Oleh:
Mtia Desnawanti , dr
Pembimbing:
Puskesmas Kesongo
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan disahkan sebagai Laporan Evaluasi Program Dokter Internsip
Pembimbing Puskesmas,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Tua, dan Guru Di Wilayah Kerja Puskesmas Kesongo Bojonegoro Provinsi Jawa
Timur” dengan lancar. Laporan mini project ini disusun sebagai salah satu tugas
maupun pembaca.
tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, untuk itu kami
motivasi dan semangat dalam setiap kesempatan untuk tetap belajar dan
ii
4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan
Hasil Evaluasi Program ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Kami menyadari bahwa Laporan Hasil Evaluasi Program yang penulis susun
ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak sangat diharapkan. Semoga Laporan Hasil Evaluasi Program ini
Penyusun
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Globalisasi dan kemajuan di bidang komunikasi di satu sisi telah mempercepat proses
teknologi, ke- sehatan, dan pendidikan. Selain itu, menyebabkan terjadinya perkembangan
yang cukup positif di bidang demografi, seperti meningkatnya usia perkawinan pertama dan
menurunnya tingkat kelahiran dan kematian. Namun demikian, akibat globalisasi dan arus
informasi yang bebas menyebabkan terjadinya perubahan perilaku yang menyimpang karena
adaptasi nilai-nilai dari luar. Sistem nilai baru tersebut kadang kala bertentangan dengan
sistem yang sudah ada, yang memberi pengaruh terhadap gaya hidup, termasuk perilaku
Saat ini terjadi peningkatan jumlah remaja di Asia yang melakukan hubungan seksual
di luar nikah dan melakukannya dengan tidak aman sehingga mening- katkan resiko
terjadinya penyakit-penyakit menular seksual pada remaja. Dari hasil survei pada remaja 15-
16 tahun menunjukkan bahwa sangat sedikit remaja yang mendapatkan pendidikan kesehatan
seksual dan memiliki pengalaman seksual. Dari 275 orang yang menerima pendidikan
kesehatan seksual hanya 47,6% yang mau membicarakan masalah seksualitas dengan
orangtua, sedangkan 197 remaja yang tidak diberikan pendidikan kesehatan seksual hanya
5
Dari paparan diatas, penulis menyimpulkan bahwa program Kesehatan remaja perlu
memiliki program Kesehatan remaja yang perlu kita evaluasi keberhasilannya. Dari data yang
didapatkan, Program tersebut belum memperoleh hasil yang diharapkan dikarenakan berbagai
kondisi.
Dari latar belakang tersebut, maka penulis merasa perlu untuk melakukan evaluasi
program Kesehatan Remaja oleh puskesmas Kesongo agar supaya kita mampu memperbaiki
Berdasarkan uraian pada latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan
Reproduksi Remaja.
1.3 Tujuan
6
3. Untuk mengidentifikasi masalah masih kurangnya kesadaran remaja atas
Kesehatannya.
4. Mencari upaya untuk menyelesaikan masalah atau alternatif lainnya agar minat remaja
1.4 Manfaat
tidak berperan kuratif, dan rehabilitative namun bisa berperan promotive dan
preventif.
3. Dapat menurunkan kasus infeksi menular seksual yang dilakukan oleh remaja di
3. Meningkatkan kesadaran remaja agar mau berobat dan sembuh penyakit Kesehatan
remaja.
7
4. Meningkatkan keilmuan dan pengalaman mengenai penyakit tentang Kesehatan
Remaja.
