Anda di halaman 1dari 190

Oleh

dr Lilis S, SpRad
Pendahuluan
Ro Thorax 
- pemeriksaan penting pd peny. Paru, Jantung
tambahan: costae, vertebra, clavicula, scapula,
soft tissue
- Pemeriksaan rutin secara massal :
check up  calon siswa/pegawai
- Sarana dokumentasi dan follow up yang
obyektif
Macam-macam foto thorax
 Thorax PA  ideal
 Thorax PA duduk
 Thorax AP  pasien tidak bisa berdiri
 Thorax lateral kanan/kiri
 Untuk evalusi paru dan jantung

Khusus :
 Kondisi tulang  mis: Thorax PA kondisi tulang
 Kondisi soft tissue
FILM
Thorax PA
ANT SINAR

ANT

FILM Thorax lateral kiri

SINAR
Pembacaan foto Ro yang baik :
- Perlu latihan

- Pengetahuan anatomi thorax

- Koordinasi antar bagian :


 klinisi, laboratorium, radiologist
 keterangan klinis harus ada  gambaran radiologi
sama
 evaluasi post terapi  foto lama disertakan
Pembuatan foto yang baik
1. Identitas pasien : nama, sex, umur, alamat, (sebisa
mungkin tercetak)

2. Posisi : simetris, semua lapang paru terlihat,


- Scapula tidak menutupi lapang paru
- Corpus vertebra terletak di tengah

3. Kualitas : Kv, mAs  gambar tajam


- Kondisi sinar baik  di luar cavum thorax
cukup hitam
 Marker R atau L
 Inspirasi Cukup ( costa VI ka dpn potong
hemidiafragma ka 1/3 medial )
Foto thorax memperlihatkan :
- Costa
- Diaphragma
- Jantung
- Paru
- Scapula
- Clavicula
- Jaringan lunak dinding thorax
Cara evaluasi foto Thorax
Dari luar ke dalam  kulit ke jantung/paru

Atau

Dari dalam ke luar  jantung/paru ke kulit


Cara evaluasi foto Thorax

 Jaringan lunak :
kulit, subcutan, musc.Pectoralis major, trapezius,
sternocleidodeus
 Tulang : cervical bawah s/d VTh3, scapula, clavicula,
humerus atas, costa
 Diaphragma : kanan > tinggi dr kiri
Pertengahan costa 6/7 kanan depan potong
pertengahan hemidiaphragma kanan
 Parenchym paru
 Sinus phrenicocostalis (sudutx tajam)
 Hylus, bronchovascular
 Mediastinum
 Jantung
Syarat thorax n batas jantung
Pemeriksaan Jantung
 Bentuk jantung / mediastinum .
 Ukuran jantung .
 Keadaan pembuluh darah besar .
* Aorta .
* Arteria pulmonalis dan
vascularisasi paru .
 Keadaan paru.
 Bentuk dipengaruhi bentuk badan
Ukuran Jantung

 Cardio-thoracic ratio :
Diameter terlebar jantung : diameter terlebar
dinding dalam thorax
{A+B:C1+C2}.
Normal < 0,50/0,54

 Arcus Aorta :D+E < 4 cm


 Aorta knob :
dari grs tengah ketepi kiri AO : E < 2 cm

 Batas jantung
kanan  A < 1/3 C1
kiri  B< ½ C2
UKURAN JANTUNG

 CTR : normal : 45-54 %


 Ratio ini tidak selalu bermakna patologis.
 Batas kanan : A < 1/3 C1
 Batas kiri : B < ½ C2
 Normal  batas atas Arcus Ao < 1-2 cm dari
manubrium sterni
 Batas bawah : sulit ditentukan karena tertutup
lengkungan diaphragma
COR / JANTUNG
- Thorax PA berdiri, inspirasi cukup
- Batas kanan jantung
- Atrium kanan :
- Membesar bila : batas kanan bergeser ke lateral :
- Batas kiri jantung
- Ventrikel kiri :
- Membesar bila bergeser kekiri
Lobus paru

