Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN KASUS

LAKI-LAKI 56 TAHUN SUSPEK MENINGITIS

oleh :
dr. Novia Isna Patmala

Pembimbing :
dr. Jose Rizal
dr . Heni G
 
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn. K
• Umur : 56 tahun
• Alamat : Sukoharjo
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Buruh sawit
• Status : Menikah
• Suku bangsa : Lampung
• Tanggal kunjungan : 26-06-2018
ANAMNESIS
Alloanamnesis dan Autoanamnesis

• Keluhan utama :
Sakit kepala sejak 13 hari yang lalu
• Keluhan tambahan :
Bicara kadang tidak nyambung, badan
lemas, demam hilang timbul.
Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien datang ke IGD RSUDP dengan


keluhan sakit kepala sejak 13 hari yang lalu.
Awalnya sakit kepala bagian bawah saja, lama-
lama sakit kepala diseluruh bagian kepala.
Terasa berat dan seperti mau pecah. Sakit
kepala terasa hilang timbul dan muncul tiba-tiba
yang disertai kaku pada bagian leher. Sakit
kepala tidak berkurang setelah istirahat. Os juga
mengeluh silau jika melihat cahaya dan terasa
pusing.
Selain sakit kepala menurut pengakuan isterinya os juga
bicara meracau dan kadang tidak nyambung saat diajak
bicara dari 13 hari itu. Os juga mengeluh badan lemas
sehingga jika kekamar mandipun harus dibantu. Selain itu
os mengeluh demam yang dirasakan tidak menentu
datangnya dan isterinya hanya mengompres dengan air
hangat. Demam sesekali disertai dengan keringat malam.
Os berobat ke Puskesmas namun hanya meminum obat
satu kali dan os tidak tahu nama obatnya. Selanjutnya os
berobat ke dukun dalam 2 minggu ini sudah empat kali. Tapi
tidak ada perubahan.
Nafsu makan (+), minum (+), BAK dan BAB normal. Pingsan
(-), mual (-), muntah (-), kejang (-), nyeri tenggorokan (-),
batuk (-).
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Os tidak pernah sakit seperti ini dan tidak pernah
kejang sebelumnya.
• Riwayat HT (-), DM (-), Asma (-), Jantung (-).

• Riwayat Penyakit Keluarga


• Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang
sama dan tidak ada keluarga yang batuk lama.
PEMERIKSAAN FISIK
• Status Present
• - Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
• - Kesadaran : Delirium
• - GCS : E3V3M5
• - Vital Sign
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 72 x/menit
• RR : 20 x/menit
• Suhu : 36,80C
Status Generalis

• KEPALA
• Rambut : Normal
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
pupil isokor 3mm/3mm
• Telinga : Normotia (+/+), nyeri tekan (-/-), pendengaran
kiri=kanan, serumen (+/+), nyeri tarik (-/-)
• Hidung : Deformitas (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-),
deviasi septum (-), sekret (-)
• Mulut : tidak ada kelainan
LEHER
Pembesaran KGB : tidak ada pembesaran KGB
Pembesaran Tiroid : tidak ada pembesaran tiroid
Tekanan vena jugularis : 5 – 2cmH2O
Trakhea : tidak terdapat deviasi trachea

THORAKS
COR
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : redup
Kanan: Batas atas, ics II linea parasternalis dextra
Batas bawah, ics IV linea parasternalis dextra
Kiri : Batas atas, ics II linea parasternalis sinistra
Batas bawah, icsV linea midclavicularis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II intensitas normal, regular, murmur(-),
gallop (-)
PULMO
Inspeksi : Dinding thoraks simetris pada saat statis dan dinamis,
retraksi (-)
Palpasi : Simetris, Vocal fremitus simetris kanan kiri
Perkusi Kanan : Sonor
Kiri : Sonor
Auskultasi Kanan : Vesikuler, Ronki (-), Wheezing (-)
Kiri : Vesikuler, Ronki (-), Wheezing (-)
 
ABDOMEN
Inspeksi : Dinding perut cembung, asites (-), pulsasi abnormal (-),
massa (-), Distended (-), venektasi (-), caput medusa (-),
ikterik (-).
Auskultasi : Peristaltik (+) 8x/menit, bruit hepar (-), bruit epigastrium
(-)
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-) Hati : Nyeri tekan (-), tidak
teraba , Limpa: Tidak teraba. Ginjal: Nyeri ketok CVA(-/-),
ballotement (-/-)
Perkusi : Timpani
EKSTREMITAS
Ekstremitas superior dextra dan sinistra:
Oedem ( - ), Deformitas (-) Bengkak (-), Sianosis (-) Nyeri
sendi (-) Ptechie (-), Kekuatan otot 4/4, CTR < 2 detik teraba
hangat.