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Masa remaja merupakan masa transisi dari kehidupan anak menjadi orang
dewasa. Perubahan fisik tidak hanya ditunjukkan adanya pertumbuhan tinggi badan,
berat badan, lingkar kepala tetapi juga perkembangan organ – organ terutama
Kesehatan remaja sangat dipengaruhi oleh pola asuh, pola bermain, pola
pergaulan dan gaya hidup Tidak pernah kita lupakan semboyan “Dalam tubuh yang sehat
terdapat jiwa yang kuat”, sehingga untuk mendapatkan remaja yang sehat lahir batin
Kesehatan remaja sangat dipengaruhi oleh pola asuh, pola bermain, pola
pergaulan dan gaya hidup Tidak pernah kita lupakan semboyan “Dalam tubuh yang sehat
terdapat jiwa yang kuat”, sehingga untuk mendapatkan remaja yang sehat lahir batin
Saat ini telah dikembangkan dinamika dalam pengasuhan oleh pengasuh dan
keluarga dalam program intervensi dini namun untuk remaja belum banyak
remaja dalam situasi dan kondisi saat ini yang tidak menentu dengan godaan yang
9
2.1.2 Masalah Yang Sering Dihadapi Remaja
Banyak prestasi yang luar biasa yang ditunjukkan oleh anak-anak yang
Namun masih banyak remaja yang hidup dalam kemiskinan, tidak dipenuhi
hak-haknya, terjerat dalam berbagai kasus kriminal, narkoba dan kenakalan serta
semakin banyaknya anak sekolah yang tawuran dan dengan sadis dan tidak mengenal
belas kasihan menyiksa temannya sendiri sesama pelajar meski lain sekolah, tawuran
antar geng pemuda / remaja, remaja merampok dengan kekerasan? Pernah terjadi
fenomena pada remaja dan anak usia sekolah. Makin banyak orang yang mampu
bahkan berlebih dari segi ekonomi tetapi miskin budi sehingga muncul fenomena
anak-anak yang tidak sehat jiwanya. Faktor rekayasa hal baru yang didapat dari
adalah pemenuhan hak anak. Hak anak antara lain termuat dalam UU no 23 tahun
2002 tentang Perlindungan Anak.UU no 36 tahun 2009 memuat hak anak yang
10
2.1.3 Strategi upaya komprehensif dalam prevensi dan promosi Kesehatan
remaja
Sebagian pasal dan ayat pada UU no 36 tahun 2009 memuat strategi upaya
komprehensif dalam prevensi dan promosi Kesehatan remaja Pasal dan ayat tersebut
antara lain : Ps. 131 ayat 1. Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus
ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan
berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak tersebut tidak
hanya meliputi perkembangan fungsi otak tetapi juga gangguan perkembangan emosi
dini dan gangguan perilaku yang muncul yang memerlukan diagnosis dini, diikuti
anak masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan dan sampai berusia 18
(delapan belas) tahun. Masih dirasa sering kurang merata dan kurang adil bahkan
remaja dengan kebutuhan khusus. Menurut Greenspan dan Wieder upaya prevensi
dan intervensi dini untuk remaja dengan kebutuhan khusus harus dilakukan oleh
practice merupakan suatu bentuk tim kerjasama yang dianjurkan oleh WHO (2010)
11
pelayanan kesehatan lebih optimal, berkualitas tinggi dan jaminan keselamatan
pasien. Upaya yang dilakukan oleh tim profesional bersama keluarga dan masyarakat
meliputi:
A. Pencegahan :
Pemeriksaan rutin secara periodik dilakukan oleh tim UKS yang telah dilatih
deteksi dini secara sederhana dan dapat mengambil langkah-langkah penting pemecahan
masalah dan tindak lanjut. Tim UKS diharapkan mampu pemberikan pertolongan pertama
pada kejadian-kejadian khusus seperti kejang, pingsan, kecelakaan dan cedera kepala
serta evakuasi bila terjadi bencana. Karena itu penting pemberdayaan siswa dalam
Baik skrining maupun penemuan kasus harus diikuti tindak lanjut sesegera mungkin
Intervensi dini.
