Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

STROKE INFARK TROMBOTIK & DISARTRIA

Oleh
Vicky Pramudinta Mega Putri, S. Ked

Pembimbing :
dr. H. Hasyim Fachir, Sp.S
Data Pasien
Nama : Tn. SE
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 61 tahun
Bangsa : Indonesia
Suku : Banjar
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
Status : Sudah Menikah
Alamat : Gambut
MRS : 9 Maret 2020
Keluhan Utama : Kelemahan lengan dan tungkai sebelah kiri

Perjalanan Penyakit :
alloanamnesis dan heteroanamnesis pada 10 Maret 2020
 Pasien datang dengan keluhan lemah di lengan dan tungkai sebelah
kiri sejak 6 jam SMRS. Kejadian ini muncul secara mendadak saat
pasien setelah bangun tidur. Kelemahan dideskripsikan lengan dan
tungkai sebelah kirinya terasa kebas dan tidak bisa digerakan. Pasien
mengaku saat itu pasien terasa tidak bisa berjalan menggunakan kaki
kirinya, hanya bisa menyeretnya saja. Saat kejadian tersebut, pasien
juga berbicara pelo. Pasien kemudian langsung dibawa ke RSUD
Ulin. Tekanan darah pasien saat di IGD RSUD Ulin adalah 200/100
mmHg. Keluhan lain seperti sakit kepala, mual, dan muntah
disangkal.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Hipertensi (+) Merokok (+)
Kolesterol tinggi (-) Alkohol (-)
DM (+) Trauma (-)

Riwayat Penyakit Dahulu: HT tak terkontrol, TD tertinggi


200/100mmhg, obat (-),

Riwayat Penyakit Keluarga : HT (+) stroke (+)

Intoksikasi: ( - )

Riwayat Kebiasaan : merokok satu bungkus sehari


Keadaan Psikososial :
 Penderita tinggal bersama dengan istri dan 3 orang anak.
 Rumah permanen, ventilasi rumah cukup baik. MCK berasal
dari air PDAM. Air minum dari air yang dimasak.
 Jarak dengan rumah tetangga cukup dekat dan hubungan
dengan tetangga baik.
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis

GCS : E4V5M6

TD : 200/100 mmHg

Nadi : 102 kali /menit, reguler, kuat angkat

Respirasi: 20 kali/menit

Suhu : 36,5oC

SpO2 : 97%
Kepala/Leher :
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Mulut : Mukosa bibir lembab
Leher : JVP dalam batas normal

Thoraks
Pulmo : Bentuk dan pergerakan simetris, suara napas vesikuler, wheezing
dan ronki (-)
Cor : BJ I/II tunggal, tidak ada bising

Abdomen : Hepar dan lien tidak teraba, perkusi timpani, bising usus normal

Ekstremitas : Atrofi (-/-), edema (-), akral hangat


STATUS NEUROLOGIS
A.Kesan Umum:
Kesadaran : Compos mentis, GCS E4V5M6
Pembicaraan : Disartri : (+)
Monoton : (-)
Scanning : (-)
Afasia : (-)
Kepala:
Besar : Normal
Asimetri : (-)
Sikap paksa : (-)
Tortikolis : (-)
Wajah:
Mask/topeng : (-)
Miophatik : (-)
Fullmooon : (-)
Rangsangan Selaput Otak
• Kaku Kuduk : (-)
• Patrick – Kotrapatrick : (-) / (-)
• Kernig : (-) / (-)
• Laseque : (-) / (-)
• Bruzinski I : (-)
• Bruzinski II : (-) / (-)
N. Olfaktorius
• Hyposmia (-) (-)
• Parosmia (-) (-)
• Halusinasi (-) (-)
 
N. Optikus
• Visus (+) (+)
• N. Occulomotorius, N. Trochlearis, N. Abducens
Kedudukan bola mata
• Pergerakan bola mata ke : tengah tengah
• Nasal : normal normal
• Temporal : normal normal
• Atas : normal normal
• Bawah : normal normal
• Lateral bawah : normal normal
• Eksopthalmus : - -
• Celah mata (Ptosis) : - -

Pupil
• Bentuk : bulat bulat
• Lebar : 3mm 3mm
• Perbedaan lebar : isokor isokor
• Reaksi cahaya langsung : (+) (+)
• Reaksi cahaya konsensuil : (+) (+)
N. Trigeminus
Cabang Motorik kanan kiri
• Otot Maseter : normal normal
• Otot Temporal : normal normal
• Otot Pterygoideus Int/Ext : normal normal

Cabang Sensorik
• N. Oftalmicus : normal normal
• N. Maxillaris : normal normal
• N. Mandibularis : normal normal
• Refleks kornea : normal normal
• N. Facialis
Waktu Diam
• Kerutan dahi : sama tinggi
• Tinggi alis : sama tinggi
• Sudut mata : sama tinggi
• Lipatan nasolabial : kiri tertinggal