Ekstremitas inferior dextra dan sinistra:


Oedem (-), Deformitas (-) Bengkak (-),
Sianosis (-) Nyeri sendi (-) Ptechie (-), Kekuatan otot 5/5,
CTR < 2 detik teraba hangat.
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Saraf Cranialis

N. Olfaktorius (N.I)
Daya penciuman hidung : Normosmia/Normosmia
N. Opticus (N.II)
Tajam penglihatan : 3/60, 3/60 (pemeriksaan posisi duduk)
Lapang penglihatan : Tidak ada penyempitan lapang pandang
Tes Warna : Tidak buta warna
Fundus Oculi : Tidak dilakukan
N. Occulomotorius, N. Trochealis, N. Abducen (N.III-N.IV-N.VI)
Kelopak Mata :
Ptosis : (-/-)
Endoftalmus : (-/-)
Exsoftalmus : (-/-)
Strabismus : (-/-)
Pupil
Diameter : 3mm/ 3mm
Bentuk : Bulat/Bulat
Isokor/anisokor : Isokor
Posisi : Ditengah, simetris
Reflek Cahaya Langsung :(+/+)
Reflek Cahaya tidak langsung :(+/+)
Gerakan bola mata
Media : +/+
Lateral : +/+
Superior : +/+
Inferior : +/+
Obliqus Superior : +/+
Obliqus Inferior : +/+
N. Trigeminus (N. V)
Sensibilitas :
Ramus oftalmikus : tidak ada kelainan
Ramus maksilaris : tidak ada kelainan
Ramus mandibularis : tidak ada kelainan
Motorik :
M. Master : tidak ada kelainan
M. Temporalis : tidak ada kelainan
M. peterigoideus : tidak ada kelainan
Refleks
Reflek kornea : +/+ tidak ada kelainan
N. Fascialis (N.VII)
Inspeksi wajah sewaktu
• Diam : Simetris
• Tersenyum : Simetris
• Meringis : Simetris
• Bersiul : Simetris
• Menutup Mata : Simetris
Pasien disuruh untuk
• Mengerut dahi : Simetris
• Menutup mata kuat-kuat : Simetris
• Mengembungkan pipi : Simetris
Sensoris
• Pengecapan 2/3 depan lidah: Normal
N. Acusticus (N. VIII)
• N. cochlearis :
• Ketajamam pendengaran : kiri = kanan
• Tinitus : -/-
• Tes Rinne : tidak dilakukan
• Tes Weber : tidak dilakukan
• Tes Swabach : tidak dilakukan
• N. vestibularis :
• Tes Dix-Hallpike manuver : Tidak dilakukan
• Tes romberg
• -Buka mata : normal
• -Tutup mata : normal
• Tes Fast Pointing : (+)
• N. Glossopharingeus dan N. Vagus (N.IX dan N.X)
• Suara bindeng/nasal : Tidak ada
• Posisi uvula : Ditengah
• Palatum mole : Istirahat : Simetris
• Bersuara : Simetris
• Arcus palatoglossus: Istirahat : Simetris
• Bersuara : Simetris
• Arcus pharingeus : Istirahat : Simetris
• Bersuara : Simetris
• Daya pengecapan 1/3 posterior : Normal
• Reflek batuk : (+)
• Reflek muntah : (+)
• Peristaltik usus : (+)
• Bradikardi : Tidak ada
• Takikardi : Tidak ada
• Bersuara : Normal
• Menelan : Tidak ada gangguan
N. Accesorius (N.XI)
M. sternocleidomastoideus : (+/+)
M. trapezius : (+/+)
N. Hipoglossus (N.XII)
Atropi : Tidak ada
Fasikulasi : Tidak ada
Deviasi : Tidak ada
Tanda perangsangan selaput otak
Kaku kuduk :(+)
Kernig test :(-/-)
Lasseque test :(-/-)
Brudzinsky I :(-)
Brudzinsky II :(-/-)
Sistem motorik superior ka/ki inferior ka/ki
- Gerak Bebas Bebas
- Kekuatan otot 4/4 5/5
- Tonus Normal Normal
- Klonus Tidak ada Tidak ada
-Atrophi Tidak ada Tidak ada

