Anda di halaman 1dari 61

Refleksi Kasus

Stroke Hemoragik
Preceptor : Dr. dr. Roezwir Azhary, Sp.S

Oleh:
Alma Nazelia Syafni

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL MOELOEK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
Anamnesis
Identitas Pasien

Nama : Ny. H
Umur : 65 tahun
Tanggal Lahir : 01/12/1965
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Banjar Utara, Natar, Lampung Selatan
Pekerjaan : Petani
Status : Sudah menikah
Suku Bangsa : Indonesia
No. RM : 67.58.71
Anamnesis
Dilakukan alloanamnesis dan autoanamnesis pada tanggal 31 Mei 2022
(Hari Perawatan ke-3)

Keluhan Utama

Nyeri kepala pada bagian belakang

Keluhan Tambahan

Gelisah disertai muntah yang menyemprot


Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSAM pada hari Sabtu 28 Mei 2022 dari rujukan dengan
keluhan nyeri kepala dan muntah. Nyeri kepala seperti berdenyut pada bagian
belakang dan di atas kepala. Dua jam SMRS pasien mengatakan pasien terjatuh
di kamar mandi dengan posisi terlentang. Kemudian pasien tidak sadarkan diri,
pasien sadar setelah -+ 5 menit setelah kejadian (menurut keluarga). Saat
terbangun pasien mengeluhkan nyeri kepala (VAS 9) lalu keluarga pasien
mengatakan pasien merasa gelisah. Saat perjalanan ke RS pasien mengalami
muntah sebanyak 2x. Muntah seperti menyemprot tanpa didahului rasa mual.
Keluhan kejang, padangan kabur, gangguan menelan, kesemutan atau kelemahan
anggota gerak disangkal. Sebelum terjatuh pasien bisa melakukan aktivitas dan
berkomunikasi seperti biasa. Saat dilakukan anamnesis pasien kurang bisa
berkomunisasi dengan baik. Pasien memiliki Riwayat hipertensi sejak tahun 1999.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Hipertensi (+) (jarang meminum obat)
• Hiperlipidemia (-),Diabetes melitus (-),
stroke sebelumnya (-), gagal jantung (-),
alergi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


• Hipertensi (+), Dislipidemia (-), DM (-),
gagal jantung (-)

Riwayat Sosial & Pribadi


• Merokok (-), Alkohol (-), NAPZA (-)
Pemeriksan Fisik
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum: Tampak sakit sedang


• Kesadaran: GCS E4V4M6 (Compos Mentis)
• TD : 170/100 mmHg
• Suhu : 36,3 C
• Nadi : 77 x/menit
• RR : 20 x/menit
• SpO2 : 99%
Status Generalis
Kepala
• Bentuk/ukuran : Normocephal, kontusio regio frontalis
• Rambut : Hitam beruban, merata
• Mata : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor
• Telinga : Normotia, darah (-/-), sekret (-/-), hematom (-/-)
• Hidung : NCH (-/-), deviasi (-/-), sekret (-/-), darah (-/-)
• Mulut : Mukosa kering (-), pucat (-), sianosis (-), luka(-)

Leher
• Pembesaran KGB : (-)
• Pembesaran tiroid : (-)
• Trakea : Letak tengah, deviasi (-)
Status Generalis
Thorax Paru Abdomen
• I: Gerakan dinding dada simetris,
retraksi (-/-) • I : cembung, lunak, distensi (-), lesi (-)
• P: Fremitus taktil normal, ekspansi • A : Bising usus (+) 8 x/menit
dinding dada simetris • P : Timpani
• P: Sonor (+/+) • P : Organomegali (-), nyeri tekan (-)
• A: Vesikuler (+/+)
Ekstremitas
Jantung Superior
• I : Ictus cordis tidak terlihat CRT <2 detik, edema (-/-), akral hangat (+/+)
• P : Ictus cordis teraba
• P : Batas jantung kanan sternalis ICS IV Inferior
• dextra, batas jantung kiri CRT <2 detik, edema (-/-), akral hangat (+/+)
• midclavicular ICS V sinistra, batas
• atas midclavicula ICS II
• (Cardiomegali)
• A : BJ I dan II normal
Status Neurologis
Meningeal Sign

• Kaku kuduk : (+)


