Anda di halaman 1dari 18

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

(61093)

LAPORAN PENILITIAN DI KILINIK JEHOVAH RAPHA

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Afriskha Sahanggamu (21061063)

Febriany Felisia Rimper (21061036)

Amey Meysyela Rotinsulu (21061058)

Ayu Febeksti Kansil (21061074)

Marcelina M. Panggey (17061103)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO TAHUN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yg Maha Esa


Yesus Kristus, karena atas berkat dan rahmat NugrahaNyalah
Kami dapat menyelesaikan laporan penelitian ini tepat pada
waktunya. Laporan penelitian ini disusun sebagai pendukung
proses belajar mengajar (perkuliahan) dan membuka
wawasan mahasiswa pada jurusan Keperawatan di Universita
Katolik Dela Salle manado.

Dalam penulisan laporan ini tentunya kami tidak


terlepas dari kesulitan dan masalah dalam pengerjaannya,
akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak maka kesulitan
dan masalah tersebut dapat teratasi.

Untuk itu, pada kesempatan ini kami ingin


mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah
memberikan motivasi kepada kami dalam menyusun laporan
penelitian ini. Serta kepada seluruh pihak yang turut
membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah membantu di dalam penyusunan laporan penelitian

Manado,28 November 2022

penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan Pelaksanaan studi kasus / lapangan
1.3 Manfaat studi kasus / lapangan
1.4 Ruang Lingkup

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Gambaran umum studi kasus /lapangan


2.2 Analisis permasalahan
2.3 Analisa SWOT

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

LAMPIRAN

Dokumentasi kegiatan

Deskripsip pekerjaan masing – masing anggota

Surat pengantar dari progam studi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : wawancara proses pendaftaran pasien BPJS

Gambar 2: proses registrasi pendaftaran pasien BPJS

Gambar 3 : proses pembuatan surat rujukan pasien BPJS

Gambar 4: contoh surat rujukan pasien BPJS

Gambar 5 : contoh buku kronis pasien bpjs

Gambar 6 : Dokumentasi kelompok

Gambar 7:surat pengantar dari progam studi


DAFTAR TABEL

Table 2.3 Tabel Analisa SWOT BPJS di Klinik Jehovah Rapha

Table 2.3 Tabel SWOT BPJS di Klinik Jehovah Rapha


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah


maupun masyarakat. Gangguan kesehatan yang terjadi pada masyarakat akan
berpengaruh terhadap pembangunan suatu negara dan akan menimbulkan
kerugian di bidang ekonomi. Pemerintah dituntut untuk mampu menciptakan
suatu sistem pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas. Kesehatan
mempunyai peranan penting dalam hidup masyarakat, karena kesehatan
merupakan aset kesejahteraan badan, jiwa, dan sosial bagi setiap individu.

Pemerintah selalu berupaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat


dengan menggunakan jaminan sosial. Jaminan sosial ini merupakan salah satu
bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh pemerintah yang berguna
menjamin warga negara atau masyarakatnya untuk memenuhi kebutuhan hidup
dasar yang layak. Program jaminan sosial ini dimulai dari Jamkesmas, Jamkesda,
ASKES dan muncul program baru pemerintah yang namanya Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS membentuk dua badan


penyelenggara Jaminan Sosial, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagkerjaan.
1 Januari 2014 pemerintah dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan melaksanakan kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). JKN
merupakan program pelayanan kesehatan dari pemerintah yang dikelola oleh
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).

BPJS kesehatan merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berubah


menjadi Badan Hukum Publik yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk
menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Program ini
melayani berbagai lapisan dari kalangan masyarakat. BPJS Kesehatan ditujukan
untuk memberikan proteksi agar seluruh lapisan masyarakat mendapatkan akses
kesehatan secara merata.
Pelaksanaan program kesehatan terus diperbaiki, karena peserta BPJS
Kesehatan, mitra BPJS Kesehatan atau fasilitas kesehatan seperti rumah sakit,
puskesmas, klinik dan dokter terus bertambah. Adanya program jaminan
kesehatan nasional BPJS Kesehatan ini sangat membantu masyarakat untuk
meringankan biaya pengobatannya, sehingga pada saat sekarang ini banyak
ditemui pasien yang menggunakan layanan BPJS Kesehatan salah satunya di
pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). Untuk mengukur efektivitas program
BPJS Kesehatan di Kota Manado dapat dilihat dari beberapa indikator-indikator
yang ditemukan permasalahan dalam pelaksanaannya yaitu:

Indikator pertama tujuan program, adanya BPJS Kesehatan ini bertujuan


“Mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan kesehatan yang layak bagi
setiap peserta dan/atau anggota keluarganya sebagai pemenuhan kebutuhan dasar
hidup penduduk Indonesia” (UU No. 24 Tahun 2011 Pasal 3).Penyelenggara
Jaminan Sosial terus berusaha untuk mencapai tujuan mulai dari program BPJS
Kesehatan ini. Begitu juga dengan Puskesmas

penyelenggara dan pelaksana program BPJS Kesehatan, harus mampu


memenuhi kebutuhan kesehatan pasien peserta BPJS Kesehatan. Hal yang
dikeluhkan oleh pasien BPJS Kesehatan di Puskesmas dalam pemberian jaminan
kesehatan adalah mengenai masih adanya diskriminasi antara pasien BPJS
Kesehatan dengan pasien umum (bayar) yang biasanya lebih diutamakan dan juga
mengenai obat yang tidak sesuai. Selain itu menurut responden tidak semua
pengobatan ditanggung oleh BPJS Kesehtan seperti obat yang tidak tersedia di
rumah sakit atau puskesmas harus dibeli sendiri.

Indikator kedua yaitu Perubahan nyata. Perubahan nyata dari program


BPJS Kesehatan dilihat melalui sejauh mana kegiatan program ini memberikan
suatu efek atau dampak serta perubahan nyata bagi seluruh aspek terkait. BPJS

Kesehatan dianggap belum mampu memperbaiki tingkat kesehatan


masyarakat, namun hal yang sangat disayangkan adalah pelayanan yang diberikan
untuk masyarakat peserta BPJS belum maksimal. Dilihat dari keluhan-keluhan
masyarakat mengenai pelayanan dari program ini.
Adapun Pelayanan kesehatan di Klinik Jehovah rapha yang sudah dikatan
efektif , karena sudah menggunakan teknologi komputer dan progam JKN
sehingga proses pelayanannya lebih mudah dan sudah terekam dipusat
pemerintahan sehingga pengolahanya dapat lebih efesian dan terarah serta tepat
sasaran

Selama beroperasi, BPJS Kesehatan di Klinik Jehovah rapha sudah


dikatakan efektif kerana dapat dilihat dari pengelolaan serta proses pengoprasian
yang sudah sesuai standar oprasional prosedur dari penggunaan progam BPJS
yang sudah menggunakan komputer yang proses pelaksaannya terekam dipusat
lewat JKN. Serta Adapun masalahnya yaitu, Ketika pasien masi belum terdaftar
yang masih terdaftar BPJS di klinik Jehovah rapha sehingga dapat menghambat
dalam proses pelayanannya.

1.2 TUJUAN PELAKSANAAN

1. Untuk mengetahui faktor efektivitas program BPJS di Klinik Jehovah


rapha
2. Untuk mengetahui bagaimana pelayanaan program BPJS di Klinik
Jehovah rapha
3. Untuk mengetahui bagaimana cara pembayaran administrasi BPJS di

Klinik Jehovah rapha


4. Untuk mengidentifikasi cara masuk mendaftar BPJS di Klinik Jehovah
raphe
5. Untuk mengidentifikasi masalah dalam sistem pendaftaran BPJS di Kinik
Jehovah Rapha
1.3 MANFAAT

Diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi mahasiswa dan pembaca


khususnya dalam bagaimana pengaturan surat masuk dan keluar di pusat
pelayanan Kesehatan masyarakat, dengan tempat observasi di Klinik Jehovah
Rapha

Peserta BPJS Kesehatan juga bisa mendapatkan layanan Rawat Inap


Tingkat Pertama (RITP). Beberapa manfaat yang ditanggung antara lain
pendaftaran dan administrasi; akomodasi rawat inap; pemeriksaan, pengobatan
dan konsultasi medis hingga tindakan medis non spesialistik, baik operatif
maupun non operatif.