- Reflek fisiologis : Bicep (+/+) Pattela (+/+) Trisep (+/+) Achiles (+/+)
-Reflek patologis : Hoffman trommer (-/-) Babinsky (-/-) Chaddock (-/-),
Oppenheim(-/-) Schafner (-/-) Gordon (-/-) Gonda (-/-)
Sensibilitas
- Eksteroseptif/ rasa permukaan (Superior/inferior )
Rasa raba : (+/+)
Rasa nyeri : (+/+)
Rasa suhu panas : (+/+)
Rasa suhu dingin : (+/+)
-Propioseptif / Rasa dalam (Superior/Inferior)
Rasa Sikap : Normal
Rasa Nyeri dalam : Tidak dilakukan
Rasa Getar : Normal
Fungsi kortikal untuk sensibilitas
Asteriognosis: tidak dilakukan
Grafognosis : tidak dilakukan
 
• Susunan saraf otonom
• Miksi : Normal
• Defekasi : Normal
• Fungsi luhur
• Fungsi bahasa : Normal
• Fungsi orientasi : Normal
• Fungsi memori : Normal
• Fungsi emosi : Normal
RESUME
• Pasien datang ke IGD RSUDP dengan keluhan
sakit kepala sejak 13 hari yang lalu. Awalnya
sakit kepala bagian bawah saja, lama-lama sakit
kepala diseluruh bagian kepala. Terasa berat
dan seperti mau pecah. Sakit kepala terasa
hilang timbul dan muncul tiba-tiba disertai kaku
pada bagian leher. Sakit kepala tidak berkurang
setelah istirahat. Os juga mengeluh silau jika
melihat cahaya dan terasa pusing.
• Selain sakit kepala menurut pengakuan isterinya os juga bicara
meracau dan kadang tidak nyambung saat diajak bicara. Os juga
mengeluh badan lemas sehingga jika kekamar mandipun harus
dibantu. Selain itu os mengeluh demam yang dirasakan tidak
menentu datangnya dan isterinya hanya mengompres dengan air
hangat. Demam sesekali disertai dengan keringat malam. Os
berobat ke Puskesmas namun hanya meminum obat satu kali dan
os tidak tahu nama obatnya. Selanjutnya os berobat ke dukun
dalam 2 minggu ini sudah empat kali. Tapi tidak ada perubahan.
Nafsu makan (+), minum (+), BAK dan BAB normal. Pingsan (-),
mual (-), muntah (-), kejang (-), nyeri tenggorokan (-), batuk (-).
• Pada pemeriksaan fisik, pasien datang dengan keadaan tampak
sakit sedang, kesadaran delirium, GCS E3V3M5. Vital sign, TD :
120/80 mmHg, Nadi: 72 x/menit, R : 20 x/menit, Suhu: 36,80C.
• Pada status generalisata kaku kuduk (+) dan kekuatan otot superior
4/4, dan inferior 5/5.
HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Lk: 14-18 gr%
Hemoglobin 13,5
Pemeriksaan
Wn: 12-16 gr%
Penunjang Leukosit 12.900 4500-10.700 ul
Laboratorium
Tanggal 26-6-18 Hitung jenis leukosit
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 0 1-3%
Batang 1 2-6 %
Segmen 77 50-70 %
Limfosit 14 20-40 %
Monosit 8 2-8 %
Lk: 4.6- 6.2 ul
Eritrosit 4,8
Wn: 4.2- 5,4 ul
Lk: 40-54 %
Hematokrit 41
Wn: 38-47 %
Trombosit 636.000 159-400 ul
MCV 81 80-96
MCH 28 27-31 pg
MCHC 34 32-36 g/dl
Cloride 94 96-106 mmol

Kalium 4,3 3,5-5,5 mmol

GDS 215 <200 mg/dl

Natrium 118 135-150 nmol/l

Kimia Darah 28 Januari 2017


Cloride 96 96-106 mmol
Kalium 4,7 3,5-5,5 mmol
Natrium 130 135-150 nmol/l

Urea 41 10-50 mg/dl


Creatinin 1,0 Lk 0,6-1,1, Wnt 0,5-0,9
EKG
Rontgen Thorax
• Posisi trakea masih ditengah
• Mediastinum superior tidak melebar
• Jantung tidak membesar (CTR<50%)
• Aorta masih tampak normal
• Sinus costophrenicus bilateral normal
• Sinus cardiophrenicus bilateral normal
• Diafragma bilateral normal
• Pulmo :
• - Hilus kanan dan kiri normal
• - Corakan bronkovaskluer normal
• - Tidak tampak perbercakan
• - Kranialisasi (-)
• Skeletal : Dalam batas normal
• Kesan :
• Tidak tampak kardiomegali
• Kondisi radiografi thorax PA saat ini
menunjukkan, tidak tampak gambarak KP
maupun edema paru (bagaimana klinis dan
lab?)
V. Diagnosis
• Diagnosis Klinis : Penurunan kesadaran,
cefalgia dengan tanda rangsang
meningeal.
• Diagnosis Etiologi : Suspek meningitis
• Diagnosis Topis : Meningen
VI. DIAGNOSIS BANDING

Ensefalitis
Abses Otak
VII. PENATALAKSANAAN
•Non medikamentosa
Edukasi pasien untuk sementara waktu beritirahat dan
minum obat secara teratur.