• Brudzinsky I : (-)
• Brudzinzky II : (-)
• Brudzinzky III : (-)
• Brudzinzky IV: (-)
• Kernig sign : (-)
• Lasaque : (-)
Status Neurologis
N. Olfaktorius  Pupil
oDaya penciuman hidung : dalam batas normal o Diameter : ± 2mm /± 2mm
o Bentuk : bulat
N. Optikus o Isokor/anisokor : isokhor (+/+)
oTajam penglihatan : tidak dilakukan o Posisi : di sentral
oLapang penglihatan : (+/+) o Refleks Cahaya Langsung : (+/+)
oTes warna : normal/normal o Refleks Cahaya Tidak Langsung : (+/+)
oFundus okuli : tidak dilakukan
 Gerakan bola mata
N. Occulomotoris, N. Trochlearis, N. Abdusens o Medial : normal
Kelopak Mata o Lateral : normal
oPtosis : (-/-) o Superior : normal
oEndofthalmus : (-/-) o Inferior : normal
oEksofthalmus : (-/-) o Obliqus Superior : normal
o Obliqus Inferior : normal
o Refleks Pupil akomodasi : normal
o Refleks Pupil konvergensi : normal
Status Neurologis
N. Trigeminus N. Fasialis
 Sensibilitas  Inspeksi Wajah Sewaktu
o Ramus oftalmikus : (+/+) o Diam : simetris
o Ramus maksilaris : (+/+) o Tersenyum : simetris
o Ramus mandibularis : (+/+) o Meringis : normal
o Menutup Mata : simetris
 Motorik o Menutup Mata kuat-kuat: normal
o M. Maseter : (+/+) o Mengerutkan dahi : normal
o M. Temporalis : (+/+) o Menggembungkan pipi: normal
o M. Pterygoideus : (+/+)
 Sensoris
 Refleks o Pengecapan 2/3 depan lidah: dalam batas normal
o Refleks Kornea : (+/+)
o Refleks Bersin : tidak dilakukan
Status Neurologis
N. Vestibulocochlearis N. Accesorius
 N. Cochlearis M.Sternokleidomastoideus: (+/+)
o Ketajaman pendengaran : (+/+) M. Trapezius : (+/+)
o Tinitus : (-/-)
 N. Vestibularis N. Hipoglosus
o Tes Vertigo : tidak dilakukan Atrofi : (-)
o Nistagmus : tidak dilakukan Fasikulasi : (-)
Deviasi : (-)
N. Glosofaringeus dan N. Vagus Gerakan lidah : dalam batas normal
o Suara bindeng/nasal : (-/-)
o Posisi Uvula : di tengah
o Refleks batuk : (+)
o Refleks muntah : (+)
o Refleks menelan : (+)
o Peristaltik usus : Bising usus (+) 8x/menit
Pemeriksaan Ekstremitas
Trofi Eutrofi / Eutrofi
Eutrofi / Eutrofi
Tonus eutonus / eutonus
Eutonus / eutonus
Gerak Superior: Aktif/aktif
Inferior: aktif/aktif
Kekuatan otot Superior 5555/5555
Inferior 5555/5555
Refleks fisiologis Biceps (+2) / (+2) Patella (+2) / (+2)
Triceps (+2) / (+2) Achilles (+2) / (+2)

Refleks patologis Hoffman (-/-) Babinsky (-/-) Gordon (-/-) Schaefer (-/-)
Tromner (-/-) Chaddok (-/-) Gonda (-/-) Oppenheim (-/-)
Sistem Sensorik
Superior (Kanan/Kiri) Inferior (Kanan/Kiri)
Ekteroseptif
Rasa Raba +/+ +/+
Rasa Nyeri +/+ +/+
Suhu Panas +/+ +/+
Suhu Dingin +/+ +/+
Propioseptif
Rasa Getar +/+ +/+
Rasa Sikap +/+ +/+
Rasa Nyeri Dalam +/+ +/+
Stereognosis +/+ +/+
Tes Koordinasi
● Tes Tunjuk Hidung : (+/+)
● Tes Pronasi Supinasi : (+/+)

Suasana Saraf Otonom


• Miksi : Dalam batas normal
• Defekasi : Dalam batas normal
Fungsi Luhur

● Fungsi Bahasa : Baik


● Fungsi Orientasi : Baik
● Fungsi Memori : Baik
● Fungsi Emosi : Gelisah
Algoritma Gajah Mada

● Penurunan Kesadaran : (+)


● Nyeri Kepala : (+)
● Refleks Babinsky : (-)