Kanan  3 lobus
 lobus superior (3 segmen)
 medius (2 segmen)
 inferior (4 segmen)
Kiri  2 lobus
 lobus superior (4 segmen)
 lobus inferior (4 segmen)
Tuberculosis paru
Px Ro perlu utk Dx paru pd :
1. Klinis TB paru  kelainan pada Ro (+)
2. Klinis : persangkaan TB  Ro(-) : tanda TB (-)
3. Ceck Up : Ro: TB (+), klinis (-)  bukan berarti
tdk ada TB
4. Sputum (+)
 Kelainan pd Ro  tdk berarti TB aktif
 Tanda 2 TB aktif P: bercak-bercak, awan-
awan,cavitas
 Tidak aktif : fibrosis , kalsifikasi
 Dx pasti : kombinasi klinis/laboratoris

 Penilaian tindakan terapi


 Evaluasi terapi : perbaikan/ + buruk
Klasifikasi TB Menurut American Tuberculosis
Association

1. TB minimal ( minimal TB )
- Densitas ringan – sedang
- tdk melebihi garis median, apeks, costa
2 depan
- Cavitas (-)
2. TB Lanjut sedang
(Moderately advance TB)
- Infiltrat densitas ringan-sedang ,
dengan luas tidak lebih dari satu paru
- Densitas berat : Tdk lebih 1 lobus
- Cavitas < 4 cm
3. TB sangat lanjut
( Far advanced TB )
- Luas area yg terkena lebih luas dr.
klasifikasi 2
- Cavitas > 4 cm
Gb. 2.34
Laki-laki 34 th. Beret badan turun, keringat malam, PPD test (+)t
Infiltrat /Konsolidasi lobus kanan atas
Gb. 2.36 Tuberculoma
Nodul soliter lobus sup. kanan dgn. calsifikasi
Fibrosis menarik hilus
Gb. 2.31 TBC miliar
Pr. 43 th. dgn. keluhan BB turun & keringat malam
Nodul miliar tersebar dikedua paru
Radang Paru Tidak Spesifik

1. Radang bronchus
- Berkaitan dg ISPA
- Gambaran ro : tdk spesif
- Corakan ramai di basal paru
- Corakan peribronchial bertambah
2. Radang paru
Etiologi : bakteri,virus,protozoa,jamur, bahan
kimia, lesi kanker, radiasi ion
Mis. : - Pneumonia
- Abces paru
Ro : gambaran konsolidasi radang
- tampak perselubungan
- melibatkan sebagian atau seluruh
lobus
PNEUMONIA  lobar pneumonia

 Merupakan infeksi parenchim paru


 Penyebab : bakteri, mycoplasma, virus
jamur
 Bisa disebabkan aspirasi  pneumonia chemical
 Ditandai dgn. serofibrinous , exudate cel-
lular dlm. Interstitium & alveolar space
 Mengenai 1 atau lebih lobus
Pneumonia pada segmen apicoposterior lobus sup. Kiri
Lat : batas bwh konsolidasi oleh fissura mayor
(1) Tenting diaphragma kiri
Airbronchogram  gmbrn
(2) Fissura major kanan
udara d bronchus
(3) Fissura major kiri
Pneumonia lobus medius kanan
79 th dgn. Peny. Arteri koroner Pleura efusi kanan minimal
2. Abces paru
:Peradangan paru  jaringan nekrosis dg
pengumpulan nanah

Ro : Cavitas / multicavitas berdinding tebal


Bronchiectasis

Keadaan bronchus dan bronchiolus yang


melebar akibat hilangnya elastisitas otot
bronchus
Causa : -obstruksi
- Peradangan kronis
- Kelainan kongenital
Ro : - Bronchovascular kasar
- Honeycomb appearens
Honeycomb
appereans
Pleura dan Mediastinum
Pleura
- Pleura viseralis
- Pleura parietalis
Ro : Normal : tidak tampak
Kelainan :
- Efusi pleura
- Udara dalam rongga pleura
(Pneumothorax
- Infeksi (pleuritis )
- Tumor pleura
1. Efusi pleura
Dapat berupa : - Cairan transudat
- Cairan eksudat
- Cairan darah
- Cairan getah bening
Pocket pleural
efusion
2. Pneumothorax
: Udara dalam rongga pleura
a. Pneumothorax spontan
b. Akibat luka tusuk
c. Melalui mediastinum
d. Udara dari subdiaphragma : robekan
lambung
Ro : - Radiolusen disekitar jaringan paru
yang kolaps
Emphisema