•Medikamentosa
Terapi di IGD:
IVFD RL xx tpm
Inj. Ketorolak 2x1 amp/drip
PROGNOSIS
• Quo ad Vitam : ad bonam
• Quo ad Fungtionam : ad bonam
• Quo ad Sanationam : ad bonam
Follow Up
S O A P

26/06/18 Nyeri kepala (+), KU sakit sedang Susp meningitis IVFD RL xx tpm
badan lemas, bicara Delirium Inj. Ketorolak 2x1amp
ngeracau, demam GCS Paracetamol 3X1 tab
hilang timbul, tengkuk E3V3M5
kaku(+), makan(+), TD=120/80
minum(+), batuk(-), N= 78x/m
mual(-), muntah(-), R= 20x/m
kejang(-), pingsan(-). S= 36,6
27/06/18 Nyeri kepala hilang KU sakit sedang Susp meningitis IVFD NaCl 3 % xx
timbul, tengkuk kaku Delirium tpm/12 jam
(+), bicara masih GCS Inj. Ceftriaxon 2x1 gr
ngeracau, semalam E3V3M5 Inj. Dexametason 2x1
demam, mual(-), TD=120/80 amp
muntah(-), kejang(-), N= 78x/m Inj. Ranitidin 2x1 amp
pingsan(-). R=20x/m Paracetamol 3X1 tab
S=36,8
29/01/17 Nyeri kepala hilang KU sakit sedang Susp meningitis IVFD NaCl 3 % xx tpm
timbul, bicara Delirium Inj. Ceftriaxon 2x1 gr
ngeracau, semalam GCS Inj. Dexametason 2x1
demam, mual(-), E3V3M6 amp
muntah(-), kejang(-), TD=120/80 Inj. Ranitidin 2x1 amp
pingsan(-). N= 78x/m Paracetamol 3X1 tab
R= 20x/m
S= 36,6

30/01/17 Nyeri kepala mulai KU sakit ringan Susp. Meningitis IVFD NaCl 3 % xx tpm
berkurang, demam Apatis Inj. Ceftriaxon 2x1amp
hilang timbul, bicara GCS Inj. Dexametason (stop)
masih beberapa E4V3M6 Inj. Ranitidin 2x1 amp
kata, mual(-), TD=110/80 PCT 3X1 tab
muntah(-), kejang(-), N= 78x/m
pingsan(-). R= 20x/m
S= 36,6
28/061/18 Kepala masih terasa KU baik Susp. Meningitis Advice dr Sp.S
berat, lemas, Compos mentis Imbalance elektrolit, Terapi lanjutkan
semalam demam GCS Trombosis reaktif Visit dr. Sp.PD
hilang timbul, mual E4V4M6 IVFD NaCl 3%
(-), muntah (-), TD=110/80 Diet NB
kejang (-), pingsan(-) N= 74x/m Inj. Ranitdin amp/12
R= 20x/m jam
S= 36,8