1.4 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Administrasi Kesehatan adalah:

1. Mencakup semua fungsi administrasi yaitu: perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran, pengawasan, evaluasi,
penilaian, dengan sasaran adalah individu, keluarga, kelompok,dan
masyarakat
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 GAMBARAN UMUM TEMPAT STUDI KASUS/LAPANGAN

Klinik Jehovah rapha merupakan salah satu klinik di kota Manado, Klinik
ini melanyani berbagai progam pemeriksaan Kesehatan (cheek up), pembuatan
surat keterangan berbadan sehat, rawat jalan,rujukan, cabut gigi, pemeriksaan
tekanan darah,, kolestrol, asam urat, tes golongan darah, pemeriksaan pada anak
serta para lansai dari orang- orang dewasa dan juga pemeriksaan bagi pasien
kronis. Pelayanan di Klinik Jehovah Rapha sudah bagus baik dan begitu mudah
bagi pasien BPJS maupun pasien umum, para tenaga Kesehatan baik perawat
maupun dokter sangat teliti dan baik dalam melakukan pemeriksaan, dan alat- alat
Kesehatan, serta obat-obatan yang sudah hamper lengkap dan steril

Klinik ini menjadi salah satu pilihan warga masyarakat kota Manado untuk
memenuhi kebutuhan terkait Kesehatan, cara pengobatan yang cukup muda bagi
pasien BPJS dan harga yang tarif murah bagi pasien umum

a. Tanggal dan waktu penelitian studi kasus di Klinik Jehovah Rapha


Kami kelompok 1 melakukan penilitian di Klinik Jehovah Rapha pada
tanggal Rabu,23 November 202, jam 13:40-selesai
b. PIC
Petugas klinik yang bertanggung jawab atas berjalannya suatu kegiatan
penelitian yang mendampingi kami dalam penelitian studi kasus yaitu
1. Ns. Christy Pungus S.Kep
2.2 Analisis permasalah

“ berdasarkan hasil wawancara yang di hadapi Klinik pada saat ini adalah
kurangnya obat dalam pasien kronis BPJS dan pasien BPJS biasa lainnya Serta
bagi pasien umum sehingga pasien harus mencari sendiri dan atau menunggu lama
untuk mendapatkan obat,pasien BPJS yang belum terdaftar di Klinik Jehovah
Rapha sehingga Ketika datang di Klinik harus mendaftar BPJS yang baru atau
harus mendaftar menjadi pasien umum, kurangnya kesandaran pasien umum
untuk dapat mendaftar BPJS padahal tenaga kesehatan di klinik sudah
memberikan informasi bahwa untuk mendaftar BPJS bisa dari rumah melalui
JKN, serta kurangnya kesadaran dari pasien BPJS yang sudah terdaftar diKlinik
tersebut, yang dimana mereka lalai menghilangkan atau melupakan
Handpone(Hp) yang di dalamnya ada nomor BPJS yang sudah terdaftar, sehingga
Ketika kehilangan meraka sudah tidak bisa lagi mengingat nomor mereka dan
membuat rekam medik yg lama mereka yg sudah terdaftar di Klinik harus hilang
dan Ketika sakit belum membuat BPJS baru di JKN mereka harus mendaftar
sebagai pasien umum, dan bagi pasien BPJS mandiri yang sudah tidak lagi
menyetor/membayar uang BPJS mereka sehingga dapat mempersulit atau
membuat mereka lama dalam meregistrasi di klinik.dan bahkan ada beberapa para
tenaga kerja Kesehatan yang bukan kariyawan tetap pekerja di Klinik tersebut ,
sehingga mereka tidak terlalu banyak waktu di Klinik tersebut dan hanya datang
saat dinas atau kerja mereka di rs atau di tempat lain sudah selesai”
2.3 Analisa SWOT

Berdasarkan hasil wawancara penelitian diatas maka dapat dijelaskan


dalam dunia Kesehatan pada saat ini masi ada keriawan yang beulm tetap dalam
bekerja suatu perusahan khusunya klinik dan masi banyak juga kekurangan obat
bagi pasien BPJS dan umum, dan juga masi sediki kurang pemahaman dalam
penggunaan BPJS. Maka dari itu setiap perusahan Kesehatan memiliki strategis
Adapun pemecahan masalah dengan analisis SWOT

