“NEURALGIA TRIGEMINAL”
Pembimbing :
Dr. Hadi S, Sp. S, M.kes
Disusun oleh :
Milhan Elyamani Karim
1765050410
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF RSU MARDI WALUYO – METRO, LAMPUNG
PERIODE 17 JUNI 2019 – 20 JULI 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Usia : 68 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : jln. Sumbersari Mandah, Natar, Lampung Selatan
Pekerjaan: IRT
Dikeluarga tidak ada yang memiliki riwayat Hipertensi, Diabetes melitus, penyakit
jantung, penyakit ginjal ataupun asma.
Pasien mengaku memiliki waktu istirahat dan tidur yang cukup, sehari ± 8 jam.
Tanda Vital
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 89 kali/menit
Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : 36.5 oC
Kepala : Normocephali
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-),pupil isokor 3mm/3mm ,RCL +/+,
RCTL +/+
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-), distensi vena jugularis (-)
Thorax
I :, pergerakkan dinding thoraks simetris kiri dan kanan, diameter laterolateral >
anteroposterior, tidak ada deformitas dinding thoraks.
P : Pergerakkan dinding thoraks simetris. Vocal fremitus simetris kiri dan kanan.
P : sonor / sonor
A : BND vesikuler (inspirasi > ekspirasi). Bising nafas tambahan: Ronki kasar -/-,
Wheezing -/-
Jantung
Inpeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba pada linea midklavikula sinistra, ICS V
Perkusi: Batas kanan jantung: linea mid sternalis ICS 4, Batas kiri jantung linea mid klavikula
sinistra ICS 5
Auskultasi : BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inpeksi : Perut tampak datar
Auskultasi : BU (+), 5x/mnt
Perkusi: Timpani (+), pekak sisi (-), nyeri ketok (-)
Palpasi : supel, Massa (-), Nyeri Tekan (-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT<2 detik, edema(-)
N. III, IV, VI
RANGSANG MENINGEAL
• Kaku kuduk : (-) (OKULOMOTORIUS, TROKHLEARIS,
ABDUSEN)
• Kernig : (-/-)
• Sikap bola mata : ditengah, simetris
• Laseque : (-/-) kanan-kiri
• Brudzinski I : (-/-)
• Ptosis : -/-
• Brudzinski II : (-/-)
• Strabismus : -/-
• Brudzinski III dan IV: Tidak dilakukan
• Nistagmus : -/-
• Eksoftalmus : -/-
N. I (OLFAKTORIUS)
• Enoftalmus : -/-
Penciuman : Normosmia • Diplopia : -/-
• Deviasi Konjuge :-
N. II (OPTIKUS)
• Pergerakan bola mata : kesegala arah +
Visus kasar : 1/60/1/60 • Pupil : Isokor, 3mm/3mm
Buta warna : tidak ada kelainan • Refleks cahaya langsung : +/+
Kampus : sama dengan pemeriksa • Refleks cahaya tidak langsung : +/+
RPS: Pasien datang ke poli Saraf RSU Mardi Waluyo dengan keluhan nyeri pada pipi kiri sejak kurang lebih
10 bulan. Sensari nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan terasa terus menerus tidak hilang timbul.
Pasien juga mengeluhkan nyeri kadang – kadang pada daerah sekitar mata, dahi dan kepala sebelah kiri.
Nyeri dirasakan kadang dirasakan menjalar dan terasa seperti ditusuk dengan jarum. Pasien menyangkal
adanya bintik-bintik kemerahan pada sekitar wajah atau anggota tubuh lainnya. Pasien mengatakan
awalnya sakit gigi setelah dicabut, kemudian pasien merasakan nyeri pada bagian pipi. Pasien sudah
mencoba minum onat paracetamol yang didapat dari puskesmas namun tidak ada perubahan.
RPD : Penyakit cacar air ± 1 tahun yang lalu, telah mendapat pengobatan ± 2 bulan, keluhan membaik, riwayat
penyakit TB Paru ± 1 tahun yang lalu, pengobatan telah selesai.
Pemeriksaan fisik : GCS E4V5M6, TD 140/90 mmHg, Nadi 89 kali/menit, RR 20 kali/menit, Suhu 36.5 O celcius
status neurologis N. V (Trigeminalis/Sensorik)
Rasa raba : menurun/+
Diagnosis Klinis : Neuralgia trigeminal
Diagnosis Banding : TIC facialis
MEDIKAMENTOSA NON-MEDIKAMENTOSA
Karbamazepin 200mg 2 x 1 tab (po) Nonbedah:
Blok saraf trigeminal perifer
Codein 10 mg 1 x 1 tab (po)
Radio frequensi
Clobazam 10 mg 1 x 1 tab (po) Kompresi balon
Radiosurgery
Bedah :
dekompresi mikrovaskuler
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Neuralgia klasifikasi :
Neuralgia trigeminal primer
Neuralgia trigeminal sekunder
PATOFISIOLOGI
https://www.semanticscholar.org/paper/Surgical-treatment-of-trigeminal-neuralgia.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis yang dirasakan bervariasi bergantung dengan tipe yang dirasakan.
Setelah rasa nyeri biasa disertai dengan periode bebas nyeri.
Gejala yang dirasakan pada Neuralgia trigeminal tipe I (klasik) biasanya
mempunyai periode remisi yang cukup lama, sedangkan pada neuralgia
trigeminal tipe II (atipikal) periode remisi biasanya jarang dan lebih susah untuk
diterapi.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan lab
Pemeriksaan darah lengkap
TERAPI
Bedah :
dekompresi mikrovaskuler
Guidelines AAN - EFNS
PROGNOSIS