Oleh
Muhammad Nizar
I4A012071
Pembimbing
dr.Hj. Lily Runtuwene, Sp. S
I. DATA PRIBADI
Nama : Ny. Z
Umur : 52 tahun
Bangsa : Indonesia
Suku : Banjar
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Banjarmasin
No RMK : 1.21.60.33
II. ANAMNESIS
dengan keluhan kelemahan lengan dan tungkai kanan sejak 1 hari SMRS.
jum’at 24 Juni 2016, tetapi hilang setelah minum obat amlodipin. Namun,
pada hari senin tanggal 27 Juni 2016 jam 10 pagi pasien kembali
mengeluhkan sakit kepala. Ketika senja, saat ingin mengambil air wudhu di
penglihatan sebelumnya, cegukan tidak ada, kejang tidak ada, demam tidak
ada. Pasien kemudian dibawa ke IGD RS Anshari Saleh dan di IGD pasien
sadarkan diri dan mengeluhkan kelemahan pada tangan dan tungkai sebelah
kanan, setelah stabil pasien dirujuk ke RSUD Ulin untuk tindakan lebih lanjut
dan dilakukan pemeriksaan CT-Scan kepala polos. Pasien mulai bicara pelo
dan muka perot, setelah serangan terjadi tetapi setelah masuk ruangan di
2014 dan tahun 2015. Pada saat serangan pertama, pasien dirawat satu
kelemahan sebelah kanan namun lebih berat dan di rawat ke anshari saleh
bahwa obat tersebut baik untuk pasien stroke. Pasien juga mengonsumsi
Diabetes dan kolesterol yang tinggi tidak diketahui. Merokok (-), tinggal di
dan minuman.
Riwayat Penyakit Keluarga : Ayah dan ibu pasien stroke dan memiliki
permanen, ventilasi rumah baik. MCK berasal dari air ledeng. Air minum dari
air galon. Jarak dengan rumah tetangga dekat. Hubungan dengan tetangga
baik.
Respirasi : 22 kali/menit
Suhu : 35,8oC
Kepala/Leher :
Thoraks
Abdomen : Hepar dan lien tidak teraba, perkusi timpani, bising usus
normal
Kecerdasan : baik
Penyerapan : baik
Kemauan : baik
Psikomotor : normoaktif
V. NEUROLOGIS
A. Kesan Umum:
Monoton : (-)
Scanning : (-)
Sensorik : (-)
Anomik : (-)
Konduksi : (-)
Kepala:
Besar : Normal
Asimetri : (-)
Tortikolis : (-)
Muka:
Mask/topeng : (-)
Miophatik : (-)
Fullmooon : (-)
B. Pemeriksaan Khusus
Kernig : (-)/(-)
Laseque : (-)/(-)
Bruzinski I : (-)
Bruzinski II : (-)/(-)
2. Saraf Otak
Kanan Kiri
N. Olfaktorius
Kanan Kiri
Eksopthalmus : - -
N. Trigeminus
Kanan Kiri
Cabang Motorik
Cabang Sensorik
N. Facialis
Kanan Kiri
Waktu Diam
Waktu Gerak
Bersiul normal
N. Vestibulocochlearis
Vestibuler
Vertigo : (-)
Nystagmus : (-)
Cochlearis
Bagian Motorik:
Suara : normal
Menelan : normal
Bagian Sensorik:
N. Accesorius
Kanan Kiri
N. Hypoglossus
sentral
3. Sistem Motorik
Kekuatan Otot
Istirahat : normal
Lengan (Kanan/Kiri)
M. Deltoid : 0/5
M. Biceps : 0/5
M. Triceps : 0/5
Tungkai (Kanan/Kiri)
Atrofi :-
Pseudohypertrofi :-
Palpasi Otot :
Nyeri :-
Kontraktur :-
Konsistensi : Normal
Tonus Otot :
Lengan Tungkai
Hipotoni - - - -
Spastik - - - -
Rigid - - - -
Rebound - - - -
phenomen
Gerakan Involunter
Chorea : -/-
Athetose : -/-
Balismus : -/-
Torsion spasme : -/-
Fasikulasi : -/-
Myokimia : -/-
Koordinasi :
Telunjuk-hidung normal
4. Sistem Sensorik
Kanan/kiri
Rasa Eksteroseptik
Rasa Proprioseptik
Rasa Enteroseptik
Fungsi luhur
5. Refleks-refleks
Reflek kulit
Refleks Patologis :
Tungkai
Lengan
Hoffmann-Tromner : -/-
Sucking (-)
Palmomental (-)
Salivasi : normal
7. Columna Vertebralis
Kelainan Lokal
Fleksi :normal
Ekstensi : normal
Rotasi : normal
externa sinistra.
disertai herniasi subfalcine kekanan 0,23 cm. IVH dekstra-sinistra, III dan
Hasil EKG :
Normal sinus rhythym, reguler, HR (R-R 80x/m, gelombang p normal, qrs normal,
t normal, segmen pr normal, st elevasi tidak ada, q patologis di II, III, AVF dan V4)
1. ANAMNESIS:
Kelemahan tungkai dan lengan sebelah kanan, mendadak (+), Sakit kepala (+),.