: Keadaan paru yang lebih banyak berisi


udara ukuran paru bertambah
1. Emphisema obstruktif
- Akut
- Kronik
- Bulous
1. Emphisema non obstruktif
- kompensasi
- Senilis ( postural )
 Gambaran Ro:
- Thorax kyphosis
- Penambahan ukuran paru vertical 
diaphragma letak rendah
- Bayangan lebih radiolucent
- Sela iga melebar
Atelektasis

: PAru/Sbg paru mengalami hambatan berkembang


secara sempurna  aerasi berkurang / tdk terisi udara
Causa :
1. Bronchus tersumbat
2. Tekanan ekstrapulmonar
- Pneumothorax
- Cairan pleura
- Peninggian diaphragma
- Herinasi organ abdomen ke cavum thorax
- Tumor intra thorax, ekstrapulmonar
 3. Paralisis/ paresis gerak pernafasan
mis : - poliomielitis, kelainan neurologik
4. Hambatan gerak pernafasan karena
- kelainan pleura
- trauma thorax
3. Penebalan pleura
Causa : penyakit pleura menahuan
pneumothorax berulang
4. Tumor pleura
: Lipoma,fibroma,hemangioma,,
neurofibroma
- Mesotelioma : tumor primer ganas
Tumor Mediastinum

Tumor-tumor yang sering dijumpai ;


1. Mediastinum superior :
struma,kista bronchogenik,adenoma
paratiroid, limfoma
2. Mediastinum anterior :
Struma,thymoma,teratoma,adenoma
paratiroid,limfoma,lipoma,fibroma,limfangi
oma,hemangioma dan hernia morgagni
3. Mediastinum medius
Kista bronchogenic, limfoma, kista pericardium,
aneurisma, hernia

4. Mediastinum posterior
Tumor neurogenik, fibrosarkoma,limfoma,
aneurisma, kondroma, meningkel, hernia
bochdalek
Tumor Paru

Pemeriksaan radiologik
- Bronchografi
- CT Scan
- Thorax PA / laterala
Ro Thorax : Tumor (-)  Kelainan sebagai akibat adanya tumor :
- Atelektasis
- Pembesaran hylus unilateral
- Emfisaema lokal
- Pelebaran mediastinum
- Pneumonitis yang sukar sembuh
- Cavitas atau abces yang soliter
- Efusi pleura
- Elevasi diaphragma
- Perselubungan dengan destruksi tulang
Metastase Paru

- Penyebaran ke paru : - hematogen


- limfogen
- Gambaran Ro : - tunggal ( soliter )
- Ganda ( multiple )
Konvensional :
1. Foto thorax PA
2. Foto thorax lateral
3. Foto thorax RAO, LAO
4. Fluoroscopy
Canggih :
 M. R. I
 Nuclear Medicine
 CT Scan
 Angiocardiography
 Echo Cardiography
Pemeriksaan Jantung

 1.Bentuk jantung / mediastinum .


 2.Ukuran jantung .
 3.Keadaan pembuluh darah besar .
* Aorta .
* Arteria pulmonalis dan vascularisasi
paru .
 4. Keadaan paru.
Bentuk jantung/Mediastinum

1 , Usia :
- Bayi : relative besar – membulat .
2 . Pernafasan :
- Inspirasi : diafragma turun =>
mediastinum memanjang kebawah.
- Expirasi :diafragma naik => mediastinum
mebulat
Bentuk jantung/Mediastinum

 3.Posisi penderita :
- Erect : memanjang – Recumbens : pendek
 4.Bentuk tubuh :
- Atletic : memanjang langsing .
- Asthenic : lebih pendek ,
- Picnic : membulat
Bentuk jantung/Mediastinum

 5.Jenis kelamin :
Laki : lebih ramping , wanita : pinggang jantung
lebih menonjol ,.
 6.Keadaan paru .
Emphysema : tear drop ,
Effusion : terdorong .
Schwarte : tertarik ,
 7.Kelainan dinding thorax .
Ukuran Jantung.