2. Immunisasi
5. Promosi / Edukasi
12
B. Promosi kesehatan remaja merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pelayanan
1. Pemberdayaan remaja
3. Pemberdayaan guru
bimbingan kesehatan remaja, pendidikan seks dan persiapan perkawinan sehat serta
2. 1. 5 Kuratif
Layanan Kesehatan bagi remaja sakit harus diperlakukan dalam 2 aspek yaitu
perlakuan bahwa mereka masih anak dengan hak yang melekat pada dirinya dengan
ketentuan tentang perwalian dan perlakuan sebagai sosok yang sudah menjelang dewasa
dengan beberapa hak yang mulai menyertainya seperti ijin mengendarai motor pada usia 16
tahun, mengendarai mobil usia 17 tahun dan yang paling penting boleh mempunyai KTP
sendiri pada usia 17 tahun. Karena itu remaja yang menikah dapat dikategorikan pernikahan
yang terlibat. Penanganan kesehatan terpadu menjadi sangat penting untuk diterapkan agar
seperti dokter dan dokter spesialis ( Anak, Jiwa, Obstetri ginekologi, Penyakit Dalam, Kulit
dan Kelamin, Syaraf, Mata, Ortopedi dll.) dokter gigi dan dokter gigi spesialis, perawat,
13
bidan, psikologi perkembangan / klinik, dietitisen maupun non kesehatan seperti pekerja
sosial dan lain. Tim profesional sesuai dengan permasalahan kesehatan pada remaja yang
dihadapi. Kerja tim interprofesional berbeda dengan kerja masing-masing profesi secara
sesuai kompetensinya tetapi tim ini akan selalu menetapkan masalah kesehatan pada setiap
klien remaja bersama (yang terlibat langsung), kemudian bersama-sama membuat rencana
(plan) apa yang harus dilakukan baik untuk diagnostik maupun untuk terapi, tindakan dan
menguatkan demi keselamatan pasien. Setiap kali melakukan evaluasi juga terpadu berbagai
3. Penyakit Akut : Cedera kepala, Cedera yang lain, Infeksi Saluran Kemih, Stroke.
6. Disabilitas baik fisik, mental maupun perilaku sosial termasuk yang berkebutuhan
khusus (difabel)
2.1.6 Rehabilitatif
Klinik rehabilitasi bagi remaja meliputi semua aspek dan sebaiknya juga
ditangani secara terpadu intra dan interprofesional. Pendekatannya juga harus berbeda
14
dengan anak yang masih Balita. Pemberdayaan remaja dan keluarga dalam kegiatan
perkumpulan remaja tuli dan berbagai kegiatan kebugaran bagi remaja Berbagai
kegiatan oleh raga baik yang bersifat individual maupun masal seperti senam asma,
yoga dan berbagai permainan tim dan lain-lain sangat bermanfaat baik untuk
Pemberdayaan orang tua dan masyarakat melalui pemberian pelatihan bagi orang tua,
keluarga dan guru untuk melakukan program intensif dalam peningkatan kesehatan
Gangguan kecemasan dan depresi dapat dicegah melalui intervensi berdasar individu
Cedera kepala dan cedera lain dapat dicegah melalui Undang-undang lalu lintas.
Pencerahan agar terjadi pemahaman yang benar terhadap immunisasi dan berbagai
15
Pemberdayaan orang tua dalam pelaksanaan UU perlindungan anak, UU Perkawinan,
Kabupaten Bojonegoro 4.
wilayah :
meliputi 9 Desa, yaitu Desa Kesongo, Kendung, Mojorejo, Mlideg, Dayukidul, Duwel,
Pejok, Panjang, dan Tondomulo. Wilayah kerja Puskesmas Kesongo terdiri dari dataran
rendah 40 % dan dataran tinggi 60 %. Semua desa dapat dijangkau dengan kendaraan
roda dua maupun roda empat, hanya 1 dukuhan yang bila musim penghujan tidak bisa
dilalui oleh kendaraan roda 2 atau roda 4, hanya dengan jalan kaki 4.
