RP = Tidak dilakukan
TENGGOROK:
Rongga Mulut : Mukosa bibir lembab
Ginggiva : hiperemis (-/-), stomatitis (-/-)
Gigi geligi : lengkap
Pallatum molle : normal
palatum durum : normal
Uvula di tengah
Faring : Warna, hiperemis (-)
Edema (-)
Granulasi (-)
Pseudomembran (-)
Hematokrit 4,81
PEMERIKSAAN Trombosit 287000
PENUNJANG PT 9,1
APTT
LABORATORIUM 26,1
GDP 112
Kolesterol total 233
18 Maret 2017 SGOT 19
SGPT 12
Ur 33
Cr 0,7
Albumin 5,2
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RADIOLOGI
• Foto Thorax AP
(21 Maret 2017)
Kesimpulan :
Cor, pulmo, dan soft
tissue dalam batas
normal
CT scan Kepala-
Leher dengan
kontras
kesimpulan :
dalam batas
normal
Audiometri
22 April 2017
Interpretasi :
Telinga kiri : tuli campuran,
derajat ketulian tuli sedang-
berat
Telinga kanan : tuli campuran
derajat ketulian tuli sedang
Diagnosis
OMSK bilateral tipe aman
Rencana
19
ANAMNESIS (Autoanamnesa)
KU : Gangguan pendengaran
20
RPS
Gangguan pendengaran sejak 2 tahun yang lalu SMRS.
Gangguan pendengaran pada telinga kiri dan kanan yang
muncul secara perlahan. Telinga kiri sudah pernah di
operasi dan sudah membaik. Nyeri telinga kanan (-), telinga
kanan berdenging, keluar cairan pada telinga kanan namun
sudah berhenti. Awalnya, pasien sering mengorek telinga
dengan korek telinga. Tidak ada riwayat pemakaian obat
ototoksik, trauma, flu berulag, alergi debu dan udara.
Pasien sering mengeluh hidung tersumbat yang berulang.
Tidak ada alergi, biasanya dibiarkan saja. Pasien pernah
mengeluh nyeri tenggorok, sulit menelan namun bernafas
normal, sering ngorok. Pasien memiliki riwayat sakit TB
pada tahun 2016 dan menjalani pengobatan 9 bulan lalu
dinyatakan sembuh oleh dokter spesialis paru. 21
RPD: Riwayat Penyakit Serupa (+)
Riwayat Asma (-)
Riwayat Thypoid (-)
Riwayat TB (+)
23
STATUS LOKALIS THT-KL
TELINGA: MT = Intak : (-/+)
I= Kelainan kongenital (-/-)
RC : (-/+)
Massa (-/-)
Hiperemis (-/-)
granulasi (-/-)
P= Massa (-/-) Retraksi (-/-)
Nyeri tekan auricula (-/-) Bulging (-/-)
Nyeri tekan tragus (-/-) Perforasi (+/-)
Nyeri tekan retroauricula (-/-)
CAE = granulasi (-/-) TES PENDENGARAN
Atresia (-/-)
Sekret (-/-) Rinne : -/+
Serumen (+/+) Weber : Terdapat lateralisasi pada
Hiperemis (-/-) telinga kanan
Edema (-/-) Swabach : memanjang/normal
24
HIDUNG:
I= Bentuk hidung : normal SINUS PARANASALIS
Deviasi septum (-)
Massa (-/-) Nyeri tekan sinus maksillaris (-/-)
Sekret (-/-) Nyeri tekan sinus frontalis (-/-)
Epistaksis (-/-)
P= Krepitasi (-)
Massa (-/-)
Nyeri tekan hidung (-/-)
Transluminasi : tidak dilakukan
RA = Sekret (-/-)
Epistaksis (-/-)
Hipertrofi concha (-/+)
Warna concha hiperemis (-/+)
Massa (-/-)
Hiperemis (-/-)
Fenomena pallatum molle (-/-)
RP = Tidak dilakukan
25
TENGGOROK:
Rongga Mulut : Mukosa bibir lembab
Ginggiva : hiperemis (-/-), stomatitis (-/-)
Gigi geligi : normal
Pallatum molle dan durum : normal
deviasi uvula (-)
Faring : Warna merah normal, hiperemis (-)
Edema (-)
Granulasi (-)
Pseudomembran (-)
Post nasal drip (-)
Tonsil : Dextra Sinistra
Ukuran T1 T1
Warna normal normal
Permukaan licin licin
Kripta tidak melebar tidak Melebar
Detritus (-) (-)
26
KEPALA DAN LEHER:
Massa (-/-)
Pembesaran KGB (-/-)
Nyeri tekan KGB (-/-)
27
PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM (25-04-2017)
pemeriksaan hasil nilai rujukan
pemeriksaan hasil nilai rujukan
Hemoglobin 15,4 11,00-16,00 ESR 10 0,0-10,0
leukosit 6,8 4,65-10,3 hasil PT 10,6 9,9-13,5
eritrosit 5,7 4,00-5,50
INR 0.98 -
hematokrit 4, 32,00-44,00
control normal PT 11,4 -
trombosit 147 150-356
HASIL APTT 34,2 22,2-37,0
RDW CV 12,6 12,1-14,0
MCV 83,6 75,0-96,0 control normal
26,1 -
APTT
MCH 25,8 28,0-32,0
glukosa darah
MCHC 30, 33,0-37,0 108 70-105
puasa
BASOFIL% 0,2 0,0-1,0 SGOT 29 0-45
EOSINOFIL% 0,1 1,0-3,0 SGPT 22 0-45
GRAN% 70,1 50,0-70,0 Cholesterol total 293 150-220
LIMFOSIT% 20,6 25,0-40,0 albumin 5,0 3,5-5,5
monosit% 9,0 3,0-9,0 ureum 16 10-50
basofil# 0,01 <1 creatinin 0, 9 0,7-1,4
eosinofil# 0,01 <3 natrium 144 135-146
gran# 4,75 2,50-7,00 kalium 4,0 3,4-5,4
limfosit# 1,4 1,25-4,0 chlorida 111 95-100
28
monosit# 0,61 0,30-1,00
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RADIOLOGI
• Foto Thorax AP
(21 Februari 2017)
Kesimpulan :
D/ minimal lesion TB
Audiometri
12 April 2017
Interpretasi :
Telinga kiri : tuli sensorineural
derajat tuli sedang-berat
Telinga kanan: tuli campuran,
derajat tuli sangat berat
Diagnosis
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS
DEXTRA
Rencana
Timpanoplasty mastoidektomi dextra
TERIMA
KASIH