demi kebaikan pasien, sehingga pasien bisa tetap mendapatkan pelayanan optimal.
Saran dan masukan dokter terhadap program JKN
Perlu evaluasi berkala terhadap prosedur, tarif dan kepuasan pasien JKN

CURRICULUM VITAE
Nama: dr. Daisy S Thamrin,SpM
Tempat/ tgl lahir: Bukit tinggi, 27 Desember 1966
Nama Suami: dr. Agus Rianil,SpTHT
Anak:

1. M. Andika Ekaputra
2. M. Irfan Dwiputra
3. S. Annisa Triandani R

RIWAYAT PENDIDIKAN

TK , HONOLULU (HAWAI)
SD FRANSSISKUS BUKIT TINGGI ( 1974-1979)
SMP MARIA PADANG (1979 1982)
SMA NEGERI 3 PADANG (1982 -1985)
DOKTER UMUM , FAKULTAS KEDOKTERAN UNAN PADANG (1985-1992)
DOKTER SPESIALIS MATA , FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA 1996- 2001

Riwayat pelatihan

Small Incision Cataract Surgery (SICS)


Fakoemulsifikasi

Riwayat organisasi

Pengurus Perhimpunan Dokter Ahli Mata Banten (2008- Sekarang)


Sekertaris DKEK PERDAMI Banten (2008 Sekarang)
Anggota Alumni FKUA JABODETABEK

Riwayat Pekerjaan:

Dokter puskesmas sungai jambat, Prop Jambi


Dokter klinik PT. Pearland Balaraja
RS AN-NISA Tangerang

Anda mungkin juga menyukai