Waktu Gerak
• Mengerutkan dahi : sama tinggi
• Menutup mata : (+) (+)
• Memperlihatkan gigi : kiri tertinggal
• Pengecapan 2/3 depan lidah : normal
• Sekresi air mata : normal
N. Vestibulocochlearis

Vestibuler

• Vertigo : (-)

• Nystagmus : (-)

• Tinitus aureum : (-) / (-)


N. Glossopharyngeus dan N. Vagus
Bagian Motorik:
• Suara : tidak jelas
• Menelan : normal
• Kedudukan arcus pharynx : simetris
• Kedudukan uvula : ditengah
• Pergerakan arcus pharynx : normal

Bagian Sensorik:
• Pengecapan 1/3 belakakang lidah : normal
• Refleks muntah : (+)
N. Accessorius
Kanan Kiri
• Mengangkat bahu normal (-)
• Memalingkan kepala normal normal

N. Hypoglossus
• Kedudukan lidah waktu istirahat : deviasi ke kiri
• Kedudukan lidah waktu bergerak : deviasi ke kanan
• Atrofi : tidak ada
• Kekuatan lidah menekan : kuat/kuat
• Fasikulasi/Tremor pipi (kanan/kiri) :-/-
Sistem Motorik
Kekuatan Otot
Tubuh :
• Otot perut : normal
• Otot pinggang : normal
• Kedudukan diafragma : Gerak : normal
Istirahat: normal

Lengan 5 / 3
Tungkai 5 / 3
Besar Otot :
• Atrofi : (-) / (-)
• Pseudohypertrofi : -
• Respon terhadap perkusi : normal
Palpasi Otot :
• Nyeri :-
• Kontraktur :-
• Konsistensi : normal
Tonus Otot :
Lengan Tungkai
Kanan Kiri Kanan Kiri
• Hipotoni- - - -
• Spastik - - - -
• Rigid - - - -
• Rebound - - - -
Sistem Sensorik
Rasa Eksteroseptik
• Rasa nyeri superfisial : (+/<)
• Rasa suhu : tdl
• Rasa raba ringan : (+/<)

Rasa Proprioseptik
• Rasa getar : tdl
• Rasa tekan : (+/<)
• Rasa nyeri tekan : (+/<)
• Rasa gerak posisi : tdl

Rasa Enteroseptik
• Refered pain : (-)
Fungsi luhur

• Apraxia : (-)

• Alexia : (-)

• Agraphia : (-)

• Fingerognosis : (-)

• Membedakan kanan-kiri : (-)

• Acalculia : (-)
Refleks Tendon/Periosteum (Kanan/Kiri):
• Refleks Biceps : 2/2
• Refleks Triceps : 2/2
• Refleks Patella : 2/2
• Refleks Achiles : 2/2
• Klonus pedis : - / -

Refleks Patologis :
Tungkai
• Babinski : - / - Chaddock : - / -
• Oppenheim : - / - Schaffer : - / -
• Gordon : - / -

Lengan
• Hoffmann-Tromner : - / -
Susunan Saraf Otonom
• Miksi : inkontinensi (-)
• Defekasi : konstipasi (-)
• Sekresi keringat : normal
• Salivasi : normal

Columna Vertebralis
Kelainan Lokal
• Skoliosis : tidak ada
• Khypose : tidak ada
• Khyposkloliosis : tidak ada
• Gibbus : tidak ada
35
Sub acute ischemic cerebral
lacunar infark capsula interna
kiri, dan corona radiata kanan
Cardiomegali CTR 60%
peningkatan bronkovaskuler
HR = 70x/min
Rythm = normal sinus rythm
Axis = Normo axis
Kesimpulan = normal sinus rhythm, hypertrofi left ventricel
DIAGNOSIS
• Diagnosis Klinis : Hemiparese sinistra,parese N.VII
sentral sinistra, parese N.XI sinistra,
parese N.XII sentral sinistra,
hemihipoasthesia sinistra, disartria dan
hipertensi.
• Diagnosis Topis : Sub acute ischemic cerebral lacunar
infark capsula interna kiri, dan corona
radiata kanan
• Diagnosis Etiologis :Stroke infark trombotik
Terapi
• IVFD D10% 10 tts/menit
• Inj. Citicolin 2x500 mg
• Inj. Omeprazole 1x40mg
• Herbesser 5ml/jam(di SC)
• PO. Amlodipin 1x10mg, lisinopril 1x10mg
• PO. Clopidogrel 1x75mg
• Inj. novorapid 3x6iu, Inj. Levemir 1x12iu
Pembahasan
• STOKE
WHO  Menurut World Health Organisation (WHO),
Menurut World Health Organization (WHO), stroke
adalah suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat
gangguan fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat
menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain
yang jelas selain vaskuler.
Sekitar 80% sampai 85% stroke adalah stroke iskemik,
yang terjadi akibat obstruksi atau bekuan di satu atau
lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum.