TABEL ANALISA SWOT


STRENGHT WEAKNESS OPPORTUNTIES THREATS
( KEKUATAN ) ( KELEMAHAN ) (PELUANG) (ANCAMAN)
Tidak terhalang Berkas bisa saja Dengan adanya SIP Jalan menuju ke
gangguan hilang jika klien Dokter dapat Klinik dapat
jaringan atau menghilangkan menebus obat di menyebabkan
listrik handpone yg apotek atau di rs kecelakaan
didalamnya ada lainnya kerana jalan
Kelengkapan data nomor yg di untuk menuju
rekam medik gunakan diBPJS Dengan adanya ke Klinik
pasien BPJS progam JKN pasien memiliki
sudah lebih Kurangnya luar BPJS bisa lebih kerusakan
minim kesadaran pasien untuk berpidah seperti
umum dalam domisili berlubang
Kemudahan
mendaftarkan BPJS
dalam
Kesehatan untuk Adanya kerja sama Persaingan
mendaftarkan
mempermudah baik dari petugas anatara Klinik
BPJS kerana
sistem pelayanan di tenaga Kesehatan yang lain
sudah mengikuti
Klinik dan pasien
progam JKN
Tidak semua para Peningkatan ilmu
Dengan pengetahuan
tenaga Kesehatan
penggunaan BPJS
disana sebagai
baik dari
karyawan tetap
pemerintah
maupun mandiri
Kurangnya obat
dapat lebih
bagi pasien kronis
mudah
BPJS
mendapatkan
pelayanan Adanya pasien
Kesehatan yang tidak aktif
karna tidak
Pasien yang
membayar BPJS
masuk di ugd
dengan adanya Pasien poli jika
BPJS lebih harus di rujuk harus
mudah untuk memiliki berkas
menerima rujukan yang
pelayanan lengkap untuk di
kesehatan rujuk di poli
ataupun pasien di tertentu
haruskan untuk
rujuk Ruang terlalu
sempit

Table 2.3 Tabel Analisa SWOT BPJS di Klinik Jehovah Rapha

STARTEGI SO STARTEGI WO STARTEGI WT STARTEGI ST


Mempertahanka Meningkatkan Penekaman Di perlukan
n kerja sama jaminan petugas tenaga sistem pelayanan
yang baik antara keamanan berkas Kesehatan bahwa Kesehatan BPJS
petugas data pasien persaingan global agar lebih
Kesehatan dan dengan dapat membuat berkembang
pasien menyimpan organisasi
dengan baik agar meningkta Menjaga kualitas
tidak terkena /tertinggal pelayanan untuk
virus yang ada di mempertahankan
komputer kepercayaan
masyarakat
Table 2.3 Tabel SWOT BPJS di Klinik Jehovah Rapha
PENUTUP

Kesimpulan
BPJS Kesehatan memberikan jaminan kepada pesertanya dalam bentuk
pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif) berdasarkan
kebutuhan medik sesuai dengan standar pelayanan medik. Pada BPJS Kesehatan
memiliki dua jenis fasilitas kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun
rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan
kebutuhan medis.

Fasilitas kesehatan BPJS Kesehatan ini terdiri dari fasilitas Kesehatan


tingkat pertama dan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Dimana pada
fasilitas kesehatan tingkat pertama adalah tempat pertama yang harus didatangi
oleh peserta BPJS Kesehatan jika ingin berobat, diantaranya yaitu klinik,
puskesmas, praktik dokter, praktik dokter gigi dan rumah sakit kelas D yang
setara. Jika kondisi peserta yang berobat masih berlajut dan butuh penangan lebih
lanjut, maka peserta akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yaitu
rumah sakit umum, rumah sakit khusus maupun klinik spesialis
LAMPIRAN

Dokumentasi

Gambar 1 : wawancara proses pendaftaran pasien BPJS

Gambar 2: proses registrasi pendaftaran pasien BPJS

Gambar 3 : proses pembuatan surat rujukan pasien BPJS


Gambar 4: contoh surat rujukan pasien BPJS

Gambar 5 : contoh buku kronis pasien bpjs

Gambar 6 : Dokumentasi kelompok


DESKRIPSI PEKERJAAN MASING-MASING KELOMPOK

1. Afriskha Sahanggamu (Pembuat laporan, wawancara ,dan dokumentasi )


2. Febriany Felisia Rimper ( pembuatan laporan dan dokumentasi)
3. Marcelina Memes Panggey (Pembuat laporan)
4. Amey Meysyela Rotinsulu ( pembuatan laporan)
5. Ayu Febeksti Kansil ( pembuatan laporan)

SURAT PENGANTAR DARI PROGAM STUDI

Gambar 7:surat pengantar dari progam studi

Anda mungkin juga menyukai