2.2.2 Topografi
16
Berdasarkan data tahun 2019 jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Kesongo berkisar 25.536 jiwa. Sedangkan pada tahun 2020 berjumlah 25 .584 jiwa
2.2.3 Kependudukan/Demographi
Penduduk berperan sebagai sasaran program dan juga sebagai pelaku dalam
Puskesmas Kesongo pada tahun 2020 sebesar 25.584 jiwa yang terdiri dari 12.536
terbanyak adalah Desa Tondomulo (4.676 jiwa) sedangkan jumlah penduduk paling
17
BAB 3
ANALISIS MASALAH
PUSKESMAS : Kesongo
% Kinerja
Target Pencapaian Puskesmas
Total Target %
Upaya Pelayanan Kesehatan/ Program/Variabel/Sub TAHUN Satuan (dalam
No Sasaran Sasaran Cakupan
Sub Variabel
Variabel Program 2020 (T) sasaran satuan
(S) (Tx S) Riil
dalam % sasaran)
1 2 3 4 5 6=5X3 7 8 = 7/5 9 = 7/6
2.1.UKM ESSENSIAL
2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan
2.1.1.1 Pengkajian PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Rumah
1.Rumah Tangga yang dikaji 20% 8079 1615,8 1670 20,7 100,0
18
Tangga
Institusi
2.Institusi Pendidikan yang dikaji 50% 24 12 18 75,0 100,0
Pendidikan
3. Pondok Pesantren ( Ponpes) yang dikaji 70% Ponpes 0 0 0 0,0 0,0
2.1.1.2.Tatanan Sehat
1.Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 Rumah
?? 63% 1616 1018,08 1005 62,2 98,7
indikator PHBS Tangga
2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 Institusi
?? 71% 24 17,04 12 50,0 70,4
indikator PHBS (klasifikasi IV) Pendidikan
3.Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 Ponpes
?? 31% 0 0 0 0,0 0,0
indikator PHBS Pondok Pesantren (Klasifikasi IV) dikaji
2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan
1.Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah Rumah
?? 100%
252 252 215 85,3 85,3
Tangga Tangga
Institusi
?? 2. Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan 100%
24 24 20 83,3 83,3
Pendidikan
?? 3.Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren 100% Ponpes 0 0 0 0,0 0,0
2.1.1.4.Pengembangan UKBM
1. Posyandu Balita PURI (Purnama Mandiri) 75% Posyandu 43 32,25 43 100,0 100,0
Poskesdes/
2.Poskesdes/ Poskeskel Aktif 98%
9 8,82 9 100,0 100,0
Poskeskel
19
2.1.1.5 Pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif
1.Desa/Kelurahan Siaga Aktif 98% Desa 9 8,82 9 100,0 100,0
2.Desa/Kelurahan Siaga Aktif PURI (Purnama
17% Desa
9 1,53 2 22,2 100,0
Mandiri )
3.Pembinaan Desa/Kelurahan Siaga Aktif 100% Desa 9 9 5 55,6 55,6
?? dalam gedung Puskesmas dan jaringannya (Sasaran100% & 132 132 99 75,0 75,0
masyarakat ) Jaringannya
2..Promosi kesehatan untuk program prioritas
Sarana Air Bersih (SAB) /Sarana Air Minum ( 88% RT 6870 6045,6 6870 100,0 100,0
SAM )
21
2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat
1. Kepala Keluarga (KK) yg Akses terhadap
90% RT
6917 6225,3 5666 81,9 91,0
jamban sehat
2. Desa/kelurahan yang sudah ODF 76% Desa/kel 9 6,84 2 22,2 29,2
3. Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas 20% Desa/kel 9 1,8 9 100,0 100,0
22
2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah
1. Pelayanan kesehatan anak balita (12 - 59
86% balita
1327 1141,22 949 71,5 83,2
bulan)
2. Pelayanan kesehatan balita (0 - 59 bulan)
100% balita
1652 1652 1253 75,8 75,8
SPM ke 4
3. .Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 -
82% anak
325 266,5 323 99,4 100,0
72 bulan)
23
3. Akseptor KB Drop Out < 10 % orang 3147 314,7 312 9,9 100,0
4. Peserta KB mengalami komplikasi < 3 ,5 % orang 3147 110,145 0 0,0 100,0
5. Peserta KB mengalami efek samping < 12,50% orang
3147 393,375 214 6,8 100,0