World Health Organization, 2007. WHO STEPS Stroke Manual: The WHO STEPwise Approach to Stroke Surveillance. World Health Organization
Lumbantobing, S.M. 2014. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Badan Penerbit FKUI. Jakarta..
TANDA DAN GEJALA

Gejala mayor:
1.Gangguan motorik unilateral/ bilateral
2.Gangguan sensorik unilateral/ bilateral,
afasia/ disfasia
3.Hemianopia (gangguan pada separuh sisi
lapang pandang).

Gejala minor:
1.Disartria (bicara cadel/ pelo)
2.Pusing
3.Vertigo
4.Diplopia
5.Kejang.

De Freitas GR, Christoph DDH, Bogousslavasky J. Topographic classification of ischemic stroke, in Fisher M (ed). Handbook of Clinical
Neurology, Vol 93 (3rd series). New York: Elsevier BV, 2009.
• PASIEN • TEORI
Gejala mayor:
1. Hemipharese 1.Gangguan motorik unilateral/
Sinistra bilateral
2.Gangguan sensorik unilateral/
2. Hemi hipoaesthesia bilateral,afasia/ disfasia
sinistra 3.Hemianopia (gangguan pada
separuh sisilapang pandang).
3. Paresis nervus
fasialis dan Gejala minor:
1.Disartria (bicara cadel/ pelo)
hipoglosus sinistra 2.Pusing
4. Disartria 3.Vertigo
4.Diplopia
5.Kejang.
FAKTOR RISIKO
• TEORI
• PASIEN Faktor resiko yang tak dapat diubah
1. Umur √
1. Usia 61 tahun 2. Jenis Kelamin. √
3. Ras
2. Laki laki 5. Faktor Keturunan √
3. Memiliki anggota keluarga 6. Kelainan Pembuluh Darah BawaanII.
Faktor Resiko Yang Dapat Diubah
stroke sebelumnya 1. HIpertensi/ tekanan darah tinggi √
4. Tekanan darah tinggi tak 2. Merokok √
3. Diabetes √
terkontrol 4. Penyakit Jantung/Atrial Fibrilation
5. Merokok 5. Kenaikan kadar cholesterol/lemak darah
6. Penggunaan terapi sulih hormon.
6. kegemukan 7. Diet dan nutrisi
8. Kegemukan √
III. Faktor Resiko Yang Sangat Dapat Diubah
1. Metabolik Sindrom √
2. Pemakaian alkohol berlebihan
3. Drug Abuse/narkoba
4. Pemakaian obat‐obat kontrasepsi (OC)
5. Gangguan Pola Tidur
6. Kenaikan lipoprotein

American Heart Association. 2007. Stroke Statistic. AHA-USA.


LESI DAN MANIFESTASIStruktur
Gejala dan Tanda
KLINIS otak yang terkena
Dapat terjadi kebutaan satu mata di sisi arteri karotis Arteri karotis interna.
yang terken Cabang-cabang arteri karotis interna
Gejala mulamula timbul di ekstremitas atas dan adalah arteri oftalmika, arteri komunikan
mungkin mengenai wajah. posterior, arteri koroidalis anterior, arteri
Apabila lesi di hemisfer dominan, maka terjadi afasia serebri anterior, dan arteri serebri media.
ekspresif karena keterlibatan daerah bicara-motorik
Broca
Hemiparesis atau monoparesis Kontralateral (biasanya Arteri Serebri media (tersering)
mengenai lengan)
Kadang-kadang hemianopsia(kebutaan) kontralteral
Afasia global (apabila hemisfer dominan terkena);
Gangguan semua fungsi yang berkaitan dengan bicara
dan komunikasi.
Kelumpuhan di satu sampai empat ekstremitas Sistem vertrebrobasilar (sirkulasi posterior;
Meningkatnya refleks tendon, Ataksia Tanda-tanda manifestasi biasanya bilateral)
babinski bilateral Gejala-gejala serebelum seperti
tremor intention, vertigo, Disfagia, Disartria, Sinkop,
stupor, koma, pusing, gangguan daya ingat,
disorientasi Gangguan penglihatan (diplopia,
nigtagmus, ptosis, paralisis satu gerakan mata,
hemianopsia homonium) Tinitus, gangguan
pendengaran Rasa baal di wajah, mulut, dan lidah
Koma Hemiparesis kontralateral Afasia visual atau Arteri serebri posterior (di lobus otak
buta kata (aleksia) Kelumpuhan saraf kranialis tengah atau talamus)
ketiga: hemianopsia, koreoatetosis
Sub acute ischemic cerebral
lacunar infark capsula interna
kiri, dan corona radiata kanan
DISARTRIA
N IX dan NX dipersarafi
kedua hemisfer
• Tatalaksana
 IVFD D10% 10 tetes per menit  terapi cairan
 injeksi omeprazol 1x40 mg  gastroprotector
 injeksi citicolin 2x500 mg  neuroprotector
 Herbesser 5ml/jam antihipertensi
 PO amlodipin 1x10 mg, lisinopril 1x10mg 
antihipertensi
 PO clopidogrel 1x75 mg  antiplatelet
 Inj. novorapid 3x6iu, Inj. Levemir 1x12iu  terapi
insulin
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai