Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
Arum Mananti Pradita, S.Ked
PEMBIMBING:
dr. Silman Hadori, Sp.Rad, MH.Kes
Keluhan Utama : lengan dan tungkai kanan terasa lemah dan tidak
bisa digerakkan sejak ±10 jam SMRS
Riwayat Pengobatan :
• Pasien selama ini rutin mengkonsumsi obat hipertensi.
Status Present
• Keadaan Umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
• GCS : E4V5M6
• Tanda Vital :
Tekanan darah : 180/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 36,8 derajat celcius
Status Generalis
Pemeriksaan Kulit
• Warna kulit sawo matang, tidak ikterik, tidak sianosis, turgor kulit cukup, cappilary refil
kurang dari 2 detik dan teraba hangat.
Pemeriksaan Kepala
Pemeriksaan Leher
Cor
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
• Perkusi
• Batas atas kiri : ICS II garis parasternal sinistra dengan bunyi redup.
Batas atas kanan : ICS II garis parasternal kanan dengan bunyi redup.
• Batas bawahh kiri : ICS V garis midklavicula sinistra dengan bunyi redup.
• Batas bawah kanan : ICS IV garis parasternal dextra dengan bunyi redup.
• Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
• Inspeksi : Dinding thoraks simetris pada saat statis maupun dinamis, retraksi
otot-otot pernapasan (-)
• Palpasi : Simetris, vocal fremitus sama kuat kanan dan kiri
• Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
• Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-),
wheezing (-/-)
Pemeriksaan Abdomen
• Inspeksi : simetris, datar, distensi (-), jaringan parut (-), pelebaran vena (-)
• Auskultasi : peristaltik usus (+), normal
• Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, massa (-).
• Perkusi : timpani pada lapang perut, nyeri ketok
CVA (-), shifting dullness (-)
Pemeriksaan Ekstremitas
• Superior : Jejas (-/-), skar (-/-), vulnus (-/-), massa (-/-), sianosis (-/-),
edema (-/-), capillary refill <2 detik, akral hangat (-/-), terdapat kelemahan
ekstremitas kanan.
• Inferior : Jejas (-/-), skar (-/-), vulnus (-/-), massa (-/-), sianosis (-/-),
edema (-/-), capillary refill <2 detik, akral hangat (-/-), terdapat kelemahan
ekstremitas kanan.
Nervus Kranialis
• N-II (Optikus)
Tajam Penglihatan : 6/6 / 6/6
Lapang Pandang : +/+
Tes Warna : tidak ada kelainan
Fundus Okuli : tidak dilakukan pemeriksaan
N-III, IV, VI (Okulomotorius, Trochlearis, Abducens)
• Kelopak mata :Ptosis (-/-) Endoftalmus (-/-) Exsoftalmus (-/-)
• Pupil: isokor, bulat, diameter 3mm/3mm, posisi medial , refleks cahaya langsung +/+, refleks
cahaya tidak langsung +/+
• Gerakan bola mata :
Superior + +
Inferior + +
Lateral + +
Medial + +
Supero - lateral + +
Supero - medial + +
Infero - lateral + +
Infero - medial + +
N-V (Trigeminus)
Sensorik
• N-V1 (Opthalmica) : + (simetris pada kedua sisi merasakan rangsangan)
• N-V2 (Maksilaris) : + (simetris pada kedua sisi merasakan rangsangan)
• N-V3 (Mandibularis) : + (simetris pada kedua sisi merasakan rangsangan)
Motorik
• m.Maseter : +/+
• m.Temporalis : +/+
• m.Pterigoideus : +/+
N. cochlearis
• Ketajaman pendengaran : normal/normal
• Tinitus : (-/-)
• Gesekan jari : kanan dan kiri sama
N. vestibularis
• Nistagmus : (-/-)
• Tes vertigo : tidak dilakukan
N.Glossopharingeus (N.IX) dan N.vagus (N.X)
N.Hipoglossus (N.XII)
• Atropi : tidak ada kelainan
• Fasikulasi : tidak ada kelainan
• Deviasi : lidah mencong ke kiri
RANGSANGAN MENINGEAL
Refleks Fisiologis
• Biseps : +/+
• Triseps : +/+
• Patella : +/+
• Achilles : -/+
Refleks Patologis
• Hoffman Tromner : -/-
• Babinsky : -/-
• Chaddock : -/-
• Openheim : -/-
• Scahaefer : -/-
• Gordon : -/-
• Gonda : -/-
UJI SENSIBILITAS
Eksteroseptif Propioseptif
Rasa Sikap : tidak ada kelainan
Superior Ka/Ki Inferior Ka/Ki
Rasa Getar : tidak ada kelainan
• Rasa Raba : tidak ada kelainan Rasa Nyeri Dalam : tidak ada kelainan
• Rasa Nyeri : tidak ada kelainan
• Rasa Suhu Panas : tidak ada kelainan Fungsi Kortikal
• Rasa Suhu Dingin : tidak ada kelainan Barognosia : tidak ada kelainan
Stereognosia : tidak ada kelainan
Susunan Saraf Otonom
Miksi : menggunakan kateter urin
Defekasi : belum BAB Koordinasi
Tes Tunjuk Hidung : tidak ada kelainan
Fungsi Luhur
Tes Pronasi Supinasi : tidak ada kelainan
Fungsi bahasa : aphasia
gangguan bahasa
Fungsi orientasi : tidak ditemukan
gangguan orientasi
Fungsi memori : tidak ditemukan
gangguan memori
Fungsi emosi : tidak ditemukan
KESAN :
• Infark serebri (lama) multipel a/r substansia alba periventrikuler lateral cornu anterior kanan
dan kapsula interna kanan
• Infark serebri (baru) multipel a/r kapsula interna kiri dan nucleus caudatus kiri
dan centrum semiovale kiri
• Definisi menurut WHO: stroke adalah terjadinya gangguan fungsional otak fokal
maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 24 jam
akibat gangguan aliran darah otak.