 Cardio-thoracic ratio : Diameter terlebar jantung


dibanding diameter terlebar dinding dalam
thorax {A+B:C1+C2}.Normal < 0.5.
 Arcus Aorta :D+E < 4 cm
 Aorta knob : dari grs tengah ketepi kiri AO : E < 2
cm
 Batas kanan : dari grs tengah: A < 5cm
 A < 1/3 C1, B< ½ C2
PEMBESARAN JANTUNG
 Ctr : normal : 45-50 %
 Ratio ini tidak selalu bermakna patolo-
gis.
 Batas kanan : A < 1/3 C1
 Batas kiri : B < ½ C2
 Batas atas Arcus Ao < 1-2 cm dari manubrium
sterni
 Batas bawah : sulit ditentukan karena tertutup
lengkungan diaphragma
Keadaan normal jantung
 Proyeksi PA :
 Batas kiri jantung dibentuk oleh ventricle kiri ,
conus pulmonalis , arcus Aortae .
 Batas kanan oleh Atrium kanan – hilus pa-ru
kanan – vena Cava superior .
 CTR : < 0,5 .
 Pinggang jantung laki2 lebih cekung ,
Keadaan normal jantung
 Posisi Lateral :
 Dada kiri menempel pada film ,
 Ventricle kanan merupakan bag. terdepan.
 Normal menyinggung kurang 1/3 sternum.
 Bayangan jantung belakang dibentuk oleh v.Cava
inferior => vent kiri=>atrium kiri= > a. Pulmonalis .
=> Arcus Aorta .
Pembesaran jantung

 Ventrikel kanan :
 Dinilai dari inflow tract dan out flow tract
 Inflow tract : membesar ke depan dan memutar ke
kiri.
 Outflow tract : pinggang jantung
mendatar/menonjol.
 Pembesaran bisa karena hipertrofimisal pada
PS
Pembesaran Jantung
 Ventricle kiri :
 Batas kiri membulat melebar kekiri bawah
menekan diafragma ( PA ).
 Posisi LAO 60o batas belakang melebihi batas
depan columna Vertebralis , 45o mele-bihi batas
belakang .
 Lateral batas belakang bergeser kebelakang.
 RAO seluruh jantung mendekati Vertebra.
Retro sternal
space

Retro cardiac
space
Pembesaran jantung
 Atrium kiri :
 Double contour jantung sebelah Kanan.
 Pendesakan Oesophagus yg tegas ( RAO )
 Biasanya menyertai pembesaran Ventr kiri.
 Dilatasi Pulmonary arteri terutama kanan .
 Auricle kiri mebesar  pinggang jantung
melurus , bronchus kiri terdorong keatas .
Atrium kiri

 Lateral :
- Esofagus terdorong ke belakang ( di isi
kontras)
- Bila pembesaran prominent dapat men-
dorong jantung ke depan sehingga overla-
pping dengan pembesaran ventrikel kanan
Double contour
Pembesaran jantung
 Ventricle kanan :
 Batas jantung kiri membulat terlihat clear space
antara batas kiri dengan diafragma, batas kanan
begeser kekanan .
 Lateral : menyinggung sternum lebih 1/3.
 Keseluruhan jantung bergeser kebelakang seolah
olah ventricle kiri mebesar ( pseudo left ventricle
hypertrophy ).
 Biasanya disertai pembesaran Atrium kanan .
Pembesaran auricle
kiri  ikut mmbntuk
pinggang jantung
Pembesaran jantung
 Atrium kanan :
 Pembesaran isolated jarang , biasanya menyertai
pembesaran Ventricle kanan .
 Batas kanan mebulat bergeser kekanan .
 Diafragma kanan terangkat oleh adanya
bendungan pada liver .
 RAO tampak “ Squaring off ” dari Right
appendage
Pulmonary Vascular