Muntah proyektil (+), sulit menelan (-), bicara pelo (+), wajah perot (+), kejang
(-), gangguan penglihatan (+), penurunan kesadaran (+), demam (-). Riwayat
hipertensi (+), stroke (+) diabetes mellitus (-), riwayat merokok (-), riwayat
2. PEMERIKSAAN
Interna
Respirasi : 22 kali/menit
Suhu : 35,8oC
Status Neurologis
Pupil isokor, diameter 3/3mm refleks cahaya +/+, gerak mata simetris
Rangsang selaput otak: normal, tak ada kelainan
Refleks patologis : Babinski: +/- Chaddock: +/- Oppenheim : -/- Gonda : +/-
3. DIAGNOSIS
4. PENATALAKSANAAN
Non farmakologi:
Bed rest
O2 2-3 lpm NC
Head up 30º
Farmakologi :
IVFD RL 20 tts/menit
Po:
5. PROGNOSIS
Banjarmasin atas nama Ny. Z, usia 52 tahun, dari anamnesis didapatkan keluhan
kelemahan di lengan dan tungkai kanan sejak 1 hari SMRS, disertai sakit kepala ,
bicara pelo dan muka tidak simetris. Riwayat hipertensi (+), Riwayat stroke (+).
compos mentis berada pada tingkat kesadaran (GCS 4-5-6). kekuatan motorik 0 di
extremitas superior et inferior dextra dengan rentang gerak terbatas, serta parese
nervus VII dan XII dextra tipe sentral. Berdasarkan hasil ini, maka pada penderita
ini didapatkan defisit neurologik yang mendadak tanpa adanya trauma kepala
sebelumnya, didahului muntah proyektil dan sakit kepala, tanpa didahului demam,
dengan riwayat hipertensi dan terjadi saat pasien beraktivitas. Hal ini menunjukkan
Stroke adalah menifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal
maupun menyeluruh (global), yang berlangsung dengan cepat, selama lebih dari 24
jam atau berakhir dengan maut, tanpa ditemukannya penyebab lain selain gangguan
a. Stroke hemoragik
2) Emboli serebri
Pasien ini memiliki Skor Siriraj - 5 yang berarti termasuk kategori stroke
infark didukung oleh gambaran CT Scan kepala yaitu adanya lesi hiperdens pada
thalamus sinistra dan ventrikel lateral D/S, III, IV+ riwayat hipertensi+stroke..
Hipertensi secara umum merupakan faktor risiko terbanyak dari stroke selain
neurologi akut (baik fokal maupun global) atau penurunan tingkat kesadaran.
Klasifikasi stroke dalam jenis hemoragik dan non hemoragik memisahkan secara
Perbedaan antara Stroke Hemoragik dan Stroke Non Hemoragik, yaitu (4):
keluhan hemiplegi dekstra (+), kaku kuduk (-), penurunan kesadaran (+), onset
mendadak, nyeri kepala (+), riwayat HT (+). Tidak ada kejang, muntah proyektil
(+). Penentuan diagnosis secara cepat dari stroke infark sangat penting karena
perjalanan penyakitnya yang biasanya cepat saat beberapa jam pertama. Walaupun
nyeri kepala lebih sering pada perdarahan intracerebral (PIS) dibandingkan dengan
dan stroke. Menurut literatur disebutkan bahwa faktor risiko Gangguan Pembuluh
Darah Otak (GPDO) adalah hipertensi arterial, diabetes mellitus, penyakit jantung,
TIA (Transient Ischemic Attack) dan completed stroke, merokok, usia tua,
dan hiperagregasi platelet, hiperlipidemia dan kurang gerak. Dari sini diketahui
mendapat serangan stroke dikemudian hari. Mengingat pada pasien ini mempunyai
Pada pasien stroke iskemik maka terjadi iskemia jaringan otak yang
disebabkan penyumbatan pada pembuluh darah dan hipoperfusi jaringan otak oleh
Aterotrombosis terjadi pada arteri-arteri besar dari daerah kepala dan leher dan
dapat juga mengenai pembuluh arteri kecil atau percabangannya. Trombus yang
sehingga menghalangi aliran darah pada bagian distal dari lokasi penyumbatan.
Gejala neurologis yang muncul tergantung pada lokasi pembuluh darah otak yang
terkena (5).
Pada pasien ini diberikan infus RL digunakan untuk menjaga keseimbangan
cairan dan elektrolit. Selain itu pasien juga mendapat inj. Citicolin 2x250mg yang
berfungsi dari kerusakan akibat sel-sel yang mati. Inj.Ranitidin 2x1 yang untuk
mengurangi fibrosis miokardium bahkan pada dosis yang masih terlalu rendah
untuk menurunkan tekanan darah. Obat CCB juga bersifat vaskuloprotektif karena
obat ini: (a) menurunkan tekanan darah, (b) memperbaiki komplians dan tonus
pembuluh darah, (c) mempunyai efek antiproliferatif dan antimigrasi sel otot polos,
neutrofil dan sel mononuklear, (d) mempunyai efek antitrombosit, (e) memperbaiki
3. Anonimus. Gejala, diagnosa & terapi stroke non hemoragik (serial online)
http://www.jevuska.com/2007/04/11/gejala-diagnosa-terapi-stroke-non-
hemoragik.
2010. h.2-4.