24
3. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 80% Bumil 52 41,6 52 100,0 100,0
4.Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai
? 100% Balita
0 0 0 0,0 0,0
standar tatalaksana gizi buruk
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1.Penimbangan balita D/S 80% balita 1673 1338,4 1335 79,8 99,7
2.Balita naik berat badannya (N/D) 65% balita 1673 1087,45 677,91667 40,5 62,3
? 3.Balita Bawah Garis Merah (BGM) < 1,8% Balita 1673 30,114 115 6,9 0,0
? 4.Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 90% RT 234 210,6 232 99,1 100,0
? 5.Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) < 15% Bumil 388 58,2 52 13,4 100,0
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI
50% Bayi
355 177,5 166 46,8 93,5
Eksklusif
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi
50% bayi
355 177,5 263 74,1 100,0
Menyusu Dini )
? 8 Balita pendek (Stunting ) < 24 % balita 1673 401,52 89 5,3 100,0
2.1.5.3.Kusta
lebih dari
1. Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru orang
25 20 1 4,0 5,0
80%
lebih dari
? 2. RFT penderita Kusta orang
3 2,7 3 100,0 100,0
90%
lebih dari
? 3. Proporsi tenaga kesehatan Kusta tersosialisasi orang
37 35,15 37 100,0 100,0
95%
lebih dari
? 4. Kader Posyandu mendapat sosialisasi Kusta orang
210 199,5 140 66,7 0,0
95%
5. SD/ MI telah dilakukan screening Kusta 100% SD/MI 20 20 0 0,0 0,0
26
2. Orang yang beresiko terinfeksi HIV
100% orang 446 446 280 62,8 62,8
mendapatkan pemeriksaan HIV ( SPM 12
2.1.5.7. Malaria
1.Penderita Malaria yang dilakukan pemeriksaan
? 100% orang 0 0 0 0,0 0,0
SD
2.Penderita positif Malaria yang diobati sesuai
? 100% orang 0 0 0 0,0 0,0
standar (ACT)
3.Penderita positif Malaria yang di follow up 100% orang 0 0 0 0,0 0,0
27
3.Imunisasi Lanjutan Baduta ( usia 18 sd 24 bulan) 95% orang 329 312,55 476 144,7 100,0
4. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD 95% orang 269 255,55 251 93,3 98,2
5. Imunisasi Campak pada anak kelas 1 SD 95% orang 269 255,55 251 93,3 98,2
6. Imunisasi Td pada anak SD kelas 2 dan 5 95% orang 590 560,5 590 100,0 100,0
7. Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th) 85% orang 6611 5619,35 9363 141,6 100,0
8.Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th) 85% orang 372 316,2 305 82,0 96,5
9. Pemantauan suhu VVM, serta Alarm Dingin
100%
12 12 12 100,0 100,0
pada lemari es penyimpanan vaksin
10. Ketersediaan buku catatan stok vaksin sesuai
pelarutnya
? 11. Laporan KIPI Zero reporting / KIPI Non serius 90% laporan 12 10,8 12 100,0 100,0
29
3. Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 59
tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai 100% orang 16552 16552 11629 70,3 70,3
standar ( SPM Ke 6 )
10%
2015 - 2020)
2.2. UKM PENGEMBANGAN
2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas)
1. Cakupan kunjungan rumah 100% rumah 8079 8079 8079 100,0 100,0
2. Kepala Keluarga ( KK ) rawan kesehatan yang
215 193,5 379 176,3 100,0
mendapat Asuhan Keperawatan ( Askep Keluarga ) 90% orang
3.Kepala Keluarga ( KK ) yang dibina dan telah
60% keluarga
370 222 238 64,3 100,0
Mandiri / memenuhi kebutuhan masyarakat
4. Kelompok Masyarakat Rawan yang mendapat Kelompok
70%
66 46,2 82 124,2 100,0
Asuhan Keperawatan ( Askep Kelompok ) Rawan
30
2. Pelayanan kesehatan orang dengan 80% orang
49 39,2 51 104,1 100,0
gangguan jiwa
3. Pelayanan Kesehatan Jiwa Depresi 1% orang 806 8,06 7 0,9 86,8
4.Pelayanan kesehatan Jiwa Gangguan Mental 0,5 orang
?
1218 609 102 8,4 50,0
Emosional ( GME )
5.Temuan Kasus Pemasungan pada Orang Dg 5% orang
5 0 0 0,0 0,0
Gangguan Jiwa ( ODGJ )
6. Penurunan Jml Kasus Pasung yg belum dilepas 5% orang
0 0 0 0,0 100,0
7. Kunjungan Pasien ODGJ ke Puskesmas 30% 600 180 258 30,0 75,0
8. Kunjungan Petugas ke Rumah Pasien ODGJ 30%
48 14,4 0 0,0 0,0
Pasung
9. Kunjungan kader Kesehatan Jiwa ke Rumah 30%
0 0 0 0,0 0,0
ODGJ pasung
10.Penanganan Kasus Melalui Rujukan ke RSU / 25% orang
50 12,5 2 4,0 100,0
RSJ
31
2.2.4.Pelayanan Kesehatan Tradisional
1.Penyehat Tradisional yang memiliki STPT 15% orang 13 1,95 6 46,2 100,0
2.Kelompok Asuhan Mandiri yang terbentuk 20% desa 9 1,8 FALSE 0,0 0,0
3.Panti Sehat berkelompok yang berijin 15% panti sehat 0 0 FALSE 0,0 0,0
4.Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional 15% Fasyankestr
0 0 FALSE 0,0 0,0
berkelompokyang berijin ( griya sehat ) ad
5.Pembinaan Penyehat Tradisional 50% orang 13 6,5 7 53,8 100,0
2.2.6.2.Telinga
32
1.Penemuan kasus penyakit telinga di puskesmas 40% orang
90 36 26 28,9 72,2
2.Penemuan dan ditangani Kasus Serumen Prop 40% orang
10 4 17 17,0 100,0
33
Berdasarkan daftar masalah kesehatan pada tabel di atas, terdapat beberapa beberapa masalah kesehatan dengan capaian yang
belum atau tidak memenuhi target / harapan. Dari beberapa masalah kesehatan tersebut, telah dipilih masalah kesehatan yang
Tabel 3.1 Daftar masalah kesehatan sesuai PKP 2020 di Puskesmas Kesongo Bojonegoro terpilih
Masalah yang kami pilih berdasarkan pencapaian tidak sesuai target dalam PKP dan berdasarkan pertimbangan bisa tidaknya
34
3.2 Penentuan Prioritas Masalah
Tabel 3.2 Penentuan prioritas masalah metode USG pada masalah terpilih di
s h U+S+G
1. Pelayanan 0 9 8 17
Kesehatan
Remaja
2. Pemberian Tablet 0 8 8 16
Besi Pada
Remaja Putri
Urgency, yaitu dikaitkan dengan CFR (Case Fatality Rate) yang merupakan suatu
angka yang dinyatakan ke dalam persentase yang berisikan data orang yang
mengalami kematian akibat suatu penyakit tertentu. Rumus CFR adalah persentase
hasil bagi antara Jumlah kematian akibat penyakit dalam periode waktu tertentu
dengan Jumlah penyakit yang terdiagnosa dalam periode waktu yang sama.
