Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

“GAGAL GINJAL”

TUGAS KELOMPOK 4

NAMA:

1. -
2. –
3. –
4. –
5. –
6. –
7. –
8. –

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE

MANADO

2022
A. Pengertian Gagal Ginjal Kronik

Gagal ginjal merupakan kondisi yang mengakibatkan ginjal kehilangan kemampuannya


untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh dalam keadaan asupan makan
normal.

Gagal ginjal kronik merupakan suatu kondisi dimana organ ginjal sudah tidak mampu
mengangkut sampah sisa metabolic tubuh berupa bahan yang biasanya dieliminasi melalui urin
dan menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan
fungsi endokrin dan metabolic, cairan, elektrolit serta asam basa.

Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang bersifat progesif dan irreversible.
Gangguan fungsi dapat terjadi ketika tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga mengakibatkan retensi urea dan sampah nitrogen
lain dalam darah.

B. Etiologi

Dasarnya penyebab dari gagal jantung kronik adalah menurunya laju filtrasi glomerulus
atau pun penurunan glomerulus filtration (GFR), penyebabnya antara lain :

1. Gangguan pembuluh darah : berbagai jenis lesi vaskuler dapat menyebabkan iskemik
ginjal dan kematian jaringan ginjal.
2. Gangguan imunologis : seperti glomerulonephritis.
3. Infeksi : dapat dijelaskan oleh beberapa jenis bakteri terutama E.Coli yang berasal dari
kontaminasi tinja pada tractus urinarius bakteri.
4. Gangguan metabolic : sepertiDM yang menyebabkan mobilisasi lemak meningkat
sehingga terjadi penebalan membran kapiler dan di ginjal dan berlanjut dengan disfungsi
endotel sehingga terjadi nefropati amyloidosis yang disebabkan oleh endapan zat-zat
proteinemia abnormal pada dinding pembuluh darah secara serius merusak membran
glomerulus.
5. Gangguan tubulus primer : terjadinya neforoksis akibat analgesik atau logam berat.
6. Obstruksi tractus urinarius : batu ginjal, hipertrofi, prostat, dan kontstriksi uretra.
7. Kelainan kongenital dan herediter : penyakit polikistik sama dengan kondisi keturunan
yang dikarakteristik oleh terjadinya kista atau kantong berisi cairan didalam ginjal dan
organ lain, serta tidak adanya jaringan ginjal yang bersifat konginetal (hypoplasia renalis)
serta adanya asidosis.

C. Klasifikasi

Terdapat 5 stadium penyakit gagal ginjal kronik yaitu :

a. Stadium 1 (Glomerulo filtrasi rate / GFR normal (>90ml/min) Seseorang perlu waspada
akan kondisi ginjalnya berada pada satidum 1 apabila kadar ureum atau kreatinin berada
di atas normal, didapati darah atau protein dalam urin, adanya bukti visual kerusakan
ginjal melalui pemeriksaan MRI, CT Scan, ultrasound atau contrast xray, dan salah satu
keluarga menderita penyakit ginjal polikistik. Cek serum kreatinin dan protein dalam urin
secara berkala dapat menunjukan sampai berapa jauh kerusakan ginjal penderita.
b. Stadium 2 (Penurunan GFR Ringan atau 60 s/d 89 ml/min) Seseorang perlu waspada
akan kondisi ginjalnya berada pada stadium 2 apabila kadarureum atau kreatinin berada
di atas normal, 10 didapati darah atau protein dalam urin, adanya bukti visual kerusakan
ginjal melalui pemeriksaan MRI, CT Scan, ultrasound atau contrast xray, dan salah satu
keluarga menderita penyakit ginjal polikistik.
c. Stadium 3 (Penurunan GFR moderat atau 30 s/d 59 ml/min) Seseorang yang menderita
gagal ginjal kronik stadium 3 mengalami penurunan GFR moderat yaitu diantara 30 s/d
59 ml/min. Dengan penurunan pada tingkat ini akumulasi sisa-sisa metabolisme akan
menumpuk dalam darah yang disebut uremia. Pada stadium ini muncul komplikasi
seperti hipertensi, anemia, atau keluhan pada tulang. Penderita stadium ini biasanya akan
diminta untuk menjaga kecukupan protein namun tetap mewaspadai kadar fosfor yang
ada dalam makanan tersebut, karena menjaga kadar fosfor dalam darah tetap rendah
penting bagi kelangsungan fungsi ginjal. Selain itu, penderita juga harus membatasi
asupan kalium apabila kandungan dalam darah terlalu tinggi. Tidak ada pembatasan
kalium kecuali didapati kadar dalam darah diatas normal. Membatasi karbohidrat
biasanya juga dianjurkan bagi penderita yang mempunyai diabetes. Mengontrol minuman
diperlukan selain pembatasan sodium untuk penderita hipertensi.
d. Stadium 4 (Penurunan GFR Parah atau 15-29 ml/min) Pada stadium ini fungsi ginjal
hanya sekitar 15-30% saja dan apabila seseorang berada pada stadium ini maka sangat
mungkin dalam waktu dekat diharuskan menjalani terapi pengganti ginjal/dialisis atau
melakukan transplantasi ginjal. Kondisi dimana terjadi penumpukan 11 racun dalam
darah atau uremia biasanya muncul pada stadium ini. Selain itu, besar kemungkinan
muncul komplikasi seperti hipertensi, anemia, penyakit tulang, masalah pada jantung dan
penyakit kardiovaskuler lainnya. Rekomendasi untuk memulai terapi pengganti ginjal
adalah apabila fungsi ginjal hanya tinggal 15% ke bawah.
e. Stadium 5 (Penyakit ginjal stadium akhir/terminal atau 15 ml/min) Pada level ini ginjal
kehilangan hampir seluruh kemampuannya untuk bekerja secara optimal. Untuk itu
diperlukan suatu terapi pengganti ginjal (dialisis) atau transplantasi ginjal agar penderita
dapat bertahan hidup.

D. Tanda & Gejala

Tanda dan gejala Gagal Ginjal Kronik yang bisa mengenai berbagai macam sistem tubuh
diantaranya :

 Gangguan pada sistem gastrointestinal contohnya, vomitus, anoreksia, nausea, mulut


berbau amonia, gastritis erosive serta cegukan.
 Gangguan pada kulit seperti, kulit kekuningan, dan berwarna pucat, ekimosis, gatal-gatal
serta terlihat adanya bekas-bekas garukan gatal.
 Gangguan pada sistem darah seperti, anemia, gangguan fungsi trombosit dan
trombositopenia, gangguan fungsi leukosit menyebabkan penurunan imunitas, terjadi
pembekakan pada wajah, perut, tangan, kaki, frekuensi berkurang ketika buang air kecil
serta sesak nafas.
 Gangguan pada sistem kardiovaskuler seperti gagal jantung, pericarditis, hipertensi,
gangguan pada irama jantung serta edema.
 Gangguan pada sistem endokrin seperti, penurunan libido, gangguan pada menstruasi dan
amenore.
E. Patofisiologi

…..

F. Komplikasi

Komplikasi yang dapat timbul dari gagal ginjal kronik yaitu :

1. Penyakit tulang: Penyakit tulang dapat terjadi karena retensi fosfat, kadar kalsium serum
yang rendah, metabolisme vitamin D abnormal dan peningkatan kadar alumunium.
2. Penyakit kardiovaskuler: Ginjal yang rusak akan gagal mengatur tekanan darah. Ini
karena aldosteron (hormon pengatur tekanan darah) jadi bekerja terlalu keras menyuplai
darah ke ginjal. Jantung terbebani karena memompa semakin banyak darah, tekanan
darah tinggi membuat arteri tersumbat dan akhirnya berhenti berfungsi tekanan darah
tinggi dapat menimbulkan masalah jantung serius.
3. Anemia : Anemia muncul akibat tubuh kekurangan entrokosit, sehingga sumsum tulang
yang mempunyai kemampuan untuk membentuk darah lama kelamaan juga akan semakin
berkurang.
4. Disfungsi seksual: Pada klien gagal ginjal kronik, terutama kaum pria kadang merusa
cepat lelah sehingga minat dalam melakukan hubungan seksual menjadi kurang.

……….

Anda mungkin juga menyukai