Etiologi
• Pada tingkatan makroskopik, stroke non hemoragik paling sering
disebabkan oleh emboli atau trombosis. Selain itu, stroke non hemoragik
juga dapat diakibatkan oleh penurunan aliran darah serebral. Pada
tingkatan seluler, setiap proses yang mengganggu aliran darah menuju otak
menyebabkan timbulnya iskemik yang berujung pada terjadinya kematian
neuron dan infark serebri
Faktor resiko
dibagi atas faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi.
Faktor resiko stroke yang dapat dimodifikasi diantaranya adalah hipertensi, penyakit
jantung (fibrilasi atrium), diabetes melitus, merokok, konsumsi alkohol, hiperlipidemia,
kurang aktivitas, dan stenosis arteri karotis. Sedangkan faktor resiko yang tidak dapat
dimodifikasi antara lain, usia, jenis kelamin, ras atau suku dan faktor genetik.
Patofisiologi Stroke
Pembuluh darah
Oklusi
Iskemia
Hipoksia
Aktivitas elektrolit terganggu Nekrotik jaringan otak
Metabolisme anaerob
Infark
Na & K pump gagal
Asam aktat ↑
Oedem serebral
Klasifikasi
Berdasarkan Patologi Anatomi dan penyebabnya
• Stroke Iskemik
• Stroke Hemoragik : PIS, PSA ,Arterio venous malformation
PRINSIP :
- AIRWAY : - JALAN NAFAS TETAP LANCAR
- BRAIN : - CEGAH / ATASI EDEMA
- ATASI KEJANG
- CIRCULATION : - FUNGSI JANTUNG
- TEKANAN DARAH
- VISKOSITAS DARAH
- INFECTION : - CEGAH / ATASI INFEKSI
- NUTRITION : - SESUAI KEBUTUHAN
- PERHATIKAN PENYAKIT PENYERTA
MENURUNKAN TD PADA STROKE
NON HEMORAGIK BILA :
- Tekanan Darah Sistolik > 220 mmHg
- Tekanan Darah Diastolik > 120 mmHg
- MABP > 130 mmHg
- Kegawatan Organ Vital Lain
- Obat-obat yang dapat dipakai ACE Inhibitor,Clonidin Drip, Nicardipin Drip,
Diltiazem Drip
Furosemide 1 mg/kg BB IV
Terapi khusus:
• Ditujukan untuk reperfusi dengan pemberian antiplatelet seperti
aspirin dan anti koagulan, atau yang dianjurkan dengan trombolitik
rt-PA (recombinant tissue Plasminogen Activator). Dapat juga diberi
agen neuroproteksi, yaitu sitikolin atau pirasetam (jika didapatkan
afasia)
ANALISA KASUS
PASIEN TEORI
1. mendadak lemah pada anggota •Hemiparese adalah kelemahan otot-otot lengan dan
gerak sebelah kanan sejak ±10 jam tungkai pada satu sisi. Penyebab tersering hemiparesis
sebelum masuk RS pada orang dewasa yaitu infark serebral atau
2. dialami pasien pada saat bangun perdarahan.
tidur •Pengaturan motorik anggota gerak dipersarafi oleh
3. menjadi sulit bicara jaras kortikospinalis (piramidalis). Jaras ini akan
4. pasien tidak hilang kesadaran, menyilang ke kontralateral pada decusasio piramidalis
tidak muntah, tidak kejang. Istri di medulla oblongata, sehingga lesi di salah satu
pasien menceritakan sebelum hemisfer akan menimbulkan efek pada sisi
pasien mengalami peristiwa ini, kontralateralnya. Hal ini yang menjelaskan diagnosis
GEJALA pasien mengeluh nyeri kepala dan topis pada kasus ini berada di hemisfer cerebri kiri
KLINIS mengeluh anggota gerak sempat menyebabkan kelemahan pada sisi kanan.
terasa kesemutan. • Bersifat fokal, yang terjadi lebih dari 24 jam, yang
menimbulkan kematian serta kecacatan karena adanya
gangguan pada pembuluh darah otak yang dibuktikan
oleh adanya perubahan structural pada otak yang
menggambarkan infark cerebri
•Kesulitan untuk mengerti bahasa dan atau berbicara
(afasi)
•Sumbatan karena bekuan darah (trombus) sering terjadi
di malam hari pada saat tidur atau tidak beraktivitas.
Pasien biasanya baru sadar bahwa mereka mengalami
kelemahan anggota badan sesisi pada saat mereka
bangun tidur
PASIEN TEORI
•Infark serebri (lama) multipel a/r Capsula interna hemisferium cerebri sinistra
substansia alba periventrikuler lateral
cornu anterior kanan Lesi di capsula interna, Pada penderita
dan kapsula interna kanan gejalanya: ditemukan,gejalanya:
• Infark serebri (baru) multipel a/r - hemiparese/hemiplegi - hemiparese dextra
kapsula interna kiri dan nucleus typica
caudatus kiri
DIAGNOSIS dan centrum semiovale kiri - parese N.VII dextra - tidak ada parese N.VII
TOPIS sentral dextra sentral
• Sinusitis maksilaris bilateral terutama
kiri -parese N.XII dextra - ada parese N.XII
sentral dextra sentral
• Tidak tampak tanda - tanda SOL
maupun perdarahan intra kranial
- kelumpuhan sama berat - kelumpuhan sama berat