● Interpretasi : Stroke hemoragik

19
Siriraj Score
● (2,5 x S) + (2 x M) + (2 x N) + (0,1 x D) – (3 x A) – 12

S Sensorium N Nyeri Kepala (dalam 2 jam)

0 Compos mentis 0 Tidak ada

1 Somnolen 1 Ada

2 Koma D Tekanan Diastolic (mmHg)

M Muntah A Ateroskeloris / Ateroma ( diabetes mellitus, hipertensi,


hiperlipidemia, riwayat stroke sebelumnya, penyakit jantung,
0 Tidak ada asam urat)
1 Ada 0 Tidak ada

1 Salah satu atau Lebih

﹡ Keterangan : (> + 1 = Hemoragik), (< -1 = Infark), (-1 s/d +1 : meragukan)


20
Siriraj Score pada Pasien
● (2,5 x 0) + (2 x 1) + (2 x 1) + (0,1 x 100) – (3 x 1) – 12 = (-1 : Meragukan)

S Sensorium N Nyeri Kepala (dalam 2 jam)

0 Compos mentis 0 Tidak ada

1 Somnolen 1 Ada

2 Koma D Tekanan Diastolic (mmHg)

M Muntah A Ateroskeloris / Ateroma ( diabetes mellitus, hipertensi,


hiperlipidemia, riwayat stroke sebelumnya, penyakit jantung,
0 Tidak ada asam urat)
1 Ada 0 Tidak ada

1 Salah satu atau Lebih

﹡ Keterangan : (> + 1 = Hemoragik), (< -1 = Infark), (-1 s/d +1 : meragukan)


21
Pemeriksaan
Penunjang
Laboratorium (01-05-2022)
Hematologi Rutin Hasil Nilai Normal Satuan
Hemoglobin 14,7 13,2 – 17,3 g/dL
Leukosit 12.900 3.800 – 10.600 /uL
Eritrosit 4,6 4,4 – 5,9 Juta /uL
Hematokrit 41 40 - 52 %
Trombosit 234.000 150.000 – 440.000 /uL
MCV 88 80 – 100 fL
MCH 30 26 – 34 pg
MCHC 34 32 – 36 g/dL
Basofil 0 0–1 %
Eosinofil 2 2–4 %
Batang 0 3–5 %
Segmen 79 50 – 70 %
Limfosit 15 25 – 40 %
Monosit 4 2–8 %
Laboratorium (01-05-2022)

Hasil Nilai Normal Satuan

Gula darah sewaktu 133 < 140 mg/dL

SGOT 22 0 – 50 mg/dL

SGPT 14 0 – 50 mg/dL

Ureum 48 18 – 55 mg/dL

Creatinine 0,70 < 1,2 mg/dL

Natrium 144 135 – 147 mmol/L

Kalium 3,4 3,5 – 5,0 mmol/L

Kalsium 9,0 8,8 – 10,3 mg/dL

Klorida 111 95 – 105 mmol/L

CT 10 8 – 18 menit

BT 2 0–3 menit
Rontgen Thoraks
- Tampak kardiomegali
- Terdapat peningakatan corakan
bronkovaskular bilateral
CT Scan
- Tampak lesi
hiperdens multipel
di hemisfer sinistra
- Tampak lesi
hiperdens di ruang
subarachnoid
hemisfer dextra
- Tampak lesi
hiperdens lemon
shaped hemisfer
dextra
Diagnosis
Diagnosis

Diagnosis Topis:
- Lesi hiperdens multipel di
Diagnosis Klinis: hemisfer sinistra
Cephalgia - Lesi hiperdens di ruang Diagnosis Etiologi:
Muntah proyektil subarachnoid hemisfer Cephalgia ec stroke hemoragic
Anxiety dextra
- Lesi hiperdens lemon
shaped hemisfer dextra

Diagnosis Banding
Stroke Non-Hemoragik
Tatalaksana
Tatalaksana

Medikamentosa

1. IVFD NaCl 0,9% 20 tpm


2. 02 3 lpm nasal canul
3. Inj Ceftriaxon 2x1g IV
4. Sucralfate syr 3x1 c
5. Inj Asam tranexamat 4x500 mg IV
6. Drip Manitol 4x125 cc
7. Amlodipine 1 x 10mg PO
8. Labetalol 2 x 100 mg inj
9. B12 2x1 PO
Tatalaksana