29-6-18 Nyeri kepala sedikit KU baik Susp. Meningitis BLPL


berkurang namun Compos mentis Imbalance elektrolit,
masih terasa berat, GCS Trombosis reaktif Th/
demam (-), mual (-), E4V4M6 Paracetamol k/p
muntah (-), kejang (-), TD=120/80 Ranitidin 150 mg 2x1
pingsan (-). N= 76x/m
R= 20x/m
S= 36,4
PEMBAHASAN
DEFINISI
Peradangan atau inflamasi pada selaput otak
(meninges) termasuk duramater, arachnoid dan
piamater yang melapisi otak dan medulla
spinalis yang dapat disebabkan oleh beberapa
etiologi (infeksi dan non infeksi) dan dapat
diidentifikasi oleh peningkatan kadar leukosit
dalam likuor cerebrospinal.
ANALISIS KASUS
Anamnesis: • Pada pemeriksaan fisik:
• Sakit sedang, kesadaran
• Nyeri kepala
delirium, GCS E3V3M5.
• Bicara tidak • Vital sign,
nyambung • TD : 120/80 mmHg,
• Kaku otot leher • Nadi: 72 x/menit,
• RR : 20 x/menit,
• Demam hilang timbul • Suhu: 36,80C.
• Silau dan pusing jika • Pada status generalisata
melihat cahaya kaku kuduk (+) dan kekuatan
otot superior 4/4, dan inferior
5/5.
Diagnosis
• Meningitis mempunyai • Pemeriksaan rangsang
karakteristik demam, sakit meningeal pada px fisik:
kepala dan kaku leher. • 1. kaku kuduk
Biasanya juga disertai
beberapa gejala lain, • 2. Kernig sign
seperti : • 3. Brudzinski 1 (leher)
• Mual • 4. Brudzinski II
• Muntah (konralateral tungkai)
• Fotofobia (sensitif terhadap • 5. Brudzinski III (Pipi)
cahaya)
• 6. Brudzinski 1 (Simfisis)
• Perubahan atau penurunan
kesadaran • 7. Lassegue Sign

+
Etiologi
Mikroorganisme • Non-infeksi, seperti
seperti bakteri, virus, pada penyakit AIDS,
parasit dan jamur. keganasan, diabetes
mellitus, cedera fisik
atau obat – obatan
tertentu yang dapat
melemahkan sistem
LUMBAL PUNGSI imun (imunosupresif).
Px penunjang

1. Darah lengkap 1. Leukositosis 12.900 (4500-10.700 ul)


2. Elektrolit 2. Trombositosis 636.000 (159-400 ul)
3. GDS 3. Natrium 118 (135-150 nmol/l)
4. Ureum/creatinin
5. Rontgen Thorax 4. GDS 215 (<200 mg/dl)
6. EKG
• Menurut teori, pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan :
1.Px biokimia dan dan sitologi cairan serebrospinalis (CSS)
2.Pewarnaan Gram CSS
3.Kultur cairan CSS
4.PCR
5.Kultur Darah
• Pencitraan
1.CT scan kepala
2.MRI kepala
DIAGNOSIS BANDING
Agen Opening Hitung Jenis Glukosa (mg/dl) Protein Mikrobiologi
Pressure per ml
Angka Normal 80 – 200 0-5 limfosit 50 - 75 15 – 40 Penemuan (-)

M. bakterial 200-300 100- <40 >100 60%


5000:>80%PM ditemukan
N penyebab
spesifik pada
pewarnaan
gram, 80%
pada kultur

M. Virus 90-200 10- Normal.menurun Normal, tapi Isolasi virus,


3000:limfosit pada LCM dan bisa PRC assays
mumps meningkat
sedikit

M. tuberculosis 180-300 100- Menurun 50-200 Tinta India,


500:limfosit cryptoccocal
antigen, kultur

M. Aseptik 90-200 0-5:limfosit 50-75 15-40 Penemuan


biasa negatif
TATALAKSANA KASUS
Terapi di IGD: • IVFD NaCl 3 % xx
 IVFD RL xx tpm tpm
 Inj. Ketorolak 2x1 • Inj. Ceftriaxon 2x1 gr
amp/drip • Inj. Dexametason 2x1
amp
• Inj. Ranitidin 2x1 amp
• Paracetamol 500 mg
PENATALAKSANAAN
• Cairan intravena.
• Atasi kejang.
• Kortikosteroid : deksametason 0,6 mg/kgBB/hari.
• Antibiotik :
– Fase empirik : ampisilin+aminoglikosida atau
ampisilin+sefotaksim.
– Fase setelah ada hasil biakan dan uji resistensi.
• Kombinasi INH, rifampisin dan pirazinamid  tbc.
• Pengobatan sesuai penyebab.
Kuman Antibiotik

H.influenzae Ampisilin, kloramfenikol, seftriakson, sefotaksim

S.pneumoniae Penisilin, kloramfenikol, sefuroksim, seftriakson ,


vankomisin

N.meningitidis Penisilin, kloramfenikol, sefuroksim, seftriakson

Stafilokok Nafsilin, vankomisin, rifampisin

Gram negative Sefotaksim, seftazidim, seftriakson, amikasin


Tata laksana meningitis TB
• Terapi harus segera diberikan, yaitu :
– 2 bulan fase intensif dengan 4 obat yaitu :
• INH
• Rifampisin
• Pirazinamid
• Etambutol
– 6-10 bulan fase lanjutan dengan 2 obat
yaitu :
• INH
• Rifampisin

Anda mungkin juga menyukai