 Meningkat terjadi pada :


Active : Left to right shunt : ASD VSD &
PDA.
Passive : Dilatasi vena pulmonalis pada
gagal jantung kiri .
Arteria Pulmonalis
 Main pulmonary Artery normal Laki2 :
16 mm , Wanita 15mm , cabang I kearah
bawah 11 mm .
 Pada Pulmonary Hypertension : dibagian
central melebar , perifernya mengecil .
Keadaan extrem terjadi pada Eisenmenger
physiology .(left to right berubah menjadi
right to left setelah pulmonal hypertensi ).
Kelainan jantung
bawaan
A Kelainan letak jantung :
1.Dextro-cardia :bentuk = normal letaknya di
kanan , diikuti oleh situs inversus .
2.Dextroversi :berputar kekanan ,
ventricle kiri didepan , batas kiri atrium
kiri, ventricle kanan lebih kekanan
belakang
Kelainan jantung
bawaan.
3. Mesoversi : Jantung berputar sedikit ,
letaknya masih ditengah . Organ2
Abdomen normal.
4. Levo-cardia : jantung normal .
Situs inversus organ2 Abdomen .
Kelainan jantung
bawaan
B. Kelainan anatomis :
I. Pulmonary Vascular meningkat :
1. ASD . 2. VSD . 3. PDA .
II.Pulmonary vascular menurun :
1. Tetralogy Fallot .
2. Pulmonal stenosis .
Kelainan jantung
bawaan
 ASD.
- Defect pada tingkat atrium .
- Terjadi Volume overloading pada
atrium kanan & ventricle kanan
terjadi dilatasi dan Congestie aktif
pulmonary artery
Kelainan jantung
bawaan
VSD :
1.Defect pada bag musculer : biasanya
kecil, menutup saat contractie.
2. Defect pada bag Membranous :
paling sering .
3. Bulbar defect daekat muara AO/PA
4. Jarang : hubungan Ventr ki atrium ka
Kelainan jantung
bawaan
PDA :
- Ductus arteriosus gagal menutup .
- Hubungan : Aorta – A. Pulmonalis kiri.
- Overloading pd circulasi Pulmonal
- Ventricle kiri dan atrium kiri mem besar ,
ventricle kanan membesar setelah ada
pulmonal hypertensi.
Kelainan jantung bawaan

 Tetralogy Fallot :
Terdiri dari kelainan2 ;
1. High VSD .
2. Pulmonary Stenosis.
3. Over riding Aorta .
4. Right ventricle hypertrophy
Kelainan jantung
bawaan
 Tetralogy Fallot :
Bentuk klasik : “ Wooden shoe “
Bila Pulmonary stenosis ringan ,
menyerupai VSD.
P A.pulmonalis menurun
Kelainan jantung yg didapat

 Mitral Stenosis / Mitral Regurgitasi .


 Pericarditis / Pericardial effusion .
 Aorta stenosis / Aorta regurgitasi .
 Pulmonal stenosis / pulmonal regurgitasi.
 Tricuspidal stenosis / regurgitasi .
Kelainan jantung yg didapat

 Mitral Stenosis :
 Pada keadaan normal aliran darah dari atrium ke
ventricle baik kiri ataupun kanan 70% secara
pasive , 30% berikut active oleh contraksi atrium .
 Stenosis > 25% akan terjadi gangguan
Haemodinamic .
 tugas active atrium kiri > 30% menyebabkan
pembesaran .
Kelainan jantung yg didapat

 Mitral stenosis :
RO: Atrium kiri membesar .
Ventricle kiri membesar stadium
lanjut.
 Mitral regurgitasi : diatrium volume
overloading saat sistole , pembesaran
ventricle kiri untuk mencukupi cardiac out
put . ( LA + LV membesar ).
Pericardial efusi

Anda mungkin juga menyukai