Non Medikamentosa

1. Bedrest dengan kepala ditinggikan 30 derajat

2. Rencana konsultasi dengan Dokter Sp.BS


Tinjauan Pustaka
Pendahuluan

Dapat disebabkan karena


Stroke menurut WHO perdarahan spontan
adalah tanda-tanda klinis (Perdarahan Intraserebral
yang berkembang cepat atau Perdarahan
akibat gangguan fungsi Subarakhnoid – Stroke
otak fokal atau global, Hemoragic) atau suplai darah
dengan gejala-gejala yang yang tidak adekuat ke suatu
berlangsung selama 24 bagian otak sebagai akibat
jam atau lebih, dapat aliran darah yang rendah,
menyebabkan kematian trombosis dan emboli yang
dan tanpa adanya berhubungan dengan suatu
penyebab lain selain penyakit pembuluh darah
vaskuler. (stroke iskemik atau infark
serebri).
STROKE HEMORAGIK STROKE ISKEMIK
Stroke hemoragik terjadi bila Stroke iskemik adalah
pembuluh darah di otak pecah deficit neurologis fokal akut
atau mengalami kebocoran, yang disebabkan oleh lesi
sehingga terjadi perdarahan ke oklusif vascular dengan
dalam otak. Bagian otak yang onset mendadak dan gejala
dipengaruhi oleh perdarahan berlangsung lebih dari 24
dapat menjadi rusak, dan darah jam
dapat terakumulasi sehingga
memberikan tekanan pada
otak. Jumlah perdarahan
menentukan keparahan stroke.
Perdarahan
ICH
perdarahan terjadi pada
intraserebr
parenkim otak itu sendiri
al
Stroke
hemoragik
SAH
Perdarahan
subarachnoi Perdarahan arteri spontan ke
d dalam ruang subarachnoid,
disebabkan oleh pecahnya
aneurisma arteri
 Perdarahan intraventricular (IVH) adalah
perdarahan ke dalam system ventrikel otak
dimana cairan sersbrospinal diproduksi dan
beredar menuju ruang subarachnoid

 Hal ini dapat terjadi sebagai akibat trauma


visik atau stroke hemoragik

->Gejala IVH mirip dengan perdarahan


intraserebral lainnya dan termasuk sakit
kepala mendadak, mual dan muntah,
bersama dengan perubahan status mental
dan/atau tingkat kesadaran.

-> Tanda-tanda neurologis fokal minimal atau


tidak ada, tetapi kejang fokal dan/atau umum
dapat terjadi.
Faktor Risiko
Dapat dimodifikasi Tidak dapat dimodifikasi
• Hipertensi tidak terkontrol • Usia tua
• Diabetes melitus • Jenis kelamin
• Merokok (perempuan<laki-laki)
• Dislipidemia • Ras/etnis (ras kulit hitam
• Obesitas dan beberapa ras
hispanik/amerika latin)
• Faktor genetik
Etiologi ICH Etiologi SAH
Faktor anatomic
Kelainan anatomi
pembuluh darah
pembuluh darah
1. Arteriovenous - Aneurisma Saccular
Malformation (AVM) - fusiform dan mikotik (85%)
2. Microanuerisme - AVM (10%)
3. Amyloid angiopathy - Sisanya kelainan rongga
4. Cerebral venous arteri
occlusive disease - tumor
(CVOD)
Faktor Hemodinamik
1.Hipertensi

Faktor hemostatik
1. Dengan fungsi trombosit
atau system koaglulasi
darah
2. Penggunaan obat terapi
antikoagulan
Patogenesis Stroke Hemoragik
Faktor risiko stroke hemoragic

Thrombus, emboli, perdarahan serebral

Pecahnya pembuluh darah


Kerusakan neuromotorik otak

Perdarahan Fungsi otak


Gangguan aliran darah ke otak menurun
intrakranial

Transmisi implus UMN Darah merembes ke Kerusakan lobus frontal/area


ke LMN terganggu dalam parenkim otak broca dan lobus
temporal/area wernick

Kelemahan otot Penekanan pada


progresif jaringan otak Aplasia global

Peningkatan tekanan
Mobilitas terganggu Gangguan komunikans
intrakranial
verbal

Gangguan mobilitas Gangguan perfusi


fisik jaringan otak
Manifestasi Klinis
Defisit neurologis fokal yang terjadi tiba-tiba
dan memburuk secara progresif dalam menit -
<2 jam, dan biasanya terjadi saat melakukan
aktivitas adalah gambaran utama dari ICH.

- Pada SAH  thunderclap headache, penurunan kesadaran, muntah,


takikardi dan diplopia
- Pemeriksaan fisik didapatkan tanda meningeal sign
- Pada lumbal fungsi didapatkan darah

Pada ICH 
- Berhubungan dengan hipertensi
- Mendadak terutama saat beraktifitas
- Gejala peningkatan TIK
- Nyeri kepala dan muntah proyektil

Radiopaedia.org: intracerebral hemorrhage


Pemeriksaan Penunjang

CT scan Gold standard

MRI
Menentukan posisi dan besar/luas terjadinya
perdarahan otak. Hasil pemeriksaan
biasanya di dapatkan area yang mengalami
lesi dan infark akibat dari hemoragik.

Angiografi
Membantu menentukan penyebab stroke
secara spesifik misalnya perdarahan
arteriovena atau adanya ruptur dan untuk
mencari sumber perdarahan seperti
aneurisma atau malformasi vaskuler.
CT Scan
Salah satu aspek penting dalam evaluasi pasien
stroke iskemik akut adalah pencitraan. Saat ini di
Amerika Serikat, non- contrast computed
tomography (CT) tetap menjadi modalitas
pencitraan utama untuk evaluasi awal pasien
dengan dugaan stroke

Sebuah pemeriksaan di bidang medis seperti sinar-X


konvensional yang menghasilkan pencitraan atau
gambaran multiple struktur dalam tubuh .
CT Scan
CT non-kontras (NCCT), CT perfusi,
dan CTA, umumnya digunakan untuk
pencitraan stroke hiperakut. Namun
faktanya, NCCT umumnya
digunakan di ruang gawat darurat
untuk stroke akut karena GOLD
kenyamanan dan sensitivitasnya STANDA
yang tinggi untuk mendeteksi ICH. RD
CT non-kontras
Tiga tahap utama digunakan untuk menggambarkan CT Manifestasi stroke:

Akut (<24 jam)


• Gambaran edema sitotoksik, intraseluler edema dan menyebabkan hilangnya grey
matter/ white matter normal antarmuka (diferensiasi) dan penipisan korteks sulkus.
Trombus pada arteri serebri media proksimal (MCA) kadang-kadang terlihat pada
fase akut dan muncul sebagai hiperatenuasi.
Subakut (24 jam – 5hari)
• Gambaran edema vasogenik, dengan efek massa yang lebih besar, hipoatenuasi,
dan batas yang jelas. Efek massa dan risiko herniasi paling besar di panggung ini.
Kronis (>1minggu)
• Stroke kronis menunjukkan hilangnya jaringan otak dan hipoatenuasi.
CT non-kontras
CT non-kontras

Non-contrast CT scan menunjukkan perdarahan intraserebral (*) yang berasal dari basal
ganglia kanan dengan midlineshift/herniasi subfalcine ke kiri (panah)
TATALAKSANA
Tatalaksana
Perdarahan
Subarachnoid
Tatalaksana Komplikasi
Peningkatan tekanan intra kranial (TIK)
• Tekanan intra kranial >20mmHg selama >5 menit
• Tatalaksana:
-Osmoterapi (pemberian mannitol)
-Hiperventilasi terkontrol
-Corticosteroid
-Muscle relaxants
Hidrosefalus
• Dapat merupakan penyebab dari peningkatan tekanan intracranial
• Tatalaksana:
-Drainase
-Ventriculostomy
Analisis Kasus
● Analisis Anamnesis
Hasil Anamnesis Teori

• Pasien datang ke IGD RSAM dengan keluhan • Stroke adalah kumpulan gejala akibat gangguan
nyeri kepala dan muntah. Sebelum ke RS pasien fungsi otak akut baik fokal maupun global secara
terjatuh di kamar mandi dengan posisi terlentang. mendadak.
Kemudian pasien tidak sadarkan diri, pasien • Pada stroke hemoragik yang disebabkan oleh SAH
sadar setelah -+ 5 menit setelah kejadian (menurut didapatkan manifestasi klinis: thunderclap headache,
keluarga). Saat terbangun pasien mengeluhkan penurunan kesadaran, muntah, takikardi dan diplopia
nyeri kepala (VAS 9). Saat perjalanan ke RS • Faktor risiko stroke meliputi: modifiable risk
pasien mengalami muntah sebanyak 2x. Muntah ( hipertensi, hiperkolesterol, DM, merokok,
seperti menyemprot tanpa didahului rasa mual. obesitas) ; unmodifiable risk ( usia, jenis kelamin,
• Riwayat Hipertensi (+) etnis)
• Pada ICH 
• Berhubungan dengan hipertensi
• Mendadak terutama saat beraktifitas
• Gejala peningkatan TIK
• Nyeri kepala dan muntah proyektil
● Analisis Pemeriksaan Fisik

Hasil Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum: Tampak sakit


sedang
Pada ICH 
• Kesadaran: GCS E4V4M6 (Compos - Berhubungan dengan hipertensi
Mentis) - Mendadak terutama saat beraktifitas
• TD : 170/100 mmHg - Gejala peningkatan TIK
- Nyeri kepala dan muntah proyektil
• Suhu : 37,0 C
• Nadi : 81 x/menit
• RR : 24 x/menit
• SpO2 : 98%
● Analisis Pemeriksaan Fisik
Hasil Pemeriksaan
Fisik
• Kaku kuduk :
(+)
• Brudzinsky I : (-)
• Brudzinzky II : (-)
• Brudzinzky III : (-)
• Brudzinzky IV: (-)
• Kernig sign : (-)
• Lasaque : (-)
Analisa Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan CT Scan Non
Contras di IGD. PP Teori

Gold standar : CT Scan


non- contrast CT merupakan
modalitas pencitraan utama untuk
evaluasi awal pasien dengan dugaan
stroke.
CT non-kontras (NCCT) digunakan
untuk pencitraan stroke hiperakut
dan umumnya digunakan di ruang
gawat darurat untuk stroke 
sensitivitas yang tinggi untuk
mendeteksi ICH.
Analisa Tatalaksana
Teori
Terapi yang diberikan
a. Tatalaksana Umum
1. IVFD NaCl 0,9% 20 tpm • Stabilisasi jalan nafas dan pernapasan
2. 02 3 lpm nasal canul • Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)
3. Inj Ceftriaxon 2x1g IV • Pengendalian tekanan intrakranial (manitol,
4. Sucralfate syr 3 x1 furosemide, jika diperlukan)
5. Inj Asam tranexamat 4x500 mg • Pengendalian kejang (terapi anti kejang jika
IV diperlukan)
6. Drip Manitol 4x125 cc • Analgetik dan antipiterik, jika diperlukan
7. Amlodipine 1x 10 mg PO • Gastroprotektor, jika diperlukan
8. Labetalol 2 x 100 mg inj • Pencegahan vasospasme
9. B12 2x1 PO • Pengendalian tekanan darah
• Manajemen nutrisi
Analisa Tatalaksana
Teori
Terapi yang diberikan b. Tatalaksana Spesifik
• Koreksi koagulopati (PCC/Prothrombine
1. IVFD NaCl 0,9% 20 tpm Complex Concentrate,jika perdarahan karena
2. 02 3 lpm nasal canul antikoagulan)
3. Inj Paracetamol 4x500 mg IV • Manajemen hipertensi (Nicardipin, ARB, ACE
4. Inj Ceftriaxon 2x1g IV Inhibitor, Calcium Antagonist, Beta blocker,
5. Inj Omeprazol 1x40 mg IV Diuretik)
6. Inj Asam tranexamat 4x500 mg • Manajemen gula darah (insulin, anti diabetik
IV oral)
7. Drip Manitol 4x125 cc • Pencegahan stroke hemoragik (manajemen factor
8. Amlodipin 1x10 mg PO risiko)
9. B12 2x1 PO • Neuroprotektor
• Perawatan di Unit Stroke
• Neurorestorasi / Neurorehabilitasi
Analisa Tatalaksana
Teori
Terapi yang diberikan

Non Medikamentosa c. Tindakan Operatif


ㆍ Kraniotomi evakuasi hematom, sesuai indikasi
1. Bedrest dengan kepala ㆍ Kraniotomi dekompresi, sesuai indikasi
ditinggikan 30 derajat ㆍ VP Shunt / external drainage, sesuai indikasi
2. Rencana konsultasi dengan
Dokter Sp.BS
Daftar Pustaka

• Gofir A. 2020. Tatalaksana Stroke dan Penyakit Vaskular Lain. Gadjah Mada
University Press. 57-61
• ACLS. 2021. Stroke Assessment.
• Alsherooqi R, et al. 2018. A Case Report of Rare Acute Ischemik Stroke Due to
Meningeal Irritation. World Journal of Neuroscience. 171-177

Anda mungkin juga menyukai