Seriuousness adalah jika masalah tersebut dibiarkan akan terdapat gap antara
capaian dan target. Growth adalah Pertumbuhan dengan melihat trend. Dibagi
horizontal akan menyebabkan masalah lain seperti jika kasus anemia dibiarkan
35
reproduksi sedangan pertumbuhan vertikal akan menyebabkan capaian akan
remaja sedikit, maka akan terjadi banyak masalah Kesehatan remaja. Berdasarkan
Untuk menentukan kemungkinan penyebab masalah yang sudah terpilih yaitu 3 Indikator
dari Pelayanan Kesehatan Remaja, digunakan diagram tulang ikan (fishbone diagram) di
halaman berikut :
36
Program Logistik Sumber Daya Manusia
- Tidak Terlaksana Program
alat
pengadaan
- Pendanaan untuk
remaja
meningkatkan minat
menarik untuk
- Tidak ada sarana yang
Kurangnya pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan
Posyandu Remaja
- Tidak ada program untuk Remaja
meningkatkan wawasan
tentang Kesehatan Remaja Kurangnya minat Remaja untuk mencari tahu
utk Remaja tentang Kesehatan Remaja
- Pandemi menghambat
Program yang telah Kurangnya motivasi Kader Gizi untuk
dirancang
melaksanakan program
3 Indikator dalam
Jumlah Pasien Sedikit Upaya
Pengendalian dan
Pencegahan
Penyakit TBC
37
BAB 4
PEMECAHAN MASALAH
38
guru untuk melakukan
program intensif dalam
peningkatan kesehatan
remaja yang komprehensif
di sekolah menengah.
- Metode:
dan guru.
bulan sekali
Sasaran dari program ini adalah Remaja, Orang Tua dan Guru
A. Waktu :
Pembuatan Aplikasi :
November 2021
39
Pemberian materi Remaja dan Orang Tua serta Guru : 6Bulan
Sekali
C. Indikator capaian:
D. Cara pengukuran:
E. Waktu Evaluasi:
BAB 5
40
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari berbagai hasil kinerja dan evaluasi puskesmas
serta berbagai analisis yang telah dilaksanakan, didapatkan bahwa Upeya Kesehatan Remaja
dalam 3 indikator belum mencapai target menjadi masalah yang diprioritaskan untuk segera
mengenai Kesehatan Remaja. Serta dibutuhkan peran dari berbagai pihak dalam
memecahklan masalah tersebut diantaranya guru dan orangtua. Beranjak dari hal tersebut
penulis dalam hal ini memberi alternative solusi dalam dua bentuk program, yaitu: 1)
Pembentukan Aplikasi kesehatan Remaja yang bisa diakses oleh Remaja, Guru dan
OrangTua . 2) Promosi kesehatan dari Puskesmas ke Sekolah tiap 6 bulan sekali dan
dibagikan leaflet.
Adanya peran aktif orangtua, guru, dan remaja sendiri pada program ini diharapkan
mampu menjadi solusi kasus kunjungan remaja ke puskesmas meningkat, sehingga target
cakupan tercapai.
1.2 Saran
serangkaian proses yang panjang, tidak menutup kemungkinan masih terdapat kekurangan
yang dapat terjadi selama pelaksanaannya. Oleh karenanya, diperlukan suatu evaluasi
berkala dan analisa kendala yang ditemui selama pelaksanaan program ini baik dari segi
regulasi, administrasi, maupun kendala teknis yang ditemui di lapangan. Sehingga dapat
dilakukan suatu perbaikan dan penyesuaian dalam pelaksanaan program ini untuk mencapai
41
DAFTAR PUSTAKA
42
1. Greenspan,SI dan Wieder,S. 2006 Infant and Early Childhood Mental Health. A
Comprehensive Developmental Approach to Assessment and Intervention,
Am Psych Publ, Washington pp 333-363UU no. 10 tahun tentang perkawinan
2. IDAI 20 Buku ajar Tumbuh Kembang Anak dan Remaja
Kemkes, 2009 Tentang RPJPM Kementerian Kesehatan
3. UU no 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
4. UU no tahun Tentang Kekarasan Dalam Rumah Tangga
LAMPIRAN
43
44
45
46